Share

Depresi

Rania meraung-meraung histeris tatkala sadar mengetahui bayinya tidak ada lagi di perutnya. Ia menangis dalam pelukan Kevin. Lelaki itu tidak bisa berbuat banyak selain menenangkan Rania yang tengah emosional. 

"Bersabarlah, ini musibah. Kau harus kuat melewatinya," kata Kevin mengelus rambut Rania.

Rania mendongak melihat ke arah Kevin. Seolah ada tatapan tidak setuju dengan perkataan suaminya. 

"Kau bisa dengan mudah mengatakan itu, seolah kau tidak kehilangan anak kita. Kau tidak mengandungnya!" balas Rania marah.

"Sayang, jangan berkata seperti itu. Aku juga kehilangan, meskipun aku sibuk bekerja aku juga memikirkan kalian," ucap Kevin lembut.

Kevin tahu istrinya sekarang sedang depresi belum bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Harapannya yang terlalu besar pada bayi itu membuat Rania sedih luar biasa.

"Pergilah, aku ingin istirahat. Aku tidak ingin di ganggu siapa pun hari ini," kata Rania memeluk kedua betisnya yang berb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status