“Dan setelah makan, kita bisa mulai membicarakan kontrak yang semalam kamu sebutkan.” Kata Caesar menatap Crystal serius dan kembali membuat Crystal merasa terintimidasi oleh tatapan Caesar saat ini.
“Kontrak?” Tanya Crystal ragu meski awalnya dia sendiri yang memikirkan hal itu. “Hmm,” senyum Pria di hadapannya hangat, “Aku yakin kalau ada sesuatu yang harus kita sepakati dalam suatu hubungan agar hal itu tidak merugikan pihak manapun,” sambungnya pasti, “Jadi seperti yang sebelumnya kamu katakan… kita harus membuat kontrak yang bisa membuat posisi dan hubungan kita jelas juga tidak saling merugikan.” “Apa aku bisa mengatakan apa yang aku inginkan?” Tanya Crystal ragu “Tentu saja,” jawab Caesar dengan senyum sehangat sebelumnya, “Kita berdua terlibat dalam kontrak itu, jadi kau juga bisa mengatakan apa yang kau inginkan,” sambung Caesar yang membuat jantung Crystal kembali berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya saat melihat senyuman dari wajah Pria tampan di hadapannya. Crystal keluar dari kamar dengan menggunakan dress casual berwarna putih yang sebelumnya Caesar pilih sendiri. Dan tanpa mengatakan apapun karena pandangan Caesar padanya membuatnya malu, akhirnya Crystal hanya duduk dan segera memakan makanan yang sudah tersaji di hadapannya. “Apa makanannya sesuai dengan seleramu?” Tanya Caesar memulai pembicaraan saat mereka mulai makan “Ya,” jawab Crystal pasti, “Apa ini semua buatan Anda, Profesor?” tanya Crystal yang sebenarnya takut mengatakan hal yang mungkin akan membuat Pria di hadapannya tersinggung. “Hmm, sejak kecil aku tinggal di luar negeri dan terbiasa melakukan semuanya sendirian, jadi ini hanya hal kecil,” jelasnya singkat, “Tapi untung saja makanan ini sesuai dengan seleramu.” “Aku pikir Profesor adalah seorang tuan muda kaya yang tidak bisa melakukan apapun seperti yang selama ini di rumorkan,” senyum Crystal tipis saat mengingat rumor apa saja yang menyebar mengenai Caesar, “Tapi ternyata semua itu benar-benar hanya rumor yang tidak berdasar.” “Rumor?” Terkejut Caesar yang sama sekali tidak pernah mendengar hal seperti itu. “Hmm… banyak orang yang bilang kalau Anda adalah Profesor kejam yang tidak pernah ragu memberikan nilai ’F’ pada murid yang tidak bisa memenuhi kriterianya,” jelas Crystal menatap Caesar mencari tahu yang sebenarnya, “Dan itu terjadi karena Anda adalah seorang tuan muda yang selalu melakukan apapun yang di inginkannya selama itu bisa membuat Anda bahagia.” “Lalu apa kau mempercayai semua rumor itu?” Tanya Caesar yang sebenarnya ingin tahu pemikiran Gadis kecil di hadapannya. “Hmm,” gumamnya pelan, “Awalnya aku juga mempercayai hal itu… tapi melihat sikap Anda saat ini, aku pikir itu semua itu benar-benar hanya rumor,” senyumnya tipis. “Sebenarnya itu bukan rumor,” singkat Caesar menatap Crystal serius dan membuat Crystal mebelalakan matanya terkejut, “Aku adalah orang yang logis dan sedikit perfeksionis,” jelasnya singkat, “Jadi kau mungkin akan mendapatkan nilai yang sama jika apa yang kau lakukan tidak sesuai dengan kriteria yang aku tentukan, karena hubungan kita tidak akan membantu apalagi mempengaruhi penilaianku terhadapmu,” tegasnya yang tidak ingin Crystal menggunakan hubungan mereka sebagai alat untuk mendapat keuntungan dalam penilaian yang dia dapatkan, “Karena itu kau harus selalu serius dalam pembelajaranmu.” “Aku mengerti,” jawab Crystal menatap ke dalam mata Caesar, “Jadi bagaimana jika kita membicarakan isi kontraknya sekarang?” Tanya Crystal saat dia mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. “Aku akan mengambil laptopku,” jawab Pria tampan di hadapannya lalu beranjak dari tempatnya duduk. Tidak memerlukan waktu lama bagi Caesar untuk mengambil laptop dari dalam ruangan yang ada di seberang kamarnya. Dan begitu dia keluar dengan laptop di tangannya, Caesar menatap Crystal seris dan berkata, “Kau bisa mengatakan persyaratan yang kau inginkan,” senyumnya yang bersiap untuk mengetik permintaan Crystal. “Pertama, aku tidak ingin ada seorangpun yang tahu masalah ini,” pinta Crystal penuh penekanan. “Itu pasti akan selalu menjadi rahasia meski kita tidak menuliskannya,” senyum Caesar tetap menuliskan apa yang Crystal inginkan “Jadi katakan hal lain yang mungkin kau inginkan.” “Aku juga tidak ingin suasana hati Profesor di rumah mempengaruhi penilaian Profesor terhadapku karena bagiku setiap nilai yang aku dapatkan sangatlah penting.” “Tentu saja,” jawab Pria di hadapannya tenang. “Yang ketiga, aku ingin bayaran yang aku dapatkan sesuai dengan pekerjaanku,” pinta Crystal yang langsung membuat Caesar beranjak dari tempatnya duduk dan kembali ke dalam kamar untuk mengambil kartu bank miliknya. “Aku tidak ingin perhitungan dalam masalah keuangan,” katanya menyerahkan black card miliknya pada Crystal, “Jadi kamu bisa menggunakannya sesuai dengan keperluanmu karena itu bukan masalah untukku,” jelasnya penuh penekanan. “Ini…” ragu Crystal yang enggan menerimanya. “Kau bisa menggunakan kartu ini dengan tenang karena aku tidak akan pernah perhitungan untuk hal seperti ini,” senyumnya hangat, “Jadi pergilah berbelanja dan bermain bersama teman-temanmu agar mereka bisa membantu dan menemanimu saat aku tidak bisa melakukannya.” “Terima kasih,” singkatnya menerima black card yang Caesar berikan, “Akan aku pastikan untuk tidak mengecewakan kepercayaan Anda padaku.” “Apa lagi yang kau inginkan?” Tanya Caesar santai seolah setiap hal yang Crystal inginkan adalah hal sepele untuknya. “Aku mungkin tidak akan bisa melayani Anda setiap hari karena aku harus tinggal…” “Aku tahu,” selanya cepat, “lagipula seperti yang aku katakan sebelumnya, kalau aku bukanlah penggila seks seperti yang ada dalam pikiranmu kemarin,” sambungnya pasti, “Hanya saja aku tidak suka jika ada orang lain yang menyentuh sesuatu yang sudah menjadi milikku, jadi aku harap kau bisa memahami batasanmu saat bersama dengan Pria lain.” Tegas Caesar yang tidak ingin ada Pria lain yang menyentuh apalagi sampai ‘mencicipi’ tubuh Crystal. “Tenang saja,” jawab Crystal pasti, “Karena aku juga bukan Wanita yang akan ‘tidur’ dengan Pria manapun dengan sembarangan,” sambungnya tanpa sadar. “Aku mungkin akan melakukannya dimanapun aku menginginkannya jika kamu melanggar salah satu perjanjian kita,” kata Caesar tak acuh seolah hal yang mereka lakukan hanyalah hal kecil dan bisa di lakukan di tempat umum manapun, “Jadi kau harus berhati-hati.” “Dimana saja?” Tanyanya yang merasa sangat terkejut saat mendengarnya. “Hmm, jadi berhati-hatilah dalam bertindak karena aku adalah orang yang selalu menepati kata-kataku,” tegas Pria di hadapannya dengan senyum evil yang baru pertama kali Crystal lihat. “Kalau begitu aku juga memiliki hak untuk menolak keinginan Anda, jika Anda melanggar salah satu perjanjian kita,” tegas Crystal dengan suara bergetar tegang. “Itu tidak akan pernah terjadi karena keinginanmu sangatlah sederhana dan mudah untuk di lakukan,” senyumnya percaya diri. “Jadi berapa lama kontrak ini akan berlaku?” Tanya Crystal akhirnya. “Mungkin sampai kau lulus dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk dirimu sendiri,” jawab Caesar tanpa ragu karena dia tidak ingin melihat Wanita yang bisa menarik perhatiannya sampai harus bekerja kasar dan serabutan disaat dia adalah salah satu siswa terbaik di universitasnya. “Berati sekitar 3 tahun?” Tanya Crystal menegaskan waktunya. “Hmm… kita mulai dengan 3 tahun,” senyumnya hangat, “Tapi aku bisa memperpanjangnya jika aku belum merasa bosan padamu.” “Aku mengerti,” senyum Crystal malu karena dia tidak pernah berpikir kalau Caesar akan selalu puas dan tidak merasa bosan padanya disaat Caesar sendiri bisa dengan mudah untuk mendapatkan Wanita manapun yang dia inginkan. “Kalau begitu periksa kembali perjanjian ini sebelum aku mengaturnya bersama pengacara,” perintah Caesar menyerahkan laptopnya ke tangan Crystal. “Ini tidak masalah,” jawab Crystal setelah membacanya dengan teliti. “Baiklah,” senyumnya, “Kalau begitu aku akan mengantarmu kembali ke asrama setelah kita selesai makan.” “Terima kasih,” jawab Crystal menganggukan kepalanya setuju. “Ah… kau juga harus menyiapkan beberapa pakaian ganti untuk kau simpan disini saat kau pulang minggu depan,” perintah Caesar yang membuat Crystal menganggukan kepalanya mengerti saat kata ‘pulang’ yang Caesar katakan terasa sangat hangat di hatinya. Ponsel Caesar berdering tepat disaat dia baru saja akan membereskan piring dan juga sisa makanan lainnya, dan hal itu membuat Caesar segera masuk ke kamar untuk menjawab panggilan itu, “Katakan paman Zhang,” jawab Caesar begitu menjawab panggilannya “Tuan muda, kami sudah menemukan lokasi yang sesuai dengan yang Anda inginkan,” singkatnya sopan, “Dan kita bisa segera menandatangani kontraknya setelah Anda melihat dan memastikan sendiri bagaimana lokasi dan juga keadaan di sekitarnya,” jelasnya singkat. “Kalau begitu pesan penerbangan untuk malam ini karena masih ada yang harus aku lakukan sebelum pergi,” perintah Caesar yang masih harus mengantar Crystal kembali. “Saya akan mempersiapkannya,” jawab Pria yang dia panggil paman Zhang dan membuat Caesar segera menutup panggilan itu. Setelah panggilannya selesai, Caesar keluar dari kamar untuk melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda. Namun saat itu, keadaan meja makan sudah bersih dan membuatnya segera ke dapur untuk memeriksa apa yang saat ini Crystal lakukan. Dan saat melihat Crystal yang sedang sibuk membersihkan piring di hadapan kitchen sink, pikiran kotor kembali mengisi kepalanya dan membuatnya segera berjalan ke tempat Crystal berdiri, “Aku harus berangkat ke Shanghai malam ini,” bisik Caesar melingkarkan lengannya di perut Crystal dengan lembut, “Dan aku mungkin harus pergi selama beberapa hari,” sambungnya mengecup leher jenjang Crystal saat tangannya mulai membelai kaki panjangnya perlahan dan membuat jantung Crystal kembali berdebar cepat dan tidak beraturan saat dia bisa menangkap maksud dan keinginan Caesar saat ini. “Aku mengerti,” jawab Crystal setenang mungkin. “Jadi kau menyetujuinya begitu saja?” Tanya Caesar segera membalik tubuh Crystal untuk menatapnya. “Apa aku bisa menolaknya?” Senyumnya menatap ke dalam mata Caesar untuk mencari jawaban. “Tentu saja. Kau bisa selalu menolaknya jika kau memang tidak menginginkannya,” senyumnya hangat dan membuat Crystal kembali terkejut karena dia tidak menyangka kalau Caesar akan menjawabnya dengan cara seperti itu, “Kalau begitu aku akan segera mengantarmu dan berangkat,” sambungnya membelai belakang kepala Crystal lembut dan berjalan meninggalkannya. “Lu zong(tuan),” cegah Crystal menahan lengan Caesar, “Aku pasti akan menebusnya setelah Anda kembali,” senyumnya yang membuat Caesar menganggukan kepalanya setuju. Crystal turun dari mobil Caesar beberapa meter dari pintu masuk universitas karena dia tidak ingin siapapun melihatnya turun dari mobil Caesar. Namun saat mobil Caesar baru saja pergi dari sana, langkah Crystal terhenti oleh 2 pasang kaki Pria bertubuh tinggi yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya. “Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya. -°-“Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya.“Katakan pada kakek tua itu kalau aku hanya akan kembali ke kediaman setelah dia membatalkan rencananya untuk menikahkan aku dengan Pria tidak tahu diri itu,” tegas Crystal menutup pintu mobil dengan kasar, “Karena aku tidak akan pernah kembali sampai dia memberiku izin untuk menikah dengan Pria manapun yang aku cintai.”“Tuan besar meminta Anda untuk menghubunginya setelah melihat semua ini,” katanya menunjukan foto-foto Crystal yang berjalan masuk ke club malam tempatnya bertemu dengan Caesar.“Aku akan bicara padanya,” kata Crystal meminta mereka memberikan ponsel itu dan menghapus foto-foto yang ada di galeri ponsel lalu menghubungi sang kakek menggunakan ponsel anak buahnya itu karena dia sudah memblokir semua hal yang berhubungan dengan sang k
Begitu pekerjaannya di Shanghai selesai, Caesar segera kembali ke Qing dan menjadikan universitas tempatnya mengajar sebagai tempat pertama yang harus dia kunjungi.Namun sesampainya di tempat parkir, dia melihat Crystal yang sedang tertawa bahagia bersama seorang Pria yang baru pertama kali dia lihat dan hal itu membuatnya segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana karena terlalu kesal dengan pemAndangan di depan matanya saat ini“Profesor,” Senyum Crystal berdiri di hadapan Caesar dan menghentikan langkahnya.“Siapa laki-laki itu?” Tanya Caesar dingin.“Dia…” ragu Crystal saat dia harus berpikir untuk mencari alasan yang bisa meyakinkan Caesar tanpa harus membuat Caesar menyadari identitasnya.“Kenapa? Apa dia adalah laki-laki yang sebenarnya kau cintai? Atau mungkin dia adalah cinta pertamamu?” Tanya Caesar bertubi-tubi saat Pria itu terus memandang ke arah Crystal berdiri saat ini.“Tentu saja bukan,” jawab Crystal pasti, “Dia hanya seorang senior yang meminta bantuanku unt
“Jika kau memang selalu memikirkanku dan juga permainan kita, maka sebaiknya segera urus kepindahanmu dari asrama dan tinggalah bersamaku, supaya kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk di habiskan bersama,” kata Caesar menatap Crystal serius.“Aku akan memikirkannya, jadi…” senyum Crystal menggantung kalimatnya dan menunjukan ponselnya.“Baiklah,” senyum Caesar menunjukan kode QR miliknya, “Dan aku akan mengirimkan nomor teleponku melalui pesan,” sambungnya kembali menatap Crystal hangat, “Jadi pikirkan tawaranku dengan baik karena sejak awal, itulah yang aku inginkan.”“Aku akan memikirkannya dan memberi Anda jawabannya saat aku kembali ke rumah Anda,” jawab Crystal tenang.“Hmm… kalau begitu istirahatlah lebih awal,” perintah Caesar yang benar-benar membuat hati Crystal terasa hangat karena dia tidak pernah mendapatkan perhatian sehangat yang beberapa waktu ini Caesar berikan padanya.Sesampainya di kamar, Crystal masih memikirkan tawaran Caesar untuk tinggal bersama. Dan karen
“Apa kau sudah memutuskannya,” tanya Caesar sibuk dengan panci sup di hadapannya, “Maksudku mengenai kepindahanmu ke sini,” sambungnya ragu. “Profesor,” serius Crystal membuat Caesar menatapnya, “Kita baru saja saling mengenal, jadi aku pikir tinggal bersama…” sambungnya menggantung kalimatnya ragu. “Kita bahkan sudah bersetubuh berkali-kali,” senyum Caesar mendengus kesal, “Jadi apa waktu berkenalan bisa menjadi alasan untukmu menolaknya?” Tanyanya menatap Crystal dingin. “Bukan itu maksudku,” bantah Crystal cepat, “Tapi teman-temanku tidak memberiku izin untuk tinggal bersama Pria yang aku sukai karena kita baru saja saling mengenal,” Jelas Crystal yang akhirnya mengatakan yang sebenarnya. “Apa kau yakin kalau hanya itu alasannya?” Tanya Caesar mematikan kompor dan menatap Crystal serius. “Tentu saja aku yakin,” jawab Crystal tegas karena hanya itu alasannya tidak bisa tinggal bersama Caesar meski dia juga memang sedikit menginginkannya. “Apa kau yakin kalau ini bukan kar
“Jangan katakan padaku jika dia melakukan hal itu karena dia ingin menjadikan Anda sebagai cucu menantunya juga,” goda Crystal saat meminum obatnya dan membuat Caesar hanya bisa terdiam karena merasa wajahnya tertampar keras oleh ucapan Crystal, “Jadi itu benar?” Tanya Crystal memastikan apa yang baru saja dia katakan tidak benar.“Bagaimana menurutmu?” Senyum Caesar setenang mungkin.“Melihat ekspresi Anda barusan, awalnya aku pikir ucapanku itu benar,” senyum Crystal menatap Pria di hadapannya serius, “Tapi saat aku melihat ekspresi Anda saat ini, aku rasa itu hanyalah bayanganku yang terlalu banyak menyaksikan drama televisi,” senyumnya berjalan melewati Caesar begitu saja untuk masuk ke dalam kamar.“Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku memang sudah di jodohkan dengan Wanita lain?” Kata Caesar menahan tangan Crystal dan menghentikan langkahnya.“Apa yang harus aku lakukan?” Senyum Crystal seolah semuanya baik-baik saja disaat dia bisa menangkap kebenaran di balik jawaban semu y
“Kalau begitu apa dia tahu bagaimana latar belakangmu yang sebenarnya?” Tanyanya kembali percaya diri, “Dan setelah dia mengetahui segalanya, apa kau pikir dia akan tetap bertahan bersamamu dengan hanya bermodalkan cinta dan kasih sayang,” sambungnya mencibir, “Atau mungkin kau pikir dia akan sanggup melawan dan menentang kekuasaan yang kakekmu miliki di kota ini?” Tanyanya bertubi-tubi dan percaya diri seolah dia adalah Pria paling baik dan bisa melakukan segalanya untuk Crystal.Mendengar perkataan masuk akal John saat itu, benar-benar membuat Crystal goyah dan meragukan dirinya sendiri. Namun saat dia memikirkan kembali bagaimana perasaannya pada Caesar, tanpa ragu Gadis kecil itu berkata, “Aku pikir, itu adalah urusanku dengannya,” senyum Crystal tenang, “Jadi Li ge… jika hanya itu yang ingin di bicarakan, aku rasa sebaiknya kita menghentikan pembicaraan kita sampai di sini, karena aku tidak akan pernah menyerah untuk bisa bersamanya,” tegas Crystal beranjak dari tempatnya duduk m
Setelah panggilan Crystal dengan Victoria selesai. Caesar juga segera mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu orang kepercayaannya untuk segera menyelesaikan masalah yang terjadi di universitas tanpa melibatkan Crystal, termasuk mencari tahu, dalang di balik tersebarnya informasi ini. “Apa kita harus segera kembali ke universitas dan menyelesaikan segalanya?” Tanya Crystal ragu karena dia sedikit mencemaskan nama baik dan juga reputasi Pria di hadapannya. “Aku akan memerintahkan kenalanku untuk menanganinya dengan baik,” senyum Caesar membelai wajah Crystal menenangkan, “Jadi keluarlah lebih dulu,” sambungnya membelai wajah Crystal sayang. Begitu Crystal keluar dari dalam toilet, Caesar segera masuk ke forum mahasiswa kampusnya untuk memeriksa sejauh apa gambar tersebut di sebarkan luaskan karena dia takut, kalau hal itu akan berdampak buruk bagi nama baik dan juga status yang selama ini Crystal sandang di lingku
Crystal membuka matanya perlahan saat sinar matahari yang entah berasal darimana mengganggu pandangan mata kecilnya. Dan begitu matanya benar-benar terbuka, Crystal mendapati pintu balkon kamarnya yang terbuka dan membuatnya segera beranjak dari ranjang dan berjalan keluar, “Lu zong,” katanya berdiri di ambang pintu kaca, “Apa yang sedang Anda renungkan disini, sepagi ini?”“Lu zong?” Tanya Caesar berjalan menghampiri Gadis kecil yang masih terlihat mengantuk, “Apa saat ini kau sedang menguji kesabaranku?” “Bagaimana mungkin aku berani mengganggu tuan muda besar seperti Anda?”“Jadi menurutmu… apa alasan seseorang berani mengganggu tuan muda besar sepertiku?” Tanya Caesar menatap Wanita di hadapannya dengan serius.“Apa kau masih memikirkan masalah yang ada di forum mahasiswa?” Tanya Crystal ragu“Hmm,” senyumnya tipis, “Aku bisa mengatasi dan menghentikan semua berita itu dengan mudah,” katanya membelakangi Crystal, “Tapi aku masih belu