“Dan setelah makan, kita bisa mulai membicarakan kontrak yang semalam kamu sebutkan.” Kata Caesar menatap Crystal serius dan kembali membuat Crystal merasa terintimidasi oleh tatapan Caesar saat ini.
“Kontrak?” Tanya Crystal ragu meski awalnya dia sendiri yang memikirkan hal itu. “Hmm,” senyum Pria di hadapannya hangat, “Aku yakin kalau ada sesuatu yang harus kita sepakati dalam suatu hubungan agar hal itu tidak merugikan pihak manapun,” sambungnya pasti, “Jadi seperti yang sebelumnya kamu katakan… kita harus membuat kontrak yang bisa membuat posisi dan hubungan kita jelas juga tidak saling merugikan.” “Apa aku bisa mengatakan apa yang aku inginkan?” Tanya Crystal ragu “Tentu saja,” jawab Caesar dengan senyum sehangat sebelumnya, “Kita berdua terlibat dalam kontrak itu, jadi kau juga bisa mengatakan apa yang kau inginkan,” sambung Caesar yang membuat jantung Crystal kembali berdetak 2 kali lebih cepat dari biasanya saat melihat senyuman dari wajah Pria tampan di hadapannya. Crystal keluar dari kamar dengan menggunakan dress casual berwarna putih yang sebelumnya Caesar pilih sendiri. Dan tanpa mengatakan apapun karena pandangan Caesar padanya membuatnya malu, akhirnya Crystal hanya duduk dan segera memakan makanan yang sudah tersaji di hadapannya. “Apa makanannya sesuai dengan seleramu?” Tanya Caesar memulai pembicaraan saat mereka mulai makan “Ya,” jawab Crystal pasti, “Apa ini semua buatan Anda, Profesor?” tanya Crystal yang sebenarnya takut mengatakan hal yang mungkin akan membuat Pria di hadapannya tersinggung. “Hmm, sejak kecil aku tinggal di luar negeri dan terbiasa melakukan semuanya sendirian, jadi ini hanya hal kecil,” jelasnya singkat, “Tapi untung saja makanan ini sesuai dengan seleramu.” “Aku pikir Profesor adalah seorang tuan muda kaya yang tidak bisa melakukan apapun seperti yang selama ini di rumorkan,” senyum Crystal tipis saat mengingat rumor apa saja yang menyebar mengenai Caesar, “Tapi ternyata semua itu benar-benar hanya rumor yang tidak berdasar.” “Rumor?” Terkejut Caesar yang sama sekali tidak pernah mendengar hal seperti itu. “Hmm… banyak orang yang bilang kalau Anda adalah Profesor kejam yang tidak pernah ragu memberikan nilai ’F’ pada murid yang tidak bisa memenuhi kriterianya,” jelas Crystal menatap Caesar mencari tahu yang sebenarnya, “Dan itu terjadi karena Anda adalah seorang tuan muda yang selalu melakukan apapun yang di inginkannya selama itu bisa membuat Anda bahagia.” “Lalu apa kau mempercayai semua rumor itu?” Tanya Caesar yang sebenarnya ingin tahu pemikiran Gadis kecil di hadapannya. “Hmm,” gumamnya pelan, “Awalnya aku juga mempercayai hal itu… tapi melihat sikap Anda saat ini, aku pikir itu semua itu benar-benar hanya rumor,” senyumnya tipis. “Sebenarnya itu bukan rumor,” singkat Caesar menatap Crystal serius dan membuat Crystal mebelalakan matanya terkejut, “Aku adalah orang yang logis dan sedikit perfeksionis,” jelasnya singkat, “Jadi kau mungkin akan mendapatkan nilai yang sama jika apa yang kau lakukan tidak sesuai dengan kriteria yang aku tentukan, karena hubungan kita tidak akan membantu apalagi mempengaruhi penilaianku terhadapmu,” tegasnya yang tidak ingin Crystal menggunakan hubungan mereka sebagai alat untuk mendapat keuntungan dalam penilaian yang dia dapatkan, “Karena itu kau harus selalu serius dalam pembelajaranmu.” “Aku mengerti,” jawab Crystal menatap ke dalam mata Caesar, “Jadi bagaimana jika kita membicarakan isi kontraknya sekarang?” Tanya Crystal saat dia mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. “Aku akan mengambil laptopku,” jawab Pria tampan di hadapannya lalu beranjak dari tempatnya duduk. Tidak memerlukan waktu lama bagi Caesar untuk mengambil laptop dari dalam ruangan yang ada di seberang kamarnya. Dan begitu dia keluar dengan laptop di tangannya, Caesar menatap Crystal seris dan berkata, “Kau bisa mengatakan persyaratan yang kau inginkan,” senyumnya yang bersiap untuk mengetik permintaan Crystal. “Pertama, aku tidak ingin ada seorangpun yang tahu masalah ini,” pinta Crystal penuh penekanan. “Itu pasti akan selalu menjadi rahasia meski kita tidak menuliskannya,” senyum Caesar tetap menuliskan apa yang Crystal inginkan “Jadi katakan hal lain yang mungkin kau inginkan.” “Aku juga tidak ingin suasana hati Profesor di rumah mempengaruhi penilaian Profesor terhadapku karena bagiku setiap nilai yang aku dapatkan sangatlah penting.” “Tentu saja,” jawab Pria di hadapannya tenang. “Yang ketiga, aku ingin bayaran yang aku dapatkan sesuai dengan pekerjaanku,” pinta Crystal yang langsung membuat Caesar beranjak dari tempatnya duduk dan kembali ke dalam kamar untuk mengambil kartu bank miliknya. “Aku tidak ingin perhitungan dalam masalah keuangan,” katanya menyerahkan black card miliknya pada Crystal, “Jadi kamu bisa menggunakannya sesuai dengan keperluanmu karena itu bukan masalah untukku,” jelasnya penuh penekanan. “Ini…” ragu Crystal yang enggan menerimanya. “Kau bisa menggunakan kartu ini dengan tenang karena aku tidak akan pernah perhitungan untuk hal seperti ini,” senyumnya hangat, “Jadi pergilah berbelanja dan bermain bersama teman-temanmu agar mereka bisa membantu dan menemanimu saat aku tidak bisa melakukannya.” “Terima kasih,” singkatnya menerima black card yang Caesar berikan, “Akan aku pastikan untuk tidak mengecewakan kepercayaan Anda padaku.” “Apa lagi yang kau inginkan?” Tanya Caesar santai seolah setiap hal yang Crystal inginkan adalah hal sepele untuknya. “Aku mungkin tidak akan bisa melayani Anda setiap hari karena aku harus tinggal…” “Aku tahu,” selanya cepat, “lagipula seperti yang aku katakan sebelumnya, kalau aku bukanlah penggila seks seperti yang ada dalam pikiranmu kemarin,” sambungnya pasti, “Hanya saja aku tidak suka jika ada orang lain yang menyentuh sesuatu yang sudah menjadi milikku, jadi aku harap kau bisa memahami batasanmu saat bersama dengan Pria lain.” Tegas Caesar yang tidak ingin ada Pria lain yang menyentuh apalagi sampai ‘mencicipi’ tubuh Crystal. “Tenang saja,” jawab Crystal pasti, “Karena aku juga bukan Wanita yang akan ‘tidur’ dengan Pria manapun dengan sembarangan,” sambungnya tanpa sadar. “Aku mungkin akan melakukannya dimanapun aku menginginkannya jika kamu melanggar salah satu perjanjian kita,” kata Caesar tak acuh seolah hal yang mereka lakukan hanyalah hal kecil dan bisa di lakukan di tempat umum manapun, “Jadi kau harus berhati-hati.” “Dimana saja?” Tanyanya yang merasa sangat terkejut saat mendengarnya. “Hmm, jadi berhati-hatilah dalam bertindak karena aku adalah orang yang selalu menepati kata-kataku,” tegas Pria di hadapannya dengan senyum evil yang baru pertama kali Crystal lihat. “Kalau begitu aku juga memiliki hak untuk menolak keinginan Anda, jika Anda melanggar salah satu perjanjian kita,” tegas Crystal dengan suara bergetar tegang. “Itu tidak akan pernah terjadi karena keinginanmu sangatlah sederhana dan mudah untuk di lakukan,” senyumnya percaya diri. “Jadi berapa lama kontrak ini akan berlaku?” Tanya Crystal akhirnya. “Mungkin sampai kau lulus dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk dirimu sendiri,” jawab Caesar tanpa ragu karena dia tidak ingin melihat Wanita yang bisa menarik perhatiannya sampai harus bekerja kasar dan serabutan disaat dia adalah salah satu siswa terbaik di universitasnya. “Berati sekitar 3 tahun?” Tanya Crystal menegaskan waktunya. “Hmm… kita mulai dengan 3 tahun,” senyumnya hangat, “Tapi aku bisa memperpanjangnya jika aku belum merasa bosan padamu.” “Aku mengerti,” senyum Crystal malu karena dia tidak pernah berpikir kalau Caesar akan selalu puas dan tidak merasa bosan padanya disaat Caesar sendiri bisa dengan mudah untuk mendapatkan Wanita manapun yang dia inginkan. “Kalau begitu periksa kembali perjanjian ini sebelum aku mengaturnya bersama pengacara,” perintah Caesar menyerahkan laptopnya ke tangan Crystal. “Ini tidak masalah,” jawab Crystal setelah membacanya dengan teliti. “Baiklah,” senyumnya, “Kalau begitu aku akan mengantarmu kembali ke asrama setelah kita selesai makan.” “Terima kasih,” jawab Crystal menganggukan kepalanya setuju. “Ah… kau juga harus menyiapkan beberapa pakaian ganti untuk kau simpan disini saat kau pulang minggu depan,” perintah Caesar yang membuat Crystal menganggukan kepalanya mengerti saat kata ‘pulang’ yang Caesar katakan terasa sangat hangat di hatinya. Ponsel Caesar berdering tepat disaat dia baru saja akan membereskan piring dan juga sisa makanan lainnya, dan hal itu membuat Caesar segera masuk ke kamar untuk menjawab panggilan itu, “Katakan paman Zhang,” jawab Caesar begitu menjawab panggilannya “Tuan muda, kami sudah menemukan lokasi yang sesuai dengan yang Anda inginkan,” singkatnya sopan, “Dan kita bisa segera menandatangani kontraknya setelah Anda melihat dan memastikan sendiri bagaimana lokasi dan juga keadaan di sekitarnya,” jelasnya singkat. “Kalau begitu pesan penerbangan untuk malam ini karena masih ada yang harus aku lakukan sebelum pergi,” perintah Caesar yang masih harus mengantar Crystal kembali. “Saya akan mempersiapkannya,” jawab Pria yang dia panggil paman Zhang dan membuat Caesar segera menutup panggilan itu. Setelah panggilannya selesai, Caesar keluar dari kamar untuk melanjutkan kembali pekerjaannya yang tertunda. Namun saat itu, keadaan meja makan sudah bersih dan membuatnya segera ke dapur untuk memeriksa apa yang saat ini Crystal lakukan. Dan saat melihat Crystal yang sedang sibuk membersihkan piring di hadapan kitchen sink, pikiran kotor kembali mengisi kepalanya dan membuatnya segera berjalan ke tempat Crystal berdiri, “Aku harus berangkat ke Shanghai malam ini,” bisik Caesar melingkarkan lengannya di perut Crystal dengan lembut, “Dan aku mungkin harus pergi selama beberapa hari,” sambungnya mengecup leher jenjang Crystal saat tangannya mulai membelai kaki panjangnya perlahan dan membuat jantung Crystal kembali berdebar cepat dan tidak beraturan saat dia bisa menangkap maksud dan keinginan Caesar saat ini. “Aku mengerti,” jawab Crystal setenang mungkin. “Jadi kau menyetujuinya begitu saja?” Tanya Caesar segera membalik tubuh Crystal untuk menatapnya. “Apa aku bisa menolaknya?” Senyumnya menatap ke dalam mata Caesar untuk mencari jawaban. “Tentu saja. Kau bisa selalu menolaknya jika kau memang tidak menginginkannya,” senyumnya hangat dan membuat Crystal kembali terkejut karena dia tidak menyangka kalau Caesar akan menjawabnya dengan cara seperti itu, “Kalau begitu aku akan segera mengantarmu dan berangkat,” sambungnya membelai belakang kepala Crystal lembut dan berjalan meninggalkannya. “Lu zong(tuan),” cegah Crystal menahan lengan Caesar, “Aku pasti akan menebusnya setelah Anda kembali,” senyumnya yang membuat Caesar menganggukan kepalanya setuju. Crystal turun dari mobil Caesar beberapa meter dari pintu masuk universitas karena dia tidak ingin siapapun melihatnya turun dari mobil Caesar. Namun saat mobil Caesar baru saja pergi dari sana, langkah Crystal terhenti oleh 2 pasang kaki Pria bertubuh tinggi yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya. “Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya. -°-“Nona besar,” kata kedua Pria dengan setelan hitam di hadapannya membungkukan badannya sopan, “Tuan besar memerintahkan kami untuk membawa Anda kembali ke kediaman,” sambungnya menghalangi jalan Crystal dan membukakan pintu mobil untuknya.“Katakan pada kakek tua itu kalau aku hanya akan kembali ke kediaman setelah dia membatalkan rencananya untuk menikahkan aku dengan Pria tidak tahu diri itu,” tegas Crystal menutup pintu mobil dengan kasar, “Karena aku tidak akan pernah kembali sampai dia memberiku izin untuk menikah dengan Pria manapun yang aku cintai.”“Tuan besar meminta Anda untuk menghubunginya setelah melihat semua ini,” katanya menunjukan foto-foto Crystal yang berjalan masuk ke club malam tempatnya bertemu dengan Caesar.“Aku akan bicara padanya,” kata Crystal meminta mereka memberikan ponsel itu dan menghapus foto-foto yang ada di galeri ponsel lalu menghubungi sang kakek menggunakan ponsel anak buahnya itu karena dia sudah memblokir semua hal yang berhubungan dengan sang k
Begitu pekerjaannya di Shanghai selesai, Caesar segera kembali ke Qing dan menjadikan universitas tempatnya mengajar sebagai tempat pertama yang harus dia kunjungi.Namun sesampainya di tempat parkir, dia melihat Crystal yang sedang tertawa bahagia bersama seorang Pria yang baru pertama kali dia lihat dan hal itu membuatnya segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana karena terlalu kesal dengan pemAndangan di depan matanya saat ini“Profesor,” Senyum Crystal berdiri di hadapan Caesar dan menghentikan langkahnya.“Siapa laki-laki itu?” Tanya Caesar dingin.“Dia…” ragu Crystal saat dia harus berpikir untuk mencari alasan yang bisa meyakinkan Caesar tanpa harus membuat Caesar menyadari identitasnya.“Kenapa? Apa dia adalah laki-laki yang sebenarnya kau cintai? Atau mungkin dia adalah cinta pertamamu?” Tanya Caesar bertubi-tubi saat Pria itu terus memandang ke arah Crystal berdiri saat ini.“Tentu saja bukan,” jawab Crystal pasti, “Dia hanya seorang senior yang meminta bantuanku unt
“Jika kau memang selalu memikirkanku dan juga permainan kita, maka sebaiknya segera urus kepindahanmu dari asrama dan tinggalah bersamaku, supaya kita bisa memiliki lebih banyak waktu untuk di habiskan bersama,” kata Caesar menatap Crystal serius.“Aku akan memikirkannya, jadi…” senyum Crystal menggantung kalimatnya dan menunjukan ponselnya.“Baiklah,” senyum Caesar menunjukan kode QR miliknya, “Dan aku akan mengirimkan nomor teleponku melalui pesan,” sambungnya kembali menatap Crystal hangat, “Jadi pikirkan tawaranku dengan baik karena sejak awal, itulah yang aku inginkan.”“Aku akan memikirkannya dan memberi Anda jawabannya saat aku kembali ke rumah Anda,” jawab Crystal tenang.“Hmm… kalau begitu istirahatlah lebih awal,” perintah Caesar yang benar-benar membuat hati Crystal terasa hangat karena dia tidak pernah mendapatkan perhatian sehangat yang beberapa waktu ini Caesar berikan padanya.Sesampainya di kamar, Crystal masih memikirkan tawaran Caesar untuk tinggal bersama. Dan karen
“Apa kau sudah memutuskannya,” tanya Caesar sibuk dengan panci sup di hadapannya, “Maksudku mengenai kepindahanmu ke sini,” sambungnya ragu. “Profesor,” serius Crystal membuat Caesar menatapnya, “Kita baru saja saling mengenal, jadi aku pikir tinggal bersama…” sambungnya menggantung kalimatnya ragu. “Kita bahkan sudah bersetubuh berkali-kali,” senyum Caesar mendengus kesal, “Jadi apa waktu berkenalan bisa menjadi alasan untukmu menolaknya?” Tanyanya menatap Crystal dingin. “Bukan itu maksudku,” bantah Crystal cepat, “Tapi teman-temanku tidak memberiku izin untuk tinggal bersama Pria yang aku sukai karena kita baru saja saling mengenal,” Jelas Crystal yang akhirnya mengatakan yang sebenarnya. “Apa kau yakin kalau hanya itu alasannya?” Tanya Caesar mematikan kompor dan menatap Crystal serius. “Tentu saja aku yakin,” jawab Crystal tegas karena hanya itu alasannya tidak bisa tinggal bersama Caesar meski dia juga memang sedikit menginginkannya. “Apa kau yakin kalau ini bukan kar
“Jangan katakan padaku jika dia melakukan hal itu karena dia ingin menjadikan Anda sebagai cucu menantunya juga,” goda Crystal saat meminum obatnya dan membuat Caesar hanya bisa terdiam karena merasa wajahnya tertampar keras oleh ucapan Crystal, “Jadi itu benar?” Tanya Crystal memastikan apa yang baru saja dia katakan tidak benar.“Bagaimana menurutmu?” Senyum Caesar setenang mungkin.“Melihat ekspresi Anda barusan, awalnya aku pikir ucapanku itu benar,” senyum Crystal menatap Pria di hadapannya serius, “Tapi saat aku melihat ekspresi Anda saat ini, aku rasa itu hanyalah bayanganku yang terlalu banyak menyaksikan drama televisi,” senyumnya berjalan melewati Caesar begitu saja untuk masuk ke dalam kamar.“Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku memang sudah di jodohkan dengan Wanita lain?” Kata Caesar menahan tangan Crystal dan menghentikan langkahnya.“Apa yang harus aku lakukan?” Senyum Crystal seolah semuanya baik-baik saja disaat dia bisa menangkap kebenaran di balik jawaban semu y
“Kalau begitu apa dia tahu bagaimana latar belakangmu yang sebenarnya?” Tanyanya kembali percaya diri, “Dan setelah dia mengetahui segalanya, apa kau pikir dia akan tetap bertahan bersamamu dengan hanya bermodalkan cinta dan kasih sayang,” sambungnya mencibir, “Atau mungkin kau pikir dia akan sanggup melawan dan menentang kekuasaan yang kakekmu miliki di kota ini?” Tanyanya bertubi-tubi dan percaya diri seolah dia adalah Pria paling baik dan bisa melakukan segalanya untuk Crystal.Mendengar perkataan masuk akal John saat itu, benar-benar membuat Crystal goyah dan meragukan dirinya sendiri. Namun saat dia memikirkan kembali bagaimana perasaannya pada Caesar, tanpa ragu Gadis kecil itu berkata, “Aku pikir, itu adalah urusanku dengannya,” senyum Crystal tenang, “Jadi Li ge… jika hanya itu yang ingin di bicarakan, aku rasa sebaiknya kita menghentikan pembicaraan kita sampai di sini, karena aku tidak akan pernah menyerah untuk bisa bersamanya,” tegas Crystal beranjak dari tempatnya duduk m
Setelah panggilan Crystal dengan Victoria selesai. Caesar juga segera mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu orang kepercayaannya untuk segera menyelesaikan masalah yang terjadi di universitas tanpa melibatkan Crystal, termasuk mencari tahu, dalang di balik tersebarnya informasi ini. “Apa kita harus segera kembali ke universitas dan menyelesaikan segalanya?” Tanya Crystal ragu karena dia sedikit mencemaskan nama baik dan juga reputasi Pria di hadapannya. “Aku akan memerintahkan kenalanku untuk menanganinya dengan baik,” senyum Caesar membelai wajah Crystal menenangkan, “Jadi keluarlah lebih dulu,” sambungnya membelai wajah Crystal sayang. Begitu Crystal keluar dari dalam toilet, Caesar segera masuk ke forum mahasiswa kampusnya untuk memeriksa sejauh apa gambar tersebut di sebarkan luaskan karena dia takut, kalau hal itu akan berdampak buruk bagi nama baik dan juga status yang selama ini Crystal sandang di lingku
Crystal membuka matanya perlahan saat sinar matahari yang entah berasal darimana mengganggu pandangan mata kecilnya. Dan begitu matanya benar-benar terbuka, Crystal mendapati pintu balkon kamarnya yang terbuka dan membuatnya segera beranjak dari ranjang dan berjalan keluar, “Lu zong,” katanya berdiri di ambang pintu kaca, “Apa yang sedang Anda renungkan disini, sepagi ini?”“Lu zong?” Tanya Caesar berjalan menghampiri Gadis kecil yang masih terlihat mengantuk, “Apa saat ini kau sedang menguji kesabaranku?” “Bagaimana mungkin aku berani mengganggu tuan muda besar seperti Anda?”“Jadi menurutmu… apa alasan seseorang berani mengganggu tuan muda besar sepertiku?” Tanya Caesar menatap Wanita di hadapannya dengan serius.“Apa kau masih memikirkan masalah yang ada di forum mahasiswa?” Tanya Crystal ragu“Hmm,” senyumnya tipis, “Aku bisa mengatasi dan menghentikan semua berita itu dengan mudah,” katanya membelakangi Crystal, “Tapi aku masih belu
Caesar kembali ke kediaman lebih larut dari biasanya, karena dia masih harus menangani dan membenahi kembali masalah yang sudah keluarga Li buat selama ini.Namun saat baru saja masuk ke dalam kamar, Caesar kembali mendapati Crystal yang termenung di balkon kamar mereka. Bahkan kedatangannya saat ini, sama sekali tidak menyadarkan Crystal yang biasanya selalu mengetahui kedatangannya karena aroma perfume yang di gunakannya.Sehingga saat itu, dengan oerlahan, Caesar melingkarkan lengannya di tubuh ramping Crystal, dan menopangkan kepalanya di atas salah satu bahu gadis kecil dalam pelukannya.“Kenapa akhir-akhir ini, aku sering melihatmu termenung disini?” tanya Caesar tepat di samping telinga Crystal.“Lu zong,” kata Crystal melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya serius.“Hmm?” tanya Caesar saat Crystal tidak mengatalan apapun dan hanya menatapnya.“Apa kecelakaan yang saat itu kau dan juga keluargamu alami, melibatkan kedua orang tuaku?” Tanya Crystal dalam satu tarikan n
Seminggu kembali berlalu sejak Crystal mendengar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dan kini, Crystal masih duduk di atas ranjangnya dengan berbagai macam pikiran yang kembali mengganggunya, saat ucapan John Li hari itu kembali berputar dalam kepalanya.Dan saat Crystal masih belum bisa fokus pada dunianya saat ini, ponselnya berbunyi dan nama Victoria tercantum di layar ponselnya.“Jie,” jawab Crystal begitu panggilan mereka terhubung, “Apa sudah ada informasi mengenai apa yang John Li katakan?” tanya Crystal ragu.“Bagaimana jika kita membicarakannya secara langsung?” tanya Victoria pelan.Namun nada bicara Victoria saat ini, seolah menjelaskan, bahwa ucapan John benar, dan fakta kematian kedua orang tuanya berhubungan langsung dengan ayah Caesar sudah pasti nyata.“Baiklah,” jawab Crystal setelah menenangkan dirinya sendiri, “Mari kita bertrmu di tempat biasa, jie,” sambungnya yang membuat Victoria segera menutup panggilan itu.Begitu panggilannya dengan Victoria b
“Saat ini, dengan sedikit ragu, kau berkata ‘tidak memikirkan apapun dan hanya memikirkan pesta pernikahan kita’… lalu apa arti tatapanmu dengan John Li, di sepanjang pesta berlangsung tadi?” tanya Caesar dalam satu tarikan nafas, dan membuat Crystal yang terkejut, segera melepaskan pelukan Caesar dan berbalik menatapnya.“Apa maksudmu dengan tatapanku dengan Li ge?” tanya Crystal setenang mungkin, karena dia benar-benar tidak ingin, ada kesalah pahaman sekecil apapun dalam hubungannya dengan Caesar, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.“Li ge…” senyum Caesar menghembuskan nafasnya panjang dan berjalan menjauh dari Crystal, “Baiklah, kau tidak perlu mengatakan apapun, jika kau memang tidak ingin mengatakannya,” sambungnya melepaskan setiap aksesoris yang di gunakannya, termasuk cincin pernikahannya, “Tapi berhenti melamun seperti tadi, dan segeralah istirahat,” sambungnya masuk ke dalam kamar mandi, tanpa melihat lagi ke arah Crystal yang hanya bisa menatap punggung lebar Caesar, d
Setelah mendapatkan bukti mengenai kejahatan yang Jenny lakukan dengan memasang camera dan juga alat penyadap tanpa izin, Caesar segera pergi ke ruangan Jenny untuk menyelesaikan hal ini hingga tuntas.Namun saat sampai di sana, ternyata Jenny sudah tidak ada di perusahaan. Sehingga saat itu, Caesar dan Felix segera pergi ke kediaman keluarga Li, untuk memperhitungkan secara langsung, masalah apa saja yang sudah Jenny lakukan dan Caesar toleransi selama ini.Sesamlpainya di kediaman keluarga Li, layaknya tuan rumah pada umumnya, para pelayan dan juga pengawal yang berjaga di sana membungkukan badannya sopan, saat Caesar melewati mereka. Dan sebagai tuan rumah yang baik, Li Jingyan juga menyambut kedatangan Caesar dengan hangat, karena dia tidak ingin, Caesar kembali menargetkannya, jika dia tidak bersikap hati-hati dalam menghadapi Caesar.Namun saat itu, tanpa ragu apalagi mempertimbangkan sikap yang Li Jingyan tunjukan, Caesar segera menanyakan keberadaan Jenny saat ini. Sehingga Ji
“Jika kau benar-benar tidak ingin membuatku merasa cemas seperti hari ini… lalu bisakah kau juga mengumumkan pernikahan kita?” tanya Crystal menatap Caesar serius.“Apa kau yakin?” tanya Caesar tidak kalah serius.“Li Jingyan sudah mengungmapkan identitasku yang sebenarnya…” Kata Crystal semakin serius, “Jadi apa lagi yang harus aku ragukan untuk masalah besar ini?” tanya Crystal balik.“Jika memang itu yang kau inginkan… maka kita lakukan semuanya seperti yang kau inginkan,” jawab Caesar setelah terdiam beberapa saat.“Karena aku sudah mengungkapkan apa yang aku inginkan mengenai hubungan kita… lalu bagaimana dengan keinginanmu mengenai hubungan kita sebenarnya?” tanya Crystal yang tahu pasti, kalau pengumuman pernikahan mereka akan berjalan dengan baik, jika Caesar juga menginginkannya.“Kau selalu tahu apa yang paling aku inginkan dalam hubungan kita ini. Jadi kenapa kau harus mempertanyakannya?” tanya Caesar lembut.“Karena a
“AFRODISIAK?” seringai Caesar mengendalikan dirinya sendiri, “Apa kau pikir, itu akan berguna untukku?” sambungnya masih berusaha menahan dirinya untuk tetap sadar.“Caesar, sekuat apapun dirimu, kau tidak akan mungkin bisa menahannya, dan saat ini, hanya aku yang bisa mengendalikan rasa laparmu itu,” senyum Jenny yang terus berusaha untuk membuat Caesar kehilangan kendali dengan belaiannya di beberapa bagian sensitive tubuh kekar Caesar.“Berhenti berpikir hal kotor seperti itu, karena aku tidak akan mungkin masuk ke dalam permainan gilamu ini,” kata Caesar kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jenny.“Kau pasti akan kembali ke sini, dalam beberapa menit,” teriak Jenny percaya diri.Saat itu, Caesar yang masih berusaha untuk tetap sadar, segera menghubungi Felix dan mengatakan kondisinya saat ini. Dan tanpa memerlukan waktu lama, Felix yang tidak ingin nama baik Caesar rusak karena ulah keluarga Li, segera membawa Caesar menggunakan pintu lift barang yang hanya di lewati di
“Seperti yang kau lihat, itu adalah pengalihan saham atas namamu!” jawabnya tenang dan berwibawa. “YEYE,” kata Caesar semakin terkejut. “Xiao Lu,” kata tuan Gu menatap Caesar serius, “Sejak kau kecil dan tumbuh di bawah pantauanku, apa yang sudah terjadi padamu sudah membuatku merasa sangat bersalah,” katanya sendu, “Dan setelah kau dewasa, aku masih harus membebanimu oleh Xiaobao, jadi…” “Yeye,” sela Caesar sebelum sang kakek menyelesaikan kalimat yang ingin di katakannya, “Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi membahas hal itu dan tidak membiarkan Xiaobao mengetahuinya?” “Kau benar,” senyumnya tipis, “Kalau begitu, tanda tangani surat itu dan aku serahkan Xiaobao juga Qinghua padamu sepenuhnya,” senyumnya kembali menekankan apa yang sejak tadi dia inginkan. “Tapi bukankah…” “Anggap itu, sebagai warisan yang aku titipkan padamu untuk cicit kecilku kelak,” sela tuan Gu yang tidak ingin kalau dengan selaan Caesar padanya tadi. “Baiklah,” senyum Caesar setelah terdi
Senyuman tipis terukir di wajah Caesar saat gadis kecil di hadapannya mencari tahu rencana yang saat ini sedang dia buat untuk Li Jingyan. Namun apa yang Caesar lakukan, justru membuat Crystal kesal dan sedikit tersinggung, karena saat ini, Caesar kembali menyembunyikan sesuatu darinya, disaat selama ini, Crystal selalu mengatalan setiap hal yang dia tahu pada Caesar, tanpa menyembunyikannya sedikitpun.Sehingga saat itu, dengan wajah kesal dan juga perasaan marah, Crystal melangkahkan kakinya pergi dari ruang kerja Caesar dan masuk ke dalam kamar mereka yang hanya di batasi oleh sekat kayu khas rumah bangsawan saat masa kerajaan Han.Melihat Crystal yang melangkah pergi dengan wajah kesal, sekali lagi Caesar yang jauh lebih dewasa dari Crystal, harus kembali mengalah, dan membereskan pekerjaannya saat ini, hanya untuk membujuk bayi kecilnya.“Bukankah kau menginginkan seorang bayi?” tanya Caesar membuat Crystal menatap ke arahnya mencari tahu, “Lau kenapa kau langsung keluar dan mera
“Li Jingyan adalah ayah kandungku,” jawab Victoria menghentikan langkah Felix yang langsung berbalik.“Apa?” tanya Felix terkejut.“Li Jingyan, dia adalah ayah biologisku,” kata Victoria meneteskan air matanya.“Bagaimana ini…” kata Felix tidak bisa berkata-kata, saat dia mendemgar sesuatu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.Karena sebelumnya, Felix pikir, ibu Victoria adalah ‘mainan Lu Jingyan, atau mungkin seseorang yang mengetahui semua rahasianya. Namun saat mendengar Victoria adalah putri biologis pria seperti Li Jingyan, pikirannya terasa kosong, karena hal itu sama sekali tidak pernah ada dalam setiap alasan yang Felix ataupun Caesar pikirkan sejak mengetahui keanehan dari latar belakang Victoria yang tersembunyi dengan sangat rapi.“Apa mendengar hal itu membuatmu ingin menjauh dariku, karena aku adalah putri dari musuh besar atasanmu?” Tanya Victoria ragu.“No honey,” tegas Felix menatap ke dalam mata wanita di hadapannya, “Bagaimana mungkin aku berpikir seperti itu?”