Share

Bab 19

"Kita mau pindah ke mana, Mas?" tanya Lestari dengan wajah bingung.

"Kamu jangan banyak tanya. Saya ini suami, kamu mesti nurut aja, tak perlu banyak cingcong. Intinya kamu kemasin barang-barang kamu, besok tinggal ikut pergi pindah!"

Lestari pun menundukkan pandangan. Ia merasa sangat tidak dihargai oleh suaminya. Percuma saja berstatus sebagai istri, tetapi diperlakukan layaknya kacung saja oleh Rayyan. Ia sama sekali tak berhak untuk mendapatkan penjelasan apa pun kalau sudah diperintahkan.

"Ini tambahin!" Rayyan menyorong piringnya yang hampir bersih. Seperti biasa, lelaki itu selalu menikmati masakan Lestari yang enak. Bahkan sudah dua hari ini ia sengaja tidak makan malam dulu di luar seperti biasanya, biar terasa lebih nikmat lagi ketika ia makan.

Rayyan akan bekerja sampai selesai, baru ia pulang dan makan masakan istrinya. Lagipula lidahnya sudah tidak merasa cocok lagi dengan makanan di luar sana. Ya, untuk apa makan di luar, kalau tidak ada yang seenak makanan di rumah?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status