Share

Bab 4

Setelah sampai di depan pintu ruangan Direktur, Zeira merasakan sesak di dalam dadanya. Dia merasa takut untuk berhadapan dengan seorang bos besar.

Rian membuka pintu dan mempersilakan Zeira untuk masuk. " Silahkan masuk nona". Nada itu terdengar seperti mencibir di telinga Zeira.

Dengan rasa takut namun dia memberanikan diri untuk berjalan memasuki ruangan itu, dan dia tidak berani untuk melihat kearah depan, Zeira  hanya menundukkan kepala dan  berjalan.

" Permisi bos !! Ini dia anak dari sipengacau itu. Ucap Rian dengan sopan.

"Hmm" jawaban singkat dari bibir manis seorang pria yang memiliki wajah tampan, tinggi, putih, memiliki mata abu-abu cerah. " Baik kamu bisa pergi "

Saat Rian pergi meninggalkan ruangan itu ? Jantung Zeira berdegup kencang, karena hanya mereka berdua yang ada di dalam ruangan itu.

"Hmmmmm..... Bagaimana nona ? Apa kamu sudah membawa uangnya ?" Tanya pria tampan dengan tiba-tiba.

" Maaf pak, saat ini saya tidak memiliki uang, saya akan membayarnya dengan cara mencicil setiap bulan " sambil meremas jari-jari lentiknya.

Mendengar ucapan Zeira, pria tampan itu langsung berhenti menekan keyboard leptopnya " berapa yang akan kamu berikan setiap bulanya ?"

" Saya hanya bisa memberikan satu juta setiap bulan Pak " dengan nada yang memohon.

" Haaaaaaa satu juta ? Apa kamu saat ini sedang bercanda ?" pria tampan itu sudah mulai terpancing emosi. Namun Zeira tidak berani menjawab, dia hanya diam dan tertunduk melihat kedua kakinya.

" Saya akan berikan kamu waktu tiga bulan "

" Hahhhhh, Zeira menaikkan kepalanya, dia begitu syok saat mendengar kata tiga bulan " Bagaimana aku bisa membayar selama tiga bulan ini pak ? Gajiku saja hanya tiga juta setiap bulan, aku mohon Pak, berikanlah aku waktu yang lebih dari itu"

" Apa urusan gaji kamu dengan saya ? Kau masih beruntung aku memberikan waktu 3 bulan, bagaimana jika aku memintahnya hari ini juga ?"

" Aku mohon Pak ? Saya tidak akan bisa membayarnya selama tiga bulan ini, atau bagaiman jika saya bekerja setiap malam di Bar ini untuk membayar utang ayahku ". Dia tidak memilikih pilihan lagi, selain ia akan bekerja siang dan malam demi membayar utang Rizal

Pria tampan yang sedari tadi hanya melihat layar leptopnya, saat ini sedang melihat Zeira " wah anak ini ternyata cantik " ucap didalam hatinya " baik..... Mulai malam ini kamu sudah bisa bekerja, tetapi ingat ! Kamu tidak aka menerimah upah satu persen pun."

" Baik Pak, terima kasih " dengan nada yang ceriah namun kedua bola matanya meneteskan air bening yang hangat di pipinya yang mulus.

" Sebelum kamu pergi, temui Rian terlebih dahulu, dia akan menjelaskan cara bekerja di Bar ini "

" Baik Pak " Zeira melangkah kearah pintu dan berlalu menghilang di balik pintu, namun saat dia akan keluar, pria tampan itu memperhatikan langkah dan tubuhnya dari belakang " Dia sungguh wanita yang sempurna, tubuhnya yang mungil, rambut hitam yang panjang, kulit yang putih, matanya yang biru, dan bibirnya yang tipis " ucap pria tampan itu kepada dirinya sendiri

Lalu dia mengeluarkan ponsel pintarnya dari saku celananya, dan menghubungi seseorang * tu.....tu...tu...* Nada dalam ponselnya. Tidak lama panggilan tersambung 

" Hallo Pak, ada yang bisa saya bantu ?"

" Hmmm... Wanita itu akan bekerja mulai malam ini, berikan dia pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya" Pria tampan itu merasa kalau Zeira tidak memiliki tenaga. Hanya karena mengagumi kecantikan Zeira, ia memberikan izin

" Baik Pak, saya akan memberikanya pekerjaan yang ringan, yaitu di bagian kasir " ucap Rian 

" Hmmm...." Balasnya dengan singkat.

*******

Namun Rian merasa aneh dengan sikap bosnya pada saat ini " mengapa bos begitu peduli dengan anak sipengacau itu ? Bukankah Pak bos selama ini tidak peduli dengan orang lain ?" Ucap dalam hatinya.

Rian hanya menaikkan kedua alisnya, saat dia berdiri tiba-tiba Zeira muncul di hadapan pintu sontak membuat Rian kaget setengah mati " apa kamu tidak bisa mengetuk pintuh terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan orang lain ?"

" Maaf Bapak Rian " ucap Zeira dengan senyum yang manis di bibirnya.

Senyum manis itu mampu membuat Rian terpesona " senyumnya sungguh menggoda " ucap dalam hati Rian, dan dia tidak sadar bahwa Zeira sudah tepat di hadapannya, saat Zeira memanggil namanya baru lah dia tersadar dari pikiran kotornya.

*

*

*

*

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
namanya juga napsu dan ego.
goodnovel comment avatar
Lili Atikah
kayak nya enak
goodnovel comment avatar
Agus Roma
mulai kalau lihat wanita cantik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status