Beranda / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 69 - be stop me

Share

chapter 69 - be stop me

Penulis: Lioramy93
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-18 15:45:08

Tiga hari kemudian.

Dokter sudah mengatakan hal terjadi pada Julian itu 50 banding 50, antara berhasil atau tidak itu semua usaha lagi bagaimana julian ingin ingatannya kembali dan bantuan orang terdekat, semua orang yang terus memperhatikan perkembangan Julian hingga tiga hari ini masih belum bisa melakukan apapun, Julian tidak mau berinteraksi dengan Liera lebih dari 15 menit.

Dan gadis itu, kesehatannya semakin tidak stabil, terkadang Liera bisa begitu lemah dan sembuh, kondisi semakin membuat lbu dan kakaknya tidak bisa diam, mereka sampai ikut terlibat sekarang, keduanya selalu berada di sisi Liera.

Dan tidak sungkan untuk mengajukan sebuah permintaan pada keluarga Julian, untuk berhenti membuat Liera menemui Julian terus, karena sungguh ini menyiksa Liera dan kesehatannya, dia terlalu memikirkan hingga kondisi seperti itu.

Lagipula kenapa juga harus Liera?

Pagi-pagi sekali Tuan Grew mendatangi ruang rawat Julian, pria itu jauh lebih baik semenjak Sean pulih dari gangguan mentalnya, dia datang kesana untuk melihat putranya, tidak ada maksud apapun, walau tentu saja ingin melihat perkembangan pernikahan putranya.

Di dalam ruangan Julian hanya ada Tuan grew, Liera dan pria itu.

Liera terlihat pucat duduk di sana, dia tahu jika mertuanya melihat ke dirinya yang belum juga kunjung hamil, lalu apa yang sekarang harus dirinya katakan?

Jika memang harus bercerai dengan Julian, dirinya sudah bisa menerimanya, Liera tidak punya alasan untuk menentangnya.

"Bagaimana keadaanmu, Julian?" Tanya Tuan Grew. Julian hanya mengalihkan pandangannya, dia tidak ingin bertemu dengan ayahnya, karena ingatan Julian saat adalah sang ayah yang selalu menyuruhnya untuk menikah, sedangkan gadis yang duduk di samping katanya adalah istrinya.

Dirinya juga sulit untuk memahami situasi bukan?

"Seperti yang anda lihat." Jawab julian, begitu singkat dan jelas, Julian sesekali melirik ke arah Liera, gadis yang hanya memasukkan jarinya dan menunduk, kelihatan cukup gugup dan takut, aneh kenapa setiap kali melihat kondisi seperti ini, membuat Julian ingin mengulurkan tangan dan mengatakan semua baik-baik saja.

"Jadi kau benar, amnesia? Atau alasanmu menghindari saat aku bertanya dengan kehamilan Liera yang nyatanya sebuah kebohongan," ucap Grew, dia memang tahu jika waktu itu Julian berbohong padanya, tapi dirinya berpikir untuk membeli waktu dan sekarang sudah hampir habis waktu itu.

"Apa yang ayah bicarakan? Aku ingat semuanya, aku tidak akan lupa tentang—istriku." Ucap Julian, walau dirinya tidak mengingat jelas sosok gadis itu, tapi hati tidak bisa berbohong, Julian menyentuh tangan Liera dan tersenyum ke arahnya.

Liera tersentak hingga mengangkat kepalanya, tidak percaya dengan apa yang pria itu katakan padanya, hingga tidak sengaja membuatnya bertatapan dengan Julian, senyuman di wajahnya kembali memudar dan tidak bisa dipungkiri Liera kecewa karena dimana Julian tidak ada rasa cinta.

"Benarkan—Liera?" Tanya Julian lagi.

Liera kembali tersenyum terpaksa, dia mengangguk dan melihat ke arah sang mertua, "Julian hanya kelelahan saja, suamiku kurang istirahat."

Tuan Grew hanya menunjukan senyum miringnya, walau sudah tua tapi dia tidak mudah untuk dibohongi, dia tahu jika keduanya hanya berpura-pura untuk menutupi segalanya, padahal jika jujur mungkin dirinya bisa memberikan keringanan, karena dia sedikit berubah semenjak Sean sembuh dan mulai mengambil alih perusahaan.

"Baiklah, pulanglah ke rumah saat kau sudah pulih, ada hal yang harus kalian ingat jika aku masih memegang perjanjian itu." Ucap Tuan Grew, dengan bantuan asistennya pria itu memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit.

Liera melepaskan ketegangan itu dengan menghela nafas panjang, dirinya begitu takut dengan tekanan yang pria paruh baya itu berikan, hamil? Mereka saja belum lama melakukannya.

"Bagaimana dengan kondisimu?" Tanya Julian, dia tahu jika Liera sempat drop hingga harus dirawat, dirinya juga begitu pucat sekarang.

Apakah karena dirinya gadis itu sampai seperti ini?

Apakah dia mencintai dirinya?

Julian jadi ingin segera kembali ingatan, dia benci situasi ini dan bingung harus memulainya dari mana, semua ini membuatnya tidak bisa berkata-kata apalagi Liera, Julian saat lemah melihatnya seperti, hatinya sakit melihat kondisi.

"Baik, aku akan pulang hari ini," ucap Liera, entah kenapa keputusannya semakin kuat sekarang, dia ingin bercerai dengan Julian, sudah lelah rasanya di kejar oleh tuntutan oleh perjanjian dan Ingatan Julian, dia juga harus mengurus kuliahnya yang dimulai minggu depan.

"Pulang? Kemana kamu akan pulang?" Tanya Julian, kalimat itu spontan keluar dari mulutnya, ada sebuah dorongan untuknya mengajukan pertanyaan itu dan rasa takut dari tatapan Liera yang menahan kesedihannya.

"Aku akan ke rumahku, Julian aku ingin menyampaikan sesuatu padamu," ucap Liera, dia menghela nafas kembali, dirinya akan mengatakan hal itu sekarang ini, tidak masalah jika dirinya harus terpuruk, dia tidak mau semakin jatuh pada harapan kosong.

"Kamu ingin menyampaikan apa? Harus sekarang? Aku sedang lupa ingatan." Ucap Julian, dia memposisikan dirinya menghadap ke arah gadis itu.

Liera menjauhkan tangannya yang masih Julian genggam, tatapan tertuju pada cincin yang masih melingkar di jari manisnya, tersenyum murung melihat benda itu, lalu Liera terulur untuk melepaskan cincin itu dan memberikannya pada Julian.

"'Aku ingin bercerai denganmu Julian," ucap Liera, dia berupaya untuk tidak menangis dan mencoba untuk datar saat menatapnya.

"Ce—cerai?"

Julian terkejut, sampai tidak bisa menahan rasa sakit di kepalanya, Julian memegang kepalanya dan berusaha menunggu apa yang akan dikatakan gadis itu lagi.

"Ya, kita akhiri saja pernikahan kontrak ini, aku lelah dan aku ingin melanjutkan pendidikanku, aku akan meminta ibuku membuatkan surat itu dan memberikan padamu secepatnya." Ucap Liera, dia memutuskan untuk meninggalkan kursi, lalu berjalan melangkah meninggalkan ruangan Julian.

"Tidak!" Julian ingin mencegah Liera hingga dirinya jatuh ke lantai, rasa sakit dikepalanya membuat dirinya tidak sadarkan diri di sana.

Liera berlari dengan air mata yang sudah tidak bisa lagi bertahan, dia melewati para pasien atau suster yang berpapasan dengannya, hingga akhirnya menangis di dalam pelukan sang Ibu.

"Liera?"

"Liera, kenapa kamu menangis?" Tanya sang ibu dengan wajah paniknya, dia tidak bisa mempercayai kenapa putrinya bisa menangis seperti ini, apa karena kedatangan Tuan Grew ke rumah sakit ini? Atau apa?

"lbu—kenapa rasanya sangat sakit? Kenapa begitu menyesakkan untukku?" Tanya liera dalam pelukan sang ibu, tangisan itu terus terjadi hingga air matanya membasahi pakaian sang Ibu.

"ibu, aku ingin pulang, aku tidak ingin berada di rumah sakit!'"

"lbu, bisakan membawaku pulang?"

Merry hanya bisa mencoba untuk menenangkan sang putri, urusan apa yang telah terjadi bisa dirinya tanyakan nanti, sekarang hanya perlu membawa jauh Liera dari rumah sakit.

"Ya, tentu saja, ibu akan membawamu pulang, mari kita pulang sayang, jangan menangis." Ucapnya, dengan perlahan Merry membawa putrinya untuk masuk ke dalam ruangan rawatnya dahulu.

Lalu setelah meminta izin pada pihak rumah sakit Merry akan menghubungi Kiera untuk menjemput mereka.

Bab terkait

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 70 - Been Alone

    Siang hari Liera meninggalkan rumah sakit setelah melakukan pemeriksaan tubuhnya, karena tetap memaksa ingin pulang padahal dokter sudah mengatakan butuh satu hari untuknya istirahat lagi, tapi Liera tetap ingin pulang dan mengatakan akan meminum obat yang dokter berikan dengan baik.Gadis itu meninggalkan rumah sakit setelah jam makan siang berakhir dan di waktu seluruh pasien untuk istirahat, tentu saja karena hanya di waktu itu sang kakak baru bisa menjemput mereka.Selama perjalanan pulang Liera tidak pernah membuka suara untuk mengatakan apa yang telah terjadi hari ini, matanya sudah sangat lembab karena menangis tanpa henti dan baru tenang setelah sempat tertidur saat perjalanan kembali pulang, karena jarak dari rumah sakit ke rumah soang ibu cukup lama dan menghabiskan satu jam perjalanan.Liera langsung masuk ke dalam kamarnya setelah sang ibu membuka pintu, hari ini perasaan saat sangat kacau dan rasa ingin berbagi saat pahit untuk diucapkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 71 - Tell me

    Sean memasuki ruangan Julian, maksudnya pria itu baru sempat kembali setelah ada hal yang mendesak di kantor yang benar-benar tidak bisa di tangani oleh asistennya, banyak hal yang harus dirinya kerjakan sambil menjaga sang kakak, saat masuk ke dalam Sean cukup terkejut hanya ada sang kakak di dalam ruangan.Kemana perginya Leira? Bukankah kakak iparnya itu selalu menjaga kakak Julian saat dirinya pergi? Atau dirinya sedang keluar? Sean kembali melangkah setelah menutup pintu, dia membawa buah-buahan yang sudah bisa langsung dimakan karena sebelumnya sudah di potong oleh pelayan di rumah sakit, dia juga membawa makanan lainnya untuk sang kakak dan juga Leira, karenq makanan rumah sakit memang sangat tidak enak."Kakak Julian," Sapa Sean, meletakan batang yang dirinya bawa di dalam laci milik sang kakak, membawa jas yang dirinya kenakan, dan duduk di kursi kosong dekat sang kakak."Kenapa baru datang? Aku sendirian sejak pagi!" Ucap Julian, dia ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 72 - Travel Moment

    Setelah melakukan banyak sekali pertimbanhan antara terapi ingatan atau sebuah pemulihan secara bertahap.Dengan segala hal pilihan dan berbagai resiko, Julian pada akhirnya tetap memilih untuk terapi ingatan, dia tahu resiko jika akan ada pelumpuhan ingatan jika dipaksakan secara tiba-tiba untuk mengembalikan ingatannya, terapi ini juga seperti kembali ke alam bawah sadar dan keberhasilan hanya dirinya yang bisa mendapatkan itu.Dokter Jake dan Sean, mereka hanya bisa mencoba untuk mendukung keputusan Julian, walau sebenarnya ini bukan pilihan baik."Kau yakin Julian?" Tanya Jake, tidak tahu sudah berapa kali pertanyaan itu dirinya katakan sejak tadi, Julian tahu temannya itu sangat peduli walau ucapannya cukup ketus dsn terdengar kasar."Kau paham bagaimana diriku bukan? Jadi percuma juga oamu terus bertanya, jawabanku hanya tetap sama, aku ingin melakukannya dqn aku akan menerima resikonya," Ucap Julian dia hanya tinggal menunggu dokter me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

DMCA.com Protection Status