Share

Bab 17

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu.

Rayyan lalu berseru, "Masuk!"

Muncullah Nunung dari balik pintu tersebut. Dahinya sontak mengernyit kencang. Wanita tua itu heran dengan bunga-bunga yang berserakan di atas lantai di ruang tersebut.

"Besok pagi aja bereskan itu. Sini makanan saya!" titah Rayyan sambil mendudukkan badannya dari rebahan di pinggir ranjangnya.

"Ah, iya, Tuan. Ini nasi dan pepes ikan buatan Nyonya tadi sore," ujar Nunung mendekat, lalu meletakkan sebuah nampan yang berisi nasi serta lauk pauk ke atas nakas di samping ranjang besar sang tuan.

"Makasih," ucap Rayyan seraya meraih piring nasinya. Lelaki itu menelan air liur karena penampakan ikan pepes dan aroma harumnya yang begitu menggoda, "Tari sudah disiapkan makannya?"

"Sudah, Tuan. Tinggal tunggu Nyonya bangun nanti," sahut Nunung.

"Oke. Bibi boleh keluar," pungkas Rayyan sembari mulai memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

Nunung pun keluar dari kamar tersebut.

"Hmm ... enak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status