"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk.
Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun.
"Oh, maafkan aku Oppa. Aku ketiduran xixi" kikih Yeon Ra dengan disertai dengan sebuah cengiran konyol miliknya.
"Kenapa wajahmu memerah Tae Oppa? Kau sakit?" kaget Yeon Ra dan langsung meletakkan tangannya dikening Tae Seo.
Sedangkan Tae Seo masih dengan raut wajah memerah bahkan lebih memerah karena menahan malu akibat perbuatannya.
"Singkirkan tanganmu, Raya. Aku baik-baik saja, kita lanjutkan besok. Aku pergi" Tae Seo segera merapikan buku-bukunya kemudian meninggalkan Yeon Ra begitu saja. Tentu saja Yeon Ra terkejut, dan ia menoleh pada Yoong Suk seakan meminta penjelasan
"Dia tidak sakit hanya terlalu malu" tanpa mendengar pertanyaan Yeon Ra. Yoong Suk langsung menjawab cepat dan segera mengambil alat kesehatannya kemudian keluar mengejar Tae Seo
"Cih, dasar manusia kutub" pikir Yeon Ra dengan perlakuan Yoong Suk
****
Saat ini Tae Seo dan Yoong Suk sedang berada di apartemen milik Tae Seo, setiap selesai perkuliahan 3 sahabat ini pasti berkumpul di apartemen Tae Seo yang sudah mereka anggap seperi basecamp. Namun, kali ini Tae Seo beruntung karena Minho sedang berlatih untuk penampilannya di gedung KBS sebagai perwakilan kampus.
Tae Seo dan Yoong Suk masih sama-sama terdiam,dengan cara pandang mereka yang saling berhadapan. Seolah-olah mereka adalah musuh bebuyutan sejak jaman manusia purba. Yoong Suk menatapnya tajam seakan sudah menyimpan beribu-ribu pertanyaan dan sumpah serapah yang ingin dia lontarkan pada Tae Seo.
"Bisa kau jelaskan padaku apa yang kau lakukan tadi Tae ?" tanya Yoong Suk secara to the point
"Tidak ada yang perlu ku jelaskan, aku hanya khilaf saja. Aku berhalusinasi ku pikir dia Ayaka" jawab Tae Seo mencoba meyakinkan Yoong Suk
"Benarkah? Tapi ku pikir tidak seperti itu. Yeon Ra dan Ayaka adalah orang yang sangat berbeda. Dan kau adalah orang yang cerdas dan teliti. Tidak mungkin kau berhalusinasi" ucap Yoong Suk masih berpikir jika Tae Seo berbohong
Seperti mendapat sebuah lemparan bom nuklir pernyataan Yoong Suk tepat sasaran untuk mengacaukan alibi Tae Seo. Namun, seperti yang Yoong Suk bilang bahwa dirinya adalah orang yang cerdas, dan justru dia melempar balik pertanyaan pada Yoong Suk
"Kenapa kau ikut campur urusanku? Kurasa kau tak perlu tahu dengan apa yang kulakukan" Tae Seo berbicara dengan nada yang sangat datar, menandakan bahwa ia tidak suka dengan pembicaraan seperti ini
"Ini memang bukan urusanku, tapi ini juga demi kebaikanmu. Aku tidak tahu siapa yang sebenarnya ada di dalam hatimu. Namun, jangan salah langkah dalam mengambil sebuah tindakan. Aku tidak tahu kenapa kau selalu saja memaki Yeon Ra saat dia mencoba mendekatimu. Tapi ingatlah satu hal bahwa penyelesalan tidak akan menunjukkan dirinya diawal" ujar Yoong Suk yang mulai terlihat kesal
"Aku pergi" setelah mengatakan hal itu Yoong Suk segera keluar dari apartemen Tae Seo dengan perasaan sedikit kesal pula. Bukan urusanku? Lalu apa aku bukan sahabatnya. Dasar kepala batu !! maki Yoong Suk
Setelah kepergian Yoong Suk, Tae Seo masih terdiam mencerna perkataan Yoong Suk. Kemudian dia mengambil ponsel dan membuka isi ponselnya. Dia mengusap-usap perlahan. Semua akan baik-baik saja, batin Tae Seo
****
Hari ini terlihat empat orang anak manusia terlihat berkumpul dan melakukan perbicangan hangat dan seru karena mereka saling melempar senyuman. Mereka adalah Tae Seo, Minho, Yoong Suk dan juga Ayaka kekasih Tae Seo.
"Oppa, hari ini kau pulang denganku kan? Biar mobilmu Yoong Suk oppa yang membawanya. Aku rindu ingin mengobrol lama denganmu hmm" pinta Ayaka dengan manja pada Tae Seo sambil menggoyang-goyangkan lengan Tae Seo ditambah dengan puppy eyes yang Ayaka buat.
Dia mengemaskan sekali seperti pinguin.
"Baiklah, Ayaka. Tentu kita akan pulang bersama" jawab Tae Seo balik tersenyum dan sedikit mengacak-acak rambut Ayaka gemas.
"Yey, tapi kenapa kau tak membalas kata rinduku hm" tanya Ayaka sedikit merajuk
Mendengar perkataan Ayaka Tae Seo sedikit tersentak. Dan menelan ludah dengan perlahan untuk menjawab pertanyaan kekasihnya ini. Sedangkan Minho hanya menatap malas kedua anak adam dan hawa yang sedang dimabuk cinta sehingga melupakan di sekitarnya juga ada sosok-sosok makhluk hidup yang ingin mendapatkan perlakuan manis.
Berbeda dengan Minho, Yoong Suk justru tetap tenang dengan gayanya yang bersandar pada pagar pembatas tangga dan tangan sebelah kiri dimasukkan ke dalam saku celana kirinya. Dia ingin mengetahui bagaimana Tae Seo menanggapi pertanyaan Ayaka tersebut.
"Ak... Akuu... "
Belum sempat Tae Seo menjawab, terdengar suara yang sangat ia kenal. Malah terlampau hafal kini sedang memanggilnya.
"Hay Tae Seo Oppa !!" sapa Yeon Ra tentunya dengan senyuman manis dan terbaik yang ia miliki
Sejak tadi Yeon Ra memang memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka, entah melihat wanita yang notabenenya adalah musuh terbesarnya karena merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya, sedang bercengkrama manis membuat dirinya mendidih dan siap meledak kapanpun.
Terlebih ketika Tae Seo mengusap kepala Ayaka, rasanya ia ingin menyeret dan melempar wanita itu ke kutub Utara untuk bertemu dengan teman-temannya, yaitu pinguin. Bukankah dia mendapat julukan seperti itu, eh?
Mendengar pertanyaan konyol Ayaka membuat Yeon Ra sudah tidak tahan lagi berlama-lama mendengar percakapan konyol dan menjijikan itu. Membuat dirinya melakukan hal gila dengan menghampiri ke empat orang itu
"Bukankah, hari ini seharusnya kita melakukan praktik lagi Oppa?" tanya Yeon Ra ingin mengalihkan pembicaraan antara Tae Seo dan Ayaka. Karena mendengar seseorang yang kita sukai mengatakan rindu kepada oranglain, sama halnya dengan menggores jantung kita sendiri dengan sebilah pisau yang tidak menampakkan wujudnya.
"Apa kau berpura-pura lupa Raya? Bahwa kita hari ini tidak memiliki jadwal pertemuan. Ah, aku tahu kau sengaja ingin mengganggu acara kencanku bersama kekasihku eoh?" setelah melontarkan pertanyaan itu, Tae Seo segera menyeret Yeon Ra sedikit menjauh dari Ayaka dan kedua temannya
"Kau sengaja bukan, berpura-pura melakukan hal ini?" tanya Tae Seo ulang
"Aku? Sengaja? Berpura-pura? Jelas tentu saja iya oppa, lagipula siapa yang tahan melihat orang yang kita sukai melakukan hal manis pada oranglain" jawab Yeon Ra dengan tegas tanpa ada keraguan dalam setiap kata yang ia ucapkan
"Dia bukan oranglain, Raya. Dia kekasihku, ingat itu baik-baik K E K A S I H. Dan kau adalah oranglain itu, yang mencoba masuk dalam kehidupanku dan mengangguku setiap waktu" jawab Tae Seo penuh penekanan
"Jangan ganggu aku dengan kekasihku lagi, jangan membuatku hilang kendali karena telah membuatku kesal" bentak Tae Seo
"Kenapa?" tanya Yeon Ra cepat
"Kenapa aku tidak boleh menyukaimu?" tantang Yeon Ra
"Apa lebihnya dia dibandingkan dengan diriku?" tanya Yeon Ra tak kalah tajam dan tegas tanpa kedip saat menatap Tae Seo
"Kau ingin tahu?" jawab Tae Seo mendekat
"Ya"
"Dia cantik"
"Aku yakin aku lebih cantik satu tingkat diatasnya"
"Dia pintar"
"Kalau kau mengerti aku, aku ini jenius oppa"
"Dia manis"
"Banyak orang bilang ketika melihatku tersenyum akan terasa manis seperti lolipop "
"Dia sexy"
"Aku yakin diriku tak kalah sexy, banyak yang menginginkan tubuh seperti diriku"
"Dia dapat membuatku bergairah" jawab Tae Seo pelan, sangat pelan namun masih mampu di dengar oleh Yeon Ra
"Ap..ap..Apa kalian telah melakukannya?" Yeon Ra melebarkan matanya selebar mungkin, sudah tidak dapat ditoleransi rasa keterkejutannya dengan pernyataan Tae Seo baru saja. Tidak ini tidak bisa dibiarkan. Apa kau sudah kalah telak Myung Yeon Ra?
"Bukan urusanmu" jawab Tae Seo dingin
"Tentu saja itu menjadi urusanku Oppa, kau orang yang aku sukai, kau tidak boleh melakukan skinship lebih dengan wanita selain aku" pekik Yeon Ra dengan sedikit keras dan mencengkram tangan Tae Seo. Karena dia benar-benar tidak terima apabila Tae Seo telah melakukannya bersama Ayaka. Tidakkkkk batin Yeon Ra menjerit
"Kau hanya menyukaiku Raya, hanya kau disini bukan denganku. Dan masalah aku melakukannya dengan Ayaka atau tidak itu bukan urusanmu, toh kami adalah sepasang kekasih. Sedangkan kau??? Kau hanya orang asing mengganggu hubungan kami" jawab Tae Seo yang kemudian melepaskan tangan Yeon Ra dengan paksa. Lalu ia, berjalan meninggalkan Yeon Ra dengan untuk kembali bersama teman-temannya
Yeon Ra yang masih merasa shock dengan lontaran kalimat menyakitkan Tadi Tae Seo secara tidak sadar matanya mulai menitihkan air mata. Namun segera dihapus olehnya. Ditengah pertikaian panas antara Tae Seo dan Yeon Ra datang sebuah mobil yang tak kalah mewah dari mobil Yeon Ra. Sebuah mobil Ferrari terlihat memasuki halaman fakultas kedokteran lebih tepatnya mobil tersebut berjalan mendekat dimana Yeon Ra berdiri.
Pertikaian Yeon Ra dan Tae Seo sudah menjadi tontonan gratis dan berita panas diantara setiap mahasiswa yang melihatnya. Ditambah dengan masuknya mobil ini ke fakultas kedokteran tentu saja membuat semakin banyak pasang mata yang ingin melihat siapa pengemudi dibalik mobil tersebut. Tentunya ini akan menjadi berita dan gosip yang sangat panas lagi. Tak ketinggalan pula Tae Seo beserta ketiga orang itu tak melepas pandangan dari objek mahal yang baru saja datang
Tepat berjarak 4 meter dari Yeon Ra mobil itu berhenti, perlahan pintu mulai terbuka. Dan keluar sosok dengan pemuda tampan dengan wajah yang memiliki garis keturunan dengan orang luar negeri.
“HAY MY BABY GIRL" ucap seorang pria yang memiliki garis wajah luar negeri itu dengan gaya yang yang sungguh elegan melepas kacamata hitam miliknya, bahkan pria itu tersenyum manis kepada Myung Yeon Ra
Tanpa memikirkan jawaban dari orang yang dia sapa. Pemuda ini langsung saja berjalan dan memeluk Yeon Ra dengan sangat sangat erat.
"I miss you so much baby" bisik pemuda itu pada telinga Yeon Ra.
Sehingga membuat pasang mata akan menjerit histeris karena perlakuan pemuda itu sangatlah manis.
"Brengsek" desis seseorang pelan. Sangat pelan, namun masih bisa terdengar oleh seseorang yang memiliki kepekaan diatas rata-rata.
"Kau terlihat sangat merindukanku Bryan Nathan" kekeh Yeon Ra yang masih berada didalam dekapan pria manis ini.
Tae Seo menggeram mendengar perkataan Bryan yang justru melempar balik pertanyaan kepadanya. Dengan tetap tenang dan menatap Bryan dengan tajam Tae Seo mulai melontarkan perkataan tak kalah pedas pula"Benar, dia memang bukan kekasihku. Siapa juga yang ingin menjadi kekasih wanita arogan dan sombong seperti dia. Cih, yang benar saja" tunjuk Tae Seo
Disinilah Yeon Ra sekarang, diruang laboratorium fakultas kedokteran. Sesuai janjinya pada Tae Seo dia akan belajar bersama Tae Seo lagi hari ini. Namun, sudah 15 menit berlalu tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu menampakkan Batang hidungnya. Sembari menunggu Tae Seo, Yeon Ra memainkan ponsel pintar kesayangannya ini. Dan selang waktu tak berapa lama, pintu laboratorium terdengar terbuka dan muncullah Jung Tae Seo dengan beberapa tumpuk buku. Lagi, pekik Yeon Ra dalam hatiBrakTae Seo meletakkan buku-buku tebal ini lagi di depan Yeon Ra.
Sesampainya dirumah Yeon Ra segera masuk dan Jaewon sudah menunggunya di ruang tamu. Baru saja Yeon Ra ingin duduk, Jaewon sudah memutar video langsung dilayar televisi yang memperlihatkan dirinya dan Taehyung, disaat Tae Seosedang memakinya."Apa lelaki seperti ini yang kau suka Myung Yeon Ra?" tan
Munculnya dosen baru yang mengajar di fakultas kedokteran membuat seisi kampus menjadi gempar. Tema perbincangan mereka kali ini adalah tentang Mr. Hwang, Mr. Hwang dan Mr. Hwang. Dan berita ini sudah sampai ke telinga Yoong Suk dan juga Minho. Dimana mereka sedang berkumpul bersama Tae Seo dan juga Ayaka. "Benarkah itu Tae? Ada dosen keren yang mengajar di jurusanmu?" Minho mulai bertanya karena penasaran
Hari ini suasana fakultas kedokteran sedang ramai karena undangan yang tersebar di setiap mahasiswa. "Myung Yeon Ra Birthday Party" ya seperti itulah judul dari undangan yang sekarang dipegang oleh mahasiswa fakultas kedokteran. Seorang mahasiswa yang baru datang dan keluar dari mobilLamborghinibyatak lupa membanting pint
Yeon Ra menatap dengan raut wajah datar dan pandangan kosong menghadap keluar jendela kamarnya.Saat ini ia berada di rumah utama keluarga Myung, kamar yang semula rapi kini menjadi sangat berantakan dan seperti kapal yang sudah menabrak bongkahan batu es.
Keesokan harinya Seoul National University tampak tenang seperti tidak terjadi apa-apa, tidak ada berita heboh atau sekedar peristiwa yang panas untuk diperbincangkan. Hal ini tentu saja dikarenakan kekuasaan Yeon Ra di kampus ini bukanlah hal main- main. Orang- orang kepercayaan Yeon Ra telah membereskan semuanya, meskipun ada beberapa orang yang bergosip tentang kejadian semalam.Namun, tetap saja mereka tidak berani bergosip dengan dibesar- besarkan dan panjang lebar jika ingin menginjakkan kaki di kampus ini.
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l
Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..
Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y