Share

Bab 12

Di tempat terpisah, Laila dan Aminah pulang dari pengadilan menggunakan taksi online karena Andara harus mencari bukti. Laila dan ibunya masih tidak percaya dengan kesaksian Pak Kades. Mereka berkutat dengan pikirannya masing-masing. Tidak mungkin Andara tega melalukan apa yang seperti diucapkan Pak Kades.

“Bu, aku gak percaya sama omongan Pak Kades,” ujar Laila memecah kesunyian.

“Ibu juga gak yakin, tapi kenapa Pak Kades berbohong?”

“Ibu tahu sendiri, kan, kalau Pak Kades mata duitan? Pasti keluarga Mas Bimo sudah membayarnya.”

“Tidak boleh menuduh orang seperti itu.”

“Laila gak asal nuduh, Bu. Laila sudah hafal betul bagaimana keluarga itu.”

“Semoga saja adikmu bisa mendapatkan bukti.” Harap Aminah.

***

Sebuah kafe bergaya modern dan instagramable dengan suasana alam yang terlihat asri, pepohonan rindang dikeliling lampu kerlap kelip dan live musik yang mengalun romantis. Seorang pemuda tinggi dengan balutan kemeja cokelat dipadukan celana jin, serta jaket yang tersandar di bahu ku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status