Home / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 70 - Been Alone

Share

chapter 70 - Been Alone

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Siang hari Liera meninggalkan rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan tubuhnya, karena tetap memaksa ingin pulang padahal dokter sudah mengatakan butuh satu hari untuknya istirahat lagi, tapi Liera tetap ingin pulang dan mengatakan akan meminum obat yang dokter berikan dengan baik.

Gadis itu meninggalkan rumah sakit setelah jam makan siang berakhir dan di waktu seluruh pasien untuk istirahat, tentu saja karena hanya di waktu itu sang kakak baru bisa menjemput mereka.

Selama perjalanan pulang Liera tidak pernah membuka suara untuk mengatakan apa yang telah terjadi hari ini, matanya sudah sangat lembab karena menangis tanpa henti dan baru tenang setelah sempat tertidur saat perjalanan kembali pulang, karena jarak dari rumah sakit ke rumah soang ibu cukup lama dan menghabiskan satu jam perjalanan.

Liera langsung masuk ke dalam kamarnya setelah sang ibu membuka pintu, hari ini perasaan saat sangat kacau dan rasa ingin berbagi saat pahit untuk diucapkan dengan kata-kata lagi, kembali mengatakan hal yang tidak pernah ingin dirinya saja akan menyampaikan hari.

Sesampainya di kamar Liera menenggelamkan dirinya di ranjang, rasanya sudah lama sekali tidak pernah kembali, dirinya memang punya rencana untuk kembali ke rumah tapi bukan seperti ini, hanya karena perasaan takut akan dilupakan Liera memilih ini hanya dengan pertimbangan beberapa hari, tapi dia masih remaja dan pikirannya tidak pernah stabil, terkadang lebih suka memilih jalan pendek tanpa memutar kembali pertimbangan itu.

Liera tidak menangis, hati memang sedih dan tubuhnya juga remuk, kesedihan yang dirasakan oleh seluruh tubuh dan kekosongan mengeringkan air matanya, Liera tidak bisa lagi menangis dan bahkan teriak melampiaskan segalanya, dia berusaha untuk tidak menyesal.

Merry berdiri di depan kamar putrinya, dia tahu bagaimana kacau Liera saat ini, semua ini karena dirinya dan perjodohan itu, Liera terlalu terlibat jauh pada perjanjian yang begitu menguntungkan dirinya tapi merugikan putrinya, Merry teringat akan masa lalu dirinya.

Padahal sejak perpisahan itu terjadi dalam dirinya Merry dirinya sudah bersumpah tidak akan membiarkan putri merasakan apa itu sebuah pernikahan kontrak, dia juga tahu jika Liera sudah sepenuhnya menaruh hatinya pada Julian dan kini putrinya dalam pilihan sulit.

"Biar aku saja yang berbicara dengan Leira, Ibu." Ucap Kiera yang menepuk bahu sang ibu, berdiri tepat di belakangnya, Liera akan sulit berbicara dengan ibunya tapi Liera akan lebih terbuka jika berbagi cerita dengan dirinya.

"Kau yakin?" Tanya Merry, dia membalik tubuhnya untuk berbicara dengan Kiera, sejak Liera menikah dan kesalahpahaman itu berakhir kini hubungan dirinya kembali terjalin dengan Kiera, walau terkadang masih ada rasa canggung.

"Aku akan membuat Liera nyaman dan lalu mendengarkan apa yang akan dirinya sampaikan, Ibu akan tahu alasannya setelah aku berbicara dengannya." Ucap Kiera, dia tahu jika ibunya khawatir tapi dirinya tidak ingin Liera merasa tertekan saat berbicara dengannya.

"Baiklah, jika Liera dan kamu memutuskan sesuatu, ibu ada dibawah." Ucap Merry, dia menghela nafas dan mengatur posisinya, membiarkan Kiera yang masuk ke dalam.

Kiera mendorong pintu kamar Liera dengan hati-hati, melangkah masuk ke dalam saat melihat saat sang adik sedang duduk di dekat jendela kamarnya.

"Mau makan lce cream denganku?" Tanya Kiera, menawarkan hal yang Liera sukai sebagai satu pembukaan untuk memulai pembicaraan.

"Kakak?" Liera sedikit melihat kehadiran kakaknya, dirinya terlalu fokus menatap keluar dan tidak menyadari kehadiran sang kakak.

Kiera berjalan dengan sebuah cup ice cream yang sebelumnya sudah dia ambil, ikut duduk di samping Liera dan memberikan itu padanya.

"Pasti sulit bukan? Aku tahu karena aku pernah patah hati ditinggalkan kekasihku." Ucap Kiera, padahal dirinya tidak pernah menyukai pria manapun, bahkan berkencan saja tidak pernah dijalani dengan baik.

Liera mengubah posisi duduk menghadap sang kakak, seakan penasaran dengan kisah yang padahal hanya sebuah karangan.

"Seperti kamu tertarik mendengarnya, Liera hidup itu memang terkadang dipenuhi hal tidak tak terduga, hancur pada sebuah harapan juga menyakitkan, tapi dari segala kehancuran itu masih ada kesempatan, ada cela untuk kembali bangkit dan ada semangat baru untuk memulai, semua punya jalan untuk kembali pada kejayaan hanya saja rintangan yang berbeda." Ucap Kiera, dia tahu jika Liera akhirnya meminta perceraian dengan Julian, dia tidak berusaha untuk menyatukan mereka, itu keputusan Liera dan dirinya tidak begitu mengharapkan.

Yang terpenting baginya adalah Liera yang bisa kuat pada pilihannya.

"Aku pernah patah hati hingga rasanya begitu hancur, aku tahu rasanya kehilangan hal begitu berharga, hampa dan kosong, itu sangat menyebalkan!" Lanjut Kiera lagi, ini hal yang jarang terjadi dimana dirinya begitu banyak bicara sekarang.

"Lalu bagaimana kakak bisa bangkit dari semua itu?" Tanya Liera, dia mengajukan pertanyaan yang tidak pernah dirinya pikirkan, mungkin memulai dengan melupakan bukan hal yang salah.

"Aku? Aku mencoba memahami perasaanku dan merenungkan segalanya, aku tahu jika hal itu bisa terjadi, tapi memilih untuk terpuruk saat berpisah bukan hal yang salah, semua boleh bersedih dan menangis saat perpisahan, tapi keesokan harinya itu harus menjadi kisah yang lain, dimana kamu harus bangkut dan membuat sebuah pilihan yang terbaik, itulah kenapa aku bisa langsung lepas dari patah hati itu."

Liera langsung merasa sedikit tenang. tadi hari ini dirinya bisa bersedih karena itu hal yang wajar, tapi apakah besok dirinya bisa melupakannya.

"Maksudku keesokan harinya, itu bukan langsung besok, tapi secara perlahan menanti hari esok itu, menikmati proses untuk melepaskan adalah hal penting. agar kedepannya tidak terlalu terluka."

Kiera menatap Liera yang menundukan pandangannya, punggung sang adik sedikit gemetar dan Kiera langsung cepat menariknya, memberikan pelukan untuk sang adik dan usapan di punggungnya.

"Tak apa, menangis bukan hal yang salah terkadang itu bisa menjadi sebuah penenang di saat lelah untuk berbicara." Ucap Kiera, dia tidak tahu pendekatan ini malah berakhir menjadi membuat Liera menangis, tapi syukurlah adiknya mau terbuka.

"Kakak, apakah aku salah mengajukan perceraian pada Julian disaat kondisinya dia sedang amnesia?" Tanya Liera, dia membuka suara setelah bungkam untuk berbicara, mungkin tidak ada salahnya menceritakan apa yang telah terjadi.

"Tidak, tidak ada yang salah, kamu benar tapi itu terlalu terburu-buru, seharusnya kamu menunggu setidaknya sampai ada sebuah titik terang." Ucap Kiera, dia terkejut saat Liera ingin menceritakannya, jika Liera ingin bercerai dia akan mendukungnya jika memang membuat situasi menjadi lebih baik kedepannya.

"Tapi-kenapa aku begitu sesak setelah mengatakannya?" Tanya Liera, dia melepaskan dirinya dan berusaha untuk berhenti menangis.

"lItu karena kamu begitu mencintainya, kamu takut Julian melupakanmu dan melakukan mencintaimu, itu hal wajar tapi kamu terlalu terburu-buru Liera, pikirkan kembali dan membuat keputusan terbaik."

Related chapters

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 71 - Tell me

    Sean memasuki ruangan Julian, maksudnya pria itu baru sempat kembali setelah ada hal yang mendesak di kantor yang benar-benar tidak bisa di tangani oleh asistennya, banyak hal yang harus dirinya kerjakan sambil menjaga sang kakak, saat masuk ke dalam Sean cukup terkejut hanya ada sang kakak di dalam ruangan.Kemana perginya Leira? Bukankah kakak iparnya itu selalu menjaga kakak Julian saat dirinya pergi? Atau dirinya sedang keluar? Sean kembali melangkah setelah menutup pintu, dia membawa buah-buahan yang sudah bisa langsung dimakan karena sebelumnya sudah di potong oleh pelayan di rumah sakit, dia juga membawa makanan lainnya untuk sang kakak dan juga Leira, karenq makanan rumah sakit memang sangat tidak enak."Kakak Julian," Sapa Sean, meletakan batang yang dirinya bawa di dalam laci milik sang kakak, membawa jas yang dirinya kenakan, dan duduk di kursi kosong dekat sang kakak."Kenapa baru datang? Aku sendirian sejak pagi!" Ucap Julian, dia ha

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 72 - Travel Moment

    Setelah melakukan banyak sekali pertimbanhan antara terapi ingatan atau sebuah pemulihan secara bertahap.Dengan segala hal pilihan dan berbagai resiko, Julian pada akhirnya tetap memilih untuk terapi ingatan, dia tahu resiko jika akan ada pelumpuhan ingatan jika dipaksakan secara tiba-tiba untuk mengembalikan ingatannya, terapi ini juga seperti kembali ke alam bawah sadar dan keberhasilan hanya dirinya yang bisa mendapatkan itu.Dokter Jake dan Sean, mereka hanya bisa mencoba untuk mendukung keputusan Julian, walau sebenarnya ini bukan pilihan baik."Kau yakin Julian?" Tanya Jake, tidak tahu sudah berapa kali pertanyaan itu dirinya katakan sejak tadi, Julian tahu temannya itu sangat peduli walau ucapannya cukup ketus dsn terdengar kasar."Kau paham bagaimana diriku bukan? Jadi percuma juga oamu terus bertanya, jawabanku hanya tetap sama, aku ingin melakukannya dqn aku akan menerima resikonya," Ucap Julian dia hanya tinggal menunggu dokter me

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

DMCA.com Protection Status