“Tuan Lu,” kata seorang Wanita yang bersikap genit begitu melihat Caesar berjalan untuk memesan ruangan kosong, makanan serta minuman yang ingin dia nikmati di hari liburnya minggu ini, “Tuan Lu.” Kata Wanita lainnya yang tetap Caesar abaikan karena selama ini dia tidak pernah merasa tertarik pada mereka karena seperti yang biasa dia lakukan, Caesar datang hanya untuk makan, minum, dan mendengarkan musik yang DJ mainkan hingga ke VIP room tempatnya berada.
Caesar kini dengan tenang menikmati musik yang di mainkan dari ruang utama sampai ke ruang VIP tempatnya berada. Namun saat itu, seorang Wanita muda yang baru pertama kali dia lihat masuk ke dalam ruangannya dengan sebuah troley yang penuh dengan semua pesanannya. Dan saat mata mereka bertemu, sebuah rasa tertarik muncul dalam diri Caesar saat melihat wajah cantik Wanita di hadapannya. Sebuah ketertarikan yang tidak pernah Caesar rasakan sebelumnya dan membuatnya ingin mengenal sosok Wanita yang kini mulai menyajikan makanan di atas meja di hadapannya, “Melihat dari wajahmu sepertinya kau belum mencapai usia legal.” Kata Caesar mulai mencari tahu beberapa hal tentang Wanita di hadapannya “Usiaku sudah 25 tahun dan aku sudah melewati usia legalku.” Jawab Wanita itu canggung namun justru membuat Caesar semakin tertarik dan terhipnotis dengan wajah dan juga bibir tipisnya “Benarkah?” Senyumnya memastikan, kalau dia bisa menyalurkan rasa penasarannya pada Wanita di hadapannya “Tentu saja.” Jawabnya yakin, “Jika aku belum sampai usia legal, mana mungkin aku bisa bekerja di tempat ini dengan tenang?” Jawabnya percaya diri dan membuat Caesar semakin yakin, kalau malam ini akan menjadi malam pertama untuknya menghabiskan waktu bersama seorang Wanita penghibur yang sama-sama tidak berpengalaman seperti dirinya. “Jika kamu sudah berada di usia legal…” kata Caesar mencondongkan tubuhnya dan meraih tangan Wanita yang masih berada di atas piring yang baru saja dia sajikan, “Bukankah itu artinya kamu juga sudah bisa melakukan ‘pelayanan’ tambahan untuk pelanggan tetap sepertiku?” Tanya Caesar serius dan membuat Wanita itu terdiam menatapnya dengan tegang, “Bagaimana nona Gu Crystal?” tanya Caesar sekali lagi setelah membaca nama yang tertera di atas dada kiri Wanita di hadapannya. “Tentu saja.” Jawab Crystal yang merasa tertantang oleh Pria di hadapannya yang menatapnya dengan sedikit meremehkan. Setelah mendapat persetujuan dari orang yang bersangkutan, Caesar segera mengangkat gagang telepon yang ada di samping tempat duduknya dan menekan angka 1 disana, “Ada yang bisa kami bantu?” tanya seorang Pria dari seberang line “Aku ingin bertemu dengan Sunny jie.” Caesar berkata dengan singkat lalu memutus panggilan itu begitu saja meski dia belum mendapatkan jawaban apapun. “Kenapa harus Sunny jie?” tanya Shengyi menatap Caesar ragu “Sepertinya kamu belum di beritahu kalau pemesanan hanya bisa dilakukan setelah tarifnya di putuskan.” Senyumnya yang benar-benar terlihat sangat tampan di mata Crystal. “Tuan Lu.” kata seorang Wanita mengetuk pintu ruangannya. “Masuklah.” perintah Caesar yang membuat Sunny masuk dengan senyum tegang “Apa Anda memerlukan sesuatu atau mungkin anak baru kami membuat masalah yang sudsh menyinggung Anda?” tanya Sunny cepat dan sopan “Bukan itu masalahnya.” Jawabnya pasti, “tapi dia adalah anak yang menarik.” Senyum Caesar berdiri dan merangkul tubuh Gadis muda yang hanya setinggi dadanya, “Jadi aku hanya ingin tahu berapa banyak uang yang harus aku keluarkan supaya aku bisa menerima pelayannya.” Sambungnya “Tuan Lu… dia hanyalah seorang anak baru yang belum berpengalaman.” kata Sunny cepat, “Jadi bagaimana jika aku memerintahkan anak lain yang sudah bepengalaman untuk melayani Anda?” Tanya Sunny ragu “Apa maksudnya aku harus menggunakan sesuatu yang pernah di gunakan oleh orang lain?” tanya Caesar dingin “Bukan itu maksud kami.” Kata Sunny tegang karena dia takut menyinggung pelanggan penting seperti Caesar, “tapi…” “Bagaimana jika aku yang menentukan harganya setelah aku selesai menggunakannya?” Sela Caesar cepat “Sunny jie, itu tidak masalah.” Kata Crystal menganggukan kepalanya setuju karena dia pikir itu adalah pilihan yang harus dia buat saat memutuskan untuk bekerja di tempat seperti ini. “Karena anak ini sudah menyetujuinya, jadi bisakah kalian segera menyiapkan ruangannya?” Senyum Caesar percaya diri “Kami akan mengambil kunci kamarnya.” katanya membawa Crystal keluar bersamanya saat Caesar kembali duduk dan menunggu kunci ruang kamar yang ada di belakangnya. Setelah mendapatkan izin untuk pergi, Sunny segera membawa Crystal keluar dari ruangan itu karena sejujurnya Sunny merasa tidak tega jika harus mengorbankan masa muda Crystal yang cerah untuk hal seperti itu. Sehingga saat mereka sudah cukup jauh dari ruangan Caesar berada, Sunny menghentikan langkahnya dan menatap Crystal serius lalu berkata, “apa kau sudah yakin dengan keputusanmu untuk melakukan hal ini ini?” Dan saat itu, Crystal yang sudah yakin dengan keputusannya menatap Sunny serius dan menjawab, “Hmm… karena aku sudah memutuskan untuk bekerja di sini, maka aku pikir hal ini harus aku lakukan jika aku ingin bekerja untuk waktu yang lama.” sambungnya pasti “Baiklah.” Jawab Sunny setelah dia cukup lama terdiam untuk memikirkan hal ini, “Kalau begitu aku akan memberikan kunci kamarnya padamu.” “Sunny jie.” Panggil Crystal menghentikan langkah Wanita di hadapannya dan menatapnya serius, “tolong sembunyikan hal ini dari Victoria.” Pintanya yang merasa hal ini terlalu pribadi dan sensitive untuk di bagikan pada siapapun. “Tentu saja.” jawab Sunny pasti lalu segera melangkahkan kakinya pergi dari sana. *** Crystal kini menatap key-card di tangannya dengan tetap berdiri di depan pintu ruangan tempat dia bertemu dengan Caesar. Dia meyakinkan dirinya sendiri kalau apa yang akan dia lakukan sudah tepat dan cukup untuk membuatnya bisa lebih berani dan tetap bertahan dalam kondisinya saat ini. Dan membuat Crystal akhirnya melangkahkan kakinya masuk dan langsung berjalan ke arah pintu kamar lalu menempelkan kunci di tangannya hingga membuat pintu terbuka “Tuan Lu, silakan.” senyum Crystal hangat “tindakanmu benar-benar cukup berani untuk Gadis seusiamu.” Senyum Caesar berdiri dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mewah yang baru pertama kali dia masuki. Caesar melangkahkan kakinya masuk dan duduk di atas ranjang, saat Wanita muda di hadapannya masih berdiri di ambang pintu dengan wajah gelisah “Kau bisa langsung keluar dari ruangan ini jika kau memang tidak siap untuk melakukannya.” Senyum Caesar membuka jas dan juga sepatu yang di gunakannya “Itu tidak mungkin.” Kesal Crystal segera masuk dan menutup pintu di belakangnya saat dia merasa tertantang oleh ucapan Pria tampan di hadapannya, “Jadi apa yang harus aku lakukan?” tanya Crystal polos dan membuat Caesar terkekeh “Apa kau benar-benar sudah cukup umur untuk melakukan hal seperti ini?” tanya Caesar menggunakan slipper yang ada di sana dan berjalan ke arah lemari es untuk mengambil minuman yang tersedia di sana “Aku akan mengambil minuman yang ada di luar.” Kata Crystal keluar dan mendorong troley yang sebelumnya dia bawa ke dalam kamar “Kau bisa mencoba minuman yang ada untuk membuatmu lebih nyaman.” Perintah Caesar berjalan ke arah Crystal dan menuangkan segelas vodka lalu memberikannya pada Crystal yang menghabiskannya dalam satu kali tegukan, “Apa kau merasa sangat tegang?” Goda Caesar yang merasa semakin tertarik pada Wanita di hadapannya “Tidak sama sekali.” Tegas Crystal segera menarik dasi yang Caesar gunakan dan menempelkan bibirnya di bibir Caesar. Manis, Itulah yang Caesar rasakan saat bibir mereka bersentuhan, sehingga akhirnya membuat Caesar langsung melumat bibir tipis Gadis di hadapannya dengan perlahan lalu membawa tubuh mungil itu hingga terbaring di atas ranjang, “Ini adalah pengalaman pertama untukku.” Kata Caesar membuka satu per satu kancing kemejanya dan membuat Crystal duduk lalu melakukan hal yang sama, “Tapi apa kau pernah mendengar mengenai insting binatang yang ada dalam gen setiap Laki-laki?” tanyanya membuka kemejanya dan menunjukan bentuk otot sempurna di tubuh atletisnya yang membuat mata kecil Crystal membulat saat melihatnya. “tentu saja.” Jawab Crystal membuka kemeja yang dia gunakan dan menyisakan bra berwarna abu muda, “Karena setiap Perempuan juga pasti memiliki insting untuk melayani binatang itu hingga membuatnya puas.” Mendengar ucapan sarkastik dari Wanita di hadapannya, senyum tipis kembali terukir di wajah tampan Caesar dan membuat tangannya terangkat membelai pipi kemerahan Crystal, “Kalau begitu aku akan menunjukannya padamu.” seringai Caesar yang langsung melumat bibir tipis di hadapannya dan kembali membaringkan tubuh kecil di hadapannya. Seperti yang Caesar duga, tubuhnya secara alami menikmati proses yang bibirnya lakukan saat mulai menelusuri bibir, rahang, leher hingga berakhir di atas dada kenyal Crystal yang masih tertutup rapat dan membuat Caesar menciuminya bergantian, sebelum tangannya menelusup ke balik punggung halus Wanita yang ada di bawah kendalinya, lalu membuka kaitan bra itu dengan mudah dan menanggalkannya hingga menunjukan kedua gumpalan daging berbentuk bulat sempurna, yang membuat bibir, lidah dan tanganya mulai bermain di atas gundukan kembar itu “ah…” lengguh Crystal tanpa sadar, saat rasa ngilu sekaligus nikmat kini dia rasakan di atas dadanya “Sepertinya ini sudah tepat.” Seringai Caesar meremas dan melumatnya semakin keras secara bergantian, sebelum ciuman dan hisapannya terus turun ke perut lalu membuka rok hitam yang masih melekat di pinggang ramping Gadis kecil yang berada di bawah kendalinya itu. Setelah berhasil menanggalkan skirt hitam yang melekat di tubuh Gadis kecil yang saat ini berada di bawah kendalinya, kecupan Caesar kini mendarat di paha dalam Crystal dan membuat desahan kecil kembali lolos dari bibir tipisnya bersamaan dengan bokongnya yang sedikit terangkat karena rasa geli yang dirasakan di bawah kaki polosnya. Dan mendengar desahan lembut di telinganya, senyuman puas terlukis dari bibir tipis Caesar saat dia juga bisa melihat melihat kepuasan dari wajah polos dan cantik Crystal, “Apa kamu ingin mencobanya?” tanya Caesar saat wajahnya masih berada di antara kedua kaki Crystal “Hmm.” Gumamnya ragu lalu membuat Caesar berbaring seperti posisi Crystal sebelumnya dan membuat Crystal melakukan apa yang sebelumnya Caesar lakukan di atas tubuhnya “Sepertinya kau bisa mempelajari hal ini dengan sangat cepat.” Kata Caesar di sela desahannya “Hmm.” gumam Crystal pelan, “Aku termasuk Wanita yang pintar dan mudah mengerti.” Bangganya membuat Caesar duduk dan kembali menempatkan Crystal di bawah tubuhnya “Kalau begitu kita bisa memulai pelajaran lainnya.” Senyum Caesar yang langsung membenamkan wajahnya di antara kedua kaki Crystal dan mulai memainkan area sensitivenya yang masih tertutup rapat hingga cairan putih kental membasahi celana yang masih melekat disana, “Sepertinya kamu sudah siap.” Kata Caesar membuka nakas di samping ranjang dan mengambil kondom yang tersedia lalu melepaskan celananya dan memasangkan sendiri kondom itu di kejantanannya, “apa kamu siap?” Tanya Caesar menatap Wanita di hadapannya “Hmm.” Gumam Crystal saat merasa area sensitivenya berkedut hingga beberapa kali. Dengan perlahan namun tepat, Caesar mulai mengarahkan miliknya ke dalam lubang kenikmatan di hadapannya yang masih sangat sempit dan sesak “Tunggu sebentar.” Tahan Crystal saat merasakan sakit di area kewanitaannya “Ini tidak akan lama.” Kata Caesar yang langsung menghentakan bokongnya dalam satu kali gerakan “Ah.” tangis Crystal memeluk leher Pria di atasnya dengan erat saat merasakan sakit dan perih yang luar biasa di area kewanitaannya dan membuat Caesar terdiam untuk menyesuaikan miliknya di tempat baru. Setelah beberapa saat berlalu tanpa melakukan apapun, akhirnya Caesar mulai menggerakan bagian bawah tubuhnya perlahan dan memeluk tubuh Crystal erat. Sedangkan Crystal sendiri, menekan kuku-kukunya yang cukup panjang di atas punggung Pria dalam pelukannya dengan harapan rasa sakitnya akan berkurang. Namun sekeras apapun Crystal menakan kukunya di atas kukit polos Pria di atasnya, rasa sakit itu tetap terasa pedih seolah sesuatu sudah melukai kulit halusnya dengan kasar, sebelum akhirnya rasa sakitnya itu mulai berkurang saat gerakan Pria di atasnya semakin cepat hingga sebuah gemelitik terasa di antara kedua kakinya, dan membuat dasahan-desahan nikmat tanpa sadar mulai keluar dari bibir tipis keduanya saat tetasan keringat mulai membasahi seluruh tubuh keduanya yang beradu cepat di atas ranjang. Sampai akhirnya rasa sakit itu benar-benar menghilang dan berubah menjadi rasa nikmat yang baru pertama kali dia rasakan hingga membuat Crystal mencoba untuk menggerakan tubuhnya ke arah yang berlawanan dan membuat kenikmatan yang dia rasakan semakin tidak bisa dia jelaskan dengan kata-kata. Kini entah berapa lama mereka bergulat di atas ranjang hingga membuat tubuh keduanya terkapar lelah tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh polos mereka. Namun saat itu, ponsel Caesar berbunyi menAndakan pesan masuk, yang membuatnya segera menyelimuti tubuh polos Crystal sebelum dia membersihkan diri, meninggalkan beberapa lembar uang kertas yang ada di dompetnya di atas nakas samping ranjang lalu pergi dari sana untuk menyelesaikan urusannya. “Tuan Lu.” Kata Sunny menyambut kedatangan Caesar yang berjalan ke meja pembayaran, “Apa ada hal lain yang bisa kami bantu?” Tanyanya ragu “Dimana aku harus membayarnya?” Tanya Caesar mengeluarkan ponselnya karena ini adalah pertama kalianya dia menggunakan jasa ‘layanan ekstra’ di club milik Sunny “Anda bisa melukannya disini.” kata Sunny meminta pelayan di sana mengeluarkan barcode lain untuk Caesar “Anak itu pasti terlalu lelah untuk bangun.” Katanya memindai barcode di hadapannya dan memberikan 25.000 yuan atas jasa yang Crystal berikan, “Jadi biarkan dia istirahat lebih lama dan pastikan tidak ada seorangpun yang bisa menyentuh apa yang sudah menjadi milikku.” Tegasnya penuh penekanan, “Karena aku yakin kalau apa yang aku berikan sudah lebih dari cukup untuk membuatnya hanya menjadi milikku.” Sambungnya setegas sebelumnya dan membuat Sunny merasa terintimidasi oleh tatapan di wajah dingin Pria di hadapannya “Tentu saja.” Jawab Sunny ceria, “Akan aku pastikan kalau Xiao Gu hanya akan melayani Anda.” Sambungnya membuat Caesar pergi dari sana tanpa mengatakan apapun lagi. -°- Hari Senin kembali tiba dengan cepat bagi Crystal yang masih merasa seluruh tubuh terutama area sensitivenya masih saja sakit. Dia sama sekali tidak menyangka kalau permainan Pria bernama Caesar Lu itu bisa membuatnya terlena dan menyerahkan kesuciannya hanya untuk uang sebesar 5.000 yuan yang dia tinggalkan di atas meja ditambah 10.000 yuan lain yang Sunny kirimkan padanya. Namun tidak bisa Crystal pungkiri kalau dia merasa sangat puas dengan pengalaman baru di hari pertamanya bekerja. Pengalaman yang dia pikir akan membuatnya merasa ketagihan pada hal itu. Dan hal yang membuatnya lebih bahagia adalah perintah Sunny yang memaksanya untuk beristirahat selama 2 hari ini tanpa mengurangi upah hariannya. Selesai bersiap, Crystal memaksakan dirinya untuk melangkahkan kakinya pergi ke kelas pagi yang dia milikki hari ini. Namun saat dia sampai di depan pintu masuk, langkahnya terhenti saat secara tidak sengaja, dia hampir saja bertabrakan dengan seorang Pria bertubuh tinggi yang juga baru saja akan masuk ke dalam kelasnya. Sehingga akhirnya membuat Crystal segera menganggukan kepalanya menyesal “Maaf,” kata Crystal pelan, “Anda bisa masuk lebih dulu.” sambung Crystal melangkah mundur dengan malas karena dia merasa seluruh tubuhnya terasa sangat lemas, pegal dan ngilu “Gu Crystal?” Panggil Pria dengan suara maskulin yang Crystal pikir pernah dia dengar hingga membuatnya segera menatap ke arah suara itu berasal. “Tuan Lu?” Katanya terkejut saat melihat Pria muda yang sudah bersetubuh dengannya 2 hari lalu kini sedang berdiri di hadapannya dengan kacamata bening berbingkai emas yang bertengger dengan sempurna di atas hidung mancungnya dan membuat wajahnya terlihat semakin tampan di mata Crystal yang tidak bisa mengendalikan irama detak jantungnya saat ini. -°-Pagi kembali tiba, dan Caesar membuka matanya yang berat secara perlahan. Bayangan akan tubuh polos Gadis kecil yang ditemuinya dua hari lalu benar-benar sudah membuatnya gila, karena setiap kali wajah Gadis itu muncul, bayangan akan permainan mereka di atas ranjang juga terus kembali dalam mimpinya dan membuatnya tidak bisa tidur dengan nyeyak karena kembali menginginkan pelayan Gadis bernama Crystal Gu.Hari ini Caesar diminta untuk mengisi kelas Nyonya Liu yang baru saja mengambil waktu cuti melahirkan.Seperti biasa, Caesar akan menyiapkan bahan ajar yang hari ini akan dia sampaikan. Dan saat waktu pelajaran akan di mulai hanya tersisa beberapa menit, Caesar melangkahkan kakinya menuju kelasnya hari ini.Namun saat baru saja akan masuk ke dalam kelas, karena terlalu fokus memeriksa buku di tangannya, Caesar hampir saja menabrak seorang mahasiswi yang juga baru akan masuk ke dalam ruangan“Maaf,” kata Gadis kecil di hadapannya dengan kepala tertunduk, “Anda bisa masuk lebih dulu.”
“Jika memang hanya hal itu yang kamu perlukan, maka tinggalkan pekerjaan ini dan bekerjalah di rumahku.” Senyum Caesar menatap Gadis kecil di hadapannya dengan serius“Apa?” Tanya Crystal serius karena tidak mengerti dengan keinginan Pria di hadapannya“Jika kau benar-benar melakukan pekerjaan ini hanya untuk memenuhi semua kebutuhan hidupmu, lebih baik kau bekerja untukku.” Kata Caesar mengulangi perkataannya“Aku pikir Profesor sudah salah paham pada caraku memilih pekerjaan,” senyum Crystal canggung, “Karena meski aku melakukan banyak pekerjaan untuk menghasilkan sejumlah uang, tapi aku bukanlah orang yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik,” sambungnya “Jadi aku tidak akan mungkin bisa datang dan bekerja di rumah Profesor.” Jelas Crystal yang memang tidak pernah bisa melakukan pekerjaan rumah tangga apapun, terutama jika hal itu berhubungan dengan dapur.“Apa aku tanpa sengaja memberitahumu kalau kau akan bekerja sebagai asisten rumah tangga?” Tanya Caesar berdiri d
“Karena ini adalah pertama kalinya aku menemukan seseorang yang bisa membuatku tertarik padanya hingga membuatku selalu memikirkannya,” jawab Caesar yang membuat jantung Crystal seolah melompat dari tempatnya, “Jadi apa yang akan kau lakukan setelah mendengar penjelasanku barusan?” tanya Pria itu tenang yang akhirnya membuat Crystal kembali meyakinkan dirinya sendiri untuk menerima tawaran serius dari Profesor-nya itu karena dia juga merasa sangat tertarik pada Pria yang kini duduk hadapannya“Apa ada perjanjian yang harus aku tanda tangani jika aku menyetujui tawaran Anda?” tanya Crystal yang terus saja mengingit dan menjilat bibirnya karena tegang“Perjanjian?” tanya Caesar yang membuat Crystal menganggukan kepalanya, “Kita bicarakan itu kain kali” senyum Caesar yang tidak bisa lagi menahan diri dan membuatnya mencium bibir Crystal intens.Merasakan bibir manis Caesar yang melumat bibirnya, Crystal yang tidak mau kalah segera mengaitkan lengannya di leher Caesar dan membalas ciuman
“Dan setelah makan, kita bisa mulai membicarakan kontrak yang semalam kamu sebutkan.” Kata Caesar menatap Crystal serius dan kembali membuat Crystal merasa terintimidasi oleh tatapan Caesar saat ini.“Kontrak?” Tanya Crystal ragu meski awalnya dia sendiri yang memikirkan hal itu.“Hmm,” senyum Pria di hadapannya hangat, “Aku yakin kalau ada sesuatu yang harus kita sepakati dalam suatu hubungan agar hal itu tidak merugikan pihak manapun,” sambungnya pasti, “Jadi seperti yang sebelumnya kamu katakan… kita harus membuat kontrak yang bisa membuat posisi dan hubungan kita jelas juga tidak saling merugikan.” “Apa aku bisa mengatakan apa yang aku inginkan?” Tanya Crystal ragu“Tentu saja,” jawab Caesar dengan senyum sehangat sebelumnya, “Kita berdua terlibat dalam kontrak itu, jadi kau juga bisa mengatakan apa yang kau inginkan,” sambung Caesar yang membuat jantung Crystal kembali berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya saat melihat senyuman dari wajah Pria tampan di hadapannya.Crystal k
“Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya.“Katakan pada kakek tua itu kalau aku hanya akan kembali ke kediaman setelah dia membatalkan rencananya untuk menikahkan aku dengan Pria tidak tahu diri itu,” tegas Crystal menutup pintu mobil dengan kasar, “Karena aku tidak akan pernah kembali sampai dia memberiku izin untuk menikah dengan Pria manapun yang aku cintai.”“Tuan besar meminta Anda untuk menghubunginya setelah melihat semua ini,” katanya menunjukan foto-foto Crystal yang berjalan masuk ke club malam tempatnya bertemu dengan Caesar.“Aku akan bicara padanya,” kata Crystal meminta mereka memberikan ponsel itu dan menghapus foto-foto yang ada di galeri ponsel lalu menghubungi sang kakek menggunakan ponsel anak buahnya itu karena dia sudah memblokir semua hal yang berhubungan dengan sang k
Begitu pekerjaannya di Shanghai selesai, Caesar segera kembali ke Qing dan menjadikan universitas tempatnya mengajar sebagai tempat pertama yang harus dia kunjungi.Namun sesampainya di tempat parkir, dia melihat Crystal yang sedang tertawa bahagia bersama seorang Pria yang baru pertama kali dia lihat dan hal itu membuatnya segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana karena terlalu kesal dengan pemAndangan di depan matanya saat ini“Profesor,” Senyum Crystal berdiri di hadapan Caesar dan menghentikan langkahnya.“Siapa laki-laki itu?” Tanya Caesar dingin.“Dia…” ragu Crystal saat dia harus berpikir untuk mencari alasan yang bisa meyakinkan Caesar tanpa harus membuat Caesar menyadari identitasnya.“Kenapa? Apa dia adalah laki-laki yang sebenarnya kau cintai? Atau mungkin dia adalah cinta pertamamu?” Tanya Caesar bertubi-tubi saat Pria itu terus memandang ke arah Crystal berdiri saat ini.“Tentu saja bukan,” jawab Crystal pasti, “Dia hanya seorang senior yang meminta bantuanku unt
“Jika kau memang selalu memikirkanku dan juga permainan kita, maka sebaiknya segera urus kepindahanmu dari asrama dan tinggalah bersamaku, supaya kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk di habiskan bersama,” kata Caesar menatap Crystal serius.“Aku akan memikirkannya, jadi…” senyum Crystal menggantung kalimatnya dan menunjukan ponselnya.“Baiklah,” senyum Caesar menunjukan kode QR miliknya, “Dan aku akan mengirimkan nomor teleponku melalui pesan,” sambungnya kembali menatap Crystal hangat, “Jadi pikirkan tawaranku dengan baik karena sejak awal, itulah yang aku inginkan.”“Aku akan memikirkannya dan memberi Anda jawabannya saat aku kembali ke rumah Anda,” jawab Crystal tenang.“Hmm… kalau begitu istirahatlah lebih awal,” perintah Caesar yang benar-benar membuat hati Crystal terasa hangat karena dia tidak pernah mendapatkan perhatian sehangat yang beberapa waktu ini Caesar berikan padanya.Sesampainya di kamar, Crystal masih memikirkan tawaran Caesar untuk tinggal bersama. Dan karen
“Apa kau sudah memutuskannya,” tanya Caesar sibuk dengan panci sup di hadapannya, “Maksudku mengenai kepindahanmu ke sini,” sambungnya ragu. “Profesor,” serius Crystal membuat Caesar menatapnya, “Kita baru saja saling mengenal, jadi aku pikir tinggal bersama…” sambungnya menggantung kalimatnya ragu. “Kita bahkan sudah bersetubuh berkali-kali,” senyum Caesar mendengus kesal, “Jadi apa waktu berkenalan bisa menjadi alasan untukmu menolaknya?” Tanyanya menatap Crystal dingin. “Bukan itu maksudku,” bantah Crystal cepat, “Tapi teman-temanku tidak memberiku izin untuk tinggal bersama Pria yang aku sukai karena kita baru saja saling mengenal,” Jelas Crystal yang akhirnya mengatakan yang sebenarnya. “Apa kau yakin kalau hanya itu alasannya?” Tanya Caesar mematikan kompor dan menatap Crystal serius. “Tentu saja aku yakin,” jawab Crystal tegas karena hanya itu alasannya tidak bisa tinggal bersama Caesar meski dia juga memang sedikit menginginkannya. “Apa kau yakin kalau ini bukan kar
Caesar kembali ke kediaman lebih larut dari biasanya, karena dia masih harus menangani dan membenahi kembali masalah yang sudah keluarga Li buat selama ini.Namun saat baru saja masuk ke dalam kamar, Caesar kembali mendapati Crystal yang termenung di balkon kamar mereka. Bahkan kedatangannya saat ini, sama sekali tidak menyadarkan Crystal yang biasanya selalu mengetahui kedatangannya karena aroma perfume yang di gunakannya.Sehingga saat itu, dengan oerlahan, Caesar melingkarkan lengannya di tubuh ramping Crystal, dan menopangkan kepalanya di atas salah satu bahu gadis kecil dalam pelukannya.“Kenapa akhir-akhir ini, aku sering melihatmu termenung disini?” tanya Caesar tepat di samping telinga Crystal.“Lu zong,” kata Crystal melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya serius.“Hmm?” tanya Caesar saat Crystal tidak mengatalan apapun dan hanya menatapnya.“Apa kecelakaan yang saat itu kau dan juga keluargamu alami, melibatkan kedua orang tuaku?” Tanya Crystal dalam satu tarikan n
Seminggu kembali berlalu sejak Crystal mendengar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dan kini, Crystal masih duduk di atas ranjangnya dengan berbagai macam pikiran yang kembali mengganggunya, saat ucapan John Li hari itu kembali berputar dalam kepalanya.Dan saat Crystal masih belum bisa fokus pada dunianya saat ini, ponselnya berbunyi dan nama Victoria tercantum di layar ponselnya.“Jie,” jawab Crystal begitu panggilan mereka terhubung, “Apa sudah ada informasi mengenai apa yang John Li katakan?” tanya Crystal ragu.“Bagaimana jika kita membicarakannya secara langsung?” tanya Victoria pelan.Namun nada bicara Victoria saat ini, seolah menjelaskan, bahwa ucapan John benar, dan fakta kematian kedua orang tuanya berhubungan langsung dengan ayah Caesar sudah pasti nyata.“Baiklah,” jawab Crystal setelah menenangkan dirinya sendiri, “Mari kita bertrmu di tempat biasa, jie,” sambungnya yang membuat Victoria segera menutup panggilan itu.Begitu panggilannya dengan Victoria b
“Saat ini, dengan sedikit ragu, kau berkata ‘tidak memikirkan apapun dan hanya memikirkan pesta pernikahan kita’… lalu apa arti tatapanmu dengan John Li, di sepanjang pesta berlangsung tadi?” tanya Caesar dalam satu tarikan nafas, dan membuat Crystal yang terkejut, segera melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya.“Apa maksudmu dengan tatapanku dengan Li ge?” tanya Crystal setenang mungkin, karena dia benar-benar tidak ingin, ada kesalah pahaman sekecil apapun dalam hubungannya dengan Caesar, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.“Li ge…” senyum Caesar menghembuskan nafasnya panjang dan berjalan menjauh dari Crystal, “Baiklah, kau tidak perlu mengatakan apapun, jika kau memang tidak ingin mengatakannya,” sambungnya melepaskan setiap aksesoris yang di gunakannya, termasuk cincin pernikahannya, “Tapi berhenti melamun seperti tadi, dan segeralah istirahat,” sambungnya masuk ke dalam kamar mandi, tanpa melihat lagi ke arah Crystal yang hanya bisa menatap punggung lebar Caesar, d
Setelah mendapatkan bukti mengenai kejahatan yang Jenny lakukan dengan memasang camera dan juga alat penyadap tanpa izin, Caesar segera pergi ke ruangan Jenny untuk menyelesaikan hal ini hingga tuntas.Namun saat sampai di sana, ternyata Jenny sudah tidak ada di perusahaan. Sehingga saat itu, Caesar dan Felix segera pergi ke kediaman keluarga Li, untuk memperhitungkan secara langsung, masalah apa saja yang sudah Jenny lakukan dan Caesar toleransi selama ini.Sesamlpainya di kediaman keluarga Li, layaknya tuan rumah pada umumnya, para pelayan dan juga pengawal yang berjaga di sana membungkukan badannya sopan, saat Caesar melewati mereka. Dan sebagai tuan rumah yang baik, Li Jingyan juga menyambut kedatangan Caesar dengan hangat, karena dia tidak ingin, Caesar kembali menargetkannya, jika dia tidak bersikap hati-hati dalam menghadapi Caesar.Namun saat itu, tanpa ragu apalagi mempertimbangkan sikap yang Li Jingyan tunjukan, Caesar segera menanyakan keberadaan Jenny saat ini. Sehingga Ji
“Jika kau benar-benar tidak ingin membuatku merasa cemas seperti hari ini… lalu bisakah kau juga mengumumkan pernikahan kita?” tanya Crystal menatap Caesar serius.“Apa kau yakin?” tanya Caesar tidak kalah serius.“Li Jingyan sudah mengungmapkan identitasku yang sebenarnya…” Kata Crystal semakin serius, “Jadi apa lagi yang harus aku ragukan untuk masalah besar ini?” tanya Crystal balik.“Jika memang itu yang kau inginkan… maka kita lakukan semuanya seperti yang kau inginkan,” jawab Caesar setelah terdiam beberapa saat.“Karena aku sudah mengungkapkan apa yang aku inginkan mengenai hubungan kita… lalu bagaimana dengan keinginanmu mengenai hubungan kita sebenarnya?” tanya Crystal yang tahu pasti, kalau pengumuman pernikahan mereka akan berjalan dengan baik, jika Caesar juga menginginkannya.“Kau selalu tahu apa yang paling aku inginkan dalam hubungan kita ini. Jadi kenapa kau harus mempertanyakannya?” tanya Caesar lembut.“Karena a
“AFRODISIAK?” seringai Caesar mengendalikan dirinya sendiri, “Apa kau pikir, itu akan berguna untukku?” sambungnya masih berusaha menahan dirinya untuk tetap sadar.“Caesar, sekuat apapun dirimu, kau tidak akan mungkin bisa menahannya, dan saat ini, hanya aku yang bisa mengendalikan rasa laparmu itu,” senyum Jenny yang terus berusaha untuk membuat Caesar kehilangan kendali dengan belaiannya di beberapa bagian sensitive tubuh kekar Caesar.“Berhenti berpikir hal kotor seperti itu, karena aku tidak akan mungkin masuk ke dalam permainan gilamu ini,” kata Caesar kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jenny.“Kau pasti akan kembali ke sini, dalam beberapa menit,” teriak Jenny percaya diri.Saat itu, Caesar yang masih berusaha untuk tetap sadar, segera menghubungi Felix dan mengatakan kondisinya saat ini. Dan tanpa memerlukan waktu lama, Felix yang tidak ingin nama baik Caesar rusak karena ulah keluarga Li, segera membawa Caesar menggunakan pintu lift barang yang hanya di lewati di
“Seperti yang kau lihat, itu adalah pengalihan saham atas namamu!” jawabnya tenang dan berwibawa. “YEYE,” kata Caesar semakin terkejut. “Xiao Lu,” kata tuan Gu menatap Caesar serius, “Sejak kau kecil dan tumbuh di bawah pantauanku, apa yang sudah terjadi padamu sudah membuatku merasa sangat bersalah,” katanya sendu, “Dan setelah kau dewasa, aku masih harus membebanimu oleh Xiaobao, jadi…” “Yeye,” sela Caesar sebelum sang kakek menyelesaikan kalimat yang ingin di katakannya, “Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi membahas hal itu dan tidak membiarkan Xiaobao mengetahuinya?” “Kau benar,” senyumnya tipis, “Kalau begitu, tanda tangani surat itu dan aku serahkan Xiaobao juga Qinghua padamu sepenuhnya,” senyumnya kembali menekankan apa yang sejak tadi dia inginkan. “Tapi bukankah…” “Anggap itu, sebagai warisan yang aku titipkan padamu untuk cicit kecilku kelak,” sela tuan Gu yang tidak ingin kalau dengan selaan Caesar padanya tadi. “Baiklah,” senyum Caesar setelah terdi
Senyuman tipis terukir di wajah Caesar saat gadis kecil di hadapannya mencari tahu rencana yang saat ini sedang dia buat untuk Li Jingyan. Namun apa yang Caesar lakukan, justru membuat Crystal kesal dan sedikit tersinggung, karena saat ini, Caesar kembali menyembunyikan sesuatu darinya, disaat selama ini, Crystal selalu mengatalan setiap hal yang dia tahu pada Caesar, tanpa menyembunyikannya sedikitpun.Sehingga saat itu, dengan wajah kesal dan juga perasaan marah, Crystal melangkahkan kakinya pergi dari ruang kerja Caesar dan masuk ke dalam kamar mereka yang hanya di batasi oleh sekat kayu khas rumah bangsawan saat masa kerajaan Han.Melihat Crystal yang melangkah pergi dengan wajah kesal, sekali lagi Caesar yang jauh lebih dewasa dari Crystal, harus kembali mengalah, dan membereskan pekerjaannya saat ini, hanya untuk membujuk bayi kecilnya.“Bukankah kau menginginkan seorang bayi?” tanya Caesar membuat Crystal menatap ke arahnya mencari tahu, “Lau kenapa kau langsung keluar dan mera
“Li Jingyan adalah ayah kandungku,” jawab Victoria menghentikan langkah Felix yang langsung berbalik.“Apa?” tanya Felix terkejut.“Li Jingyan, dia adalah ayah biologisku,” kata Victoria meneteskan air matanya.“Bagaimana ini…” kata Felix tidak bisa berkata-kata, saat dia mendemgar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.Karena sebelumnya, Felix pikir, ibu Victoria adalah ‘mainan Lu Jingyan, atau mungkin seseorang yang mengetahui semua rahasianya. Namun saat mendengar Victoria adalah putri biologis pria seperti Li Jingyan, pikirannya terasa kosong, karena hal itu sama sekali tidak pernah ada dalam setiap alasan yang Felix ataupun Caesar pikirkan sejak mengetahui keanehan dari latar belakang Victoria yang tersembunyi dengan sangat rapi.“Apa mendengar hal itu membuatmu ingin menjauh dariku, karena aku adalah putri dari musuh besar atasanmu?” Tanya Victoria ragu.“No honey,” tegas Felix menatap ke dalam mata wanita di hadapannya, “Bagaimana mungkin aku berpikir seperti itu?”