Share

Bab 16

“Kamu di mana? Kakak di depan kosan Beben, tapi gak ada orang,” ujar Laila melalui sambungan telepon.

“Andara masih di kafe sama Rossa, Kak. Mas Gio gak ada? Ya, udah bentar lagi aku ke sana.” Andara menutup sambungan teleponnya. “Yok, cabut. Kak Laila ada di kosan Beben. Kamu mau ikut aku?”

“Aku gak bawa mobil.”

Seolah-olah peka dan tahu maksud dari pernyataan Rossa, Andara langsung membawa tas ransel milik Rossa yang masih berada di atas meja, “Ayo!”

Gadis tomboi itu tersenyum manis, menyadari Andara peka akan kode yang dia sampaikan. Ia berdiri dan berjalan mengekor di belakang Andara.

Di tempat lain, Laila sudah berdiri hampir 30 menit di depan kosan Beben. Belum juga ada tanda-tanda bahwa tempat itu ada penghuninya. Entah sudah berapa kali ia mengetuk bahkan menggedor pintu dan jendela, tidak ada yang membuka atau menyahuti panggilannya. Kosan yang berjajar empat pintu itu memang sepi penghuni. Kebanyakan yang tinggal di sana adalah mahasiswa dan karyawan. Wajar kalau sore menje
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status