Keluarga Adiwijaya merupakan keluarga terpandang di bidang pendidikan, bukan didominasi terkenal. Adiwijaya adalah keluarga terkaya yang dikategorikan sebagai jajaran peringkat keluarga dengan penghasilan atas usaha mereka.
Mereka terpadang karena kecintaan keluarga ini terhadap buku-buku dan penerus generasi bangsa. Yasmine merupakan alumni Dosen UI di Program Studi Pendidikan Sejarah, ya.. Kecintaannya terhadap sejarah Indonesia sangat tidak diragukan lagi.
Almarhum suaminya merupakan mantan Rektor Universitas Teratai dimana awalnya adalah pembentukan Yayasan Peduli Teratai yang membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil di Jawa dan diketuai oleh kembaran almarhum suami Yasmin.
Kesuksesan tidak memandang umur, Yayasan yang hanya didanai oleh uang pribadi pada awalnya menjadi sumbangsih para donatur-donatur yang memiliki jabatan tinggi bahkan hingga artis ternama.
Tepatnya semenjak 15 tahun menjalankan yayasan Peduli Teratai yang mengalami pasang surut akhirnya berbuah manis. Yayasan mereka dirikan untuk membangun sekolah menjadi sekolah bergengsi dan kalian harus bangga betapa bersihnya lingkungan usaha yang mereka jalankan. Atas jeri payah dan tak sepeserpun menggelapkan dana demi kepentingan pribadi, itulah keluarga Adiwijaya.
Davian yang telah habis masa jabatan sebagai rektor ditunjuk langsung sebagai menteri pendidikan oleh Presiden Indonesia, tidak ada peraturan dimana harus ada hubungan keluarga menggantikannya sebagai rektor Univ. Teratai namun anak keduanya berhasil mendapatkan posisi itu diusianya yang muda.
Satu jalur sama dengan kembarannya dibidang pendidikan, Danis Lukman Adiwijaya menjadi orang sangat terkenal dibanyak kalangan. Kerendahan hatinya, kejujurannya, ketegasannya dan seperti tak ada satu celahpun untuk mengurangi sisi kebaikan beliau. Di mata orang dia berhati malaikat, namun sayang untuk masalah urusan keluarga Danis adalah orang yang sangat sulit untuk bangkit.
Anaknya lelaki satu-satunya memberikan pengakuan mengejutkan bahwa ia ingin bercerai dengan istrinya dan memilih wanita simpanannya -Ayana. Sebenarnya bisa saja semua berjalan mulus namun Natri sedang hamil tua dan wanita itu sangat tertekan, ancaman jika perceraian itu tetap terwujud membuat Danis harus membuat petuah mengerikan. Tidak dianggap anak dan tidak akan mendapatkan sepeser warisanpun.
Anaknya adalah orang yang nekat dan tentu saja Yudha tak akan takut dengan ancaman ayahnya. Dan.. Keluarganya hancur, Danis memaksa Natri untuk tetap tinggal bersamanya dan membesarkan cucu perempuan pertama dalam 2 generasi yang diisi oleh lelaki semua. Sayangnya Natri tak bisa menyatukan frekuensi pikirannya dengan ayahm ertuanya. Ia sudah membulatkan keputusan akan membesarkan anaknya sendirian bagaimanapun caranya.
Dan ya... Hidup tidak selamanya indah dan Natri baru sadar bahwa ia tak sanggup membesarkan puterinya seorang diri. Ia frustasi dan memilih bunuh diri, anaknya yang diberi mama Milenia Audi beralih ke tangan ayahnya dan hidup dikeluarga barunya tanpa sepengetahuan Danis.
Butuh beberapa bulan terendus masalah Natri dan Danis dengan panik mencari cucunya namun lagi-lagi Yudha adalah orang yang pintar dalam bersembunyi dari jangkauan keluarganya. Dirasa tak menemukan hasil dan memilih banyak berdoa disetiap harinya membuat Danis seakan tersiksa. Namun beruntung saudara kembarnya selalu setia menemani dan membantunya, terlebih ada Devan yang menemaninya.
Ah.. Cucu kedua dari kembarannya ini adalah korban perceraian. Ayahnya bernama Angga bertaruh nyawa demi mendapatkan anaknya dari Vania, lelaki itu tak sudi anaknya dirawat oleh mantan istrinya dan berakhirlah Devan menetap di keluarga Adiwijaya namun marga jepang (Ryu Devan Adiwijaya) yang disematkan tak akan terganti pada dirinya, anak ini memiliki jati dirinya sendiri.
Masih diingat jelas oleh Yasmin tentang amanat Danis sebelum meninggal, kembaran suaminya itu meminta untuk tetap dicarikan cucu perempuannya setelah ia tiada. Hanya Yasmine yang diharapkannya lantaran Davian telah menghadap Tuhan lebih awal karena sakit setahun sebelumnya.
Permintaan itu tentu saja disanggupi dan Yasmine berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya. Sekarang setelah bertahun-tahun lamanya Danis dan tak satu keluargapun yang memiliki kenangan terhadap Audi telah tiba dihadapannya.
Gadis berusia 23 tahun itu telah lulus dalam kuliah diplomanya, seharusnya Yasmine senang usahanya kali ini berbuah manis.
Tapi nyatanya... Ia sedang bimbang sebelum keputusannya membuat surat wasiat.
"Apakah aku benar-benar harus memberi anak ini warisan milik Danis?! " batin Yasmine
Taburan bunga terakhir yang tersisa di keranjang khas menaruh bunga itu dihamburkan ke gundukan tanah milik Danis Lukman Adiwijaya bin Putera Loekman Adiwijaya.Audi menangis sedikit sesenggukan sembari mengecup nisan yang dipahat dengan indah disana."Eyang. Ini Audi, apa eyang baik-baik saja disana? Eyang lega kan Audi telah kembali?""Audi senang bertemu dengan Eyang dan maaf-... Ayah- ayah tak berada disini""Ayah selalu menceritakan eyang dan betapa sayangnya ayah sama eyang. Beliau juga menyesal telah bersembunyi selama ini eyang. Audi berharap eyang dan ayah bisa bertemu di surga sana dan akur kembali"Yasmine tak kuat untuk tidak menitikkan air matanya, kenangan-kenangan betapa harmonisnya keluarga mereka spontan berjalan. Suaminya dan kembarannya tak bisa dipisahkan satu sama lain dan lihatlah keterikatan saudara kembar ini."Audi, sekarang sapa eyang Davian di sebelah maka
Pintu baru saja terbuka sosok Devan yang awalnya terkejut kemudian dengan cepat memeluk Yasmine. Lelaki itu tak kalah terkejut mendapati eyangnya yang bisa berdiri dan berjalan meskipun tertatih dalam tumpuan tongkatnya."Apa?"Mata Devan adalah mata khas dan sangat menarik untuk diulas, terlebih ketika terkejut. Matanya yang bulat akan membesar dan penghias kantung matanya membuatnya nampak imut, kalian justru tidak percaya pria ini berusia 27 tahun. Terlihat menggemaskan."Sudah~ percaya saja sama Hana. Eyang tahu Hana bisa bawa mobil-""Bukan masalah itu eyang. Tapi eyang mau kemana? Biar Devan antarin yaa?""Tidak perlu. Eyang ada urusan dengan Hana" Devan melirik Hana yang menggeleng tidak tahu apa yang dimaksud Yasmine tahu akan meminta tuntutan informasi dari tatapan lelaki itu."Tapi-""Jam kerjamu 3 jam lagi akan sele
Hana membuka paket kotaknya dimana 3 temannya dari prancis menitipkan sesuatu padanya dan satu orang lagi yang berjasa bagi kehidupanan Hana hingga ia bisa kembali ke negaranya dengan tenang.Ada beberapa cemilan bungkusan, aksesoris dan peralatan dapur sederhana lalu barang dari pengirim utamanya adalah baju batik cantik bewarna pink yang didesign model kimono dengan akses tali pita dibagian pinggangnya.Cantik sekali..Hana tersenyum saat tahu baju yang ia pegang dengan keterangan limited edition.Tidakkah Vania berlebihan?"Owh.. Bounjur tanth""comment vas-tu?" (apa kabar)".....""la robe est très jolie" (gaunnya sangat cantik) ****Minggu pagi yang cerah menyambut. Hari ini Hana libur, Devan baru s
Reza baru saja mengantarkan berkas laporan keuangan pada Devan yang masih serius. Mata Reza menyipit seakan silau melihat antara rambut Devan atau tumpukan kertas yang makin hari makin meningkat."Kenapa?""Enggak ada. Semangat yaa bro" semangat Reza"Oh iya van.. Bukannya kamu bilang Hana hanya memiliki satu anggota keluarga?"Devan menegakkan punggungnya topik yang dibicarakan Reza selaku sekretarisnya memecah konsentrasi dan ia langsung tertarik menjawab."Iya benar. Kenapa?""Ibunya, tantenya atau kakaknya?""Aku tidak tahu. Anak itu tertutup""Makaya diketuk dong, supaya di bukaiin pintu""Ha! Lucu""Kenapa kamu tiba-tiba bertanya?""Kemarin aku melihat Hana di RSKSP, aku ragu sih kalau itu ibunya tapi sekilas antara mirip sama enggak mirip. Masa iya ibunya?""Kamu yakin itu Hana?"
Dan berakhirlah keduanya disini, Reza sibuk menyesap Frappuccino Green Tea Crème sembari bermain game di mejanya. Lalu orang diseberangnya sibuk meratapi hujan yang bertambah deras sebelum ia sampai di PI sembari meletakkan jemari tangan kanannya disisi gelas Hot Chocolate Signature yang ia pesan.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing namun Reza seakan menyerah dengan kebungkaman Devan. Padahal ada cerita menarik yang ia ingin bahas disini, sebut saja si melati dan beberapa teman lainnya kedapatan melirik kearah meja mereka namun tak sadar bahwa zipper rok spannya dibelakang seakan sesak membungkus bagian pinggulnya dan..."Ahaha..." sukses membuat Devan menatap Reza aneh."Kesambet apaan lo?"Reza memegang perutnya sembari meredakan tawanya yang juga mampu menarik perhatian barista.Robek.. Meskipun sedikit namun mampu membawa sensasi humor Reza. Si melati tad
Pukul jam 5 sore tepatnya Hana sudah siap dengan peralatan mandi dan air hangat dengan suhu tertentu yang dianjurkan dokter untuk membersihkan tubuh Nyonya Yasmine.Sekiranya setengah jam untuk waktu yang lama mengurus Nyonya Yasmin mandi 2x dalam sehari. Hana dulu diberitahu oleh Caregiver sebelumnya bahwa hampir makan waktu satu jam karena sangat rentan merawat lansia, terlebih dengan kondisi penyakit Yasmine."Nyonya tidak boleh memaksa untuk berdiri atau berjalan lagi. Benjolannya akan bertambah""Cuma yang kemarin sayang. Si tua ini sudah takut dimarahi olehmu" kekeh Yasmine."Ah.. Segarnya Hana""Nyonya mau makan cemilan?""Bagaimana kalau di taman depan? Sekalian nunggu Devan""Ayo" riang Hana mendorong kursi roda. Beruntung rumah mewah ini dibikin khusus lift menyambung kamar Yasmine dan menuju ruang tengah, dimana tidak begitu memakan waktu ke ruang makan dan kelu
"Nyonya, sudah jam 7 lewat. Sudah saatnya makan malam" kali kelima Hana mengingatkan nyonya besar itu untuk turun dan makan malam.Yasmine -Nyonya atau sebutan Nyonya besar lantaran wanita baya itu adalah yang tertua di keluarga Adiwijaya.Wanita baya yang harus setia menghabiskan banyak waktu di kursi roda masih belum menggubris jadwal makan malamnya. Oh tidak... Suasananya sedang- entahlah buruk atau ada sesuatu yang mengganjal di penglihatan Hana. Gadis berusia 25 tahun yang menjadi pengasuh tetua di keluarga ini agak sulit membaca ekpresi Nyonya besar meskipun sudah 3 tahun berlalu."Nyonya.. Keluarga anda sedang menunggu dibawah-""Hana!""Ya nyonya?""Sudah berapa lama?"Hana mengernyitkan dahinya bingung, berapa lama apanya? Pertanyaan yang masih kurang jelas itu ia tunggu."berapa lama cucu yang kucari s
Pukul jam 5 sore tepatnya Hana sudah siap dengan peralatan mandi dan air hangat dengan suhu tertentu yang dianjurkan dokter untuk membersihkan tubuh Nyonya Yasmine.Sekiranya setengah jam untuk waktu yang lama mengurus Nyonya Yasmin mandi 2x dalam sehari. Hana dulu diberitahu oleh Caregiver sebelumnya bahwa hampir makan waktu satu jam karena sangat rentan merawat lansia, terlebih dengan kondisi penyakit Yasmine."Nyonya tidak boleh memaksa untuk berdiri atau berjalan lagi. Benjolannya akan bertambah""Cuma yang kemarin sayang. Si tua ini sudah takut dimarahi olehmu" kekeh Yasmine."Ah.. Segarnya Hana""Nyonya mau makan cemilan?""Bagaimana kalau di taman depan? Sekalian nunggu Devan""Ayo" riang Hana mendorong kursi roda. Beruntung rumah mewah ini dibikin khusus lift menyambung kamar Yasmine dan menuju ruang tengah, dimana tidak begitu memakan waktu ke ruang makan dan kelu
Dan berakhirlah keduanya disini, Reza sibuk menyesap Frappuccino Green Tea Crème sembari bermain game di mejanya. Lalu orang diseberangnya sibuk meratapi hujan yang bertambah deras sebelum ia sampai di PI sembari meletakkan jemari tangan kanannya disisi gelas Hot Chocolate Signature yang ia pesan.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing namun Reza seakan menyerah dengan kebungkaman Devan. Padahal ada cerita menarik yang ia ingin bahas disini, sebut saja si melati dan beberapa teman lainnya kedapatan melirik kearah meja mereka namun tak sadar bahwa zipper rok spannya dibelakang seakan sesak membungkus bagian pinggulnya dan..."Ahaha..." sukses membuat Devan menatap Reza aneh."Kesambet apaan lo?"Reza memegang perutnya sembari meredakan tawanya yang juga mampu menarik perhatian barista.Robek.. Meskipun sedikit namun mampu membawa sensasi humor Reza. Si melati tad
Reza baru saja mengantarkan berkas laporan keuangan pada Devan yang masih serius. Mata Reza menyipit seakan silau melihat antara rambut Devan atau tumpukan kertas yang makin hari makin meningkat."Kenapa?""Enggak ada. Semangat yaa bro" semangat Reza"Oh iya van.. Bukannya kamu bilang Hana hanya memiliki satu anggota keluarga?"Devan menegakkan punggungnya topik yang dibicarakan Reza selaku sekretarisnya memecah konsentrasi dan ia langsung tertarik menjawab."Iya benar. Kenapa?""Ibunya, tantenya atau kakaknya?""Aku tidak tahu. Anak itu tertutup""Makaya diketuk dong, supaya di bukaiin pintu""Ha! Lucu""Kenapa kamu tiba-tiba bertanya?""Kemarin aku melihat Hana di RSKSP, aku ragu sih kalau itu ibunya tapi sekilas antara mirip sama enggak mirip. Masa iya ibunya?""Kamu yakin itu Hana?"
Hana membuka paket kotaknya dimana 3 temannya dari prancis menitipkan sesuatu padanya dan satu orang lagi yang berjasa bagi kehidupanan Hana hingga ia bisa kembali ke negaranya dengan tenang.Ada beberapa cemilan bungkusan, aksesoris dan peralatan dapur sederhana lalu barang dari pengirim utamanya adalah baju batik cantik bewarna pink yang didesign model kimono dengan akses tali pita dibagian pinggangnya.Cantik sekali..Hana tersenyum saat tahu baju yang ia pegang dengan keterangan limited edition.Tidakkah Vania berlebihan?"Owh.. Bounjur tanth""comment vas-tu?" (apa kabar)".....""la robe est très jolie" (gaunnya sangat cantik) ****Minggu pagi yang cerah menyambut. Hari ini Hana libur, Devan baru s
Pintu baru saja terbuka sosok Devan yang awalnya terkejut kemudian dengan cepat memeluk Yasmine. Lelaki itu tak kalah terkejut mendapati eyangnya yang bisa berdiri dan berjalan meskipun tertatih dalam tumpuan tongkatnya."Apa?"Mata Devan adalah mata khas dan sangat menarik untuk diulas, terlebih ketika terkejut. Matanya yang bulat akan membesar dan penghias kantung matanya membuatnya nampak imut, kalian justru tidak percaya pria ini berusia 27 tahun. Terlihat menggemaskan."Sudah~ percaya saja sama Hana. Eyang tahu Hana bisa bawa mobil-""Bukan masalah itu eyang. Tapi eyang mau kemana? Biar Devan antarin yaa?""Tidak perlu. Eyang ada urusan dengan Hana" Devan melirik Hana yang menggeleng tidak tahu apa yang dimaksud Yasmine tahu akan meminta tuntutan informasi dari tatapan lelaki itu."Tapi-""Jam kerjamu 3 jam lagi akan sele
Taburan bunga terakhir yang tersisa di keranjang khas menaruh bunga itu dihamburkan ke gundukan tanah milik Danis Lukman Adiwijaya bin Putera Loekman Adiwijaya.Audi menangis sedikit sesenggukan sembari mengecup nisan yang dipahat dengan indah disana."Eyang. Ini Audi, apa eyang baik-baik saja disana? Eyang lega kan Audi telah kembali?""Audi senang bertemu dengan Eyang dan maaf-... Ayah- ayah tak berada disini""Ayah selalu menceritakan eyang dan betapa sayangnya ayah sama eyang. Beliau juga menyesal telah bersembunyi selama ini eyang. Audi berharap eyang dan ayah bisa bertemu di surga sana dan akur kembali"Yasmine tak kuat untuk tidak menitikkan air matanya, kenangan-kenangan betapa harmonisnya keluarga mereka spontan berjalan. Suaminya dan kembarannya tak bisa dipisahkan satu sama lain dan lihatlah keterikatan saudara kembar ini."Audi, sekarang sapa eyang Davian di sebelah maka
Keluarga Adiwijaya merupakan keluarga terpandang di bidang pendidikan, bukan didominasi terkenal. Adiwijaya adalah keluarga terkaya yang dikategorikan sebagai jajaran peringkat keluarga dengan penghasilan atas usaha mereka.Mereka terpadang karena kecintaan keluarga ini terhadap buku-buku dan penerus generasi bangsa. Yasmine merupakan alumni Dosen UI di Program Studi Pendidikan Sejarah, ya.. Kecintaannya terhadap sejarah Indonesia sangat tidak diragukan lagi.Almarhum suaminya merupakan mantan Rektor Universitas Teratai dimana awalnya adalah pembentukan Yayasan Peduli Teratai yang membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil di Jawa dan diketuai oleh kembaran almarhum suami Yasmin.Kesuksesan tidak memandang umur, Yayasan yang hanya didanai oleh uang pribadi pada awalnya menjadi sumbangsih para donatur-donatur yang memiliki jabatan tinggi bahkan hingga artis ternama.Tepatnya semenjak 15 tahun menjalankan yay
"Nyonya, sudah jam 7 lewat. Sudah saatnya makan malam" kali kelima Hana mengingatkan nyonya besar itu untuk turun dan makan malam.Yasmine -Nyonya atau sebutan Nyonya besar lantaran wanita baya itu adalah yang tertua di keluarga Adiwijaya.Wanita baya yang harus setia menghabiskan banyak waktu di kursi roda masih belum menggubris jadwal makan malamnya. Oh tidak... Suasananya sedang- entahlah buruk atau ada sesuatu yang mengganjal di penglihatan Hana. Gadis berusia 25 tahun yang menjadi pengasuh tetua di keluarga ini agak sulit membaca ekpresi Nyonya besar meskipun sudah 3 tahun berlalu."Nyonya.. Keluarga anda sedang menunggu dibawah-""Hana!""Ya nyonya?""Sudah berapa lama?"Hana mengernyitkan dahinya bingung, berapa lama apanya? Pertanyaan yang masih kurang jelas itu ia tunggu."berapa lama cucu yang kucari s