5 bulan kemudian
Dalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat ini
Bunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi
"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinya
Yeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut
"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria itu
Yeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo
"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
Sebuah mobilBugatti Veyronterlihat memasuki area kampusSeoul National University, dan berhenti di depan gedung Fakultas Kedokteran. Tak berapa lama seorang mahasiswi cantik dengan rambut pendek, keluar dari mobil dengan tampilan yang sangat elegan. Dilihat dari penampilan dapat ditebak dari keluarga mana dia berasal.
Sekarang suasana cafetariaSeoul National Universityterlihat ramai, banyak mahasiswa dan mahasiswi sedang berjajsar mengantri untuk memesan makanan. Cafetaria ini sangatlah luas, di desain sedemikian rupa sehingga kesan nyaman dan sejuk yang dapat dirasakan saat bersantai, makan ataupun hanya mengobrol gosip yang tak penting.
Terkadang bahkan seringkali apa yang kita pikirkan tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bukankah ini wajar? – Jung Tae SeoSetelah menemukan kesadaran dalam rongga-rongga otaknya, Tae Seo dengan cepat mendorong tubuh Yeon Ra untuk membuat jarak. Dia tidak habis fikir apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Sedangkan sekarang dia melihat Yeon Ra dengan tampilan yang sama berantakan dengan dirinya terlihat sedikit, errrrr sexy?
"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk.Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun."Oh, maafkan aku Oppa. Aku ket
"Kau terlihat sangat merindukanku Bryan Nathan" kekeh Yeon Ra yang masih berada didalam dekapan pria manis ini.
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l
Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..
Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y