Home / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 80 - In suddenly

Share

chapter 80 - In suddenly

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2023-11-24 17:10:22

"Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.

Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.

Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.

Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.

Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan pada anaknya.

"Jadilah anak yang hebat, Terima kasih telah hadir dalam kehidupan kami, berjuanglah sampai kamu bisa melihat betapa indahnya dunia ini, ibu mencintaimu."

"Ya, aku janji akan memenuhi seluruh keinginan istriku, tapi dengan satu syarat yang harus istriku ini lakukan," ucap Julian, berapa bahagia dirinya saat ini, betapa hal yang tidak terlalu diharapkan kini secara diam-diam terkabulkan, dengan kehadiran calon bayi di dalam perut Liera memberikan Julian semangat untuk memikirkan masa depan mereka.

"Seperti ayah harus bekerja keras untuk kalian," ucap Julian saat dia menghadap ke arah perut Liera, dengan penuh kasih sayang Julian mengecup kening dan bibir Liera setelah mereka masuk ke dalam mobil.

"Jangan menyusahkan ibumu ya, jadilah anak yang baik," lanjutnya lagi, Julian tersenyum saat matanya bertemu dengan Liera, betapa dirinya ingin terus mengucapkan terima kasih padanya, jika ada kata lebih dari tu Julian akan mengatakannya beratus kali.

"Apa syarat itu?" Tanya Liera, dia terkejut saat Julian mengajak bicara calon bayi mereka, inikah kebahagian yang sesungguhnya saat suami dan istri berhasil membuat keluarga kecil mereka, Liera tidak sabar menunggu hari berlalu sampai kelahiran anaknya.

"Kamu harus janji untuk minum vitamin itu, jaga kesehatan dan jangan pernah takut untuk menghubungiku," ucap Julian.

"Rasanya itu bukan hanya satu syarat, tapi itu lebih dari satu." Ucap Liera, dia sampai menunjukan tiga jari dihadapan Julian, membuktikan jika persyaratan itu lebih dari satu.

"Baiklah, tiga syarat, 10 permintaan, aku akan mengabulkan semuanya,"

Liera tersenyum senang, satu permintaan saja sudah cukup untuknya, "baiklah, aku akan memikirkan sepuluh permintaan itu, bisakah kita pergi sekarang? Mungkin ada yang ingin memarkir juga."

"Akh-karena terlalu bahagia aku tidak sadar jika kita masih di rumah sakit, baiklah little wife ingin kemana?" Tanya Julian, dia mulai menyalakan mesin mobilnya dan memakai sabuk pengaman, menyalakan rute yang akan mereka tuju.

"'Aku ingin membeli buku, aku akan menggunakan satu permintaan dulu." ucap Liera, dia kepikiran untuk membeli buku untuk memahami lebih jauh tentang ibu hamil, dia benar-benar akan belajar menjaga anaknya sampai dia bisa melahirkan, menyiapkan segala hal yang harus ibu hamil lakukan.

"Buku? Kamu ingin ke toko buku?" Tanya Julian, dirinya mulai memilih toko buku terdekat di daerah sana.

"Ya, aku ingin membeli buku tentang kehamilan dan juga banyak hal di sana," ucap Liera, haruskan dirinya menghubungi ibunya atau menceritakan kehamilannya pada sahabatnya? Tapi, Asyla sedang menikmati hari pernikahannya, dia pasti sedang menikmati momen indah bersama suaminya.

Mungkin setelah membeli buku, Liera akan menyempatkan diri untuk menghubungi ibu dan kakaknya.

"Kamu bisa membelinya melalui online, Liera ingat kamu tidak boleh lelah, lagipula di toko buku itu pasti ramai dan bagaimana jika terjadi sesuatu pada dirimu?" Tanya Julian, dia mengeluarkan sikap protektifnya, apakah membahayakan itu?

Liera tertawa, dia menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang Julian katakan, siapa yang mengajari pria itu? Dengan gemas Liera mencubit pipi pria itu.

"Siapa yang mengajari suamiku berbicara seperti itu? Apakah kamu tidak tahu? Membeli di online dan membeli secara langsung itu sangat berbeda, aku lebih suka membeli langsung karena bisa membandingkan mana yang bagus, lagipula ini permintaan! Suamiku harus mengabulkannya!" Ucap Liera dengan suara yang sedikit dia buat merajut.

Julian menghela nafas, apakah dirinya salah? Julian hanya khawatir jika nanti Liera lelah, apalagi ini hari libur akan semakin ramai pengunjung, baiklah jika sudah Julian tidak bisa membantahkan.

"Baiklah, tapi setelah membeli kita harus makan siang dan kamu harus meminum vitaminnya," ucap julian, dia mengeluarkan mobil miliknya setelah menentukan rute yang bagus untuk menghindari kemacetan di hari libur.

"Siap! Mengerti pak," ucap Liera, dia berbicara seakan yang memberikan perintah adalah pak gurunya.

Selama perjalanan senyum di wajah Liera tidak pernah hilang, melihat jalanan yang dipenuhi banyak orang dan cuaca yang indah, rasanya seperti alam semesta juga ikut bahagia mendengar kabar bahagia dirinya, apa reaksi ibu dan kakaknya nanti jika Liera hamil? Apakah akan sangat hebat atau sebaliknya mereka akan super ketat memaksa untuk merawat dirinya.

Memikirkan hal itu Liera teringat dengan ayahnya Julian, apakah pria itu sudah menghubungi ayahnya karena tidak bisa datang ke acaranya?

"Bagaimana dengan acara ayahmu?" Tanya Liera, dia berbicara setelah beberapa menit keheningan menemani mereka.

"Ayah? Baru saja Sean mengabari jika acara itu dibatalkan, karena tiba-tiba Ayah harus melakukan pemeriksaan rutin paru-parunya," ucap Julian, ya penyakit lamanya kembali menyerang.

"Haruskan kita mengunjungi Ayahmu?" Tanya Liera, sudah sangat lama rasanya juga Liera tidak datang dan berbicara dengannya, walau tidak menyukainya tapi Liera selalu berusaha untuk menghormatinya.

"Baiklah, kita atur waktu untuk bertemu dengan ayah, jangan terlalu dikhawatirkan, penyakitnya tidak begitu serius." Ucap Julian, karena dia percaya dengan Sean yang bisa membantu ayahnya.

"Kita juga harus memberitahu kabar baik padanya," Lanjut Julian lagi, dengan menoleh dan tersenyum pada Liera, mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Liera.

"Aku juga berpikir untuk segera memberitahu ibu dan kakak Kiera," ucap Liera, dia tidak sabar untuk segera menghubungi ibunya, atau mungkin dirinya berencana untuk memberi kejutan padanya.

"Aku jadi teringat dengan ibuku, sudah lama aku tidak mengunjungi makamnya, Liera terima kasih karena telah memilih untuk bertahan dan memberikan hadiah yang tidak bisa membuatku terus bersyukur." ucap Julian,

rasanya dia akan segera menjadi orang tua, dan akan merasakan bagaimana di repotkan oleh anaknya nanti, walau masih terlalu dini memikirkannya tapi senang bisa membayangkannya.

"Kenapa terus berterima kasih, kehadirannya juga merupakan utusan tuhan, itu berarti dia percaya jika kita bisa menjaganya, aku yakin kamu akan menjadi ayah yang terbaik, mari kita saling berjanji untuk membesarkannya bersama."

"Tentu saja, aku akan berjanji untuk hal itu."

"Selamat pagi pak," sapa Yuri yang sudah berada di meja kerjanya.

"Pagi sekretaris Yuri, sudah lama tidak bertemu denganmu, kirimkan surat pengunduran diri anda," ucap Julian, pria itu langsung menuju ruangannya, sejak menikah dirinya jarang sekali punya alasan untuk tidur di sini lagi.

"Ini sudah mengundurkan, terima kasih untuk kerjasamanya selama ini," ucap Yuri, dia akhirnya bisa menjadi ibu yang sempurna, setelah bekerja untuk memenuhi tabungan masa depan akhirnya dirinya bisa menghirup udara segar, melepaskan posisinya adalah hal yang dirinya inginkan.

Julian mengambil sesuatu pada laci mejanya, menyerahkan pada wanita di hadapannya, "hadiah kecil untukmu dan juga keluargamu, terima kasih untuk segalanya sekretaris Yuri,"

"Tapi-Tuan, aku tidak pantas menerimanya," Tolak Yuri, saat dia membuka amplop coklat yang berisi cek dengan nominal yang cukup banyak, dia tidak bisa menerima hal itu, gajinya cukup untuk menyekolahkan anaknya sampai dewasa nanti.

"Jangan kamu tolak, ini hadiah karena telah setiap padaku selama bertahun, bertahan dengan pria yang begitu keras kepala dan aku harap kamu mengerti,"

Yuri hanya bisa tersenyum, jika sudah seperti ini dirinya tidak bisa menolak buka, "terima kasih Julian dan selama untuk kehamilan Liera, aku akan mengunjungi dan menceritakan banyak hal pada nya, aku izin meninggalkan kantor."

Julian mengangguk, dia akan kehilangan asisten untuk beberapa waktu, tidak masalah. Membiarkan yuri lepas dari pekerjaannya adalah hal terbaik, mungkin di masa nanti akan ada sekretaris yang bisa membuat dirinya nyaman.

"Kakak, rapat akan segera di mulai, semua juga sudah berkumpul." Ucap Sean yang sudah berdiri di depan pintu sang kakak, sekarang melihat Sean dengan pakaian jas seperti itu benar-benar membuatnya bahagia.

"Sean! Ayo kita datang bersama," ucapnya, sebelum meninggalkan kursi Julian menyempatkan untuk mengambil ponselnya, lalu berjalan mendekati sang adik dan merangkulnya.

"Aku dengar kau dekat dengan seorang gadis! Apakah gadis yang di pesta itu?"

"A-apa yang kakak bicara! Aku tidak sedang dekat dengan wanita!" Jawab Sean dengan gugup.

"Kau tahu? Gadis itu adalah kakaknya Liera, mau aku kenalkan dengannya?"

"Apa yang kakak bicarakan!? Aku ini seorang pria! Tidak perlu bantuan karena aku pasti bisa mendapatkannya,"

Julian tersenyum, dia menjauh dari adiknya dan memilih untuk mengusap kepala adiknya dengan sayang, "sekarang adikku sudah dewasa, baiklah katakan saja jika kamu ingin bertemu dengannya."

Saat Julian dan Sean sudah sampai di ruang rapat, tatapan mereka langsung tertuju pada sang ayah yang duduk di antara banyaknya karyawan, keduanya langsung bersikap sebagaimana seorang pria kantoran, lalu melangkah masuk ke dalam dimana kedua harus duduk di samping sang ayah sebagai perwakilan kantor.

"Selamat pagi ayah."

"Kamu sudah minum vitaminmu dan makan siang?

Terus apakah yang sedang kamu lakukan? Jangan melakukan pekerjaan yang berat," ucap Julian, pria itu sedang berdiri didepan jendela ruangannya setelah keluar dari ruangan rapat, sambil menunggu makan siang bersama ayahnya dirinya sempatkan untuk menghubungi Liera.

Liera:"tanpa kamu ingatkan aku sudah pasti akan melakukan pak ceo, jadi tolong jangan khawatir dan cepatlah pulang, anakmu merindukan untuk minta dielus oleh ayahnya."

"Baiklah, katakan padanya jika ayah akan segera pulang."

Tepat setelah Julian menyelesaikan panggilan teleponnya, ayahnya datang bersama dengan Sean, pria itu langsung berjalan mendekatinya.

"Aku sudah memesankan makan siang, jika tidak keberatan aku ingin makan siang bersama ayah dan sean juga," ucap Julian, sudah sangat lama dirinya tidak mengajak sang ayah dan berbicara banyak hal bersamanya.

"Baiklah,"

Julian tersenyum, setidaknya ayahnya sudah seperti dahulu, "tunggulah sebentar, aku akan mengambil makan siangnya."

Sean dan ayahnya duduk di sofa, "Ayah, sudah janji bukan akan membicarakan hal yang kita diskusi hari itu, aku mohon ayah. Demi kebahagian kakak dan kakak ipar."

"Ayah tahu Sean, dan ingatan ayah tidak buruk,"

"Terima kasih ayah."

Tak lama kemudian Julian datang dengan membawa beberapa paper bag, dia memesan cukup banyak lebih tepatnya dia mengambil paket keluarga untuk menu makan siangnya, dengan senyuman di wajahnya Julian melangkah masuk ke dalam dan mengeluarkan makanan itu satu persatu.

"Aku rasa kita seharusnya menikmati makan siang dulu, baru membahas yang lainnya," ucap Sean, dia tahu jika kedua orang itu ingin menyampaikan keinginan masing-masing, lagipula makan siang ini rasakan akan berbeda jika keduanya saling membahas bukan?

Sean ikut turun tangan untuk membantu sang kakak, dia tahu suasana kecanggungan ini akan segera hilang jika dia ikut mendekatkan keduanya, membangun kembali hubungan lama yang sudah senggang sejak lama dan kini waktunya mereka kembali untuk saling melupakan masa lalu.

Hingga akhirnya ketiganya menikmati makan siang dengan suasana sederhana dengan ketenangan yang indah, bahkan Julian tidak lagi ragu untuk menuangkan minuman untuk sang ayah dan memberikan makanan di dalam piringnya.

Kini Sean sudah meninggalkan ruangan karena posisi sebagai direktur utama jadi Sean masih banyak hal yang harus segera dikerjakan, beradaptasi pada posisi sebelum benar-benar diangkat dan diresmikan, dan meninggalkan sang ayah bersama dengan kakaknya untuk menyelesaikan terakhir.

"Ayah, aku ingin mengatakan-bisakah lupakan perjanjian itu? Aku sungguh mencintai Liera dan aku tidak ingin bercerai dengannya, aku sungguh ingin kehidupanku dipenuhi olehnya dan juga anak-anak kami nantinya, ayah aku akan lebih baik lagi menjalankan perusahaan ini, jadi aku mohon tolong hapus perjanjian itu." Ucap Julian, dia bahkan sampai berlutut di hadapan ayahnya, dia akan melakukan apapun untuk mempertahankan pernikahannya dan mempertahankan Liera di sisinya.

Dia tidak ingin menggantikan Liera dengan yang lain, karena dunianya hanya milik gadis itu.

Tuan Grew mengangkat tangannya dan mengusap surai putra pertamanya, membuat Julian terkejut dengan apa yang ayahnya lakukan, tapi rasa ini seperti pertanda semua akan berakhir di sini, rasa takut dan khawatir Liera akan segera pergi.

"Julian, aku tidak akan memisahkan kalian, maafkan diriku yang dimasa lalu, aku harap kamu bahagia bersama istrimu dan bisa menjaga perusahaan ini dengan baik bersama adikmu, sekarang aku bisa benar-benar merasa tenang karena kalian berdua," ucap Tuan Grew, pria itu menarik putranya dan memberikan pelukan, hal yang tidak pernah dirinya lakukan, seharusnya inilah yang dirinya berikan.

"Ayah, Terima Kasih."

Related chapters

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

    Last Updated : 2023-11-24
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 01 - My Life

    Setelah melewati tiga bulan terjebak dalam butiran salju dan udara yang selalu dingin, Hari ini merupakan awal memasuki musim panas, awal dimana semua pertemuan yang Liera pikir akan menjadi sebuah sejarah dalam hidupnya.Dipagi yang sangat cerah ditambah dengan teriknya sinar matahari membuat semuanya menjadi lebih mudah panas. Namun seperti cuaca tidak akan mempengaruhi kenyamanan Leira yang masih saja memejamkan kedua matanya saat suara alarm ponselnya terus berdering di samping telinganya.Gadis cantik keturunan Inggris itu masih saja menutupi dirinya dengan selimut yang tentu saja untuk menghindari cahaya matahari yang mengganggu tidurnya, padahal cuaca begitu panas dan waktu yang sudah menjelang siang, tapi seperti sekali lagi Liera tidak akan terpengaruh apapun mau badai hujan sekalipun menerpa dirinya.Kecuali satu, teriakkan dari seorang ibu yang mampu membangunkan Liera. Dan sebentar lagi itu akan segera terjadi."Liera!!!""L

    Last Updated : 2021-03-29
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 02 - Into Life part II

    Bab 02 - My Life Part IISetelah sarapan pagi yang bisa mereka lakukan setiap hari, selanjutnya Merry biasanya akan membawa Liera pergi entah membawanya ke tempat pekerjaan lainnya atau pergi ke salon, walau Merry menganggap Liera seperti anak kecil tapi gadis masih butuh perawatan, tapi kali ini Merry ingin membawa Liera ke toko bunganya yang sudah dijalankan bisnisnya lebih dari tiga tahun yang lalu.Hari ini Liera mengunakan kaos putih lengan panjang dengan motif bunga di tepi kaos kanannya dan celana pendek diatas lututnya, dia mengurai rambutnya dan memakai bando pita sebagai pemanis, satu hal lagi Merry tidak pernah mengatur Liera dalam urusan berpakaian karena menurutnya style pakaian sangatlah penting untuk suatu penampilan.Dengan tas selempang Liera berjalan keluar dari kamarnya, dia se

    Last Updated : 2021-03-30
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 03 - Chris Keira

    Bab 03 - Chris Keira ArthChris Keira Arth, putri pertama dari pasangan Merry dan Cristian, pernikahan berbeda negara itu terjadi karena perjodohan yang dipaksa oleh kedua orang tua mereka untuk memberikan keturunan yang baik, baik orang tua Merry maupun orang tua Christian merupakan satu kerjasama dalam bidang bisnis untuk masalah kebun anggur yang bisa digunakan untuk membuat Wine.Awalnya tak ada cinta dan tak ada apapun dalam pernikahan yang terjadi saat usia Merry baru sama menginjak 23 tahun dan Christian 27 tahun, keduanya menjalani kehidupan rumah tangga dengan banyak sekali aturan yang bisa membuat kerja bisnis mereka semakin maju.Dari kisah yang Merry tahu jika keluarga Cristian masih kerabat d

    Last Updated : 2021-03-30
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 04 - Ceo Group JS.

    Jangan lupa untuk meninggalkan jejak.---Di Sebuah gedung bertingkat yang hampir tingginya setara dengan sebuah menara di pusat kota.Dipimpin oleh seorang Ceo muda, yang sudah menyelesaikan S3 di amerika dan baru saja mengambil alih Group JS. satu tahun yang lalu ini menjadi perbincangan hangat dan trending kala itu, banyak sekali yang bertanya-tanya sosok tampan yang menjadi pria idaman di kantornya pasalnya umurnya yang sudah siap menikah namun pria itu belum memiliki kejelasan apapun tentang hubungan dengan wanita entah itu status pacaran, tunangan atau calon istri.Dia adalah Grew Julian, pria yang baru beberapa minggu yang lalu berulang tahun ke 33 tahun itu masih sangat tampan seperti tidak cocok de

    Last Updated : 2021-03-30
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 05 - Problem Again.

    Perjalanan menuju ke pemakaman nenek dan kakek Liera, yaitu kedua orang tua Merry yang sangat dia sayangi walau terkadang Merry harus dituntut untuk bisa pintar dalam segala bidang namun dibenci atau tidak sukanya Merry kepada orang tuanya mereka tetaplah orang yang harus Merry hormat dan selalu berjasa dalam kehidupannya yang masih panjang.Merry masih merenungkan ucapan para klien yang selalu menanyakan kabar Keira yang hingga saat ini belum pernah Merry publikasikan pada teman-teman ataupun mereka yang ikut kursus di kelas 'flowers lovely' dia memang seorang anak model yang terkenal tapi hubungannya tidak sebaik yang mereka lihat dan mereka dengar.Merry sendiri bahkan tidak pernah berbicara dengan Keira lebih dari 10 kalimat, ji

    Last Updated : 2021-03-30
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 06 - Prince Ice

    Masih menjadi sebuah keharusan yang bisa dikatakan kewajiban menjadi seorang putra sulung di keluarga Grew untuk memberikan keturunan yang harus memiliki DNA murni sang ayah dan kesehatan dari calon sang ibu. Didepan cermin yang bisa memberikan gambaran betapa tampan dan tingginya seorang Julian yang dibaluti oleh jas hitam dan kemeja putih, ditambah dengan dasi kupu-kupu semakin memperlihatkan sisi pemimpin masa depan idaman kaum hawa. Dengan wajah datar dan sikap yang begitu cool melebihi lemari kulkas dua pintu itu membuat Julian terlihat begitu dingin namun sesungguhnya dia adalah pria yang lemah dalam ikatan masa lalu, sikap baik itu benar-benar sudah terkubur di gantikan dengan sikap keras kepala dan prince ice. Sebagai pemimpi sudah seharusnya Julian memiliki sikap seperti itu sejak di

    Last Updated : 2021-03-30
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 07 - Arranged?

    Siang hari di Group JS--lebih tepatnya di ruangan presiden Julian.Yuri masuk keruangan dengan banyak sekali laporan keluhan dari pemasaran penjualan alat elektronik yang di produksi oleh Group JS, dia sangat kesal melihat Julian lagi-lagi hanya melamun di meja kantornya, mau sampai kapan masalahnya akan berakhir. Yuri menjauhkan tumpukkan kertas itu di mejanya bertujuan membangunkan pria itu."Oh! ayolah Yuri, kamu bisa membuatku mati muda jika seperti itu terus." ucap Julian terkejut, dia ingin sekali lari dari semua masalah ini namun tidak ada tempat baginya untuk pergi kesana."seharusnya aku mengatakan itu padamu presiden Julian! Tidak bisakah

    Last Updated : 2021-03-30

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status