Share

Masih Marah

"Biarkan aku sendiri," jawab Adisty lirih.

"Sendiri tidak akan menyelesaikan masalah. Kita harus bicara," pungkas Ricko.

"Bicara? Apa dengan bicara akan menjamin masalah kita selesai?" Adisty mulai mencecar perkataan Ricko.

"Kenapa kau menjadi pemarah seperti ini?" tanya Ricko.

"Aku! Pemarah? Harusnya kau tanya penyebabnya kenapa aku keluar dari pesta itu!" sentak Adisty.

Baru kali ini Adisty begitu marah pada Ricko. Pernikahan menunjukkan sifat asli masing-masing.

**

Hari berikutnya, Adisty memilih menghindar dari Ricko. Ia enggan berbicara banyak pada suaminya. Saat Ricko berangkat kerja, Adisty pura-pura masih tidur. Ia  malas berbicara dengan Ricko jika dalam kondisi marah. Yang ada ia pasti akan mengeluarkan kata-kata menyakitkan untuk saling mempertahankan argumen masing-masing.

Dalam keadaan mata terpejam, Adisty merasa ada yang mengecup keningnya. Tapi ia malas untuk membuka mata. Ricko menyingk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status