Sebuah mobil Bugatti Veyron terlihat memasuki area kampus Seoul National University, dan berhenti di depan gedung Fakultas Kedokteran. Tak berapa lama seorang mahasiswi cantik dengan rambut pendek, keluar dari mobil dengan tampilan yang sangat elegan. Dilihat dari penampilan dapat ditebak dari keluarga mana dia berasal.
Ya dia adalah Myung Yeon Ra, putri kesayangan keluarga Myung pemilik perusahaan terbesar dan terkaya di Korea Selatan. Myung Corporation merupakan perusahaan yang bergerak dibidang properti dan kesehatan bahkan perusahaan ini juga sudah memiliki rumah sakit sendiri yang dikenal dengan Myung Hospital yang merupakan rumah sakit terbaik di Seoul.
Menjadi pegawai di rumah sakit itupun sangatlah susah, dengan kemampuan standart jangan berharap dapat bergabung dengan rumah sakit tersukses ini. Tak hanya Korea, perkembangan perusahaan ini sudah mencapai kelas internasional seperti Amerika, China, Jepang dan Belanda.
“Wah lihatlah, Yeon Ra noona benar-benar bersinar hari ini "
"Aku iri dengannya, bagaimana dia bisa secantik itu hanya dengan bedak tipis dan lipgloss saja? "
"Dia sangat menawan setiap harinya"
Banyak yang mengagumi sosok Myung Yeon Ra, namun juga tak sedikit yang mencela dirinya.
"Tuan putri kita sudah datang, lihatlah wajah angkuhnya itu benar-benar menyebalkan"
"Aku yakin sebenarnya dia tidak cantik, wanita arogan sepertinya sangat tidak cocok dengan pandangan keluarganya di media sosial"
Memang benar yang dikatakan orang-orang ketika melihatnya
Dia cantik? Heol sudah jelas!
Dia kaya ? Sudahlah jangan ditanya lagi !
Arogan?
Well, mari kita lihat sisi pandang dari Myung Yeon Ra. Dia tidak arogan ataupun sombong namun dia hanya malas berpura-pura bersikap baik pada orang-orang yang selalu mencari perhatian darinya hanya untuk kesenangan mereka sendiri.
Sudah cukup Yeon Ra mendapatkan sebuah kebohongan palsu dari kalimat
"aku adalah teman baikmu"
Cih, mereka mendekat karna aku adalah gudang uangnya. Sialan memang!!
Karena sikap arogan Yeon Ra membuat banyak mahasiswa yang bertemu dengannya merasa lebih baik menyingkir daripada harus mendapatkan masalah dengannya. Karena mereka tahu, bahkan sangatlah tahu apa akibat bisa berurusan dengan putri kesayangan keluarga Myung tersebut, namun ada satu mahasiswa yang secara terang-terangan mengatakan bahwa ia membenci gadis itu.
"Yakkk apa kau tuli hah?" teriak seorang laki- laki yang memiliki garis wajah yang tampan
"Apa telingamu tidak berfungsi dengan baik? Pergilah dan jangan menggangguku" bentak Jung Tae Seo. Ya pria itu bernama Jung Tae Seo
"Aku tidak akan pergi darimu Oppa, mari kita berkencan hm" mohon Yeon Ra sambil mengeluarkan aegyo mengemaskannya
"Cih, tak hanya tuli ternyata kau juga buta Myung Yeon Ra. Apa kau tak bisa lihat dan mendengar bahwa aku sudah mempunyai kekasih? " jawab Tae Seo dengan wajah datar dan tatapan tajamnya.
"Aku tak peduli oppa sebelum kau menikah, kau masih berhak menjadi milik siapapun. Dan ya aku buta dan tuli karna aku menyukaimu" ucap Yeon Ra tanpa tahu malu
"Kau benar-benar seorang jalang rendahan Myung Yeon Ra haha, apa kau selalu seperti ini dengan pria - pria yang kau kencani hah? Benar-benar murahan, sangat berbanding terbalik dengan images keluargamu yang selalu diberitakan di depan media" ucap Tae Seo dengan sinisnya
Mendengar Tae Seo menyebutnya jalang membuat hati Yeon Ra terasa sangat tercubit. Benarkah dia seperti itu ?
Bahkan dia tak pernah berkencan dengan siapapun dan merasakan jatuh cinta hanya dengan Tae Seo saja. Tapi bagaimana bisa laki-laki yang selalu dikaguminya ini berkata seperti itu.
"Terserah apa yang kau katakan tentangku Oppa !! yang jelas aku akan tetap selalu mengajarmu. Sampai aku mendapatkan balasan kau akan menyukaiku. Bye Oppa, ingat tawaranku dan sampai jumpa di kelas nanti see you, happy nice day dear " Yeon Ra berlari menuju kelas setelah memberikan flying kiss pada Tae Seo
"Dia benar-benar gila" desis Tae Seo
Jung Tae Seo juga merupakan anak konglomerat di Korea Selatan, merupakan putra dari keluarga Jung yang sama halnya menjadi pesaing dari keluarga Myung dalam dunia bisnis. Namun tetap saja Myung Corporation masihlah yang terdepan
****
Saat ini sedang berjalan praktik rutin di Fakultas Kedokteran. Namun ada sedikit keributan terjadi.
"Myung Yeon Raaaa !!! kau ..... kau ini benar-benar ishhhh, bagaimana bisa hasil jahitan lukamu seperti ini hah?" teriak dosen yang saat ini mengajar di kelas Yeon Ra.
"Jangan samakan metode menjahit dalam kedokteran dengan menjahit baju. Lihatlah, sangat tidak rapi sekali. Kalau kau seperti ini terus, lalu bagaimana dengan pasienmu nanti" cerosos sang dosen. Biasa dipanggil dengan Dosen Choi
"Ma... Maafkan aku, Prof" ucap Yeon Ra dengan sedikit mendelik takut
"Ulangi lagi, dan aku tidak ingin melihat kau menjahit baju dalam praktik ini" ucap Professor Choi dengan raut wajah frustasinya
"Ya ! ya pak !" ucap Yeon Ra dengan lesu
Setelah beberapa jam mereka melakukan kegiatan, akhirnya kelaspun sudah usai. Namun sebelum Professor Choi meninggalkan kelas, ia berbalik dan melihat kearah mahasiswanya
"Jung Tae Seo” panggil Professor Choi kemudian pada Tae Seo,
“Dan kau juga Myung Yeon Ra setelah membereskan peralatan ini kalian datanglah ke ruanganku" ucapnya dengan tegas.
Baik Yeon Ra dan Tae Seo sama- sama mengernyit heran, tapi akhirnya = mereka tetap mengangguk, mematuhi perintah Professor Choi
"Ya Prof!" jawab Yeon Ra dan Tae Seo serempak, meskipun dalam hati mereka bertanya- tanya ada apa.
****
Tok tok tok
"Ya, masuklah. Oh kau Tae Seo, dimana Yeon Ra?" tanya Professor Choi
Tae Seo sedikit membelalakkan matanya
“Saya tidak tahu Prof” ucapnya datar dan hanya mengedikkan bahu saja
"Apa apa Professor memanggil saya kemari? " tanya Tae Seo secara to the point
Professor Choi menghela nafasnya sebentar lalu menatap Tae Seo sebentar dan mengucapkan tujuannya memanggil Tae Seo keruangannya
"Begini Tae Seo-ah, kau melihat sendiri bukan! Bagaimana Myung Yeon Ra saat melakukan praktik?"
Tae Seo hanya menganggukkan kepalanya saja
"Jadi, bapak ingin memberikan sebuah tugas padamu. Ajari dia dengan baik berikan bimbingan untuknya. Untuk waktu terserah kau saja, bapak tidak ingin dia harus mengulang di semester depan. Kau tahukan bagaiamana pengaruhnya keluarga mereka untuk kelangsungan Universitas ini" ucap Professor Choi dengan tatapan memohon
"Ap ... Apa ?" pekik Tae Seo yang begitu terkejut dengan keputusan Professor Choi
"Kenapa harus saya Prof ?" jawab Tae Seo dengan nada yang sedikit naik
Dosen Choi tersenyum kecil
"Karna kau adalah mahasiswa terpintar dan terbaik di Fakultas Kedokteran ini Tae Seo. Bapak yakin kau akan menjalankan tugas ini dengan baik” ucap Professor Cgoi dengan ramah
“Lagipula bapak tahu sekarang keluarga Jung sedang mengalami guncangan diperusahaan. Dan kau juga sedang membutuhkan beasiswa untuk meneruskan belajarmu di Jerman. Bapak bisa merekomendasikan namamu disana" tawar Professor Choi
"Pikirlah baik-baik, ini demi kebaikan Universitas dan juga kebaikanmu"
Tae Seo nampak berpikir keras, “keparat!” ucap batinnya kesal.
Namun apa boleh buat, ini demi masa depannya pula. Demi beasiswa yang harus dia dapatkan untuk menjadi dokter yang hebat
"Baik Prof saya akan menerima tawaran bapak" dengan sedikit kesal Tae Seo menerima tawaran yang diberikan.
Professor Choi pun tersenyum senang, setelah itu terdengar suara pintu ruangan Dosen Choi diketuk oleh seseorang
Tok tok tok
Yeon Ra masuk ke dalam ruangan Dosen Choi. Dan duduk disebelah Tae Seo namun masih dengan batas. Yeon Ra tahu bahwa Tae Seo pasti tidak akan suka jika ia terlalu dekat
"Ada apa Professor memanggil saya kemari ?" ucap Yeon Ra tanpa berbasa- basi lagi.
"Begini Myung Yeon Ra, demi kebaikanmu. Bapak memilih Jung Tae Seo untuk menjadi tutor bimbinganmu, agar praktik yang kau lakukan semakin baik. Kau termasuk dalam mahasiswi yang pintar namun kurang dalam praktiknya. Jadi Tae Seo akan mengajarimu, dan dia telah menyetujuinya" ucap Professor Choi
"What? Jinjja?" pekik Yeon Ra ingin melompat saja rasanya, dia sungguh begitu senang dengan tawaran yang Professor Choi berikan untuknya.
Apakah dewi fortuna berpihak kepadanya kali ini ? pikir Myung Yeon Ra
"Ya" jawab Tae Seo malas
Mendengar jawaban Tae Seo membuat Yeon Ra menjadi tersipu malu, hatinya benar- benar bahagia saat ini. Ia seakan mendapat lampu hijau untuk semakin dekat dengan Tae Seo
"Baiklah, sudah cukup pembicaraan kita hari ini. Tae Seo kau harus membantu Yeon Ra sebaik-baiknya dan Yeon Ra perhatikan dengan baik dan jangan mengulang menjahit baju kembali. Dan silahkan! kalian boleh keluar" ucap Professor Choi
Yeon Ra dan Tae Seo berjalan keluar dari ruangan Professor Choi
Yeon Ra masih tidak percaya bahwa dia akan dibimbing oleh Tae Seo. Memikirkannya membuat Yeon Ra senyum-senyum sendiri. Ini pasti menyenangkan dan semakin mudah untuk mendapatkan hati Jung Tae Seo. Pikirnya
Namun dibelakang Yeon Ra, Tae Seo bergumam dalam hatinya
“Awas saja kau Myung Yeon Ra, akan ku buat kau tidak betah untuk berada disampingku”
Sekarang suasana cafetariaSeoul National Universityterlihat ramai, banyak mahasiswa dan mahasiswi sedang berjajsar mengantri untuk memesan makanan. Cafetaria ini sangatlah luas, di desain sedemikian rupa sehingga kesan nyaman dan sejuk yang dapat dirasakan saat bersantai, makan ataupun hanya mengobrol gosip yang tak penting.
Terkadang bahkan seringkali apa yang kita pikirkan tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bukankah ini wajar? – Jung Tae SeoSetelah menemukan kesadaran dalam rongga-rongga otaknya, Tae Seo dengan cepat mendorong tubuh Yeon Ra untuk membuat jarak. Dia tidak habis fikir apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Sedangkan sekarang dia melihat Yeon Ra dengan tampilan yang sama berantakan dengan dirinya terlihat sedikit, errrrr sexy?
"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk.Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun."Oh, maafkan aku Oppa. Aku ket
"Kau terlihat sangat merindukanku Bryan Nathan" kekeh Yeon Ra yang masih berada didalam dekapan pria manis ini.
Tae Seo menggeram mendengar perkataan Bryan yang justru melempar balik pertanyaan kepadanya. Dengan tetap tenang dan menatap Bryan dengan tajam Tae Seo mulai melontarkan perkataan tak kalah pedas pula"Benar, dia memang bukan kekasihku. Siapa juga yang ingin menjadi kekasih wanita arogan dan sombong seperti dia. Cih, yang benar saja" tunjuk Tae Seo
Disinilah Yeon Ra sekarang, diruang laboratorium fakultas kedokteran. Sesuai janjinya pada Tae Seo dia akan belajar bersama Tae Seo lagi hari ini. Namun, sudah 15 menit berlalu tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu menampakkan Batang hidungnya. Sembari menunggu Tae Seo, Yeon Ra memainkan ponsel pintar kesayangannya ini. Dan selang waktu tak berapa lama, pintu laboratorium terdengar terbuka dan muncullah Jung Tae Seo dengan beberapa tumpuk buku. Lagi, pekik Yeon Ra dalam hatiBrakTae Seo meletakkan buku-buku tebal ini lagi di depan Yeon Ra.
Sesampainya dirumah Yeon Ra segera masuk dan Jaewon sudah menunggunya di ruang tamu. Baru saja Yeon Ra ingin duduk, Jaewon sudah memutar video langsung dilayar televisi yang memperlihatkan dirinya dan Taehyung, disaat Tae Seosedang memakinya."Apa lelaki seperti ini yang kau suka Myung Yeon Ra?" tan
Munculnya dosen baru yang mengajar di fakultas kedokteran membuat seisi kampus menjadi gempar. Tema perbincangan mereka kali ini adalah tentang Mr. Hwang, Mr. Hwang dan Mr. Hwang. Dan berita ini sudah sampai ke telinga Yoong Suk dan juga Minho. Dimana mereka sedang berkumpul bersama Tae Seo dan juga Ayaka. "Benarkah itu Tae? Ada dosen keren yang mengajar di jurusanmu?" Minho mulai bertanya karena penasaran
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
"Krekk...krekk"Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi."Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon RaYeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnyaCk berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkatbaseballyang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini danCeklekPintu kamar
Hari ini Yeon Ra sangat lelah sekali, ia harus menjalankan beberapa kali operasi karena dokter Minjung sedang cuti dalam kurun waktu tertentuYeon Ra keluar dari ruang operasi dan menghela nafas berat. Ia melangkahkan kakinya untuk berganti dan ingin segera menemani Tae SeoYeon Ra membuka pintu ruang inap Tae SeoDEGMata Yeon Ra membulat dan dengan segera melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam ruangan.Ruangan Tae Seo kosong, Yeon Ra mencari Tae Seo ke setiap ruang namun nihilKetakutan kembali menyelami dirinya kembali. Ia segera berlari keluar ruangan dan mencari Tae Seo ke segela penjuru, matanya sudah memerah menahan tangis saat ini. Dadanya kembali terasa sesak. Ia bertanya kepada beberapa perawat ataupun dokter lain namun mereka tidak mengetahui dimana Tae Seo sekarang"Dokter Myung!" panggil seseorang yang tak lain adalah NahreyoungYeon Ra menghentikan langkahnya, dan menoleh ke arah Nahre"cepat katakan apa m
5bulan kemudianDalam sebuah ruangan beraroma terapi seorang pria tampan masih saja tidur dengan nyenyaknya, seolah-olah ia masih saja bermimpi indah saat iniBunyi pintu ruangan bertuliskan VIP itu terbuka dan menampilkan sesosok wanita cantik dengan balutan jas dokter namun tetap tidak mampu mengusik dirinya dari alam mimpi"Morning, Tae Seo Oppa" ucap wanita itu dengan bertuliskan Myung Yeon Ra di saku jas sebelah kirinyaYeon Ra duduh di ranjang tempat Tae Seo tertidur saat ini. Ia mengusap wajah Tae Seo perlahan dengan salah satu tangan miliknya. Mengelus pipi Tae Seo dengan lembut"Kenapa kau masih saja tampan disaat memejamkan mata seperti ini Oppa ?" ucap Yeon Ra mencoba berbicara dengan Tae Seo meskipun tidak ada jawaban yang keluar dari mulut pria ituYeon Ra mendekatkan wajahnya, bibirnya tepat berada di salah satu cuping telinga Tae Seo"apa yang kau mimpikan saat ini Oppa? Hingga kau memilih tertidur dan mengabaikan
Mobil ambulan yang membawa Tae Seo telah sampai di Myung Hospital. Tae Seo dengan segera dibawa ke UGD dan Yeon Ra masih saja menangis dengan mendorong brankar memasuki UGD. Ia masih saja menangis tersedu-sedu"Please !!... Oppa kumohon bertahanlah" ucap Yeon Ra berkali- kaliMinjung yang kebetulan baru saja selesai melakukan operasi dan kembali ke UGD untuk bertugas ia melihat Yeon Ra dalam keadaan kacau dan membuatnya segera berlari dan menghampirinya"Yeon Ra, kau tidak apa- apa?" tanya Minjung yang terlihat sangat khawatir dengan Yeon Ra, bahkan jas dokter milik Yeon Ra berubah warna menjadi merah penuh darah. Minjung menggenggam kedua bahu Yeon Ra dengan erat"Minggir Oppa, aku harus menyelamatkannya" pekik Yeon Ra yang mencoba memberontak untuk lepas dari Minjung"YAKK, MYUNG YEON RA APA KAU AKAN SANGGUP MERAWATNYA DENGAN KEADAAN KACAU SEPERTI INI?" bentak MinjungPemberontakan Yeon Ra terhenti, kaki Yeon Ra terasa lemas saat ini. Ia l
Myung Hospitalsaat ini sedang gempar dengan perkelahian didepan rumah sakit oleh orang-orang berbaju hitan dan bertubuh kekar. Mereka saling baku hantam satu sama lain, dan pelaku dalam kejadian ini tentu saja adalah Jung Tae SeoTae Seo membawa 3 kali lipat orang-orang dengan tampang seram lebih banyak daei bodyguard yang berjaga diMyung Hospital. Bodyguard yang berjaga tentu saja dibuat tidak berkutik oleh orang- orang Tae Seo.Tidak hanya kalah jumlah namun Tae Seo membawa sekumpulan gengster yang ia kerahkan bagi siapapun yang menghalangi dirinya untuk masuk ke dalamMyung HospitalBRAKKTae Seo membuka kasar pintu ruang kerja Yeon Ra, dan segera melangkah kedalam ruanganYeon Ra yang baru saja selesai melakukan operasi tentu saja terkejut dengan kehadiran Tae Seo"Apa yang kau lakukan ?" bentak Yeon RaTae Seo justru tersenyum miring mendengar pertanyaan Yeon Ra"Justru aku yang bertanya padamu Raya..
Minjung telah kembali dari Jerman, dan disini ia sekarang bersama Yeon Ra sedang melakukan makan malam romantis di sebuah restoran mewah"Yeon Ra" ucap Minjung yang tak henti- hentinya tersenyum bahagia malam ini. Berbeda dengan wanita yang ada di depannya, yang sedari tadi hanya terdiam enggan untuk mengeluarkan kata dan terlihat tidak fokus pada acara malam"Yeon Ra" panggil Minjung sekali lagiYeon Ra tersentak dengan panggilan Minjung. Ia mulai sedikit gugup karena ketahuan melamun saat makan malam dengan calon suaminya ini"Ahh .. Ya Oppa?" tanya Yeon Ra yang merasa sedikit bersalah"Kau baik- baik saja? Apa kau sakit?" ujar Minjung yang mulai terlihat khawatir dengan keadaan Yeon Ra.Yeon Ra tersenyum tipis "aku baik- baik saja Oppa" jawabnya dengan setenang mungkin "ada apa Oppa?"Hwang Minjung tersenyum cerah " Eum, aku mulai besok akan bekerja diMyung Hospitalbersamamu" ujar Minjung dengan raut bahagianyaYeon Ra
"Aku membencimu.. Aku membencimu" kata- kata itu berputar- putar di kepala Tae Seo saat ini.Tidak!!! Kata- kata itu adalah kata yang paling Tae Seo takutkan dan akhirnya keluar dari mulut Myung Yeon Ra, wanitanya.Tae Seo tersadar dari keterkejutannya dan segera mendorong sedikit tubuh Ayaka. Ia harus segera mengejar Yeon Ra sebelum ia kehilangan wanita yang teramat di cintainya itu lagi. Tae Seo berlari menuju arah lift.“Ck keparat !!! lift ini terlalu lama” maki Tae Seo dan dirinya segera berbalik menuju tangga darurat. Berlari secepat yang ia bisa untuk mengejar wanitanyaYeon Ra hampir mencapai pintu mobil, namun sebuah tarikan tangan menghentikan langkahnya. Dan ya, Tae Seo lah yang menariknya dengan penampilan yang sama berantakan dan nafas sedikit tersengal karena berlari menuruti anak tangga"Kita harus bicara Raya" ucap Tae Seo memohon pada Yeon Ra dan mulai mengenggam kedua tangan Yeon Ra erat"Tidak ada yang perlu dibicara
“Ra ... Raya!” ucapnya dengan pelan. Ia sangat terkejut dengan kedatangan Yeon Ra saat ini. Dan dengan bodohnya ia melupakan janjinya pada Yeon Ra. Jantung Tae Seo pun juga berpacu sangat cepat saat ini. Perasaann bersalah mulai menggunung kembali dihatinya“Apa yang kau lakukan Oppa ? Kau makan malam dengannya ?” ucap Yeon Ra dengan nada yang begitu dingin.Tae Seo ingin menjawab namun lidahnya seakan benar- benar kelu saat ini. Tubuhnya pun seakan membatu“Kenapa kau diam saja Oppa ? Apa pertanyaanku kurang jelas ?” tanya Yeon Ra sekali lagi dengan tatapan penuh kekecewaan disana“Ra.. Raya ! aku bisa menjelaskan padanya padamu” ujar Tae Seo dengan begitu gugup namun ia masih mencoba bersikap tenangYeon Ra tertawa sinis mendengarnya“Penjelasan apa lagi yang akan kau sampaikan Oppa ? belum cukupkah kau mengecewakanku berkali- kali ?”Tae Seo menggeleng cepat “Tidak seperti itu Raya !”“LALU SEPERTI APA SIALAN ?” bentak Y