Share

Bab 32

"Innalillaahi wa inna ilaihi roji'uuun. Ibuuuu ...!" pekik Lestari tertahan, "di mana ibuku, Maaas?"

Rayyan menghela napas berat mendengar berita buruk itu. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menoleh ke arah Bobby yang ternganga kaget.

"Ibumu sudah dibawa ke ruang jenazah, Tari," sahut Deka, "ayo, Mas antar ke sana," ajaknya.

Lestari yang wajahnya sudah bersimbah air mata menoleh ke arah Rayyan seakan meminta izin untuk mengikuti Deka.

Rayyan mendengkus kasar. "Ayo!" serunya menarik pergelangan tangan sang istri. Ia juga penasaran ingin melihat Nurma, yang mungkin ini untuk terakhir kalinya.

Bobby berlari kecil mengejar atasannya.

Akan tetapi, tiba-tiba Rayyan menghentikan langkah membuat semua orang ikut diam dan menatapnya heran. "Bob, kamu tunggu Pak Dinar di sini. Kalau ada apa-apa, bilang!" titahnya kepada sang bawahan.

"Eh, i–iya. Oke, Boss!" sahut Bobby. Pria muda itu pun berbalik dan menunggu di kursi di depan ruang operasi.

Rayyan lalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status