Share

Bab 68

Tubuh Lestari terasa gemetar melihat respons suaminya. Ia khawatir kalau-kalau Rayyan kembali berlaku kasar kepadanya.

Karena tidak mau hal itu terjadi, dengan perasaan yang sangat gugup, ia pun cepat-cepat mengemaskan makanan Rayyan dan lantas pergi dari ruang itu.

Praaang!!

Deg!

"Astaghfirullah!" pekik tertahan Lestari ketika mendengar suara sesuatu yang terbanting dan pecah setelah ia keluar dan menutup pintu kamar.

"Apa itu, Nya?" Tiba-tiba datang Nunung menghampiri dengan tergopoh-gopoh. Ia kaget karena mendengar suara keras itu. Sungguh, wanita tua itu khawatir kalau 'penyakit' tuannya kembali seperti biasanya.

Lestari merasa kakinya begitu lunglai. Tubuhnya tiba-tiba merosot bak jelly. Hampir saja apa yang ia pegang bertumpahan di lantai kalau tidak segera ditangkap oleh Nunung.

"Nya, Nyonya nggak apa-apa?"

"Biii ... a–ku ta–takuuuut," lirih Lestari terlihat semakin gemetaran. Air mata yang menggenang akhirnya jatuh berderaian dari pelupuk matanya.

"Nya, ayoo, kita ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status