Share

Bab 15

Panas dingin dalam dada Berlian, gadis dengan wajah manis itu menahan luapan dalam dada. Ia terus berjalan dengan langkah panjangnya. Hampir satu sekolahan tahu, bahwa Ibunya memang wanita malam. Meskipun begitu, Berlian tak sedikitpun membalas ucapan mereka.

Ia masuk ke dalam kelas dengan keringat yang sudah membanjiri. Semua itu berasal dari rasa panas dari dalam hati yang tak mampu ia ungkapkan. Beban yang ia tanggung tak sekadar masalah Ibunya saja, melainkan teman-teman sekolah yang setiap hari terus mengoloknya.

Gadis itu ingin cepat-cepat lulus dan pergi jauh-jauh dari mereka. Dengan begitu, ia akan bebas dari segala cacian. Ia akan segera membantu Ibunya kerja mencari pekerjaan halal dan tidak menjadi beban.

Waktu bergulir begitu cepat. Berlian sengaja pulang terlambat. Agar semua siswa-siswi tak melihatnya pulang ke rumah siapa.

Agar mereka tak melihat siapa yang akan menjemputnya atau sebaliknya. Alby tidak akan menemukannya.

Setelah gedung sekolahan itu kosong, dan hanya t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status