Share

4

Penulis: YG
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-16 15:15:14

Hana membuka paket kotaknya dimana 3 temannya dari prancis menitipkan sesuatu padanya dan satu orang lagi yang berjasa bagi kehidupanan Hana hingga ia bisa kembali ke negaranya dengan tenang.

Ada beberapa cemilan bungkusan, aksesoris dan peralatan dapur sederhana lalu barang dari pengirim utamanya adalah baju batik cantik bewarna pink yang didesign model kimono dengan akses tali pita dibagian pinggangnya. 

Cantik sekali..

Hana tersenyum saat tahu baju yang ia pegang dengan keterangan limited edition. 

Tidakkah Vania berlebihan?

"Owh.. Bounjur tanth"

"comment vas-tu?" (apa kabar)

"....."

 "la robe est très jolie" (gaunnya sangat cantik)

                                 ****

Minggu pagi yang cerah menyambut. Hari ini Hana libur, Devan baru saja menelponnya dan senyum Hana tak bisa disembunyikan. Jangan tanya apakah sambutan matahari di minggu pagi atau mendengar suara Devan keduanya membuat moodnya sangat baik.

Seperti yang direncanakan Hana, minggu pagi ia akan menuju Rumah Sakit Klinis Sahabat Peduli (RSKSP) kali ini ia bisa menghabiskan waktunya lebih lama dengan seseorang yang ia baru temui setelah berpuluh tahun lamanya.

Fifiria.. Ibunya, Hana bingung ingin memanggil orang yang telah melahirkannya dengan sebutan apa. Ibu? Bunda? Mama? Mami? Mum? Pada akhirnya opsi pertama selalu ia terapkan dan biasakan.

Seperti pemandangan biasa, Hana disambut oleh wanita berusia 47 tahun itu dengan keadaan menggendong boneka bayinya dan menimang sembari bernyanyi

"Hana bobo.. Ooh~ Hana bobo"

"Kalau tidak bobo. Digigit nyamuk" dilanjutkan dengan tawa menggemaskan.

"Hana sudah mandi, sudah makan waktunya tidur yaa sayang? Hana anak pintar, kesayangan ibu enggak boleh nakal ya" 

"Sekarang bobo ya? Ssshtt... Ssshht.."

Bayi boneka itu diletakkan di ranjang tempat Fifi tidur. Wanita berkepang dua yang sudah berantakan itu mendatangi Hana yang tersenyum menyambut diambang pintu.

"Suster.. Jaga anak saya ya, kalau nangis panggil saya ya sus" ucapnya pada perawat berseragam putih.

"Temanku sudah datang, jadi kami mau bergosip dulu ya sus. Jangan ganggu! Ini rahasia kami berdua" Fifi memasang wajah mengancam kemudian mengamit lengan Hana.

PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan (Sc. AloD*k)

Salah satu penyebabnya adalah kekerasan fisik, Hana tidak mau membayangkan betapa buruknya kelakuan Daddynya dengan ibunya sewaktu memperebutkannya ketika usia dua tahun dimana Hana tidak mengingat apapun.

Mengalami kekerasan sekaligus kehilangan bersamaan membuat Fifi harus menelan pahit hidupnya, anaknya -anak pertamanya yang ia lahirkan diusia 22 tahun harus direbut paksa lantaran tak ada yang mau mengalah untuk mencapai keputusan pengasuhan anak.

Bertahun-tahun lamanya Hana hidup tanpa belaian seorang ibu, jangankan mengingat rupa ibunya melihat fotonya saja tidak pernah hingga usia Hana beranjak ke 20 tahun.

Kalian tahu seseorang yang menolongnya?

Adalah Vania, sekilas tentang dirinya yaitu seorang designer FemDaily' dengan karyanya yang cukup terkenal dengan kebanggaannya mengunsung paduan batik di acara pameran 6 tahun lalu. Cerita singkatnya adalah ketika bertemu dengan Daddy Hana di acara FWP (Fashion Week Paris) dengan seorang istri yang telah dinikahi kurang lebih 16 tahun silam.

Vania mengenal Steel lantaran istri pertamanya adalah sahabat karibnya dan siapa sangka pertemuan yang tidak diinginkan ini berbuah manis. Hana bebas dari jeratan ibu tirinya dan bekerja paruh waktu di resort sembari kuliah.

Vania tahu bagaimana keinginan kuat Hana dibidang pastry sangat mendominasi. Ingin memiliki toko pastry terkenal dan membukanya di jalan Old Town (Vieux Nice), wilayah yang cukup strategis mengembangkan usaha di tempat yang sudah dibangun sejak abad ke -16.

Penjelajahan yang sangat seru menjajahi gang-gang dimana ada pasar daging, Sidewalks Cafe dan tempat shopping jajan khas lokal rekomendasinya adalah nougat dan sabun lavender provence region. Jangan lupa satu restoran Asia tempat favorit Hana dimana ia merasakan nasi goreng di umurnya yang ke 14 tahun pertama kali. Cukup disana ia sudah jatuh hati pada negara asalnya, Indonesia.

Demi apapun.. mengingat Prancis dimana Hana dibesarkan membuatnya banyak mengalami suka duka. Butuh waktu yang panjang untuk Hana tempuh kariernya agar ia bisa mendirikan toko Pastry sendiri tapi setelah pertemuannya dengan Vania semuanya berlalu. 

Tidak sepenuhnya sesuai harapan tapi mampu membuat Hana bergembira hati dengan kebaikan hati Vania yang membantunya mengelola toko pastry kecil di jalan yang ia ingin, itu benar-benar terwujud diusianya yang 21. 

Sudah hukum alam kan bahwasanya ada imbalan dari kebaikan seseorang yah.. Disinilah Hana dengan segala penawaran Vania dan mewujudkannya. Berkatnya lah Hana bisa bertemu dengan ibunya meskipun bukan dengan keadaan normal manusia.

Ibunya... Ibunya yang telah melahirkannya telah hilang akal akibat trauma dan jiwanya yang masih terjebak pada Hana sewaktu bayi dimana ia belum merasakan kesakitan perebutan hak asuh dengan daddynya.

Ngomong-ngomong soal Daddy Hana.. Nampaknya Vania berhasil dengan satu ancaman untuk membocorkan fakta ini ke istrinya. Daddynya kalah telak dan tidak mau merusak imagenya, begitulah Hana bebas hingga tekadnya kembali ke Indonesia terwujud.

Bab terkait

  • NEVER ENOUGH   5

    Reza baru saja mengantarkan berkas laporan keuangan pada Devan yang masih serius. Mata Reza menyipit seakan silau melihat antara rambut Devan atau tumpukan kertas yang makin hari makin meningkat."Kenapa?""Enggak ada. Semangat yaa bro" semangat Reza"Oh iya van.. Bukannya kamu bilang Hana hanya memiliki satu anggota keluarga?"Devan menegakkan punggungnya topik yang dibicarakan Reza selaku sekretarisnya memecah konsentrasi dan ia langsung tertarik menjawab."Iya benar. Kenapa?""Ibunya, tantenya atau kakaknya?""Aku tidak tahu. Anak itu tertutup""Makaya diketuk dong, supaya di bukaiin pintu""Ha! Lucu""Kenapa kamu tiba-tiba bertanya?""Kemarin aku melihat Hana di RSKSP, aku ragu sih kalau itu ibunya tapi sekilas antara mirip sama enggak mirip. Masa iya ibunya?""Kamu yakin itu Hana?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-20
  • NEVER ENOUGH   6

    Dan berakhirlah keduanya disini, Reza sibuk menyesap Frappuccino Green Tea Crème sembari bermain game di mejanya. Lalu orang diseberangnya sibuk meratapi hujan yang bertambah deras sebelum ia sampai di PI sembari meletakkan jemari tangan kanannya disisi gelas Hot Chocolate Signature yang ia pesan.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing namun Reza seakan menyerah dengan kebungkaman Devan. Padahal ada cerita menarik yang ia ingin bahas disini, sebut saja si melati dan beberapa teman lainnya kedapatan melirik kearah meja mereka namun tak sadar bahwa zipper rok spannya dibelakang seakan sesak membungkus bagian pinggulnya dan..."Ahaha..." sukses membuat Devan menatap Reza aneh."Kesambet apaan lo?"Reza memegang perutnya sembari meredakan tawanya yang juga mampu menarik perhatian barista.Robek.. Meskipun sedikit namun mampu membawa sensasi humor Reza. Si melati tad

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-28
  • NEVER ENOUGH   7

    Pukul jam 5 sore tepatnya Hana sudah siap dengan peralatan mandi dan air hangat dengan suhu tertentu yang dianjurkan dokter untuk membersihkan tubuh Nyonya Yasmine.Sekiranya setengah jam untuk waktu yang lama mengurus Nyonya Yasmin mandi 2x dalam sehari. Hana dulu diberitahu oleh Caregiver sebelumnya bahwa hampir makan waktu satu jam karena sangat rentan merawat lansia, terlebih dengan kondisi penyakit Yasmine."Nyonya tidak boleh memaksa untuk berdiri atau berjalan lagi. Benjolannya akan bertambah""Cuma yang kemarin sayang. Si tua ini sudah takut dimarahi olehmu" kekeh Yasmine."Ah.. Segarnya Hana""Nyonya mau makan cemilan?""Bagaimana kalau di taman depan? Sekalian nunggu Devan""Ayo" riang Hana mendorong kursi roda. Beruntung rumah mewah ini dibikin khusus lift menyambung kamar Yasmine dan menuju ruang tengah, dimana tidak begitu memakan waktu ke ruang makan dan kelu

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-14
  • NEVER ENOUGH   1

    "Nyonya, sudah jam 7 lewat. Sudah saatnya makan malam" kali kelima Hana mengingatkan nyonya besar itu untuk turun dan makan malam.Yasmine -Nyonya atau sebutan Nyonya besar lantaran wanita baya itu adalah yang tertua di keluarga Adiwijaya.Wanita baya yang harus setia menghabiskan banyak waktu di kursi roda masih belum menggubris jadwal makan malamnya. Oh tidak... Suasananya sedang- entahlah buruk atau ada sesuatu yang mengganjal di penglihatan Hana. Gadis berusia 25 tahun yang menjadi pengasuh tetua di keluarga ini agak sulit membaca ekpresi Nyonya besar meskipun sudah 3 tahun berlalu."Nyonya.. Keluarga anda sedang menunggu dibawah-""Hana!""Ya nyonya?""Sudah berapa lama?"Hana mengernyitkan dahinya bingung, berapa lama apanya? Pertanyaan yang masih kurang jelas itu ia tunggu."berapa lama cucu yang kucari s

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-14
  • NEVER ENOUGH   Adiwijaya's Family

    Keluarga Adiwijaya merupakan keluarga terpandang di bidang pendidikan, bukan didominasi terkenal. Adiwijaya adalah keluarga terkaya yang dikategorikan sebagai jajaran peringkat keluarga dengan penghasilan atas usaha mereka.Mereka terpadang karena kecintaan keluarga ini terhadap buku-buku dan penerus generasi bangsa. Yasmine merupakan alumni Dosen UI di Program Studi Pendidikan Sejarah, ya.. Kecintaannya terhadap sejarah Indonesia sangat tidak diragukan lagi.Almarhum suaminya merupakan mantan Rektor Universitas Teratai dimana awalnya adalah pembentukan Yayasan Peduli Teratai yang membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil di Jawa dan diketuai oleh kembaran almarhum suami Yasmin.Kesuksesan tidak memandang umur, Yayasan yang hanya didanai oleh uang pribadi pada awalnya menjadi sumbangsih para donatur-donatur yang memiliki jabatan tinggi bahkan hingga artis ternama.Tepatnya semenjak 15 tahun menjalankan yay

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15
  • NEVER ENOUGH   2

    Taburan bunga terakhir yang tersisa di keranjang khas menaruh bunga itu dihamburkan ke gundukan tanah milik Danis Lukman Adiwijaya bin Putera Loekman Adiwijaya.Audi menangis sedikit sesenggukan sembari mengecup nisan yang dipahat dengan indah disana."Eyang. Ini Audi, apa eyang baik-baik saja disana? Eyang lega kan Audi telah kembali?""Audi senang bertemu dengan Eyang dan maaf-... Ayah- ayah tak berada disini""Ayah selalu menceritakan eyang dan betapa sayangnya ayah sama eyang. Beliau juga menyesal telah bersembunyi selama ini eyang. Audi berharap eyang dan ayah bisa bertemu di surga sana dan akur kembali"Yasmine tak kuat untuk tidak menitikkan air matanya, kenangan-kenangan betapa harmonisnya keluarga mereka spontan berjalan. Suaminya dan kembarannya tak bisa dipisahkan satu sama lain dan lihatlah keterikatan saudara kembar ini."Audi, sekarang sapa eyang Davian di sebelah maka

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-15
  • NEVER ENOUGH   3

    Pintu baru saja terbuka sosok Devan yang awalnya terkejut kemudian dengan cepat memeluk Yasmine. Lelaki itu tak kalah terkejut mendapati eyangnya yang bisa berdiri dan berjalan meskipun tertatih dalam tumpuan tongkatnya."Apa?"Mata Devan adalah mata khas dan sangat menarik untuk diulas, terlebih ketika terkejut. Matanya yang bulat akan membesar dan penghias kantung matanya membuatnya nampak imut, kalian justru tidak percaya pria ini berusia 27 tahun. Terlihat menggemaskan."Sudah~ percaya saja sama Hana. Eyang tahu Hana bisa bawa mobil-""Bukan masalah itu eyang. Tapi eyang mau kemana? Biar Devan antarin yaa?""Tidak perlu. Eyang ada urusan dengan Hana" Devan melirik Hana yang menggeleng tidak tahu apa yang dimaksud Yasmine tahu akan meminta tuntutan informasi dari tatapan lelaki itu."Tapi-""Jam kerjamu 3 jam lagi akan sele

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-16

Bab terbaru

  • NEVER ENOUGH   7

    Pukul jam 5 sore tepatnya Hana sudah siap dengan peralatan mandi dan air hangat dengan suhu tertentu yang dianjurkan dokter untuk membersihkan tubuh Nyonya Yasmine.Sekiranya setengah jam untuk waktu yang lama mengurus Nyonya Yasmin mandi 2x dalam sehari. Hana dulu diberitahu oleh Caregiver sebelumnya bahwa hampir makan waktu satu jam karena sangat rentan merawat lansia, terlebih dengan kondisi penyakit Yasmine."Nyonya tidak boleh memaksa untuk berdiri atau berjalan lagi. Benjolannya akan bertambah""Cuma yang kemarin sayang. Si tua ini sudah takut dimarahi olehmu" kekeh Yasmine."Ah.. Segarnya Hana""Nyonya mau makan cemilan?""Bagaimana kalau di taman depan? Sekalian nunggu Devan""Ayo" riang Hana mendorong kursi roda. Beruntung rumah mewah ini dibikin khusus lift menyambung kamar Yasmine dan menuju ruang tengah, dimana tidak begitu memakan waktu ke ruang makan dan kelu

  • NEVER ENOUGH   6

    Dan berakhirlah keduanya disini, Reza sibuk menyesap Frappuccino Green Tea Crème sembari bermain game di mejanya. Lalu orang diseberangnya sibuk meratapi hujan yang bertambah deras sebelum ia sampai di PI sembari meletakkan jemari tangan kanannya disisi gelas Hot Chocolate Signature yang ia pesan.Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing namun Reza seakan menyerah dengan kebungkaman Devan. Padahal ada cerita menarik yang ia ingin bahas disini, sebut saja si melati dan beberapa teman lainnya kedapatan melirik kearah meja mereka namun tak sadar bahwa zipper rok spannya dibelakang seakan sesak membungkus bagian pinggulnya dan..."Ahaha..." sukses membuat Devan menatap Reza aneh."Kesambet apaan lo?"Reza memegang perutnya sembari meredakan tawanya yang juga mampu menarik perhatian barista.Robek.. Meskipun sedikit namun mampu membawa sensasi humor Reza. Si melati tad

  • NEVER ENOUGH   5

    Reza baru saja mengantarkan berkas laporan keuangan pada Devan yang masih serius. Mata Reza menyipit seakan silau melihat antara rambut Devan atau tumpukan kertas yang makin hari makin meningkat."Kenapa?""Enggak ada. Semangat yaa bro" semangat Reza"Oh iya van.. Bukannya kamu bilang Hana hanya memiliki satu anggota keluarga?"Devan menegakkan punggungnya topik yang dibicarakan Reza selaku sekretarisnya memecah konsentrasi dan ia langsung tertarik menjawab."Iya benar. Kenapa?""Ibunya, tantenya atau kakaknya?""Aku tidak tahu. Anak itu tertutup""Makaya diketuk dong, supaya di bukaiin pintu""Ha! Lucu""Kenapa kamu tiba-tiba bertanya?""Kemarin aku melihat Hana di RSKSP, aku ragu sih kalau itu ibunya tapi sekilas antara mirip sama enggak mirip. Masa iya ibunya?""Kamu yakin itu Hana?"

  • NEVER ENOUGH   4

    Hana membuka paket kotaknya dimana 3 temannya dari prancis menitipkan sesuatu padanya dan satu orang lagi yang berjasa bagi kehidupanan Hana hingga ia bisa kembali ke negaranya dengan tenang.Ada beberapa cemilan bungkusan, aksesoris dan peralatan dapur sederhana lalu barang dari pengirim utamanya adalah baju batik cantik bewarna pink yang didesign model kimono dengan akses tali pita dibagian pinggangnya.Cantik sekali..Hana tersenyum saat tahu baju yang ia pegang dengan keterangan limited edition.Tidakkah Vania berlebihan?"Owh.. Bounjur tanth""comment vas-tu?" (apa kabar)".....""la robe est très jolie" (gaunnya sangat cantik) ****Minggu pagi yang cerah menyambut. Hari ini Hana libur, Devan baru s

  • NEVER ENOUGH   3

    Pintu baru saja terbuka sosok Devan yang awalnya terkejut kemudian dengan cepat memeluk Yasmine. Lelaki itu tak kalah terkejut mendapati eyangnya yang bisa berdiri dan berjalan meskipun tertatih dalam tumpuan tongkatnya."Apa?"Mata Devan adalah mata khas dan sangat menarik untuk diulas, terlebih ketika terkejut. Matanya yang bulat akan membesar dan penghias kantung matanya membuatnya nampak imut, kalian justru tidak percaya pria ini berusia 27 tahun. Terlihat menggemaskan."Sudah~ percaya saja sama Hana. Eyang tahu Hana bisa bawa mobil-""Bukan masalah itu eyang. Tapi eyang mau kemana? Biar Devan antarin yaa?""Tidak perlu. Eyang ada urusan dengan Hana" Devan melirik Hana yang menggeleng tidak tahu apa yang dimaksud Yasmine tahu akan meminta tuntutan informasi dari tatapan lelaki itu."Tapi-""Jam kerjamu 3 jam lagi akan sele

  • NEVER ENOUGH   2

    Taburan bunga terakhir yang tersisa di keranjang khas menaruh bunga itu dihamburkan ke gundukan tanah milik Danis Lukman Adiwijaya bin Putera Loekman Adiwijaya.Audi menangis sedikit sesenggukan sembari mengecup nisan yang dipahat dengan indah disana."Eyang. Ini Audi, apa eyang baik-baik saja disana? Eyang lega kan Audi telah kembali?""Audi senang bertemu dengan Eyang dan maaf-... Ayah- ayah tak berada disini""Ayah selalu menceritakan eyang dan betapa sayangnya ayah sama eyang. Beliau juga menyesal telah bersembunyi selama ini eyang. Audi berharap eyang dan ayah bisa bertemu di surga sana dan akur kembali"Yasmine tak kuat untuk tidak menitikkan air matanya, kenangan-kenangan betapa harmonisnya keluarga mereka spontan berjalan. Suaminya dan kembarannya tak bisa dipisahkan satu sama lain dan lihatlah keterikatan saudara kembar ini."Audi, sekarang sapa eyang Davian di sebelah maka

  • NEVER ENOUGH   Adiwijaya's Family

    Keluarga Adiwijaya merupakan keluarga terpandang di bidang pendidikan, bukan didominasi terkenal. Adiwijaya adalah keluarga terkaya yang dikategorikan sebagai jajaran peringkat keluarga dengan penghasilan atas usaha mereka.Mereka terpadang karena kecintaan keluarga ini terhadap buku-buku dan penerus generasi bangsa. Yasmine merupakan alumni Dosen UI di Program Studi Pendidikan Sejarah, ya.. Kecintaannya terhadap sejarah Indonesia sangat tidak diragukan lagi.Almarhum suaminya merupakan mantan Rektor Universitas Teratai dimana awalnya adalah pembentukan Yayasan Peduli Teratai yang membangun sekolah-sekolah di daerah terpencil di Jawa dan diketuai oleh kembaran almarhum suami Yasmin.Kesuksesan tidak memandang umur, Yayasan yang hanya didanai oleh uang pribadi pada awalnya menjadi sumbangsih para donatur-donatur yang memiliki jabatan tinggi bahkan hingga artis ternama.Tepatnya semenjak 15 tahun menjalankan yay

  • NEVER ENOUGH   1

    "Nyonya, sudah jam 7 lewat. Sudah saatnya makan malam" kali kelima Hana mengingatkan nyonya besar itu untuk turun dan makan malam.Yasmine -Nyonya atau sebutan Nyonya besar lantaran wanita baya itu adalah yang tertua di keluarga Adiwijaya.Wanita baya yang harus setia menghabiskan banyak waktu di kursi roda masih belum menggubris jadwal makan malamnya. Oh tidak... Suasananya sedang- entahlah buruk atau ada sesuatu yang mengganjal di penglihatan Hana. Gadis berusia 25 tahun yang menjadi pengasuh tetua di keluarga ini agak sulit membaca ekpresi Nyonya besar meskipun sudah 3 tahun berlalu."Nyonya.. Keluarga anda sedang menunggu dibawah-""Hana!""Ya nyonya?""Sudah berapa lama?"Hana mengernyitkan dahinya bingung, berapa lama apanya? Pertanyaan yang masih kurang jelas itu ia tunggu."berapa lama cucu yang kucari s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status