Share

Chapter 241

Penulis: Black Eagle
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-22 10:02:09

Saat malam, saat Lizzia dan juga Martin terlelap dalam tidurnya, Andira yang memilih untuk tidur di kamar pembantu keluar secara diam-diam. Dia menyelinap keluar dari pintu besar rumah Dailuna, dan keluar melalui gerbang kediaman itu. Tengah malam, sekitar jam dua belas malam, saat suhu malam menyentuh kulitnya, kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri, dia menunggu kedatangan Ibrahim. Dan cukup lama menunggu, akhirnya mobil Ibrahim tiba tepat di hadapan Andira.

Ibrahim keluar dari mobilnya, dan berjalan ke arah Andira.

"Ada apa? Kenapa kau ingin bertemu denganku?" tanya Andira mengulang pertanyaannya saat berbicara dengan Ibrahim melalui ponsel.

"Kau harus ikut denganku, ayo." Ibrahim dengan menarik pelan tangan Andira.

"Kenapa?"

"Andira ikutlah denganku, semuanya telah selesai, tugasmu di sini semuanya sudah selesai, ayo." Ibrahim membujuk dan menarik kembali lengan Andira.

"Aku tidak mau." Andira membantah dan memundurkan tubuhnya, menolak untuk pergi.

"Semuanya akan berakhir, perc
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 242

    Andira meneteskan air mata di hadapan Ibrahim yang juga menunduk, dia menyadari, ya dia sadar bahwa dia adalah monster bagi Andira yang sebenarnya, dia yang mengirim Andira ke rumah besar itu, menjebak Andira di dalam permainan cinta palsu dan gadis ini, gadis ini betul-betul jatuh cinta. Sama seperti Mia, persis sama dengan Mia yang larut dalam cinta Martin."Pergilah, kembali lah ke dalam." Ibrahim yang tak kuasa menatap Andira. Dengan rasa bersalah pada Ibrahim, Andira menatap pria itu sejenak lalu melangkah mundur, dan saat dia berbalik, lihat siapa yang telah mengikutinya, seseorang yang bersembunyi di sela-sela tanaman yang pernah dirawat oleh Pak Rustam.Andira kemudian berbalik, dia menatap Ibrahim dan berkata, "Lizzia membuntutiku."*Lizzia terlihat membuka matanya, dia tidak bisa tidur, dia hanya memikirkan tentang apa yang terjadi pada Raisi, mungkin Nigel sudah melakukan hal buruk padanya. Kepalanya penat memikirkan itu, dia cemas pada pemuda yang telah dia jebak. Dia ing

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 243

    Brak! Satu pukulan diberikan Andira pada Lizzia. Pukulan dari sebuah batang kayu yang cukup besar. Lizzia dengan sekejap terjatuh. "Apa yang harus aku lakukan Ibrahim?" tanya Andira yang merasa panik, dia menatap Ibrahim dengan tatapan begitu cemas, dengan tubuh yang tergelatak tak berdaya Lizzia terbaring di atas rumput dan semak. "Kau harus ikut denganku, kau dan Lizzia. Kau harus membantuku untuk membawanya, ayo!" Dengan segera Andira membantu Ibrahim dan memasukkannya ke dalam mobil bagian belakang. "Apa yang akan kau lakukan padanya?" tanya Andira dengan begitu panik, matanya menatap cemas ke arah Ibrahim. "Masuklah, tidak akan terjadi sesuatu, percayalah padaku Andira, jika kau tetap berada di sini, maka Martin akan curiga padamu." "Bagaimana bisa?" "Tentu dia akan curiga, jika dia kehilangan Lizzia, maka dia juga harus kehilanganmu." "Aku tidak paham." "Kau akan paham, masuklah." "Kau tidak akan melakukan hal yang berbahaya bukan?" "Percayalah padaku Andira, semuany

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 244

    Senyum terlintas di bibir Martin Dailuna sesaat saat dia terbangun dari tidurnya di pagi yang cukup cerah. Dengan mata memandang lurus ke depan, dia membentangkan tangannya ke depan, kakinya dan merasakan suasana pagi yang cukup indah. Kini dia berjalan dan turun dari ranjang, membuka jendelanya, dan merasakan hembusan pagi. Setelah menikmati hembusan pagi yang nyaman, Martin menengok ke arah jam dindingnya dan dia menyadari bahwa hari ini dia akan melanjutkan pencariannya, namun pasti dia akan menikmati masakan pagi milik Andira untuk saat ini. Dia segera membersihkan tubuhnya, dan merasakan percikan air yang keluar dari shower. Kemudian dia berjalan keluar kamar mandi dan mencari pakaian yang cocok untuk hari ini, rompi hitam dengan kemeja putih bersih, sepatu kulit hitam dan sedikit sisiran untuk rambut jatuhnya. Dia kini berjalan keluar kamar, merasakan paginya dan menuruni tangga. Saat dia sampai di ujung tangga, dia menemukan sesuatu, pintu rumah yang terbuka, dia mengernyit

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-24
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 245

    martin dailuna terduduk lemas di atas sofa dengan beberapa orang di sampingnya dan di depannya yang menekuni kasus ini. rami pengacara martin berada di samping martin, sementara detektif kepolisian juga duduk berusaha untuk memecahkan kasus ini. martin hanya diam dan lemas, dia tidak tahu harus melakukan apa karena semua ini seakan adalah jalan buntu yang tidak dapat dipecahkan. ruangan terasa sunyi dan hanya rami yang berbincang dengan petugas kepolisian di sana. "Kami tidak dapat menemukan bukti apapun tentang Nigel Dailuna, dia menghilang entah dimana, dia tahu bahwa kami membuntutinya, jadi tolong Tuan, katakan sesuatu yang Anda ketahui," ucap salah satu dari mereka yang mencondongkan wajahnya ke arah Martin. Sedangkan Martin, dia hanya menghela nafa dan menatap petugas yang menanyainya. "Jika aku tahu, kalian tidak akan ada gunanya sekarang, karena akan aku cari sendiri, mengerti?" Tatapan tajam Martin tanpa getir menyinggung kasar petugas yang menanyainya hal demikian. Semu

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 246

    Semuanya diam, bahkan Martin pun diam, dia mulai memiliki kecurigaan terhadap Ibrahim, dalam benaknya, Ibrahim mulai mencurigakan, semua pecahan-pecahan muncul dalam benaknya. Dia juga kini mengetahui dimana Ibrahim tinggal, dan bagaimana Ibrahim telah lama berkomunikasi dengan Bi Ana, dia menemukan fakta bahwa Ibrahim yang pernah menjenguk Bi Ana di rumah sakit. Sekarang Martin memilih untuk menyelidiki sendiri siapa itu Ibrahim. Dia kini berada di gedung perusahaannya dan meminta pekerjanya untuk memberikan data pribadi Ibrahim. "Kapan terakhir kali Ibrahim datang kemari?" tanya Martin. "Sudah hampir satu pekan dia tidak datang Pak, dia bahkan tidak memberi kabar, entah dimana dia," jawab sekretaris nya. Martin hanya mengangguk, dan mengizinkan pekerjanya itu untuk pergi. Dia mulai membuka map nya dan melihat data data Ibrahim. Seorang orang tua tunggal, memiliki satu orang putra dan pernah menikah sekali. Kini Martin menemukan keganjalan dalam data pribadi Ibrahim. Ibrahim d

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 247

    Betapa terkejutnya Martin ketika mengetahui bahwa Ibrahim telah menipunya selama ini, lalu siapa yang telah bekerja di kantor, dia menghela nafas beberapa kali dan kemudian memukul-mukul setir mobil. "Menyebalkan! Menyebalkan! Menyebalkan! Bisa-bisanya aku tertipu!" Kepalanya merasakan penat yang luar biasa, matanya berkaca-kaca, kelopak mata itu terlihat rapuh dan pasrah. "Aku akan membunuhnya, aku akan membunuhnya, yang benar saja ini semua!" Dia mengendarai mobilnya dengan laju kencang dan saat dia kembali ke rumahnya dia mendapati Rami sudah berada di sana. "Dari mana saja kau, aku mencarimu, menghubungi mu, dan kau bahkan tidak mengangkatnya," katanya, lalu tak lama kemudian Sarah datang entah dari mana. "Martin!" Dia berteriak dengan suara keras saat berjalan masuk ke dalam rumah Martin. Segera Martin berbalik. "Apa yang kau lakukan selama ini? Ha! Apa yang kau lakukan? Kau bahkan tidak bisa menemukan putrimu dan sekarang kau masih berada di sini!" Sarah mengamuk, mata

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 248

    Seketika Martin terhentak di tempatnya, matanya mendadak membulat dan penuh dengan keterkejutan, semuanya berjalan seakan tak memiliki arah, dia sekarang hanya diam, dan bahkan uangnya tak dapat menyelamatkan dirinya, apa yang sebenarnya terjadi? Dia tidak paham, jika memang Ibrahim yang melakukannya, kenapa pula Ibrahim melakukan itu, apa salah Martin padanya, bahkan Martin tidak pernah memiliki musuh yang betul-betul serius selain bisnis dan hanya dalam bisnis nya saja. Kini Martin melangkah maju ke depan Sarah dan dengan pelan membuka lengannya, dia memeluknya perlahan dan menenangkan Sarah dalam pelukannya. Mantan istrinya itu menangis sejadinya, dia membasahi pundak Martin. Air mata Sarah membanjiri bahu Martin. "Aku tidak pernah menyangka akan sejauh ini." Martin bergumam, dia menatap kosong ke depan. "Bagaimana jika mereka membunuh putriku.., bagaimana jika mereka melakukan...""Shussss.., jangan katakan sesuatu yang buruk," ucap Martin sembari melepas pelukannya dengan pelan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 249

    "Aku menemukan Lizzia mu," ucap Ibrahim, dia berjalan ke arah Nigel yang berdiri menatap Raisi yang babak belur dan terikat di atas kursi. Raisi yang mendengarnya segera mengangkat kepalanya dan menatap Ibrahim. Mata Raisi membelalak menatap Ibrahim, selama ini dia percaya sekali dengan Ibrahim dan kini, dia menatap orang dari dalang semua hal ini. "Ibrahim?" gumam Raisi, darah mengalir di wajahnya. "Bagaimana kabar mu anak muda? kenapa? kau terkejut?" tanya Ibrahim yang kemudian mengabaikan Raisi. "Kau sialan itu! Kau yang melakukan semuanya? Dasar bajingan!" Raisi memberontak marah, matanya terlihat nanar sehingga memberi gangguan antara Nigel dan juga Ibrahim. Kini keduanya keluar dari ruangan itu dan melangkah jauh. "Dimana kau menemukannya?" tanya Nigel, dia terlihat lelah karena memukul anak sulung Dailuna. "Di istana Dailuna, dia bersembunyi di sana," jawab Ibrahim. "Hmm, sudah kuduga, dan bodohnya aku tidak mencarinya di sana. Ah lupakan, setidaknya kau sudah menemukan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-05

Bab terbaru

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 322

    Ya dia tahu siapa yang membawa Andira, dan anehnya sesuatu menjadi lebih muda baginya, tak ada pengawal sementara Martin memegangi senjata api di tangannya walau dia terlihat terluka di kepala, dan beberapa darah yang mengalir di tangannya, ya sebelum Ibrahim berhasil dijatuhkan oleh Martin, Ibrahim berhasil menyerang Martin dengan irisan balok yang membuatnya terluka. Di sisi yang lain, Martin membuka satu-persatu pintu ruangan yang ada di labirin, sampai akhirnya dia tidak menemukan pintu apa pun, hanya dinding kasar di sekelilingnya, dan yang membuatnya merasa bingung adalah di mana semua orang? Martin tak menemukan siapa pun, tapi dia bisa melihat tanda ayang dia tahu bahwa yang melakukannya pasti Nigel, untuk menjebak Martin, walau Martin paham akan jebakan itu, dia tetap mengikuti pola petunjuk yang dia tidak tahu akan membawa dia ke mana, hanya saja tak ada pilihan lain. "Martin." Langkah kaki Martin terhenti, dia mendengar sesuatu, di belakang, di depan, di samping, lalu s

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 321

    Rasa lemas menjalar di sekujur tubuh Martin, dia tidak menyangka bahwa Nigel akan sejauh ini, gadis yang selalu bersamanya yang Martin pikir Litzia telah menjadi gadis yang penting bagi Nigel ternyata saat mencoba membalas dendam dan ambisi gadis itu tidak lain hanyalah sekedar hiburan bagi Nigel. Mata Martin redup, dia kebingungan bagaimana harus merespon apalagi rasa panas dikarenakan cahaya lampu yang langsung mengarah kepadanya membuatnya merasa terganggu. Dia meremukkan rambut-rambut nya yang kusut, dan saat mencoba untuk fokus, dia menemukan sesuatu berada di tangan Litzia, gadis itu menggenggam sesuatu, Martin yang merasa apa yang digenggam Litzia penting langsung meraih tangan gadis itu dan membuka telapaknya, di sana terletak kertas yang mungkin berisikan informasi. Tulisan yang Martin tahu bukanlah milik Litzia melainkan milik Nigel, ya jelas kertas dengan tinta yang ditulis Martin dan berisikan, "Putramu dan Andira selanjutnya, oh ya astaga kau tidak akan menemukan putra

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Bibir Martin terbuka, dia merasa heran siapa yang mungkin yang telah membukakan pintu untuknya, dan kenapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Sia menelan saliva berkali-kali tapi dia tidak bisa diam, ya dia tidak seharusnya seperti ini, dia mengepalkan tangan dengan kemarahan yang luar biasa, pada Nigel, Ibrahim dan sedikit rasa kecewa dan kebencian terhadap Andira, atau dia sedang berusaha untuk membenci gadis itu. Tapi sebelum semua itu harus diselesaikan olehnya, dia berusaha untuk menemukan putranya terlebih dahulu, di mana Raisi, dan kenapa semuanya terlihat kacau, kenapa Tidka ada penjaga dan pintu ruangannya sendiri, sel yang dia miliki sendiri yang seharusnya menjadi tempat dia tertahan kini terbuka. Tapi semua itu tidak penting, Martin dia mencoba untuk melangkah pergi, tetapi dia tidak dengan tangan kosong, di dalam saku-saku celananya dia menyimpan pecahan beling yang dia hancurkan sebelumnya dan akan menjadikannya sebagai pertahanan atau cara untuk melawan. Sayangnya dia

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 320

    Litzia mencoba menyelematkan siapa pun yang bisa dia selamatkan setelah dia berhasil membantu Raisi, yang entah apakah Raisi berhasil keluar dari labirin rumit yang telah dibangun oleh Nigel selama ini atau usaha mereka hanya akan menjadi boomerang. Dia memastikan bahwa Ibrahim mengetahui rencana Nigel untuk menghabisi mereka semua di tempat itu, sehingga mungkin dalam sesaat dia ingin menyelamatkan semuanya, termasuk Andira, tetapi sebelum itu, dia harus memastikan bahwa Martin tiada di tangannya. Di sisi yang lain Litzia, dia membuka pintu demi pintu, labirin yang begitu membingungkan, dia tidak bisa menemukan di mana kamar Martin, atau di mana sel Martin disembunyikan, langkah demi langkah dia berusaha untuk dapatkan hingga akhirnya dia menemukan satu ruangan yang tak terjaga, cukup jauh dan firasatnya berkata, mungkin itu adalah Martin. Langkahnya menuju sel itu cepat, dan menemukan seseorang yang bersandar tanpa semangat hidup duduk di lantai. Litzia hanya dapat melihat pria i

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 319

    Beberapa Saat Sebelumnya "Pergilah, kau tidak punya waktu, kau harus meninggalkan tempat ini atau Nigel akan menghabisi mu di hadapan ayahmu. Dia akan mempermainkan Malian berdua sebelum akhirnya mengakhiri semuanya." Dia mencoba membuka gelangan borgol di tangan Raisi sementara Raisi yang terlihat dengan wajah berantakan, darah di sisi wajahnya, dan rambut yang terlihat tak terawat itu memandang bingung. "Bagaimana kau mendapatkan kunci itu ... Astaga kau membahayakan dirimu sendiri Litzia." Raisi menghentakkan tangannya seolah menolak bantuan Litzia tapi gadis ini mencoba untuk tetap membantu Raisi. "Kau tidak tahu bahwa Nigel adalah monster dan dia akan menghabisi kalian, kau, Martin, Andira, semuanya, bahkan Ibrahim tangan kanannya sendiri akan mati di sini jika tidak pergi." "Andira?" Raisi menelan saliva, dia gemetar. "Ya." "Tidak." Raisi yang kedua tangannya sudah terbebas dari borgol itu menggelengkan kepala, "Aku tidak mau meninggalkan Andira. Bawa aku padanya dan akan

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Chapter 318

    Semua tampak jelas, Martin melihat segalanya dalam kesunyian yang tak terhentikan, dia merasa bahwa hidupnya akan selalu seperti ini, menderita. Dia mendapatkan apa yang dia inginkan, Andira, tapi dengan biaya sebesar apa? Dan kini, di mana gadis itu? Di mana putranya? Dan demi keinginan yang ia hasratkan semuanya berakhir kacau, dia terjebak di dalam neraka yang abadi. Nigel menghentakkan kepala Martin dan membiarkan dia tergelatak di dalam sana, kini adalah rencana selanjutnya tapi kapan dia akan melakukan rencana selanjutnya? Oh ya dia akan mempermainkan Martin lebih lama, lebih parah, San jauh lebih menyakitkan sebelum pada akhirnya mengakhiri hidup Martin Dailuna. Di sisi yang lain, Ibrahim tak sanggup menahan amarah dendam yang ingin segera mengakhiri hidup Martin, menghancurkan dinasti Dailuna selamanya. Tetapi semua itu berada di tangan Nigel yang memiliki lebih banyak anak buah. "Apa lagi yang kau tunggu?" Ibrahim bertanya, dia tak sanggup menahan diri untuk segera mengakh

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 317

    "Kau sudah mendapatkan, dia kan?" tanya Ibrahim yang sekarang berada di hadapan Nigel. "Cepatlah akhiri ini, Nigel. Kau pasti akan segera mendapatkan apa yang kau inginkan, bukan?" Ibrahim yang saat ini duduk di hadapan meja Nigel dan Nigel tampak berpikir tetapi tidak senang dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ibrahim. "Jangan terlalu tergesa-gesa, Ibrahim. Aku tahu kau sangat ingin membunuhnya sama seperti aku ingin sekali melenyapkan dia. Tapi kita tunggu, ya tunggu." Ibrahim tidak senang dengan aoa yang dikatakan Nigel, dia berdiri dan menghentakkan kursi, "Menunggu? Astaga aku sudah sangat lama menunggu dan menantikan momen ini, aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Apa yang sebenarnya kau rencanakan!" Nigel tersenyum dan ikut berdiri, "Aku sudah katakan padamu. Kau cukup menjaga Andira dan biarkan dia merasa nyaman di sini, karena sebentar lagi dia akan berguna," kaga Nigel yang sekarang berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu ruangan itu dan mempersilahkan Ibrah

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 316

    "Nigel berhasil menangkap ayahmu, Raisi." Suara Litzia tenang. Sedangkan Raisi yang tampak tak berdaya itu hanya bisa menundukkan kepala. Dia lemas dan tidak tahu bagaimana dia akan merespon. "Akhirnya, dendam Nigel akan terselesaikan. Dia bisa menghabisi ayahku kapan saja. Tapi kenapa dia hanya menangkapnya?" Tatapan Raisi kini mengarah kepada Litzia yang terlihat tidak menemukan jawaban apa pun dari pertanyaan Raisi. Dia bahkan tidak tahu kenapa Nigel tidak menghabisi Martin saat ini juga. Kenapa dia harus menunggu waktu yang lama. "Entahlah, tapi untuk saat ini aku hanya mau kondisi mu lebih baik Raisi, kau harus makan sesuatu," kata Litzia yang masih menawarkan makanan untuk Raisi, "Jika tidak maka kau akan berada dalam kondisi yang buruk." "Saat ini aku bahkan jauh lebih buruk dari kematian itu sendiri, Litzia. Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya makanan." Litzia lalu meraih piring itu dan berusaha untuk membuat Raisi memakan sesuatu, dia menyuapi Raisi dan tidak akan pe

  • Nafsu Gelap Sang Majikan   Bab 315

    Martin terjatuh dan tidak bisa merasakan tubuhnya, apa yang baru saja dikatakan oleh Nigel adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Martin sudah kehilangan Nadira dan dia tidak bisa kehilangan anak lagi. Tubuhnya yang sudah mulai kurus itu terus dihentakkan lelah Nigel yang penuh dengan kebencian dan dendam. Yang pada akhirnya Nigel mendapatkan Martin hidup-hidup. Ini adalah sebuah kesempatan baginya. Bagi Nigel untuk memberikan penderitaan mutlak pada Martin Dailuna. Martin yang tidak berdaya diseret menuju bangunan tua yang cukup terlihat besar, dan tubuh itu langsung dijatuhkan di atas lantai yang lembab. "Bawa dia ke tempat yang seharusnya." Nigel yang terlihat berjalan pergi dan meninggalkan tubuh Martin yang setengah sadar dan tak berdaya. Dan kemudian dibawalah tubuh itu menuju ke tempat yang seharusnya, dan kemenangan Nigel sudah di depan mata. Andira, Raisi dan Martin, adalah pion untuk balas dendam Nigel. Di sisi lain ada Ibrahim yang sama sekali tidak terima Dnegan sikap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status