Share

Bab 8

Penulis: Jernita S. Nita
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-22 23:01:40

Saat keluar dari pintuh swalayan, tiba-tiba ponsel zeira berbunyi, dia melihat kelayar ponselnya, nama yang muncul AYAH " Ada apa dengan ayah, dia tidak biasanya menghubungiku " tanya dalam hatinya, lalu ia menggeser tombol hijau yang ada di layar ponselnya. " Iya ayah, ada apa ?"

" Zeira tolong ayah......." Hanya kata-kata itu yang sempat ia dengar dari dalam ponselnya 

" Ayah....hallo.....hallo....ada apa ayah" Zeira langsung memesan ojek online dari ponselnya, setelah dia memutuskan sambungan teleponnya. Tidak lama ojek yang ia pesan telah tiba, dengan rasa cemas sampai dia tidak sadar kalau sepatu yang ia pakai terlepas sebelah dari kakinya " ayo pak... Buruan pak "

Tidak lama dia pun sampai di depan rumahnya, dengan terburu-buru dia berlari dengan cepat masuk ke dalam, saat membuka pintu dia melihat Rizal sudah terletak tidak berdaya di atas lantai keramik yang berwarna putih itu. " Ayah apa yang terjadi ?" Tangisan Zeira pecah. Lalu ia membawa Rizal kerumah sakit dengan Taxi.

Setelah sampai di rumah sakit Rizal masuk ruangan UGD. Zeira hanya bisa berdiri di depan pintu UGD menunggu dokter keluar dari dalam.

Tidak lama dokter keluar dari dalam UGD " dokter apa yang terjadi dengan ayahku " dia sudah tidak sabar lagi untuk mengetahui sakit apa yang diderita ayahnya.

" Apa kamu keluarga pasien ?"

" Iya Dokter saya adalah Putrinya "

" Mari ikut saya keruangan " Zeira mengikuti dokter paruh baya itu keruangan khusus Dokter.

" Begini bapak Rizal mengalami kebocoran jantung, dia harus segera di operasi" ucap dokter kepada Zeira dengan wajah yang sedih.

" Apa dokter, ayahku bocor jantung ? " Matanya berubah menjadi merah, dan tubuhnya lemah seperti tidak memiliki tulang, berita ini sungguh membuat ia tidak berdaya.

" Iya, dia harus segera di operasi, kita tida punya banyak waktu lagi "

" Dokter tolong selamatkan ayahku, "

" Baik, kita aka memulai operasi setelah kamu mengurus administrasinya " ucap dokter yang semakin membuat Zeira tidak berdaya.

" Berapa kira-kira biaya operasinya dokter ? " 

"Sekitar 150 sampai 200 juta rupiah, tetapi itu untuk operasi saja di luar rawat inap "

" Baik dokter lakukan saja operasinya sekarang, saya akan kembali membawa uangnya, tolong selamatkan ayahku."

" Baiklah, tolong tanda tangani surat ini ". Tanpa membaca terlebih dahu ia langsung menggores pena yang ada di atas meja dokter.

" Tolong selamatkan ayahku Dokter, saya akan kembali ". Zeira berlari keluar dari rumah sakit dan menaiki ojek kembali kerumah kontrakannya. Setelah sampai di rumah dia mencari celana jeans yang ia pakai kemaren di tempat pakaian kotor. Dia mengambil surat yang Reyhan berikan kepadanya " haaaaaaa syukur masih ada di sini "

Tanpa menutup pintu rumah dia pergi ke Bar. Setelah sampai di Bar dia menuju keruangan  Direktur namun tidak ada orang, lalu dia pergi keruangan manajer, benar saja Rian ada di sana. Dia membuka pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan. " Maaf pak Rian ada yang ingin saya minta kepada Bapak " ucap Zeira dengan napas yang Terengah- engah.

" Haaahhhh mungkin sudah kebiasaan kamu memasuki ruangan orang lain tanpa mengetuknya terlebih dahulu " hal yang wajar jika Rian marah, karena dia merasa kaget dengan kedatangan Zeira yang tiba-tiba masuk.

" Maaf pak, ini sangat penting "

" Ada apa ? katakan saja. " Tetapi saat dia melihat wajah Zeira yang tegang dan pucat seperti patung, Rian menawarkan air mineral yang ada di atas mejanya. " Ini kamu minum dulu, supaya kamu bisa bicara dengan jelas "

" Terima kasih " Zeira meminum air yang Rian berikan kepadanya sampai habis." Begini pak, saya butuh nomor ponsel pak Reyhan "

Rian merasa bingung " untuk apa kamu meminta nomor pak Direktur ?"

" Nanti saya akan jelaskan, sekarang aku tidak ada waktu untuk itu, tolong berikan nomornya sekarang, aku mohon " ucap Zeira dengan wajah sedih dan memohon.

Lalu Rian memberikan nomornya kepada Zeira " terima kasih pak Rian yang baik hati, saya permisi dulu " dia pun berlari keluar dari ruangan itu 

*

*

*

*

*

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rini 3008
tata bahasamu sungguh berantakan mohon perbaiki lg..jalan cerita udah bagus..kakak jadi cukup males mau terus baca
goodnovel comment avatar
Agus Roma
harus Terima keadaan
goodnovel comment avatar
Siti Fatimah
ceritanya menariik ....bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nafsu Istri Muda    Bab 9

    Zeira membaca kertas yang ada di tangannya dengan mata yang berkaca-kaca " ya Tuhan semua ini aku lalukukan hanya demi hidup ayahku". Lalu ia menanda tangani kertas itu dengan tangan yang gemetar dan berurai air mata. Lalu ia menghubungi nomor yang diberikan Rian kepadanya Tu....tu....tu.... Suara ponsel Zeira. Tidak lama panggilannya terhubung. " Hallo " suara dari dalam ponselnya " I...i.. iya " ucap Zeira dengan terbata-bata. Lalu ia menelan salivanya dengan kasar lalu kembali berbicara " hallo pak ini saya Zeira, apa saya bisa bertemu dengan bapak ?" " Ooowww kamu. Ya kita bisa bertemu, kamu datang saja kerumahku " " Tapi pak ! Aku tidah tahu di mana rumah bapak " " Hahahahhahh..... Terus kenapa kamu tahu nomor ponselku ? Saya rasa kamu sudah tahu juga di mana rumahku. Cepatlah kemari saya tidak punya banyak waktu. Aku masih ada urusan penting "

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • Nafsu Istri Muda    Bab 10

    Setelah meninggalkan kediaman Reyhan, Zeira langsung kerumah sakit, untuk mengurus administrasi operasi Rizal, dia membayar semua tagihan operasi ayahnya dengan menggunakan kartu ATM nya. Sebab saat di perjalanan menuju rumah sakit, Reyhan sudah mentransfer uang yang ia minta. Tidak lama ia menunggu di depan ruangan operasi, tiba-tiba dokter keluar dari dalam, dengan sigap ia mendekati dokter itu " bagaimana keadaan ayah Dokter ?" " Alhamdulillah, operasinya berhasil " ucap dokter paruh baya itu dengan senyum lebar di bibirnya. " Terima kasih Dokter, apa saya bisa menemui ayahku ?" " Untuk saat ini belum bisa, sebab pasien belum sadarkan diri, setelah dipindahkan keruang inap, baru kamu bisa menemuinya." " Baik dokter, dia hanya pasrah demi kebaikan ayahnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, Vivi telah menghubunginya " hallo Vi " " Kamu di mana Ra ?

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-23
  • Nafsu Istri Muda    Bab 11

    Royhard adalah kekasih Zeira sewaktu mereka duduk di bangku Sekolah Menegah Atas, namun setelah lulus Royhard kembali ke Prancis untuk melanjutkan kuliah di salah satu universitas termana di Prancis. Namun sampai saat ini Roy tidak pernah kembali ke Indonesia, mereka hanya berkomunikasi melalui telepon selama 2 tahun ini. ****** Reyhan yang sedang dalam perjalanan menuju kantor agama, ia juga merasakan hal yang sama. Dia tidak merasa bahagia, sebab dia tidak menginginkan pernikahan ini. Dia melakukan ini hanya karena untuk mendapatkan warisan orangtuanya. Dia tidak ingin jika adik tirinya yang akan mendapatkan warisan terlebih dahulu. Sebab orang tuanya sudah membuat perjanjian, * bagi siapa yang akan menikah terlebih dahulu dan memiliki anak ! Dia akan mendapatkan 60% saham perusahaan.* Tidak lama Reyhan telah tiba di kantor agama, dengan memakai sepatu kulit berwarna hitam, jas hitam, dengan celana yang berwarna senada yang membuat ke t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Nafsu Istri Muda    Bab 12

    Saat dia terbangun dari tidurnya waktu telah menunjukkan pukul 6 sore. " Hah bagaimana aku bisa tidur selama ini ?". Dia berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Di kamar mandi telah tersedia semua kebutuhan mandinya bahkan sampai lulur mandi Teleh disediakan. Saat dia keluar dari kamar mandi, Reyhan sudah duduk di atas sofa yang ada di dalam kamarnya dengan hanya memakai kaus putih polos dan celana boxer hitam. Zeira merasa malu karena handuk yang ia pakai hanya menutupi dari dada sampai setengah dari pahanya. Lalu ia ingin kembali masuk kedalam kamar mandi, namun langkah kakinya terhenti saat mendengar suara Reyhan " apa kamu belum selesai mandi ?" " Sudah Tuan, tetapi tidak sopan jika aku keluar hanya memakai handuk di hadapan tuan " Reyhan mendekatinya dan berbisik tepat di telinga Zeira " nanti juga kamu akan melepaskan handukmu, apa kamu lupa kalau kita akan melakukanya malam ini ?" Lal

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Nafsu Istri Muda    Bab 13

    Tidak lama Reyhan pergi, Zeira menjulurkan kepalanya dari dalam kamar mandi, setelah melihah Reyhan tidak ada lagi, baru ia keluar. Lalu dia bersiap untuk berangkat bekerja, saat ia ingin merapikan tempat tidurnya, matanya melihat noda darah di atas seprai. Hal ini membuat dia menjadi sedih, dia menjatuhkan bokongnya di atas lantai marmer dengan kasar. " Aku tidak suci lagi, Roy tidak akan menerimaku lagi ". Dia menyapu air matanya dengan jari rampingnya. Setelah dia merapikan dan mengganti seprainya, baru ia turun kelantai bawah. " Nyonya makan malam sudah siap " ucap pelayan siti. " Maaf Bibi, saya tidak sempat lagi untuk makan, Taxi sudah menunggu di luar " " Tapi nyonya ..." Siti belum selesai berbicara, namun Zeira sudah menghilang dari balik pintuh. Pengawal diluar menyapa Zeira. " Nyonya mau kemana, biar saya antar ?" " Tidak usah pak, saya naik Taxi saja, saya s

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-24
  • Nafsu Istri Muda    Bab 14

    " ini tidak akan terjadi jika ayah tidak membuat kesalahan." " Jangan bicara seperti itu ayah, jangan membuat aku jadi sedih." Ucap Zeira sambil merangkul Rizal. " Tetapi jika kamu ada waktu, datanglah bertemu dengan ayah." " Iya ayah, aku pasti akan datang, jika ada apa-apa hubungi aku." Lalu Zeira pergi dengan terburu-buru karena dia takut Reyhan akan marah. Di perjalanan Zeira tidak berhenti menagis karena merasa sedih meninggalkan Rizal sendirian di rumah sakit hanya ditemani perawat. Tidak lama Taxi yang ia tumpangi telah tiba di depan gerbang istana Reyhan tepat pukul 6 pagi. Dia merasa takut Reyhan akan marah kepadanya. Dia dengan pelan masuk ke dalam rumah dan menaiki anak tangga satu demi satu, saat dia akan melewati pintu kamar Reyhan ! Tiba-tiba Reyhan membuka pintu dan berdiri di depan pintu dengan menyilangkan kedua tangan di dada bidangnya. " Kamu da

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-25
  • Nafsu Istri Muda    Bab 15

    Setelah 45 menit Reyhan pun tiba di kantor, seperti biasanya dia selalu di sambut dengan senyuman hangat dari seorang wanita cantik yaitu sekretarisnya. "Selamat pagi pak" ucap Chintya dengan nada yang manja dan senyum yang manis di bibirnya. Namun sayang Reyhan tidak pernah tertarik dengan Chintya, dia selalu bersikap tidak acuh. Reyhan berjalan melewati Chintya dan masuk ke dalam ruangan khusus CEO. ............... Setelah satu hari penuh di kantor dengan aktifitas yang cukup melelahkan, akhirnya waktu menunjukkan pukul 5 sore dan saatnya untuk pulang kantor. Tiba-tiba Chintya datang menghampirinya saat Reyhan akan masuk kedalam mobil. " Maaf pak, apa saya bisa menumpang di mobil Bapak ? mobil saya tiba-tiba mati." "Saya masih ada urusan yang penting, dan arah kita juga berbeda, jadi saya rasa kamu lebih baik naik Taxi." Chintya hanya menganggukkan kepalanya, dia sudah terbiasa dengan sikap Reyhan yang selalu menolaknya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Nafsu Istri Muda    Bab 16

    Setelah sambungan teleponnya terputus, Reyhan tidak nafsu lagi untuk melanjutkan sarapanya, dia hanya meminum air mineral yang ada di atas meja, lalu kembali masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar dia merasa tidak tenang, karena ayahnya akan datang. Dia takut jika Richard akan tahu kalau dia hanya menikah kontrak dengan Zeira. Setelah 30 menit dia berpikir akhirnya dia menghubungi Bara untuk datang ke kamarnya. Tidak lama Bara pun tiba di kamar Reyhan. "Ada apa Tuan ? Apa ada masalah ?" "Bukan hanya masalah, tetapi ini masalah besar, Daddy hari ini datang dari Prancis, dia tahu kalau aku sudah menikah. Apa kamu yang memberi tahu Daddy ?" "Tidak Tuan, saya tidak pernah menghubungi Tuan Besar." "Baik lah. Suru wanita itu kesini" "Maksudnya Nyonya Tuan ?" "Hm" jawaban singkat dari bibir Reyhan. Dia sudah 2 bulan menikahi Zeira tetapi dia tidak pernah menyebut nama Zeira. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03

Bab terbaru

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 227

    Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 226

    Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 225

    Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 224

    Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 223

    Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 222

    Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 221

    Setelah tiga hari berada di rumah sakit, kini Zeira bisa kembali ke kediaman Nicolas bersama putrinya. Saat mereka tiba di kediaman Nicolas, kedua mertuanya dan para kerabat dekat sudah menyambut kedatangan mereka. Zeira merasa terharu dengan sambutan yang luar biasa itu, ia merasa diperlakukan layaknya seperti putri kerajaan. Mansion megah itu dihiasi dengan bunga-bunga berwarna pink dipadu dengan warna biru muda. Di setiap sudut ruangan itu dihiasi dengan balon berwarna warni."Selamat sayang" ucap Fina sang ibu mertua kepada Zeira"Terima kasih mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi ibu mertuanya itu. Begitu juga dengan kerabat yang lain, mereka memberikan selamat kepada Zeira dan Reyhan atas kelahiran anak keduanya.Acara keluarga itu berakhir pada saat waktu menunjukkan pukul lima sore, para kerabat dan tamu sudah kembali ke kediaman masing-masing, kini hanya tinggal keluarga Nicolas."Sayang, ini ada hadiah untuk kamu dan putrimu" uc

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 220

    Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Reyhan selalu mendesak Roy agar menambah kecepatan mobilnya, ia sudah tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengan Zeira. Ia ingin berada di sisi Zeira dan menggenggam tangannya saat istrinya itu melahirkan buah cinta mereka."Oto Roy, cepat dong" desak Reyhan"Iya kakak" sahut Roy"Aduh, kamu lama sekali membawa mobilnya, pakai berhenti lagi" gerutu Reyhan saat mobil yang dikendarai Roy berhenti."Tentu berhenti dong kak. Kita kan sudah sampai di parkiran rumah sakit" jawab Roy"Ha, benarkah kita sudah sampai ?" Ucap Reyhan sambil melihat sekitarnya dari balik kaca mobil"Ya ampun" ucap Roy sambil menggelengkan kepala."Aku pikir kita masih di jalan" ucap Reyhan sambil membuka pintu mobilnya. Tanpa menunggu Roy ! Reyhan sudah bergegas masuk ke dalam rumah sakit. Ia tidak peduli dengan mata yang tertuju kepadanya, Reyhan tidak perlu bertanya di mana ruangan Zeira kepada reseps

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 219

    Roy sangat bahagia atas kehamilan istrinya, walaupun janin yang ada di dalam kandungan Vivi saat ini masih berusia 3 Minggu, tetapi Roy sudah bisa merasakan detak jantung calon anaknya. Begitu juga dengan Vivi, wanita cantik itu tidak berhenti mengelus perut ratanya. Ia masih belum percaya kalau saat ini ada janin di dalam perutnya. Selama ini ia sudah tidak pernah lagi berpikir akan hamil atau memiliki anak sendiri.Sementara Zeira saat ini sedang merasakan dak dik duk dalam jantungnya, karena menanti kelahiran anak keduanya yang tinggal menghitung hari. Zeira dan Reyhan sedang mengemas perlengkapan baby ke dalam tas untuk mereka bawa ke rumah sakit saat Zeira akan melahirkan."Mas, yang itu apa ?" Ucap Zeira"Ini bajuku" sahut Reyhan"Untuk apa itu mas ?" Zeira kembali bertanya. Ia berpikir untuk apa pakaian Reyhan sebanyak itu di masukkan ke dalam tas travel"Besok saat kamu melahirkan, kita kan akan menginap di sana untuk beberapa h

DMCA.com Protection Status