Share

chapter 75 - Miss U

Penulis: Lioramy93
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-22 15:50:25

MISS U

Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.

Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.

Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?

Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?

"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini.

"Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku berusaha melakukan terbaik." Ucap Liera, dia sudah janji akan menemani Asyla kenapa dirinya malah merusak dan membuat Asyla khawatir pada dirinya.

"Liera, lihatlah kedepan dan tolong bertahan sebentar."

Liera mengikuti apa yang Asyla, saat menatap lurus ke arah altar, bola mata Liera langsung merespon dan menemukan Julian yang berdiri di antara Jake dan Sean, degup jantungnya tahu kapan waktunya untuk berdetak, tanpa sadar membuat Liera tersenyum.

Hingga akhirnya Liera harus berhenti di depan altar saat tangan Asyla sudah bertemu dengan jake, peristiwa dimana akan dimulainya sebuah ikrar janji.

Liera tidak bisa menyangka akan berdiri di samping Julian, tubuhnya tersentak saat aroma Julian masih seperti dahulu, bisakah sekarang Liera mengatakan jika dirinya sungguh merindukan sosok itu, merindukan bagaimana hangat tangan itu dan tatapannya, segala hal yang selalu ingin Liera dapatkan.

'Aku merindukanmu Julian, apakah kamu juga merasakan hal itu? Merindukanku?' Tanya Liera dalam hatinya, dia hanya menunduk sambil menatap buket bunga yang ada di tangannya, dia akan memberikan buket bunga setelah Asyla dan Jake mengikrarkan janji mereka.

Dahulu Asyla juga melakukan hal itu untuknya, kini dirinyalah yang melakukannya, Liera bisa merasakan bagaimana rasa pernikahan yang menyatukan kedua yang saling mencintai, rasanya sungguh mengharukan dan bahagia.

Liera jadi tersenyum lagi saat melihat sahabatnya kini sudah resmi menjadi pasangan seumur hidup, dia melangkah untuk memberikan buket bunga poda Liera tapi perhitungan kurang tepat, Liera seharusnya melihat anak tangganya.

"Liera!"

Bola mata Liera terbuka lebar saat namanya disebutkan, dengan tangan yang memeluk tubuhnya, Liera perlahan menoleh untuk melihat bagaimana kini Julian tetap ada di belakangnya, tatapannya bertemu dengan pria itu tapi ketika melihat lebih lekat, kenapa liera masih belum melihat cinta di mata itu?

Apa yang kamu harapkan Liera, dia tahu namamu tapi tidak tahu siapa dirimu.

"Terima kasih," ucap Liera, dia melepaskan tangan Julian di tubuhnya, kembali melangkah untuk memberikan milik Asyla.

"Selamat atas pernikahan kalian, aku harap kamu bisa menjaga Asyla dengan baik dan Asyla, bahagialah selalu." Ucap Liera saat dirinya menyerahkan buket bunga itu.

Lalu membalik tubuh untuk kembali turun, bohong jika Liera tidak bisa menghindari untuk tidak melihat Julian, bagaimana jika pada akhirnya memang harus berakhir seperti orang asing.

Liera melewati red carpet disaat orang-orang memberikan tepuk tangan saat pengantin melakukan pertukaran cincin dan berciuman, dia menjauhkan dirinya dari sebagian yang hanya sebentar dirinya rasakan.

Liera hanya duduk diam di balkon saat pesta dimulai, tidak ada teman yang dirinya kenal, ibu dan Kiera saat ini sedang sibuk dengan jadwal padat mereka, hanya dirinya yang tidak punya pekerjaan, tentang kuliah. Liera tidak bisa masuk ke jurusan yang dirinya inginkan, dia juga gagal di tes akhir.

Dan kemungkinan besar, Liera hanya akan berkuliah tahun depan.

Dia melihat pemandangan kota yang indah, pernikahan mewah dan menjadi sorotan media, sangat beruntung sekali Asyla bisa merasakan hal itu.

Liera memejamkan matanya saat angin kebetulan menerpa dirinya, sedikit memberikan refleks pada tubuhnya, hal yang terpenting Julian baik-baik saja dan dia terlihat jauh lebih sehat, seperti hanya dirinya yang tidak bisa memahami kondisi dirinya.

"Kenapa?"

Liera tersentak hingga menolehkan kepalanya ke belakang, tatapan langsung tertuju pada Julian yang berdiri di belakang dirinya, mengunci Liera di balkon itu dengan kedua tangannya, Liera tidak tahu apa keinginan pria itu. Tapi bisakah hal ini lebih lama? Sepuluh menit atau setidaknya menit sudah cukup.

"Kenapa Liera?" Tanya Julian, dia bertanya tanpa tahu kenapa dirinya menanyakan hal itu, dia kecewa saat Lieda mencoba mengabaikan keberadaannya.

"Kau mengabaikanku, aku datang kesini hanya ingin bertemu denganmu, aku tahu jika kamu ingin bercerai denganku tapi aku tidak bisa! Aku tidak mau kehilanganmu." Ucap Julian, terapi kedua benar-benar membawa Julian pada seluruh ingatannya, walau dirinya terbaring selama dua hari setelahnya.

Tapi setidaknya sekarang dia sudah kembali.

"Aku harus pergi." Liera tidak ingin bersama Julian bukan karena takut dilupakan saja, tapi ketakutan akan berpisah dengannya lebih tinggi. apalagi tentang perjanjian, Liera sungguh membenci itu.

"Tidak!" Julian menahan pergelangan tangan Liera dan memeluk kembali tubuhnya, bagaimana bisa dia membiarkan perpisahan itu terjadi.

"Julian, lepaskan aku, aku tidak ingin menjadi pusat perhatian." Ucap Liera dengan sedikit melakukan perlawanan.

"Diam! Tidak akan aku biarkan kau pergi lagi, kau milikku dan selama okan seperti itu, Liera memejamkan matanya, tangannya meremas kuat jas yang Julian kenakan, kenapa? Percuma bersama jika kita akan berpisah.

"Aku disini Liera, aku tidak pernah melupakanku, maafkan aku atas segala hal yang terjadi, kau pasti merasa kecewa karena aku menyembunyikan semua ini padamu." Lanjut Julian, tidak bisa dipungkiri jika kini Julian sangat merasa menyesal.

"Dan Aku merindukanmu."

Dan Liera menangis mendengarkan ucapan itu, rasanya sangat melegakan karena Julian mengatakan kata yang baru Liera tanyakan, bahagia pada akhirnya yang di hadapannya adalah pria,yang dirinya cintai.

"Kenapa? Kenapa baru sekarang!? Kenapa kamu membuatku khawatir dan takut Julian! Aku membencimu!" Ucap Liera, gadis itu menggunakan kedua tangannya untuk memukul dada bidang pria itu, melampiaskan rasa kekesalannya.

Julian tersenyum, akhirnya. Dirinya pikir Liera akan sulit untuk diajak bicara, setidaknya itulah yang terjadi, setidaknya belum ada kata terlambat, Julian mencakup wajah Liera.

Menundukan kepalanya lalu menyatukan bibir mereka sebagai satu rasa rindu yang harus tersalurkan, di tengah-tengah ramainya banyak sekali para undangan yang sedang berdansa.

Dan disisi lain ada sebuah pertemuan yang bisa dikatakan sebuah takdir.

Kiera yang menyusul datang ke pernikahan Asyla karena dia pikir Liera butuh teman disana, malah berakhir bertemu dengan pria tampan yang tidak sengaja dirinya tabrak.

Dan keduanya terjebak dalam situasi yang membingungkan dimana tiba-tiba Sean mengajaknya untuk berdansa padahal Kiera bukan wanita yang mudah untuk diajak berdansa seperti itu.

"Kau terlihat cantik, haruskan aku menikahimu lagi?"

"Diamlah, aku sedang tidak ingin di ragu!"

"Istriku sedang marah ternyata, lucu sekali"

"Julian! Menyebalkan!"

Kemudian hari bahagia itu menjadikan sebuah pertemuan untuk beberapa orang dalam memulai sebuah hubungan, ada yang kembali bersama, bertemu cinta masalah lalu atau sebuah pertemuan untuk menemukan cinta.

Bab terkait

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 01 - My Life

    Setelah melewati tiga bulan terjebak dalam butiran salju dan udara yang selalu dingin, Hari ini merupakan awal memasuki musim panas, awal dimana semua pertemuan yang Liera pikir akan menjadi sebuah sejarah dalam hidupnya.Dipagi yang sangat cerah ditambah dengan teriknya sinar matahari membuat semuanya menjadi lebih mudah panas. Namun seperti cuaca tidak akan mempengaruhi kenyamanan Leira yang masih saja memejamkan kedua matanya saat suara alarm ponselnya terus berdering di samping telinganya.Gadis cantik keturunan Inggris itu masih saja menutupi dirinya dengan selimut yang tentu saja untuk menghindari cahaya matahari yang mengganggu tidurnya, padahal cuaca begitu panas dan waktu yang sudah menjelang siang, tapi seperti sekali lagi Liera tidak akan terpengaruh apapun mau badai hujan sekalipun menerpa dirinya.Kecuali satu, teriakkan dari seorang ibu yang mampu membangunkan Liera. Dan sebentar lagi itu akan segera terjadi."Liera!!!""L

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-29
  • My Little Wife, It's Mine!   Bab 02 - Into Life part II

    Bab 02 - My Life Part IISetelah sarapan pagi yang bisa mereka lakukan setiap hari, selanjutnya Merry biasanya akan membawa Liera pergi entah membawanya ke tempat pekerjaan lainnya atau pergi ke salon, walau Merry menganggap Liera seperti anak kecil tapi gadis masih butuh perawatan, tapi kali ini Merry ingin membawa Liera ke toko bunganya yang sudah dijalankan bisnisnya lebih dari tiga tahun yang lalu.Hari ini Liera mengunakan kaos putih lengan panjang dengan motif bunga di tepi kaos kanannya dan celana pendek diatas lututnya, dia mengurai rambutnya dan memakai bando pita sebagai pemanis, satu hal lagi Merry tidak pernah mengatur Liera dalam urusan berpakaian karena menurutnya style pakaian sangatlah penting untuk suatu penampilan.Dengan tas selempang Liera berjalan keluar dari kamarnya, dia se

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-30

Bab terbaru

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

DMCA.com Protection Status