Share

Chapter 02

“Tuan Lu,” kata seorang Wanita yang bersikap genit begitu melihat Caesar berjalan untuk memesan ruangan kosong, makanan serta minuman yang ingin dia nikmati di hari liburnya minggu ini, “Tuan Lu.” Kata Wanita lainnya yang tetap Caesar abaikan karena selama ini dia tidak pernah merasa tertarik pada mereka karena seperti yang biasa dia lakukan, Caesar datang hanya untuk makan, minum, dan mendengarkan musik yang DJ mainkan hingga ke VIP room tempatnya berada.

 

Caesar kini dengan tenang menikmati musik yang di mainkan dari ruang utama sampai ke ruang VIP tempatnya berada.

Namun saat itu, seorang Wanita muda yang baru pertama kali dia lihat masuk ke dalam ruangannya dengan sebuah troley yang penuh dengan semua pesanannya.

Dan saat mata mereka bertemu, sebuah rasa tertarik muncul dalam diri Caesar saat melihat wajah cantik Wanita di hadapannya. Sebuah ketertarikan yang tidak pernah Caesar rasakan sebelumnya dan membuatnya ingin mengenal sosok Wanita yang kini mulai menyajikan makanan di atas meja di hadapannya, “Melihat dari wajahmu sepertinya kau belum mencapai usia legal.” Kata Caesar mulai mencari tahu beberapa hal tentang Wanita di hadapannya

“Usiaku sudah 25 tahun dan aku sudah melewati usia legalku.” Jawab Wanita itu canggung namun justru membuat Caesar semakin tertarik dan terhipnotis dengan wajah dan juga bibir tipisnya

“Benarkah?” Senyumnya memastikan, kalau dia bisa menyalurkan rasa penasarannya pada Wanita di hadapannya

“Tentu saja.” Jawabnya yakin, “Jika aku belum sampai usia legal, mana mungkin aku bisa bekerja di tempat ini dengan tenang?” Jawabnya percaya diri dan membuat Caesar semakin yakin, kalau malam ini akan menjadi malam pertama untuknya menghabiskan waktu bersama seorang Wanita penghibur yang sama-sama tidak berpengalaman seperti dirinya.

“Jika kamu sudah berada di usia legal…” kata Caesar mencondongkan tubuhnya dan meraih tangan Wanita yang masih berada di atas piring yang baru saja dia sajikan, “Bukankah itu artinya kamu juga sudah bisa melakukan ‘pelayanan’ tambahan untuk pelanggan tetap sepertiku?” Tanya Caesar serius dan membuat Wanita itu terdiam menatapnya dengan tegang, “Bagaimana nona Gu Crystal?” tanya Caesar sekali lagi setelah membaca nama yang tertera di atas dada kiri Wanita di hadapannya.

“Tentu saja.” Jawab Crystal yang merasa tertantang oleh Pria di hadapannya yang menatapnya dengan sedikit meremehkan.

 

Setelah mendapat persetujuan dari orang yang bersangkutan, Caesar segera mengangkat gagang telepon yang ada di samping tempat duduknya dan menekan angka 1 disana, “Ada yang bisa kami bantu?” tanya seorang Pria dari seberang line

“Aku ingin bertemu dengan Sunny jie.” Caesar berkata dengan singkat lalu memutus panggilan itu begitu saja meski dia belum mendapatkan jawaban apapun.

“Kenapa harus Sunny jie?” tanya Shengyi menatap Caesar ragu

“Sepertinya kamu belum di beritahu kalau pemesanan hanya bisa dilakukan setelah tarifnya di putuskan.” Senyumnya yang benar-benar terlihat sangat tampan di mata Crystal.

“Tuan Lu.” kata seorang Wanita mengetuk pintu ruangannya.

“Masuklah.” perintah Caesar yang membuat Sunny masuk dengan senyum tegang

“Apa Anda memerlukan sesuatu atau mungkin anak baru kami membuat masalah yang sudsh menyinggung Anda?” tanya Sunny cepat dan sopan

“Bukan itu masalahnya.” Jawabnya pasti, “tapi dia adalah anak yang menarik.” Senyum Caesar berdiri dan merangkul tubuh Gadis muda yang hanya setinggi dadanya, “Jadi aku hanya ingin tahu berapa banyak uang yang harus aku keluarkan supaya aku bisa menerima pelayannya.” Sambungnya

“Tuan Lu… dia hanyalah seorang anak baru yang belum berpengalaman.” kata Sunny cepat, “Jadi bagaimana jika aku memerintahkan anak lain yang sudah bepengalaman untuk melayani Anda?” Tanya Sunny ragu

“Apa maksudnya aku harus menggunakan sesuatu yang pernah di gunakan oleh orang lain?” tanya Caesar dingin

“Bukan itu maksud kami.” Kata Sunny tegang karena dia takut menyinggung pelanggan penting seperti Caesar, “tapi…”

“Bagaimana jika aku yang menentukan harganya setelah aku selesai menggunakannya?” Sela Caesar cepat

“Sunny jie, itu tidak masalah.” Kata Crystal menganggukan kepalanya setuju karena dia pikir itu adalah pilihan yang harus dia buat saat memutuskan untuk bekerja di tempat seperti ini.

“Karena anak ini sudah menyetujuinya, jadi bisakah kalian segera menyiapkan ruangannya?” Senyum Caesar percaya diri

“Kami akan mengambil kunci kamarnya.” katanya membawa Crystal keluar bersamanya saat Caesar kembali duduk dan menunggu kunci ruang kamar yang ada di belakangnya.

 

Setelah mendapatkan izin untuk pergi, Sunny segera membawa Crystal keluar dari ruangan itu karena sejujurnya Sunny merasa tidak tega jika harus mengorbankan masa muda Crystal yang cerah untuk hal seperti itu. Sehingga saat mereka sudah cukup jauh dari ruangan Caesar berada, Sunny menghentikan langkahnya dan menatap Crystal serius lalu berkata, “apa kau sudah yakin dengan keputusanmu untuk melakukan hal ini ini?”

Dan saat itu, Crystal yang sudah yakin dengan keputusannya menatap Sunny serius dan menjawab, “Hmm… karena aku sudah memutuskan untuk bekerja di sini, maka aku pikir hal ini harus aku lakukan jika aku ingin bekerja untuk waktu yang lama.” sambungnya pasti

“Baiklah.” Jawab Sunny setelah dia cukup lama terdiam untuk memikirkan hal ini, “Kalau begitu aku akan memberikan kunci kamarnya padamu.”

“Sunny jie.” Panggil Crystal menghentikan langkah Wanita di hadapannya dan menatapnya serius, “tolong sembunyikan hal ini dari Victoria.” Pintanya yang merasa hal ini terlalu pribadi dan sensitive untuk di bagikan pada siapapun.

“Tentu saja.” jawab Sunny pasti lalu segera melangkahkan kakinya pergi dari sana.

***

Crystal kini menatap key-card di tangannya dengan tetap berdiri di depan pintu ruangan tempat dia bertemu dengan Caesar.

Dia meyakinkan dirinya sendiri kalau apa yang akan dia lakukan sudah tepat dan cukup untuk membuatnya bisa lebih berani dan tetap bertahan dalam kondisinya saat ini. Dan membuat Crystal akhirnya melangkahkan kakinya masuk dan langsung berjalan ke arah pintu kamar lalu menempelkan kunci di tangannya hingga membuat pintu terbuka

“Tuan Lu, silakan.” senyum Crystal hangat

“tindakanmu benar-benar cukup berani untuk Gadis seusiamu.” Senyum Caesar berdiri dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mewah yang baru pertama kali dia masuki.

 

Caesar melangkahkan kakinya masuk dan duduk di atas ranjang, saat Wanita muda di hadapannya masih berdiri di ambang pintu dengan wajah gelisah “Kau bisa langsung keluar dari ruangan ini jika kau memang tidak siap untuk melakukannya.” Senyum Caesar membuka jas dan juga sepatu yang di gunakannya

“Itu tidak mungkin.” Kesal Crystal segera masuk dan menutup pintu di belakangnya saat dia merasa tertantang oleh ucapan Pria tampan di hadapannya, “Jadi apa yang harus aku lakukan?” tanya Crystal polos dan membuat Caesar terkekeh

“Apa kau benar-benar sudah cukup umur untuk melakukan hal seperti ini?” tanya Caesar menggunakan slipper yang ada di sana dan berjalan ke arah lemari es untuk mengambil minuman yang tersedia di sana

“Aku akan mengambil minuman yang ada di luar.” Kata Crystal keluar dan mendorong troley yang sebelumnya dia bawa ke dalam kamar

“Kau bisa mencoba minuman yang ada untuk membuatmu lebih nyaman.” Perintah Caesar berjalan ke arah Crystal dan menuangkan segelas vodka lalu memberikannya pada Crystal yang menghabiskannya dalam satu kali tegukan, “Apa kau merasa sangat tegang?” Goda Caesar yang merasa semakin tertarik pada Wanita di hadapannya

“Tidak sama sekali.” Tegas Crystal segera menarik dasi yang Caesar gunakan dan menempelkan bibirnya di bibir Caesar.

 

Manis,

Itulah yang Caesar rasakan saat bibir mereka bersentuhan, sehingga akhirnya membuat Caesar langsung melumat bibir tipis Gadis di hadapannya dengan perlahan lalu membawa tubuh mungil itu hingga terbaring di atas ranjang, “Ini adalah pengalaman pertama untukku.” Kata Caesar membuka satu per satu kancing kemejanya dan membuat Crystal duduk lalu melakukan hal yang sama, “Tapi apa kau pernah mendengar mengenai insting binatang yang ada dalam gen setiap Laki-laki?” tanyanya membuka kemejanya dan menunjukan bentuk otot sempurna di tubuh atletisnya yang membuat mata kecil Crystal membulat saat melihatnya.

“tentu saja.” Jawab Crystal membuka kemeja yang dia gunakan dan menyisakan bra berwarna abu muda, “Karena setiap Perempuan juga pasti memiliki insting untuk melayani binatang itu hingga membuatnya puas.”

Mendengar ucapan sarkastik dari Wanita di hadapannya, senyum tipis kembali terukir di wajah tampan Caesar dan membuat tangannya terangkat membelai pipi kemerahan Crystal, “Kalau begitu aku akan menunjukannya padamu.” seringai Caesar yang langsung melumat bibir tipis di hadapannya dan kembali membaringkan tubuh kecil di hadapannya.

 

Seperti yang Caesar duga, tubuhnya secara alami menikmati proses yang bibirnya lakukan saat mulai menelusuri bibir, rahang, leher hingga berakhir di atas dada kenyal Crystal yang masih tertutup rapat dan membuat Caesar menciuminya bergantian, sebelum tangannya menelusup ke balik punggung halus Wanita yang ada di bawah kendalinya, lalu membuka kaitan bra itu dengan mudah dan menanggalkannya hingga menunjukan kedua gumpalan daging berbentuk bulat sempurna, yang membuat bibir, lidah dan tanganya mulai bermain di atas gundukan kembar itu

“ah…” lengguh Crystal tanpa sadar, saat rasa ngilu sekaligus nikmat kini dia rasakan di atas dadanya

“Sepertinya ini sudah tepat.” Seringai Caesar meremas dan melumatnya semakin keras secara bergantian, sebelum ciuman dan hisapannya terus turun ke perut lalu membuka rok hitam yang masih melekat di pinggang ramping Gadis kecil yang berada di bawah kendalinya itu.

 

Setelah berhasil menanggalkan skirt hitam yang melekat di tubuh Gadis kecil yang saat ini berada di bawah kendalinya, kecupan Caesar kini mendarat di paha dalam Crystal dan membuat desahan kecil kembali lolos dari bibir tipisnya bersamaan dengan bokongnya yang sedikit terangkat karena rasa geli yang dirasakan di bawah kaki polosnya.

Dan mendengar desahan lembut di telinganya, senyuman puas terlukis dari bibir tipis Caesar saat dia juga bisa melihat melihat kepuasan dari wajah polos dan cantik Crystal, “Apa kamu ingin mencobanya?” tanya Caesar saat wajahnya masih berada di antara kedua kaki Crystal

“Hmm.” Gumamnya ragu lalu membuat Caesar berbaring seperti posisi Crystal sebelumnya dan membuat Crystal melakukan apa yang sebelumnya Caesar lakukan di atas tubuhnya

“Sepertinya kau bisa mempelajari hal ini dengan sangat cepat.” Kata Caesar di sela desahannya

“Hmm.” gumam Crystal pelan, “Aku termasuk Wanita yang pintar dan mudah mengerti.” Bangganya membuat Caesar duduk dan kembali menempatkan Crystal di bawah tubuhnya

“Kalau begitu kita bisa memulai pelajaran lainnya.” Senyum Caesar yang langsung membenamkan wajahnya di antara kedua kaki Crystal dan mulai memainkan area sensitivenya yang masih tertutup rapat hingga cairan putih kental membasahi celana yang masih melekat disana, “Sepertinya kamu sudah siap.” Kata Caesar membuka nakas di samping ranjang dan mengambil kondom yang tersedia lalu melepaskan celananya dan memasangkan sendiri kondom itu di kejantanannya, “apa kamu siap?” Tanya Caesar menatap Wanita di hadapannya

“Hmm.” Gumam Crystal saat merasa area sensitivenya berkedut hingga beberapa kali.

 

Dengan perlahan namun tepat, Caesar mulai mengarahkan miliknya ke dalam lubang kenikmatan di hadapannya yang masih sangat sempit dan sesak

“Tunggu sebentar.” Tahan Crystal saat merasakan sakit di area kewanitaannya

“Ini tidak akan lama.” Kata Caesar yang langsung menghentakan bokongnya dalam satu kali gerakan

“Ah.” tangis Crystal memeluk leher Pria di atasnya dengan erat saat merasakan sakit dan perih yang luar biasa di area kewanitaannya dan membuat Caesar terdiam untuk menyesuaikan miliknya di tempat baru.

 

Setelah beberapa saat berlalu tanpa melakukan apapun, akhirnya Caesar mulai menggerakan bagian bawah tubuhnya perlahan dan memeluk tubuh Crystal erat. Sedangkan Crystal sendiri, menekan kuku-kukunya yang cukup panjang di atas punggung Pria dalam pelukannya dengan harapan rasa sakitnya akan berkurang.

Namun sekeras apapun Crystal menakan kukunya di atas kukit polos Pria di atasnya, rasa sakit itu tetap terasa pedih seolah sesuatu sudah melukai kulit halusnya dengan kasar, sebelum akhirnya rasa sakitnya itu mulai berkurang saat gerakan Pria di atasnya semakin cepat hingga sebuah gemelitik terasa di antara kedua kakinya, dan membuat dasahan-desahan nikmat tanpa sadar mulai keluar dari bibir tipis keduanya saat tetasan keringat mulai membasahi seluruh tubuh keduanya yang beradu cepat di atas ranjang. Sampai akhirnya rasa sakit itu benar-benar menghilang dan berubah menjadi rasa nikmat yang baru pertama kali dia rasakan hingga membuat Crystal mencoba untuk menggerakan tubuhnya ke arah yang berlawanan dan membuat kenikmatan yang dia rasakan semakin tidak bisa dia jelaskan dengan kata-kata.

 

Kini entah berapa lama mereka bergulat di atas ranjang hingga membuat tubuh keduanya terkapar lelah tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh polos mereka.

Namun saat itu, ponsel Caesar berbunyi menAndakan pesan masuk, yang membuatnya segera menyelimuti tubuh polos Crystal sebelum dia membersihkan diri, meninggalkan beberapa lembar uang kertas yang ada di dompetnya di atas nakas samping ranjang lalu pergi dari sana untuk menyelesaikan urusannya.

 

“Tuan Lu.” Kata Sunny menyambut kedatangan Caesar yang berjalan ke meja pembayaran, “Apa ada hal lain yang bisa kami bantu?” Tanyanya ragu

“Dimana aku harus membayarnya?” Tanya Caesar mengeluarkan ponselnya karena ini adalah pertama kalianya dia menggunakan jasa ‘layanan ekstra’ di club milik Sunny

“Anda bisa melukannya disini.” kata Sunny meminta pelayan di sana mengeluarkan barcode lain untuk Caesar

“Anak itu pasti terlalu lelah untuk bangun.” Katanya memindai barcode di hadapannya dan memberikan 25.000 yuan atas jasa yang Crystal berikan, “Jadi biarkan dia istirahat lebih lama dan pastikan tidak ada seorangpun yang bisa menyentuh apa yang sudah menjadi milikku.” Tegasnya penuh penekanan, “Karena aku yakin kalau apa yang aku berikan sudah lebih dari cukup untuk membuatnya hanya menjadi milikku.” Sambungnya setegas sebelumnya dan membuat Sunny merasa terintimidasi oleh tatapan di wajah dingin Pria di hadapannya

“Tentu saja.” Jawab Sunny ceria, “Akan aku pastikan kalau Xiao Gu hanya akan melayani Anda.” Sambungnya membuat Caesar pergi dari sana tanpa mengatakan apapun lagi.

-°-

Hari Senin kembali tiba dengan cepat bagi Crystal yang masih merasa seluruh tubuh terutama area sensitivenya masih saja sakit.

Dia sama sekali tidak menyangka kalau permainan Pria bernama Caesar Lu itu bisa membuatnya terlena dan menyerahkan kesuciannya hanya untuk uang sebesar 5.000 yuan yang dia tinggalkan di atas meja ditambah 10.000 yuan lain yang Sunny kirimkan padanya.

Namun tidak bisa Crystal pungkiri kalau dia merasa sangat puas dengan pengalaman baru di hari pertamanya bekerja. Pengalaman yang dia pikir akan membuatnya merasa ketagihan pada hal itu. Dan hal yang membuatnya lebih bahagia adalah perintah Sunny yang memaksanya untuk beristirahat selama 2 hari ini tanpa mengurangi upah hariannya.

 

Selesai bersiap, Crystal memaksakan dirinya untuk melangkahkan kakinya pergi ke kelas pagi yang dia milikki hari ini.

Namun saat dia sampai di depan pintu masuk, langkahnya terhenti saat secara tidak sengaja, dia hampir saja bertabrakan dengan seorang Pria bertubuh tinggi yang juga baru saja akan masuk ke dalam kelasnya. Sehingga akhirnya membuat Crystal segera menganggukan kepalanya menyesal

“Maaf,” kata Crystal pelan, “Anda bisa masuk lebih dulu.” sambung Crystal melangkah mundur dengan malas karena dia merasa seluruh tubuhnya terasa sangat lemas, pegal dan ngilu

“Gu Crystal?” Panggil Pria dengan suara maskulin yang Crystal pikir pernah dia dengar hingga membuatnya segera menatap ke arah suara itu berasal.

“Tuan Lu?” Katanya terkejut saat melihat Pria muda yang sudah bersetubuh dengannya 2 hari lalu kini sedang berdiri di hadapannya dengan kacamata bening berbingkai emas yang bertengger dengan sempurna di atas hidung mancungnya dan membuat wajahnya terlihat semakin tampan di mata Crystal yang tidak bisa mengendalikan irama detak jantungnya saat ini.

-°-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status