“Loh, ternyata Ida itu istrinya Sulthan?” tanyanya yang masih tidak percaya dengan kenyataan.“Masa Bu Romlah lupa kan kami sudah menjelaskan kalau itu menantunya Umi Syifa, yang baru sembuh dari koma setelah setahun saat selesai melahirkan anaknya,” jawab Bu Ningsih.Begitu juga Abbas, ada sedikit kecewa di dalam hatinya kalau ternyata wanita yang sangat mirip dengan istrinya dulu adalah Ida istri dari temannya sendiri.“Mah, apa kita nggak salah lihat ternyata Ida itu istrinya Sulthan, bukan saudaranya?” “Untung kan Mah, kita tidak salah mengambil langkah, kalau tidak kita malu!” ucapnya sedikit berbisik di telinga mamahnya.“Mamah juga lupa kalau ternyata ibu-ibu pengajian sudah memberitahukan Mamah, jadi gagal deh punya menantu lagi!” sahutnya sedih.“Sudah Mah, memang dia bukan untuk masuk di keluarga kita, jangan mengambil milik orang lain!” ucapnya lagi menegaskan.“Mamah sudah terlanjur sayang dengan Ida, bagaimana dong?”“Kamu tahu kan sifat Mamah, harus dituruti kalau nggak
“Than, aku pamit juga, aku sudah tidak dianggap lagi di sini!”“Namun yang harus kamu tahu, Than, aku akan tetap menunggumu sampai kapan pun!”“Aku hanya menginginkan kamu, Than tidak lebih!”“Eh Mbak Fina ,sadar diri dong, kamu itu hanya masa lalunya, dan dia sudah mempunyai anak dan istrinya yang dia cintai!” celetuk Agnes yang mulai geram dengan tingkah lakunya yang terang-terangan.“Fina!” “Apa kamu nggak sadar, aku ini bukan barang yang bisa kamu pindahkan sesuai keinginan kamu!”“Aku sudah bahagia bersama anak dan istriku!”“Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi, sudah cukup sampai di sini saja!” jelas Sulthan dengan nada tinggi.“Apakah cintamu sudah hilang?”“Lihat aku, Sulthan! ... pandang aku lebih dalam!”“Matamu tidak bisa berbohong karena kamu masih mencintaiku, buktinya putrimu saja kau beri nama dengan namaku!”“Aku tahu selama kalian menikah, kamu tidak pernah mencintai istrimu, kamu tidak peduli dengannya mungkin saat kalian melakukan malam pertama dengan sengaja
“Loh kok kalian ikut diam, saya kan hanya tanya Agnes, kenapa malah muka kalian yang tegang?”“Hayo ada apa nih?”“Pasti ada udang dibalik bakwan kan?” selidik Sulthan.“Bukan begitu Mas, kamu itu loh lagi sibuk bantuin aku beres-beres, kok malah tanya pekerjaan kantor!” jawab Ida tenang walaupun dalam hati cenat-cenut dibuatnya.“Kok kamu diam Nes, ada apa?” tanyanya lagi.“Oh iya Than sebenarnya sudah cuma lupa kasih kamu, baru juga kemarin malam dapat!” jawabnya berbohong.“Oh ya, dapat dari mana, padahal di Facebook nggak ada tuh nomor ponselnya!” selidik Sulthan.“Oh itu adalah pokoknya, kalau aku kasih tahu caranya nanti kamu malah kamu cari sendiri, tidak menyuruhku lagi, dan aku nggak dapat uang ceperan dong!” kilahnya.“Huh dasar mata duitan!” celetuk Sulthan.“Okelah, sekarang mana nomor ponselnya, saya mau lihat!” perintahnya.“Sekarang, Than?”“Nggak tahun depan ... ya sekarang dong Nes, saya telepon orangnya, kenapa nggak update ceritanya hari ini?”“Ya Allah Than, mungk
Agnes juga membuka dari ponselnya sendiri dan mencari nama itu dan membaca ceritanya yang ternyata sudah tiga bab diposting di beranda.“Iya, Da, kok sangat mirip, bagaimana dengan Tante?”“Iya, ini sama persis dengan cerita masa lalu Sulthan dan kamu lihat likenya sangat banyak langsung tembus tujuh ribu, melebihi kamu saat pertama kali pos ting ceritamu!” jelas Umi Syifa kaget setelah membaca bab yang pertama.“Wah, bisa-bisa aku disuruh lagi Sultan untuk mencari siapa Black Roses ini seperti kamu!” celetuk Agnes.“Pasti ini gara-garanya Sulthan mulai curiga karena cerita yang kalian suguhkan hampir sama dengan kehidupan kalian jalani bersama Sulthan!” ucap Umi Syifa menimpali.“Apa mungkin itu Fina yang membuat cerita? Aku sih masih belum yakin, memang dia bisa menulis cerita, waktu kuliah dulu, Tan?” tanya Agnes penasaran.“Seingat Tante sepertinya ada deh, tetapi nggak terlalu suka banget kayaknya!” jawab Umi Syifa sembari mengingat tentang Fina.“Sudahlah, nanti kita bahas lagi
“Ya aku tahu ini nggak mudah, tetapi tidak salahnya kalau kita mencoba, anggap saja berjuang mencari cinta,” sahut Abbas tersenyum.“Terus kamu sendiri apakah tidak menyukai istri Sulthan, apakah hanya untuk membahagiakan ibumu saja?” selidik Fina.“Entahlah, aku belum bisa mengatakan iya atau tidak, tetapi jujur saat pertama kami melihatnya memang aku menyukainya karena semua yang ada pada dirinya sudah membuat hatiku bimbang, ”jelasnya bingung.“Huh ... cinta itu memang aneh, terkadang cinta membuat kita bahagia terkadang membuat kita sampai menangis!” ucap Abbas sembari memainkan ponselnya.Abbas lalu memperlihatkan foto Saskia yang sangat mirip wajahnya dengan Ida. Yang membedakan hanya lesung pipit yang tidak dipunyai oleh Saskia.Namun selebihnya semua hampir sempurna, membuat Fina tertegun sejenak memperhatikan setiap garia wajah Ida yang sempat Abbas abadikan di dalam ponselnya dengan Saskia mendiang istri Abbas yang telah meninggal tiga tahun yang lalu.“Wajah mereka sangat
“Kamu benar juga Fin, usulmu bisa dijalankan dan yang aku tahu Sulthan sangat ambisi dalam bekerja, dia akan menerima tantangan apa saja yang membuat adrenalinnya terpacu!” ucapnya tersenyum licik.“Jadi kita deal ya?”“Oke!”“Kamu akan menyibukkan Sulthan di Semarang dengan segudang pekerjaan yang harus dead line dan aku akan menemaninya di sana dengan pesonaku, sedangkan kamu di sini menemani Ida yang mungkin akan kesepian ditinggal oleh suaminya,” sahut Fina menjelaskan.“Oke, sudah diputuskan rencana pertama kita jalankan, untuk selanjutnya kita akan pikirkan!” ucap Abbas bersemangat.“Jika cara ini tidak berhasil, lebih baik ibumu harus diikutkan dalam misi ini, aku tahu Ida itu sangat ramah kepada setiap orang, apalagi dengan orang tua.”“Dia terlalu naif dan penyayang, kamu bisa memanfaatkan kelembutannya untuk menarik simpatik Ida!” lanjutnya lagi.Seketika Abbas tersenyum lebar sembari menatap Fina dengan kagum.“Ada apa, kenapa kamu menatapku seperti itu?” tanya Fina bingung
“Oh iya kamu benar juga, tetapi kalau aku tanya sama dia terus ada mas Iqbal di situ juga, otomatis aku dipecat menjadi istrinya bagaimana, kamu mau tanggung jawab?” tanya Agnes kesal dengan Ida.“Hehehe ... benar juga sih!”“Ya sudah aku tunggu di depan, ada lagi yang harus kita diskusikan mumpung aku masih di sini, besok nggak bisa kamu tahu sendiri kan bagaimana Sulthan kalau di kantor, makanya kalau di kantor dia biasa dipanggil dengan sebutan bos killer!” jelasnya kepada Ida sembari berlalu pergi dari dapur dan kembali berkumpul dengan lainnya.“Aku tahu Nes, kamu ingin membantuku dalam masalah ini, tetapi aku ingin menyelesaikannya sendiri!”“Entah benar atau tidak, firasatku mengatakan kalau akan terjadi sesuatu yang lebih besar dan membuat rumah tanggaku sepertinya diambang kehancuran!” lirihnya dalam hati.“Ya Allah bantu hamba-Mu ini, tunjukkanlah jalan yang benar, aku harus bisa mengatasi rumah tanggaku!”“Aku harus meminta ketegasan dari mas Sulthan, apakah dia ingin kembal
“Ini ponsel Ida yang baru atau ...” Sulthan membuka semua file yang ada di ponsel tersebut.Dia pun menyeringai dan mendapati semua file tentang cerita yang dibuat dan diposting di beranda.“Akhirnya, rahasiamu terbongkar Sayang, kamu mau main kucing-kucingan sama aku, dan ternyata kecurigaanku tentang dirimu kalau kamu adalah penulis yang aku cari selama ini, memang kamu Sayang!” ucapnya bahagia.Sulthan pun merasa bahagia saat melihat semua cerita yang dia tulis dengan baik membuat Sulthan sangat menyukai tulisan istrinya.Namun Sulthan berpikir untuk apa dia menulis semua ini dengan sembunyi-sembunyi dari suaminya sendiri, apa yang membuatnya harus melakukan secara diam-diam.“Ada apa ini? Mengapa dia tidak mengakui kalau dia memang penulis, kan aku bisa mengajarinya yang lebih baik!”“Baiklah, kamu membuat aku bingung, Ida!”“Aku harus cari tahu ada apa sebenarnya ini?”“Mungkin juga Ida ingin membuktikan kalau aku ini betul-betul mencintainya atau mencari cinta lain selain Fina,