Share

Biar Aku Yang Memasaknya

Adisty menunggu kepulangan Ricko dengan cemas, hujan begitu lebat petir menyambar-nyambar. Ia beranjak dari tempat duduknya untuk menutup jendela, takut jika air hujan akan membasahi lantai kamarnya. Tiba-tiba lampu padam seketika. Adisty meringkuk di dalam selimutnya, perasaannya tidak enak. Baru kali ini ia merasa ketakutan karena hujan. 

Dulu jika ia belum menikah, biasanya ketika hujan deras keluarganya justru berkumpul dalam satu tempat. Dan lilin sebagai alat bantu penerangannya. Darren selalu memberikan cerita-cerita mistis yang membuat bulu kuduk merinding. Adisty selalu memarahi Darren jika anak itu selalu menakutinya. Tapi, di balik itu semua Adisty merindukan kehangatan bersama keluarganya. 

Tak lama kemudian, Adisty mendengar ada yang mendorong pintu kamarnya. 

"Siapa itu!" teriak Adisty.

Tak ada yang menyahut, membuat Adisty sedikit ketakutan. "Siapapun kamu, aku tidak takut!" lanjut Adisty.

Adisty merasa sebuah tangan d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status