Jika ini terserah padanya Liam akan langsung memisahkan kepala dan tubuh Hans sekarang juga. Tapi Ruby mencegah keinginan Liam. Gadis itu memiliki sebuah rencana yang bahkan Liam pun tidak tau apa. Ucapan Bobby bahkan tidak repot-repot di jawab olehnya, dia bangkit dari tempat duduknya saat mendengar suara Kayla di luar ruangan. Liam masih bisa mendengar Bobby dan Ruby berbicara di belakangnya. Saat membuka pintu Kayla langsung menubruk tubuhnya dengan wajah khawatirnya.****Kurt berada di sebuah klub bersama dengan James. Kabar tentang tertangkapnya Hans sudah sampai kepadanya, hal itu tentu saja membuatnya kesal. Belum lagi Ben belum juga menghubunginya tentang dimana letak duplikat XOXO. "Bagaimana jika Ben mengkhianati kita sama dengan dia mengkhianati Liam?" James bertanya dengan tatapan lekat pada layar laptopnya. Kurt memutar gelasnya sembari berpikir. Ben sudah melakukan semua yang mereka inginkan, bahkan orang yang membawa c4 masuk ke korea adalah Ben. Tertangkapnya Hans
James yang mendapat lokasi dimana Hans berada segera memberitahukan hal ini pada Kurt. Tentu saja Kurt yang tak ingin sesuatu di bocorkan oleh Hans mengupayakan penyergapan ke lokasi dimana Hans berada. James mulai mengumpulkan anak buahnya serta menyusun strategi pengepungan tersebut.***Ruby tampak sama sekali tidak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. Bobby yang menyadari ada sesuatu yang aneh segera mendekati Ruby untuk memastikan tidak ada sesuatu buruk yang terjadi."Kau baik-baik saja?""Ya, seperti yang kau lihat."Bobby mengikuti arah pandang Ruby. Kayla sedang menceritakan segala sesuatu yang dia ketahui tentang Hans kepada Liam, sementara di sana juga ada Sèanne dan Ailee. Ruby menatap dingin pada Sèanne yang segera membuat Bobby khawatir sesuatu terjadi tanpa dia ketahui."Kau seperti seekor singa betina sedang mengintai mangsa." Bobby bergumam hingga hanya Ruby yang mendengarnya.Ruby menoleh sekilas hanya untuk menatap Bobby serius. Sebuah senyuman manis yang memb
flashbackRuby membelai lembut wajah Liam. Semua informasi yang di sampaikan oleh Kayla membuat pria itu geram, belum lagi detail tentang duplikat XOXO yang sekarang benar-benar tidak terlacak menurut Shawn. Ruby melirik Bobby seolah menyuruhnya untuk keluar dari sana. Bobby segera keluar dari ruangan tersebut serta menutup pintu. "Dengar, ini tidak akan bisa atasi hanya dengan hal biasa. Kita harus menangani ini dengan cara yang tidak biasa." Mulai Ruby.Liam bergeser lebih dekat ke arah Ruby kemudian menyandarkan dirinya di sofa. Dengan hati-hati Ruby merapikan rambut Liam pantas memberikan sebuah kecupan singkat di bibirnya. Keduanya saling bertatapan intens hingga Ruby menyerah dan mengalungkan kedua lengannya pada leher Liam. Mengerti maksud gadisnya Liam mulai mengecup bibir Ruby lembut, kecupan lembut yang langsung di sambar oleh Ruby hingga mereka terlibat ciuman panas yang seolah membakar ruangan itu. Ruby menahan erangannya saat sebelah tangan kekar Liam keremas pinggul
Sèanne mencium pipi Ruby sebagai tanda pengampunan. Ruby merasa lega karena sahabatnya memahami bahwa semuanya adalah bagian dari rencana yang rumit untuk mengungkap keberadaan XOXO. "Liam, kamu sungguh luar biasa," kata Ruby, sambil menggenggam erat tangan Liam. "Kau telah mengorbankan banyak hal demi rencana ini." Liam tersenyum tipis, merasa lega bahwa semuanya telah berakhir dengan baik. "Kita tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuanmu, Sayang. Kau adalah ujung tombak rencana ini." Sharon, yang juga merasa terharu dengan keselamatan Liam dan keberhasilan operasi mereka, ikut bergabung dalam pelukan bersama Sèanne dan Ruby. Mereka sekarang bersatu kembali sebagai tim yang kuat, siap menghadapi segala rintangan yang mungkin muncul di depan mereka. Saat situasi mulai mereda, Bobby muncul di ruangan itu dengan tatapan lega. "Semuanya berakhir dengan baik, ya?" tanyanya sambil merapikan jasnya. Ruby mengangguk dan memberikan senyuman kepadanya. "Terima kasih, Bobby, atas bantuanm
Sèanne membulatkan matanya tak percaya, air matanya luruh tanpa bisa dibendung lagi. Diduga batal bertunangan, Liam Mcgregory berkencan dengan Kayla Hwang. Apa kata berita itu? Batal bertunangan? Yang benar saja, apa-apaan juga foto Liam dan seorang wanita asing yang belum pernah sèanne lihat itu. Sejak tiga hari terakhir Sèanne sibuk dengan banyaknya aktifitas dan pulang dalam keadaan lelah, tapi tak sekalipun dia melupakan Liam, hanya saja mereka sekedar saling mengirim pesan tanpa panggilan video seperti biasanya. Sèanne menghapus air matanya kasar, tak ingin kejadian salah faham di masa lalu terulang kembali. Dia langsung menekan panggilan pada Liam, dering telepon ketiga panggilan tersambung. "Halo?" Sèanne merasakan hawa dingin merambati tulang belakangnya, seketika berita itu kembali memenuhi kepalanya. "A-ah, ini siapa? Kenapa mengangkat teleponnya? Liam
Liam kembali ke Seoul setelah dua minggu, selama itu pula pesannya pada Sèanne sama sekali tak di balas. Juga teleponnya yang hampir dia lakukan lima menit sekali, Liam bukan tidak tau tentang berita itu.Bahkan Ruby menawarkan diri menutup berita itu, tapi Liam mengatakan percuma menutup berita yang hanya dalam waktu satu jam telah dilihat jutaan orang di dunia. Liam mendatangi agensi tempat Sèanne, tanpa banyak bicara apalagi bertingkah dia langsung saja masuk ke ruang latihan dimana tunangannya itu berada.Sèanne kaget saat ruang latihan terbuka begitu saja dan tampak Liam orang yang memporak porandakan hatinya berdiri menjulang di sana. Sèanne ingin berlari dan memeluk tubuh Liam dengan erat, mengatakan betapa dia sangat merindukan Liam dan mengatakan betapa hatinya sakit karena berita itu.Liam mendekati Sèanne yang segera bergeser menjauh darinya, Liam mengusap wajahnya kasar. Dia tahu ha
Pernah merasakan bagaimana kutukanmu terwujud? Sèanne merasakannya, dia masih ingat jelas dalam amarahnya dia meminta Liam untuk mati saja. Dan itu terwujud, tapi sayangnya kutukan itu juga yang menghancurkannya. Kutukan yang seumur hidup akan menghantuinya. Dia menyesal setelah kutukannya menjadi kenyataan hari-harinya penuh dengan penyesalan yang tak akan sanggup dia tebus sampai kapan pun. Mungkin Tuhan sedang menghukumnya karena menyia-nyiakan sosok nyaris sempurna seperti Liam. Dia merasa hukumannya terlalu berat. Kali ini dia pertama kali merasakan jatuh cinta namun harus kehilangan sosok yang dia cintai di hadapannya. Dia terus menerus merasa kehilangan setiap bayangan sosok Liam berkelebat di hadapannya. Sèanne kehilangan sosok yang dia butuhkan. Sosok yang akan menjadi tujuannya pertama kali saat dia berlari dan sosok yang selalu sanggup menyediakan waktu untuknya. Sosok yang rela meninggalkan rapat pentingnya hanya untuk mengantarkan Sèanne sekotak donat atau sup favoritny
Liam berjalan memasuki gedung LS entertainment bersama Lauren yang sedang digandengnya mesra. Semua mata membulat melihat Liam tak percaya. Seperti Lazarus Liam bangkit dari kematiannya, Liam masuk ke ruang rekaman yang sudah ada Jhonny music director di sana. Sebenarnya Jhonny juga begitu kaget dengan hadirnya lagi Liam. Dia tak menyangka ada manusia yang sanggup bangkit dari kematiannya tapi dia juga tak mau kehilangan pekerjaannya dengan menunjukkannya di depan Liam. "Master, senang anda kembali." Liam menepuk bahu Jhonny lalu mengambil duduk dengan Lauren di pangkuannya. Lauren sebenarnya enggan duduk di pangkuan Liam tapi menolak Liam hanya akan memicu pertengkaran mereka pada akhirnya. Sèanne masuk dan mendapati Liam di sana, Liam menatap senang melihat kedatangan Sèanne. "Ah, kau teman Kayla, kan? Hebat! Tak menyangka teman Kayla penyanyi terkenal. Sekarang kita lihat apa yang kau punya." Liam berkata serius. Sèanne langsung masuk untuk melakukan take vocal, memang itu jadwa