Share

Bab 52

Setelah Bobby dan Susno pergi, Rayyan mempertanyakan ketidaktegasan Lestari. "Utang Ayahmu ada di uang tanah itu! Kenapa malah kamu mau aja berkompromi dengan dia?"

"Hmm, Mas. Aku pikir ... kalau dipaksakan juga sepertinya berat. Orang itu lagi ada masalah, dan kalaupun kita tuntut, aku rasa percuma, tetap saja uangnya nggak bakal ada, Mas. Jadi, menurutku, ada baiknya aku nunggu 3 bulan aja. Toh, nanti uangnya juga dilunasi."

Rayyan tertawa sumbang. "Sok baik banget kamu ini, mikirin orang lain, sementara orang lain belum tentu mikirin kamu. Terserah kamulah!" Rayyan lalu bangkit berdiri dari sofa ruang tamu itu.

Lestari menatap punggung suaminya yang mulai melenggang menjauh.

'Kamu memang lugu, Tari. Kamu tidak tahu apa-apa soal untung rugi. Memang siapa yang bisa jamin orang itu bakal menepati janjinya untuk melunasi dalam jangka waktu 3 bulan?' cetus Rayyan di dalam hati.

"Ah, iya! Kamu siap-siap! Kita ke dokter kulit sekarang!" seru Rayyan sebelum langkahnya menjauh.

"Seka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status