Share

Bab 27

"Kenapa dia ada di sini?" gumam gadis itu. Ia segera melangkah diam-diam dan menyerobot ke dalam untuk memulai kerja. Setelah meletakkan tasnya di dalam dan mulai aktivitas seperti biasa, kedua mata Berlian terus memastikan, jangan sampai Alby melihatnya.

"Berlian!" Gadis itu terlonjak akibat tepukan di pundak. Ia menoleh sambil memegangi dada yang hampir saja copot jantungnya.

"Eh, Pak Fawwaz." Gadis itu menunduk. "Ada apa, Pak?"

"Kamu jangan ke mana-mana nanti siang! Aku ada perlu sama kamu. Mau kenalin kamu sama sepupu aku sekalian makan siang." Pria bersahaja itu mengulas senyuman.

Respon kedua mata Berlian tak membuat Fawwaz mengurungkan niatnya. Meski ia tahu, pasti Berlian malu-malu dan bisa saja tak mau. Pria itu segera pergi dari sana tanpa menunggu jawaban setuju.

Saat Berlian sedang fokus di bagian rak kebutuhan dapur dan tak memperhatikan sisi ujung lorong itu, seorang pria juga tengah iseng berkeliling melihat berbagai macam produk yang dijual di sana. Satu tangan Ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status