Share

38

Dia menarik napas panjang. "Kalau kamu benar-benar ingin punya anak, baiklah. Dan ingat, anak itu bukan boneka. Saat kamu punya anak, tidak melulu semua dikerjakan oleh baby sitter. Kamu harus ikut andil merawatnya karena anak itu butuh orang tuanya bukan baby sitter-nya."

"Iya, tenang aja. Aku akan rawat anak kita kelak."

"Juga rawat Ian dan Deri seperti anak sendiri. Sanggup?" tanyanya.

"Sangguplah, kenapa enggak? Suka sama ayahnya harus suka juga sama anak-anaknya juga," balasku dengan bersemangat. Dia menanggapi ucapanku dengan mengacungkan ibu jarinya ke udara.

Mobil berbelok membelah halaman. Mas Angga melepas sabuk pengaman begitu pun aku. Lalu secara bersamaan, kami turun. Mas Angga menggenggam tanganku, menarikku menuju rumahnya yang besar. Di bukannya pintu, lalu setelah aku masuk, dia langsung menguncinya.

"Ayo." Dia kembali menggenggam tanganku, menarikku menuju dapur.

"Lapar, kan? Mau ikan bakar, atau ayam bakar?" tanyanya sambil mengangkatku membuatku memekik kaget karen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahmi Skincare Batam
hati2 kamu Dinda .... nanti pas kamu udh terlena dgn kasih sayang mu tiba2 rahim udh gak ada
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status