Share

Bab 29

Rintik hujan membasahi bumi, gadis manis dengan lesung di pipi termangu menatap di sebalik kaca jendela. Menuangkan rasa sakit melebihi patah hati. Wajah sembab berbalut dengan air mata terus menelan rona manis, Berlian menoleh pada suara rintihan.

"Bu. Ibu, sudah sadar?" Berlian mendekati Lela. Selang infus tertancap kuat dan cup oksigen membuat Lela tak bisa berbicara jelas.

Gadis itu sendirian menunggu Lela karena Yoga mendadak ada urusan. Berlian menunggu sebuah kalimat yang nampaknya ingin Lela sampaikan.

"Ibu, istirahat saja. Berlian akan jagain. Tadi, Om Yoga yang bantuin bawa Ibu ke sini. Tapi, sekarang sudah pergi lagi karena urusan pribadi."

Semalam suntuk, gadis itu tidur di pinggir ranjang dengan kepala bertumpu tangan. Ia menggenggam tangan Ibunya penuh kasih. Ketika mendengar azan Subuh, Berlian bergegas bangun. Ia menulis di sebuah kertas dan meninggalkan di dekat Lela. Sebuah pesan berpamitan untuk mencari nafkah.

Lepas menunaikan kewajiban Subuh, ia pulang di antar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status