Share

68. Keputusanku 2

Melihat istrinya begitu menempel pada Rusdi, mendadak wajah Ian memerah dan rahangnya mengeras. Rusdi paham, dia langsung meminta keponakannya itu mendekati Ian. Fafa begidik melihatnya.

"By, hanya lima menit!" cicit Fafa. Andrian hanya mendongakkan sedikit wajahnya. Keangkuhan Aldric Andrian terpampang nyata di depannya.

Setelah semua duduk di sofa, Andrian segera mengaktifkan VCC dengan Hamid yang ada di London-Kantor Pusat The Hunter.

Melalui layar proyektor yang sudah terhubung dengan tab Andrian, meeting dimulai. Frans langsung menyampaikan apa yang menjadi keputusan Andrian. Fafa tidak percaya yang dilihat dan di dengarnya. Bagaimana bisa? Bolehkah dia sekarang mengatakan jika suaminya ini benar-benar .... Ah tidak! Dia tidak mau disebut istri durhaka. Apakah dia boleh menolak atau berfikir dahulu? Jawabannya, tidak! Andrian tidak butuh itu. Keputusannya mutlak.

Andrian hanya memindahtangankan kepemil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status