“Jika memang hanya hal itu yang kamu perlukan, maka tinggalkan pekerjaan ini dan bekerjalah di rumahku.” Senyum Caesar menatap Gadis kecil di hadapannya dengan serius
“Apa?” Tanya Crystal serius karena tidak mengerti dengan keinginan Pria di hadapannya “Jika kau benar-benar melakukan pekerjaan ini hanya untuk memenuhi semua kebutuhan hidupmu, lebih baik kau bekerja untukku.” Kata Caesar mengulangi perkataannya “Aku pikir Profesor sudah salah paham pada caraku memilih pekerjaan,” senyum Crystal canggung, “Karena meski aku melakukan banyak pekerjaan untuk menghasilkan sejumlah uang, tapi aku bukanlah orang yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik,” sambungnya “Jadi aku tidak akan mungkin bisa datang dan bekerja di rumah Profesor.” Jelas Crystal yang memang tidak pernah bisa melakukan pekerjaan rumah tangga apapun, terutama jika hal itu berhubungan dengan dapur. “Apa aku tanpa sengaja memberitahumu kalau kau akan bekerja sebagai asisten rumah tangga?” Tanya Caesar berdiri dari tempatnya duduk dan berjalan menghampiri Gadis kecil yang menurutnya semakin menarik “Jika bukan sebagai asisten rumah tangga… lalu apa yang harus aku lakukan di rumah Anda?” tanya Crystal ragu “Melayaniku di atas ranjang setiap kali aku menginginkannya.” Tegas Caesar berdiri tepat di hadapan Crystal “Apa?” tanya Crystal membelalakan matanya karena dia benar-benar merasa terkejut “Aku akan memenuhi semua kebutuhan hidupmu,” tegas Caesar membelai bibir Crystal menggunakan ibu jarinya dengan lembut, “Tapi sebagai gantinya, kamu harus tinggal bersamaku dan melayaniku dengan baik, karena bagaimanapun juga lokasi club ini cukup dekat dengan kampus kita, dan cepat atau lambat orang lain juga mungkin akan melihat dan mengenalimu bahkan mungkin menggunakan jasamu.” Sambungnya mengambil key-card di tangan Crystal dan menyerahkan secarik kertas yang bertuliskan alamat tempat tinggalnya, “Jadi pikirkan hal ini baik-baik dan datanglah ke alamat itu jika kamu sudah membuat keputusan.” Senyum Caesar meninggalkan Crystal yang masih berdiri kaku di tempatnya saat ini karena terlalu terkejut dengan tawaran yang baru saja Caesar berikan. Crystal menatap kertas di tangannya dengan bingung. Dia sama sekali tidak menyangka kalau sebagai seorang Profesor, Caesar sama sekali tidak melarang perbuatannya tapi justru meminta Crystal untuk menjadi ‘pelayan’ pribadinya. Ada rasa takut dalam diri Crystal saat memikirkan berapa banyak hubungan intim yang harus dia lakukan untuk memuaskan Caesar jika dia menyetujui tawaran itu. Tapi disisi lain, tidak bisa dia pungkiri kalau tawaran itu sangat menggiurkan bagi Crystal saat apa yang sebelumnya Caesar lakukan kembali terbayang dalam benaknya dan membuatnya kembali menginginkan hal yang sama dari Pria sesempurna Caesar ‘Gu Crystal,’ tegas Crystal pada dirinya sendiri, ‘Jangan lupa kalau dia adalah Profesor muda di salah satu kelasmu, yang membuat psosisinya sebanding dengan posisi seorang ayah.*’ sambungnya pasti, ‘Dan kamu juga harus mempertimbangkan kemungkinan dia mengatakan hal itu hanya untuk menguji, sejauh apa kamu akan bertindak dalam situasi seperti itu.’ Tegasnya menggelengkan kepalanya lalu segera keluar dari sana untuk kembali melakukan pekerjaannya. (*dalam budaya China yang sangat sopan, guru seringkali di anggap sebanding dengan seorang ayah yang harus sangat di hargai) Setelah tugasnya selesai, Crystal kembali ke tempat para staf biasanya menunggu tugas datang. Dan saat dia sampai di tenpat Sunny berdiri, Sunny menatap Crystal cemas dan berkata, “Apa yang sudah terjadi sehingga Tuan Lu mengembalikan kunci kamar dan pergi begitu saja setelah kau menemuinya tadi?” “jie-kak-.” kata Crystal ragu, “Aku pikir aku harus mengatakan ini sebelum orang lain yang mengatakannya.” sambungnya menatap Sunny serius “Kalau begitu katakan” pinta Sunny cepat “Sebenarnya usiaku belum genap 20 tahun, dan tanpa sengaja aku dan Tuan Lu bertemu di luar club sehingga membuat situasi kami menjadi canggung setelah dia mengetahui yang sebenarnya” jelas Crystal tanpa mengatakan status Caesar yang sebenarnya “Victoria sudah mengatakan segalanya tentangmu,” kata Sunny pasti, “Tapi apa maksudmu saat mengatakan situasi kalian menjadi canggung?” tanya Sunny ragu “Dia memintaku untuk segera berhenti dari pekerjaan ini sebelum ada orang lain lagi yang melihatku di tempat ini” jelas Crystal singkat tanpa ingin mengatakan hal lainnya karena itu sudah menjadi urusan pribadinya dengan Caesar “Apa yang Tuan Lu katakan memang benar, tapi semua keputusan tetap ada di tanganmu karena sejak awal aku mengizinkanmu bekerja di sini setelah mengetahui kondisi keuanganmu” bijak Sunny yang memang hanya ingin memberi jalan keluar bagi kondisi ekonomi Crystal yang sebelumnya Victoria katakan “Aku akan memikirkan lagi hal ini,” kata Crystal pasti “jadi bisakah aku…” “Kau bisa pulang sekarang juga,” senyumnya hangat “Dan seperti yang aku katakan sebelumnya, semua keputusan tetap ada di tanganmu,” sambungnya memegang bahu Crystal untuk memberikan dukungan yang tulus padanya, “Jadi pikirkan baik-baik mengenai apa yang akan kamu lakukan, dan pastikan kalau keputusan itu adalah keputusan terbaik untuk dirimu sendiri” sambungnya yang tahu pasti betapa sulitnya menghasilkan uang untuk Gadis kecil yang hidup sebatang kara seperti Crystal. Selama dalam perjalanan kembali menuju asrama, Crystal terus menatap secarik kertas yang Caesar tinggalkan sebelum pergi. Dia benar-benar masih tidak percaya dengan apa yang sudah Caesar katakan padanya. Namun disisi lain, Crystal juga tidak ingin kehilangan kesempatan yang dia milikki untuk mendapatkan penghasilan yang sangat menguntungkan tanpa perlu bekerja keras. Sehingga akhirnya Crystal membulatkan tekadnya untuk menemui Caesar saat ini juga dan memperjelas perkataan Caesar yang masih belum bisa dia mengerti apalagi percayai. Crystal sampai di depan lingkungan apartemen cukup mewah yang ada dalam kertas di tangannya. Langkahnya terhenti saat melihat pintu kaca yang masih tertutup di hadapannya, sampai akhirnya seorang penghuni apartemen lain membuka pintu di hadapannya dan membuat Crystal melangkahkan kakinya masuk untuk pergi ke lantai tempat Caesar tinggal. Kembali ada keraguan dalam diri Crystal saat dia akan menekan tombol intercom di hadapannya. Tapi sekali lagi, Crystal meyakinkan dirinya sendiri untuk masuk dan memperjelas situasi mereka saat ini “Gu Crystal?” Tanya Pria di hadapannya terjekut “Aku datang untuk memperjelas apa yang sebelumnya sudah Profesor katakan” jawab Crystal tegas meski tatapan Caesar saat ini membuatnya kembali merasa terintimidasi “Tentu saja,” kata Caesar membuka pintu apartemennya lebar “Masuklah” sambungnya tersenyum hangat dan membuat Crystal melangkahkan kakinya masuk. Sederhana dan mewah, Itulah yang ada dalam pikiran Crystal begitu kakinya melangkah masuk ke dalam ruang apartemen yang cukup luas dan mewah. Dimana ada sebuah pintu kaca buram yang sepertinya mengarah ke dapur, yang di hadapannya terdapat sebuah mini bar mewah dengan wine refrigator dan juga beberapa jenis minuman beralkohol yang tertata rapi di belakang mini bar. Lalu sebuah meja makan berbentuk persegi yang berada tepat di depan pintu geser dengan 4 buah kursi yang senada dengan meja makan di depannya yang hanya berjarak sekitar 3 meter dari sebuah ruang tv dengan sofa kulit hitam panjang dan juga sebuah sofa tunggal yang membuat ruangan di hadapannya terlihat sangat klasik dan cukup mewah saat berdampingan dengan barang-barang yang ada di sekelilingnya. “Aku tidak pernah menerima tamu disini,” kata Caesar menyadarkan Crystal yang masih berdiri mematung di dekat lemari sepatu yang ada di depan pintu masuk, “Jadi untuk saat ini, kamu bisa menggunakan sAndal milikku” katanya melepaskan slipper hitam berbahan kulit yang di gunakannya dan menyerahkannya pada Crystal. “tidak masalah Profesor” tolak Crystal saat melihat Caesar yang akan berjalan tanpa alas kaki “Kamu adalah seorang Gadis kecil,” senyumnya hangat dan membuat Crystal merasa kalau Pria di hadapannya bukanlah orang yang sama dengan Pria yang dia temui di club malam itu maupun rumor dingin dan kejam yang tersebar di seluruh universitas, “Jadi berjalan tanpa alas kaki bukanlah hal yang baik,” sambungnya berjalan ke arah refrigator, “Apa beer tidak masalah?” Tanyanya menunjukan sekaleng beer dengan rasa yang cukup Crystal sukai “Tidak masalah” jawab Crystal ragu “Kalau begitu duduklah” senyumnya lagi dan membuat jantung Crystal kembali berdetak berkali-kaki lipat saat melihat senyum tampan Pria di hadapannya. Senyuman terukir di wajah Caesar saat melihat betapa canggungnya Gadis kecil yang memilih untuk duduk di sofa tunggal yang berhadapan langsung dengan meja kaca di depannya. Dia sama sekali masih tidak percaya kalau Wanita yang sudah memuaskannya di atas ranjang hanyalah seorang Gadis kecil berwajah cantik sekaligus polos yang kini duduk di hadapannya berdiri ‘Memuaskan?’ Gumam Caesar tersenyum mencibir dirinya sendiri karena perkataannya seolah menunjukan kalau dia adalah seorang Pria yang profesional di atas ranjang disaat itu adalah pengalaman pertamanya “Profesor,” kata Crystal saat Caesar hanya menyAndarkan tubuhnya di hadapan mini bar sambil menatapnya tanpa sepatah katapun “Hmm?” gumamnya melangkahkan kakinya mendekat lalu duduk di sudut lain sofa panjangnya, “Jadi apa yang masih belum bisa kamu mengerti?” tanya Caesar pasti “Sebenarnya aku ingin menanyakan beberapa hal mengenai apa yang sebelumnya Profesor katakan.” Ragunya menggigit bibir bawahnya canggung “Hmm… jadi bagaimana pendapatmu mengenai hal itu?” Tanya Caesar menyilangkan kedua kakinya dan bersAndar di sofa “Mengenai apa yang Profesor katakan kemarin, apa maksudnya hubungan kita menjadi seperti pihak dominan dan submisif dalam hubungan BDSM dan aku yang akan menjadi pihak submisif-nya?” tanya Crystal menjilat bibirnya semakin canggung “BDSM?” Tanya Caesar tidak percaya “Maksudmu seperti Fifty Shades?” Senyumnya membuat Crystal menganggukan kepalanya ragu sehingga membuat Caesar menggeser posisi duduknya mendekati tempat Crystal duduk “Gu Crystal… sebenarnya apa saja yang sudah kamu pelajari hingga kamu bisa memikirkan tawaran sederhanaku itu hingga sejauh ini?” Tanya Caesar pasti “aku…” kata Crystal terbata karena tidak tahu harus berkata apa “Kalau begitu biar aku tegaskan satu hal padamu,” senyum Caesar menatapnya serius, “Aku bukan seorang Christian Grey yang merupakan seorang profesional di atas ranjang karena sudah bersetubuh dengan banyak Wanita,” tegas Caesar pasti “Dan aku juga bukanlah seorang dominan yang akan menikmati hubungan seks dengan cara seperti itu, karena seperti yang aku katakan sebelumnya, malam itu adalah yang pertama kalinya untukku.” Sambungnya pasti “Lalu kenapa Profesor mengatakan hal seperti padaku?” Tanya Crystal kembali menggigit bibirnya dan membuat Caesar semakin merasa tertarik pada Gadis kecil di hadapnnya “Karena ini adalah pertama kalinya aku menemukan seseorang yang bisa membuatku tertarik padanya hingga membuatku selalu memikirkannya,” jujur Caesar yang benar-benar bisa membuat dia sendiri tidak percaya dengan jawaban yang baru saja dia dengar dari bibirnya sendiri, “Jadi apa yang akan kamu lakukan?” Tanya Caesar menatap Crystal serius dan menunggu jawaban yang akan di berikan olehnya. -°-“Karena ini adalah pertama kalinya aku menemukan seseorang yang bisa membuatku tertarik padanya hingga membuatku selalu memikirkannya,” jawab Caesar yang membuat jantung Crystal seolah melompat dari tempatnya, “Jadi apa yang akan kau lakukan setelah mendengar penjelasanku barusan?” tanya Pria itu tenang yang akhirnya membuat Crystal kembali meyakinkan dirinya sendiri untuk menerima tawaran serius dari Profesor-nya itu karena dia juga merasa sangat tertarik pada Pria yang kini duduk hadapannya“Apa ada perjanjian yang harus aku tanda tangani jika aku menyetujui tawaran Anda?” tanya Crystal yang terus saja mengingit dan menjilat bibirnya karena tegang“Perjanjian?” tanya Caesar yang membuat Crystal menganggukan kepalanya, “Kita bicarakan itu kain kali” senyum Caesar yang tidak bisa lagi menahan diri dan membuatnya mencium bibir Crystal intens.Merasakan bibir manis Caesar yang melumat bibirnya, Crystal yang tidak mau kalah segera mengaitkan lengannya di leher Caesar dan membalas ciuman
“Dan setelah makan, kita bisa mulai membicarakan kontrak yang semalam kamu sebutkan.” Kata Caesar menatap Crystal serius dan kembali membuat Crystal merasa terintimidasi oleh tatapan Caesar saat ini.“Kontrak?” Tanya Crystal ragu meski awalnya dia sendiri yang memikirkan hal itu.“Hmm,” senyum Pria di hadapannya hangat, “Aku yakin kalau ada sesuatu yang harus kita sepakati dalam suatu hubungan agar hal itu tidak merugikan pihak manapun,” sambungnya pasti, “Jadi seperti yang sebelumnya kamu katakan… kita harus membuat kontrak yang bisa membuat posisi dan hubungan kita jelas juga tidak saling merugikan.” “Apa aku bisa mengatakan apa yang aku inginkan?” Tanya Crystal ragu“Tentu saja,” jawab Caesar dengan senyum sehangat sebelumnya, “Kita berdua terlibat dalam kontrak itu, jadi kau juga bisa mengatakan apa yang kau inginkan,” sambung Caesar yang membuat jantung Crystal kembali berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya saat melihat senyuman dari wajah Pria tampan di hadapannya.Crystal k
“Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya.“Katakan pada kakek tua itu kalau aku hanya akan kembali ke kediaman setelah dia membatalkan rencananya untuk menikahkan aku dengan Pria tidak tahu diri itu,” tegas Crystal menutup pintu mobil dengan kasar, “Karena aku tidak akan pernah kembali sampai dia memberiku izin untuk menikah dengan Pria manapun yang aku cintai.”“Tuan besar meminta Anda untuk menghubunginya setelah melihat semua ini,” katanya menunjukan foto-foto Crystal yang berjalan masuk ke club malam tempatnya bertemu dengan Caesar.“Aku akan bicara padanya,” kata Crystal meminta mereka memberikan ponsel itu dan menghapus foto-foto yang ada di galeri ponsel lalu menghubungi sang kakek menggunakan ponsel anak buahnya itu karena dia sudah memblokir semua hal yang berhubungan dengan sang k
Begitu pekerjaannya di Shanghai selesai, Caesar segera kembali ke Qing dan menjadikan universitas tempatnya mengajar sebagai tempat pertama yang harus dia kunjungi.Namun sesampainya di tempat parkir, dia melihat Crystal yang sedang tertawa bahagia bersama seorang Pria yang baru pertama kali dia lihat dan hal itu membuatnya segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana karena terlalu kesal dengan pemAndangan di depan matanya saat ini“Profesor,” Senyum Crystal berdiri di hadapan Caesar dan menghentikan langkahnya.“Siapa laki-laki itu?” Tanya Caesar dingin.“Dia…” ragu Crystal saat dia harus berpikir untuk mencari alasan yang bisa meyakinkan Caesar tanpa harus membuat Caesar menyadari identitasnya.“Kenapa? Apa dia adalah laki-laki yang sebenarnya kau cintai? Atau mungkin dia adalah cinta pertamamu?” Tanya Caesar bertubi-tubi saat Pria itu terus memandang ke arah Crystal berdiri saat ini.“Tentu saja bukan,” jawab Crystal pasti, “Dia hanya seorang senior yang meminta bantuanku unt
“Jika kau memang selalu memikirkanku dan juga permainan kita, maka sebaiknya segera urus kepindahanmu dari asrama dan tinggalah bersamaku, supaya kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk di habiskan bersama,” kata Caesar menatap Crystal serius.“Aku akan memikirkannya, jadi…” senyum Crystal menggantung kalimatnya dan menunjukan ponselnya.“Baiklah,” senyum Caesar menunjukan kode QR miliknya, “Dan aku akan mengirimkan nomor teleponku melalui pesan,” sambungnya kembali menatap Crystal hangat, “Jadi pikirkan tawaranku dengan baik karena sejak awal, itulah yang aku inginkan.”“Aku akan memikirkannya dan memberi Anda jawabannya saat aku kembali ke rumah Anda,” jawab Crystal tenang.“Hmm… kalau begitu istirahatlah lebih awal,” perintah Caesar yang benar-benar membuat hati Crystal terasa hangat karena dia tidak pernah mendapatkan perhatian sehangat yang beberapa waktu ini Caesar berikan padanya.Sesampainya di kamar, Crystal masih memikirkan tawaran Caesar untuk tinggal bersama. Dan karen
“Apa kau sudah memutuskannya,” tanya Caesar sibuk dengan panci sup di hadapannya, “Maksudku mengenai kepindahanmu ke sini,” sambungnya ragu. “Profesor,” serius Crystal membuat Caesar menatapnya, “Kita baru saja saling mengenal, jadi aku pikir tinggal bersama…” sambungnya menggantung kalimatnya ragu. “Kita bahkan sudah bersetubuh berkali-kali,” senyum Caesar mendengus kesal, “Jadi apa waktu berkenalan bisa menjadi alasan untukmu menolaknya?” Tanyanya menatap Crystal dingin. “Bukan itu maksudku,” bantah Crystal cepat, “Tapi teman-temanku tidak memberiku izin untuk tinggal bersama Pria yang aku sukai karena kita baru saja saling mengenal,” Jelas Crystal yang akhirnya mengatakan yang sebenarnya. “Apa kau yakin kalau hanya itu alasannya?” Tanya Caesar mematikan kompor dan menatap Crystal serius. “Tentu saja aku yakin,” jawab Crystal tegas karena hanya itu alasannya tidak bisa tinggal bersama Caesar meski dia juga memang sedikit menginginkannya. “Apa kau yakin kalau ini bukan kar
“Jangan katakan padaku jika dia melakukan hal itu karena dia ingin menjadikan Anda sebagai cucu menantunya juga,” goda Crystal saat meminum obatnya dan membuat Caesar hanya bisa terdiam karena merasa wajahnya tertampar keras oleh ucapan Crystal, “Jadi itu benar?” Tanya Crystal memastikan apa yang baru saja dia katakan tidak benar.“Bagaimana menurutmu?” Senyum Caesar setenang mungkin.“Melihat ekspresi Anda barusan, awalnya aku pikir ucapanku itu benar,” senyum Crystal menatap Pria di hadapannya serius, “Tapi saat aku melihat ekspresi Anda saat ini, aku rasa itu hanyalah bayanganku yang terlalu banyak menyaksikan drama televisi,” senyumnya berjalan melewati Caesar begitu saja untuk masuk ke dalam kamar.“Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku memang sudah di jodohkan dengan Wanita lain?” Kata Caesar menahan tangan Crystal dan menghentikan langkahnya.“Apa yang harus aku lakukan?” Senyum Crystal seolah semuanya baik-baik saja disaat dia bisa menangkap kebenaran di balik jawaban semu y
“Kalau begitu apa dia tahu bagaimana latar belakangmu yang sebenarnya?” Tanyanya kembali percaya diri, “Dan setelah dia mengetahui segalanya, apa kau pikir dia akan tetap bertahan bersamamu dengan hanya bermodalkan cinta dan kasih sayang,” sambungnya mencibir, “Atau mungkin kau pikir dia akan sanggup melawan dan menentang kekuasaan yang kakekmu miliki di kota ini?” Tanyanya bertubi-tubi dan percaya diri seolah dia adalah Pria paling baik dan bisa melakukan segalanya untuk Crystal.Mendengar perkataan masuk akal John saat itu, benar-benar membuat Crystal goyah dan meragukan dirinya sendiri. Namun saat dia memikirkan kembali bagaimana perasaannya pada Caesar, tanpa ragu Gadis kecil itu berkata, “Aku pikir, itu adalah urusanku dengannya,” senyum Crystal tenang, “Jadi Li ge… jika hanya itu yang ingin di bicarakan, aku rasa sebaiknya kita menghentikan pembicaraan kita sampai di sini, karena aku tidak akan pernah menyerah untuk bisa bersamanya,” tegas Crystal beranjak dari tempatnya duduk m
Caesar kembali ke kediaman lebih larut dari biasanya, karena dia masih harus menangani dan membenahi kembali masalah yang sudah keluarga Li buat selama ini.Namun saat baru saja masuk ke dalam kamar, Caesar kembali mendapati Crystal yang termenung di balkon kamar mereka. Bahkan kedatangannya saat ini, sama sekali tidak menyadarkan Crystal yang biasanya selalu mengetahui kedatangannya karena aroma perfume yang di gunakannya.Sehingga saat itu, dengan oerlahan, Caesar melingkarkan lengannya di tubuh ramping Crystal, dan menopangkan kepalanya di atas salah satu bahu gadis kecil dalam pelukannya.“Kenapa akhir-akhir ini, aku sering melihatmu termenung disini?” tanya Caesar tepat di samping telinga Crystal.“Lu zong,” kata Crystal melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya serius.“Hmm?” tanya Caesar saat Crystal tidak mengatalan apapun dan hanya menatapnya.“Apa kecelakaan yang saat itu kau dan juga keluargamu alami, melibatkan kedua orang tuaku?” Tanya Crystal dalam satu tarikan n
Seminggu kembali berlalu sejak Crystal mendengar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dan kini, Crystal masih duduk di atas ranjangnya dengan berbagai macam pikiran yang kembali mengganggunya, saat ucapan John Li hari itu kembali berputar dalam kepalanya.Dan saat Crystal masih belum bisa fokus pada dunianya saat ini, ponselnya berbunyi dan nama Victoria tercantum di layar ponselnya.“Jie,” jawab Crystal begitu panggilan mereka terhubung, “Apa sudah ada informasi mengenai apa yang John Li katakan?” tanya Crystal ragu.“Bagaimana jika kita membicarakannya secara langsung?” tanya Victoria pelan.Namun nada bicara Victoria saat ini, seolah menjelaskan, bahwa ucapan John benar, dan fakta kematian kedua orang tuanya berhubungan langsung dengan ayah Caesar sudah pasti nyata.“Baiklah,” jawab Crystal setelah menenangkan dirinya sendiri, “Mari kita bertrmu di tempat biasa, jie,” sambungnya yang membuat Victoria segera menutup panggilan itu.Begitu panggilannya dengan Victoria b
“Saat ini, dengan sedikit ragu, kau berkata ‘tidak memikirkan apapun dan hanya memikirkan pesta pernikahan kita’… lalu apa arti tatapanmu dengan John Li, di sepanjang pesta berlangsung tadi?” tanya Caesar dalam satu tarikan nafas, dan membuat Crystal yang terkejut, segera melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya.“Apa maksudmu dengan tatapanku dengan Li ge?” tanya Crystal setenang mungkin, karena dia benar-benar tidak ingin, ada kesalah pahaman sekecil apapun dalam hubungannya dengan Caesar, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.“Li ge…” senyum Caesar menghembuskan nafasnya panjang dan berjalan menjauh dari Crystal, “Baiklah, kau tidak perlu mengatakan apapun, jika kau memang tidak ingin mengatakannya,” sambungnya melepaskan setiap aksesoris yang di gunakannya, termasuk cincin pernikahannya, “Tapi berhenti melamun seperti tadi, dan segeralah istirahat,” sambungnya masuk ke dalam kamar mandi, tanpa melihat lagi ke arah Crystal yang hanya bisa menatap punggung lebar Caesar, d
Setelah mendapatkan bukti mengenai kejahatan yang Jenny lakukan dengan memasang camera dan juga alat penyadap tanpa izin, Caesar segera pergi ke ruangan Jenny untuk menyelesaikan hal ini hingga tuntas.Namun saat sampai di sana, ternyata Jenny sudah tidak ada di perusahaan. Sehingga saat itu, Caesar dan Felix segera pergi ke kediaman keluarga Li, untuk memperhitungkan secara langsung, masalah apa saja yang sudah Jenny lakukan dan Caesar toleransi selama ini.Sesamlpainya di kediaman keluarga Li, layaknya tuan rumah pada umumnya, para pelayan dan juga pengawal yang berjaga di sana membungkukan badannya sopan, saat Caesar melewati mereka. Dan sebagai tuan rumah yang baik, Li Jingyan juga menyambut kedatangan Caesar dengan hangat, karena dia tidak ingin, Caesar kembali menargetkannya, jika dia tidak bersikap hati-hati dalam menghadapi Caesar.Namun saat itu, tanpa ragu apalagi mempertimbangkan sikap yang Li Jingyan tunjukan, Caesar segera menanyakan keberadaan Jenny saat ini. Sehingga Ji
“Jika kau benar-benar tidak ingin membuatku merasa cemas seperti hari ini… lalu bisakah kau juga mengumumkan pernikahan kita?” tanya Crystal menatap Caesar serius.“Apa kau yakin?” tanya Caesar tidak kalah serius.“Li Jingyan sudah mengungmapkan identitasku yang sebenarnya…” Kata Crystal semakin serius, “Jadi apa lagi yang harus aku ragukan untuk masalah besar ini?” tanya Crystal balik.“Jika memang itu yang kau inginkan… maka kita lakukan semuanya seperti yang kau inginkan,” jawab Caesar setelah terdiam beberapa saat.“Karena aku sudah mengungkapkan apa yang aku inginkan mengenai hubungan kita… lalu bagaimana dengan keinginanmu mengenai hubungan kita sebenarnya?” tanya Crystal yang tahu pasti, kalau pengumuman pernikahan mereka akan berjalan dengan baik, jika Caesar juga menginginkannya.“Kau selalu tahu apa yang paling aku inginkan dalam hubungan kita ini. Jadi kenapa kau harus mempertanyakannya?” tanya Caesar lembut.“Karena a
“AFRODISIAK?” seringai Caesar mengendalikan dirinya sendiri, “Apa kau pikir, itu akan berguna untukku?” sambungnya masih berusaha menahan dirinya untuk tetap sadar.“Caesar, sekuat apapun dirimu, kau tidak akan mungkin bisa menahannya, dan saat ini, hanya aku yang bisa mengendalikan rasa laparmu itu,” senyum Jenny yang terus berusaha untuk membuat Caesar kehilangan kendali dengan belaiannya di beberapa bagian sensitive tubuh kekar Caesar.“Berhenti berpikir hal kotor seperti itu, karena aku tidak akan mungkin masuk ke dalam permainan gilamu ini,” kata Caesar kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jenny.“Kau pasti akan kembali ke sini, dalam beberapa menit,” teriak Jenny percaya diri.Saat itu, Caesar yang masih berusaha untuk tetap sadar, segera menghubungi Felix dan mengatakan kondisinya saat ini. Dan tanpa memerlukan waktu lama, Felix yang tidak ingin nama baik Caesar rusak karena ulah keluarga Li, segera membawa Caesar menggunakan pintu lift barang yang hanya di lewati di
“Seperti yang kau lihat, itu adalah pengalihan saham atas namamu!” jawabnya tenang dan berwibawa. “YEYE,” kata Caesar semakin terkejut. “Xiao Lu,” kata tuan Gu menatap Caesar serius, “Sejak kau kecil dan tumbuh di bawah pantauanku, apa yang sudah terjadi padamu sudah membuatku merasa sangat bersalah,” katanya sendu, “Dan setelah kau dewasa, aku masih harus membebanimu oleh Xiaobao, jadi…” “Yeye,” sela Caesar sebelum sang kakek menyelesaikan kalimat yang ingin di katakannya, “Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi membahas hal itu dan tidak membiarkan Xiaobao mengetahuinya?” “Kau benar,” senyumnya tipis, “Kalau begitu, tanda tangani surat itu dan aku serahkan Xiaobao juga Qinghua padamu sepenuhnya,” senyumnya kembali menekankan apa yang sejak tadi dia inginkan. “Tapi bukankah…” “Anggap itu, sebagai warisan yang aku titipkan padamu untuk cicit kecilku kelak,” sela tuan Gu yang tidak ingin kalau dengan selaan Caesar padanya tadi. “Baiklah,” senyum Caesar setelah terdi
Senyuman tipis terukir di wajah Caesar saat gadis kecil di hadapannya mencari tahu rencana yang saat ini sedang dia buat untuk Li Jingyan. Namun apa yang Caesar lakukan, justru membuat Crystal kesal dan sedikit tersinggung, karena saat ini, Caesar kembali menyembunyikan sesuatu darinya, disaat selama ini, Crystal selalu mengatalan setiap hal yang dia tahu pada Caesar, tanpa menyembunyikannya sedikitpun.Sehingga saat itu, dengan wajah kesal dan juga perasaan marah, Crystal melangkahkan kakinya pergi dari ruang kerja Caesar dan masuk ke dalam kamar mereka yang hanya di batasi oleh sekat kayu khas rumah bangsawan saat masa kerajaan Han.Melihat Crystal yang melangkah pergi dengan wajah kesal, sekali lagi Caesar yang jauh lebih dewasa dari Crystal, harus kembali mengalah, dan membereskan pekerjaannya saat ini, hanya untuk membujuk bayi kecilnya.“Bukankah kau menginginkan seorang bayi?” tanya Caesar membuat Crystal menatap ke arahnya mencari tahu, “Lau kenapa kau langsung keluar dan mera
“Li Jingyan adalah ayah kandungku,” jawab Victoria menghentikan langkah Felix yang langsung berbalik.“Apa?” tanya Felix terkejut.“Li Jingyan, dia adalah ayah biologisku,” kata Victoria meneteskan air matanya.“Bagaimana ini…” kata Felix tidak bisa berkata-kata, saat dia mendemgar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.Karena sebelumnya, Felix pikir, ibu Victoria adalah ‘mainan Lu Jingyan, atau mungkin seseorang yang mengetahui semua rahasianya. Namun saat mendengar Victoria adalah putri biologis pria seperti Li Jingyan, pikirannya terasa kosong, karena hal itu sama sekali tidak pernah ada dalam setiap alasan yang Felix ataupun Caesar pikirkan sejak mengetahui keanehan dari latar belakang Victoria yang tersembunyi dengan sangat rapi.“Apa mendengar hal itu membuatmu ingin menjauh dariku, karena aku adalah putri dari musuh besar atasanmu?” Tanya Victoria ragu.“No honey,” tegas Felix menatap ke dalam mata wanita di hadapannya, “Bagaimana mungkin aku berpikir seperti itu?”