Share

Bab 27 - Andil di Pesantren

Bagi Zulfa, memang sudah menjadi seharusnya semua berjalan dengan baik-baik saja. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya, kedua kakak yang begitu peduli padanya, ayah dan ibu mertua yang mengasihinya pun suami yang mencintainya. Ya, meski yang terakhir itu Zulfa simpulkan sendiri karena sampai saat ini, sebagai suami belum pernah ada kata cinta yang diucapkan Fatih kepadanya. Namun, Zulfa baik-baik saja.

Cinta memang tidak harus selalu diungkapkan lewat kata-kata bukan? Selalu, kalimat itu yang setia Zulfa tanamkan dalam benaknya.

Pagi ini, dengan baju muslimah yang terlihat semi formal, Zulfa mendudukkan diri di salah satu bangku depan ruang kelas yang berisi sekitar empat puluhan santri putri yang sedang melangsungkan lalaran nadhom Imrithi yang dipercayakan Bu Nyai Fatimah—sang ibu mertua—kepadanya.

Alhamdulillahil-ladzi qad waffaqo

Lil ilmi 'khoiro 'kholqihi wa lit-tuqo

Khatta nahat qulubuhum linahwihi

Famin 'adhimi sya'
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status