Share

Chapter - 3

Author: bunnylovely
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Terkadang bahkan seringkali apa yang kita pikirkan tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bukankah ini wajar? – Jung Tae Seo

Setelah menemukan kesadaran dalam rongga-rongga otaknya, Tae Seo dengan cepat mendorong tubuh Yeon Ra untuk membuat jarak. Dia tidak habis fikir apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Sedangkan sekarang dia melihat Yeon Ra dengan tampilan yang sama berantakan dengan dirinya terlihat sedikit, errrrr sexy?

Dengan bibir merah merona dan sedikit sisa saliva yang menempel disudut lekukan bibirnya cukup membuatnya ingin melanjutkan hal yang begitu intens tadi. Dan lihatnya pipi yang mengeluarkan semburat merah ituuu!!!  Sial... cepat sadarlah Jung Tae Seo ingat kau sudah punya kekasih. Untuk meminimalisir degupan jantung dan sebuah hasrat yang tidak ingin dia perlihatkan dengan sikap bodoh.

"Sudah kukatakan bukan ? kau murahan" jawab Tae Seo datar dengan menaikkan salah satu sudut bibirnya

Mendengar ucapan Tae Seo tentusaja membuat Yeon Ra mematung

Bodoh Jung Tae Seo apa yang telah kau katakan? batinnya

Menyadari Yeon Ra terkejut dengan perkataannya. Dan matanya memancarkan sedikit kesedihan. Tae Seo segera pergi meninggalkan Yeon Ra yang masih terdiam ditempatnya.

Yeon Ra terus menatap Tae Seo tanpa kedip sampai dia memastikan bahwa sosok yang jadi pusat pikirannya saat ini sudah berbelok dalam simpangan gedung antar fakultas.

"Aku ? Murahan? Hahaha. Mari kita lihat oppa. Apa kau akan tetap tergoda dengan wanita yang kau sebut murahan ini? " kekeh Yeon Ra pelan.

Tak berapa lama ada notifikasi yang masuk ke ponsel pintar miliknya 

From : My B

"Babe, my work will be over next week. I will fly to Korea. I miss you so bad, you know ? And i think, you miss me more. Right? Can't wait to see you in the next week my baby girl. Laffyu "

Yeon Ra tersenyum melihat pesan yang dikirimkan padanya, dengan cepat dia membalas pesan seseorang itu

Setelah membalas pesan mengelikan itu, Yeon Ra segera menonaktifkan ponselnya. Karena dia yakin ponselnya akan menerima notifikasi yang lebih banyak hanya dari orang yang sama karena emoticon balasannya tersebut

****

Yeon Ra sampai di sebuah rumah mewah bergaya eropa klasik. Dari pintu gerbang menuju ke halaman rumah harus melewati beberapa taman bunga yang indah. Sesampainya di depan rumah dia disambut oleh seorang paman yang langsung membungkukkan badannya ketika melihat Yeon Ra keluar dari mobil.

"Selamat sore Nona Yeon Ra" sapa paman itu

"Selamat sore pelayan Tan, tolong parkirkan mobil kesayanganku. Ya?" balas Yeon Ra dengan tersenyum sopan

Seperti inilah Yeon Ra ketika dirumah, dia tidak searogan yang teman-teman kampusnya pikirkan. Teman? Ah bahkan Yeon Ra tidak yakin apakah dia memiliki teman atau tidak.

Yeon Ra langsung masuk ke dalam rumah setelah memberikan kunci mobilnya kepada pak Tan. Baru saja dia menutup pintu, dia langsung menerima sebuah pelukan yang sangat erat.

"Heyyy, baby kecilku yang manis. Ahhh, oppa sangat merindukanmu" ucap Myung Jaewon yang merupakan kakak laki-laki Myung Yeon Ra.

"Aku juga sangat merindukanmu Oppa, apa New York lebih menarik daripada bertemu dan menemani adikmu yang cantik ini eoh?" tanya Yeon Ra sambil sedikit merajuk menggembungkan pipinya lucu

"Mian baby girl, oppa tak bermaksud meninggalkanmu terlalu lama. Hanya saja cabang perusahaan disana memang benar-benar membutuhkanku" ucap Jaewon sambil melepas pelukannya pada Yeon Ra

"Bagaimana tentang tawaranku kemarin baby? Apa kau mau?" dengan to the point Jaewon langsung mengutarakan maksud dari tujuan ia menemui Yeon Ra. Selain, merindukan adik kecilnya ini dia ingin memastikan sesuatu

"Sudah ku bilangkan Oppa, nafasku berada disini. Dan aku tidak bisa sedikit saja berada jauh dari jarak pandangnya. Aku bisa mati denga perlahan karena terlalu merindukannya" kekeh Yeon Ra

"Apa dia begitu spesial untukmu?"

"Ya tentu saja" jawab Yeon Ra cepat

"Ahhh, aku ingin bertemu dengannya. Siapa yang membuat baby kecilku ini sampai tergila-gila. Namanya Jung Tae Seo bukan ?" ucap Jaewon dengan pura- pura memastikan

"Darimana Oppa tahu namanya ? Aku bahkan belum bercerita sama sekali tentang dirinya?" ucap Yeon Ra dengan memicingkan matanya

Jaewon pun hanya terkekeh pelan

"Jangan macam-macam Oppa, atau aku akan membencimu" Yeon Ra memberikan pernyataan dengan raut wajah yang teramat datar

"Eitss, tenang baby kecilku. Aku tidak akan macam-macam kepada siapapun selama tidak ada yang melukai dan menyakitimu. Kau tenang saja" jawab Jaewon dengan yakin

Yeon Ra hanya mengangguk pelan. Kemudian dia berpamitan menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Setelah dirasa Yeon Ra telah masuk ke dalam kamar. Jaewon segera mengambil ponsel pintar yang ada disakunya dan mendial nomor seseorang

"Carikan aku informasi tentang Jung Tae Seo"

****

Disisi lain Tae Seo sedang merutuki perlakukan yang dilakukan dengan Yeon Ra siang tadi. Dia hanya berguling kesana kemari karena bayangan Yeon Ra yang menarik tengkuknya, mendekat dan kemudian...dan..dan....

"Arrggggh sialan, apa yang sebenarnya dia lakukan padaku ? Hentikan pemikiran kotormu ini Tae Seo" Tae Seo menjambak rambutnya frustasi. Kemudian dia mengambil ponselnya dan bermain game sampai lelah dan akhirnya dia dapat tertidur

****

Pagi ini Tae Seo bangun kesiangan karena dia tidur waktu hari sudah berganti.

"Bagaimana bisa aku ketiduran seperti ini" keluh Tae Seo dengan kesal

Tae Seo segera berlari menuju ke dalam kelas. Beruntung saat dia masuk, dosen pengampu mata kuliah yang akan dia pelajari masih belum terlihat. Dan sialnya semua bangku sudah penuh. Dan hanya satu bangku yang terlihat kosong, yaitu disamping bangku seorang wanita yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Double shit.

Mau tidak mau Tae Seo berjalan mendekat dan duduk di sebelah Yeon Ra.

"Tumben kau datang sedikit terlambat, Tae oppa? Kenapa?  Kau tidak bisa tidur karena memikirkanku ?" tanya Yeon Ra dengan wajah sedikit menggoda

Skak match !! Sialan ! bagaimana wanita ini tahu tentang apa yang dialaminya semalam. Apa dia punya mata-mata? Atau dia keturunan seorang peramal?

"Dan satu lagi Oppa, kau terlihat sexy dang menggairahkan dengan rambut acak-acakan seperti ini" ucap Yeon Ra memuji penampilan Tae Seo yang selalu luar biasa dimatanya

"Berhentilah mengoceh omong kosong Raya, ini masih pagi jangan membuat moodku hancur" jawab Tae Seo sedikit memekik

"Ra.. Raya? Kau memanggilku dengan Raya?" Yeon Ra tak mampu menyembunyikan senyum bahagianya kala itu. Seperti orang gila yang tersenyum sambil mengguling- guling kan kepalanya di meja

"Lupakan dan berhentilah. Kau membuatku malu" jawab Tae Seo cepat

"Malu? Tak perlu malu Oppa, itu terdengar manis ditelingaku" masih sama Yeon Ra masih saja tersenyum menggelikan sendiri

Beruntung dosen pengampu mata kuliah pagi ini sudah tiba, jadi dapat menghilangkan rasa canggung Tae Seo karena panggilan dirinya pada Yeon Ra. Tae Seo juga tidak tahu kenapa dia memanggil Yeon Ra seperti itu. Dia hanya sembarang mengucapkan ataukah dia merasa nyaman apabila memanggil Yeon Ra dengan panggilan itu. Entalahlah hanya Tae Seo yang tahu.

****

Karena sudah berjanji pada Dosen Choi bahwa Tae Seo akan menjadi tutor untuk Yeon Ra dalam memperbaiki praktiknya, dan disinilah ia dan Yeon Ra berada, di laboratorium khusus Fakultas Kedokteran  untuk melaksanakan kegiatannya yaitu membimbing Yeon Ra.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini oppa, apa kita akan langsung berlatih dengan alat peraga?" ucap Yeon Ra yang begitu polos

"Tentu tidak bodoh, kau harus mempelajari teorinya kemudian mempraktikkannya" jawab Tae Seo sambil meletakkan buku-buku tebal dihadapan Yeon Ra

Yeon Ra membelalakan matanya melihat tumpukan buku-buku tebal tersebut. Apa ? Apakah dia harus membaca buku setebal kamus ini? Arrgghhh Jaewon Oppa aku ingin pulang saja, batin Yeon Ra.

"Jangan hanya melotot seperti itu Raya, cepat baca !! Bacalah per sub-bab lalu praktikkan. Cepatlah jangan membuang-buang waktu" ucap Tae Seo yang masih saja dengan raut wajah datarnya

"Kenapa kau terlihat terburu-buru Oppa, apa setelah ini kau akan berkencan dengan Ayaka?” ucap Yeon Ra dengan tidak suka

Tae Seo tersenyum miring

"Tentu saja, dia adalah kekasihku. Sedangkan kau? Kau hanya benalu yang membuatku kesusahan" Tae Seo menjawab pertanyaan Yeon Ra dengan nada yang sangat kesal

Tentu saja Yeon Ra juga kesal setengah mati, bagaimana laki-laki yang sangat disukainya ini memilih dengan wanita lain. Apa kurangnya dirinya. Aku akan membuatmu berpaling darinya Oppa, suara hati Yeon Ra mengutarakan keinginannya meskipun bagian dada terasa sesak. 

Kurang lebih selama 1 jam Yeon Ra mempelajari dan sekaligus mempraktikkan apa yang disuruh Tae Seo. Dan sekarang dirinya merasa letih, bagaimana tidak. Dia harus mempelajari ulang materi yang dulu disampaikan oleh dosennya. Bersabarlah Myung Yeon Ra usahamu tidak akan sia-sia. 

Yeon Ra melihat Tae Seo sedang membaca buku modul yang akan di jelaskan pada Yeon Ra setelah ini. Yeon Ra meletakkan kepalanya diatas meja dan mengamati Tae Seo tanpa kedip, menikmati ciptaan Tuhan yang luar biasa. Tak ada cacat sedikitpun, mulai dari ujung rambut lalu menuju mata yang tajam yang ketika menatapnya membuat kaki Yeon Ra lemas seketika, kemudian hidung dengan pahatan yang sempurna, rahang tegas dan terakhir adalah bibir yang membuatnya berpikir kotor hanya karena bibir itu sedikit terbuka. 

Lama kelamaan dalam posisi ini Yeon Ra merasakan dirinya mengantuk dan mulai memejamkan matanya dan tertidur

"Baikah, Raya setelah ini. Pelajari bab..... " pernyataan Tae Seo terpotong karena objek yang ingin dia beri tahu telah memejamkan mata begitu nyaman. Ck, bisa-bisanya wanita ini tertidur saat dirinya bersusah payah memberikan materi untuk kebaikannya.

Ingin Tae Seo membangunkan Yeon Ra, tangan kanannya sudah terangkat untuk menyentuh pundak Yeon Ra. Namun, Tae Seo mengurungkan niatnya untuk melakukan itu. Dia sadar bahwa Yeon Ra pasti lelah karena harus mempelajari ulang materi yang sangat banyak

Tae Seo masih menatap Yeon Ra dalam diamnya, menikmati setiap detik yang berlalu untuk memandangi wajah yang seringkali membuat dia naik darah.

Namun sekarang, dia merasakan hal aneh pada dirinya. Ingin rasanya dia berlama-lama seperti ini, menatap anak manusia yang terlihat seperti malaikat ketika dia sedang terlelap saat ini. Tae Seo masih diam dan mulai berkelana dalam pemikirannya.

Disaat dia mengamati wajah Yeon Ra, matanya terkunci pada benda lunak yang membuatnya merasakan debaran tak tertentu, membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari detakan normal.

Bolehkah? Bolehkah dia merasakan benda itu sekali lagi? Otak dan batinnya berperang keras untuk masalah yang satu ini. Namun apa yang terjadi, ketika otaknya mengatakan jangan tapi pergerakan tubuhnya mengkhianatinya. Kepala Tae Seo sudah mulai mendekat pada wajah Yeon Ra dan akhirnya dia bisa merasakan benda merah tak bertulang dibawah hidung Yeon Ra. Ini manis, batinnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO !!!" pekik seseorang dari arah pintu ruangan

Related chapters

  • My Lovely Doctor   Chapter - 4

    "APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk.Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun."Oh, maafkan aku Oppa. Aku ket

  • My Lovely Doctor   Chapter - 5

    "Kau terlihat sangat merindukanku Bryan Nathan" kekeh Yeon Ra yang masih berada didalam dekapan pria manis ini.

  • My Lovely Doctor   Chapter - 6

    Tae Seo menggeram mendengar perkataan Bryan yang justru melempar balik pertanyaan kepadanya. Dengan tetap tenang dan menatap Bryan dengan tajam Tae Seo mulai melontarkan perkataan tak kalah pedas pula"Benar, dia memang bukan kekasihku. Siapa juga yang ingin menjadi kekasih wanita arogan dan sombong seperti dia. Cih, yang benar saja" tunjuk Tae Seo

  • My Lovely Doctor   Chapter - 7

    Disinilah Yeon Ra sekarang, diruang laboratorium fakultas kedokteran. Sesuai janjinya pada Tae Seo dia akan belajar bersama Tae Seo lagi hari ini. Namun, sudah 15 menit berlalu tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu menampakkan Batang hidungnya. Sembari menunggu Tae Seo, Yeon Ra memainkan ponsel pintar kesayangannya ini. Dan selang waktu tak berapa lama, pintu laboratorium terdengar terbuka dan muncullah Jung Tae Seo dengan beberapa tumpuk buku. Lagi, pekik Yeon Ra dalam hatiBrakTae Seo meletakkan buku-buku tebal ini lagi di depan Yeon Ra.

  • My Lovely Doctor   Chapter - 8

    Sesampainya dirumah Yeon Ra segera masuk dan Jaewon sudah menunggunya di ruang tamu. Baru saja Yeon Ra ingin duduk, Jaewon sudah memutar video langsung dilayar televisi yang memperlihatkan dirinya dan Taehyung, disaat Tae Seosedang memakinya."Apa lelaki seperti ini yang kau suka Myung Yeon Ra?" tan

  • My Lovely Doctor   Chapter - 9

    Munculnya dosen baru yang mengajar di fakultas kedokteran membuat seisi kampus menjadi gempar. Tema perbincangan mereka kali ini adalah tentang Mr. Hwang, Mr. Hwang dan Mr. Hwang. Dan berita ini sudah sampai ke telinga Yoong Suk dan juga Minho. Dimana mereka sedang berkumpul bersama Tae Seo dan juga Ayaka. "Benarkah itu Tae? Ada dosen keren yang mengajar di jurusanmu?" Minho mulai bertanya karena penasaran

  • My Lovely Doctor   Chapter - 10

    Hari ini suasana fakultas kedokteran sedang ramai karena undangan yang tersebar di setiap mahasiswa. "Myung Yeon Ra Birthday Party" ya seperti itulah judul dari undangan yang sekarang dipegang oleh mahasiswa fakultas kedokteran. Seorang mahasiswa yang baru datang dan keluar dari mobilLamborghinibyatak lupa membanting pint

  • My Lovely Doctor   Chapter - 11

    Yeon Ra menatap dengan raut wajah datar dan pandangan kosong menghadap keluar jendela kamarnya.Saat ini ia berada di rumah utama keluarga Myung, kamar yang semula rapi kini menjadi sangat berantakan dan seperti kapal yang sudah menabrak bongkahan batu es.

Latest chapter

  • My Lovely Doctor   Chapter - 48

    “Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s

  • My Lovely Doctor   Chapter - 47

    "Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar

  • My Lovely Doctor   Chapter - 46

    Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m

  • My Lovely Doctor   Chapter - 45

    5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan

  • My Lovely Doctor   Chapter - 44

    Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l

  • My Lovely Doctor   Chapter - 43

    Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..

  • My Lovely Doctor   Chapter - 42

    Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra

  • My Lovely Doctor   Chapter - 41

    "Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara

  • My Lovely Doctor   Chapter - 40

    “Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y

DMCA.com Protection Status