Share

Bab 54

Lestari memegang tangan sang ayah dan menempelkan di pipinya. "Yah ... Ayah bangun, dong, Yah. Tari nggak tega lihat Ayah seperti ini ...."

Saat ini Dinar Abdullah sudah dipindahkan ke ruang kelas dua. Meski tidak wah dan lengkap seperti sebelumnya, cukup lumayan, sebab ruang ini hanya diisi oleh dua orang pasien saja.

Pria tua itu tetap bergeming. Hanya suara deru napasnya saja yang terdengar di sana.

Lestari merasa begitu sedih karena kondisi ayahnya yang masih tidak sadar, sekaligus ia juga merasa gundah dengan sikap suaminya yang sering berubah-ubah saat ini. Ya, dua hari belakangan suaminya sedikit melembut, tadinya ia pikir Rayyan akan berubah baik. Nyatanya tetap saja lelaki itu bersikap dan berkata dengan nada yang tidak enak didengar.

"Permisi ...!"

Lestari refleks meletakkan tangan sang ayah ketika tiba-tiba saja datang seorang perawat masuk ke dalam ruang itu dan menghampiri brankar ayahnya.

"Maaf ya, Mbak ... saya mau cek tensi Bapak dulu." Sang perawat tersenyum ramah s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status