Share

BAB 24 || KEMARAHAN

Tabitha masih menatap ke arah pintu keluar berharap suaminya datang. Namun sudah hampir beberapa jam tapi Arthur belum juga kembali. Akhirnya ia berpikir untuk kembali ke kamarnya namun suara bariton menghentikannya.

"Kau tak apa?" Tabitha mendengar suara itu langsung membalikkan tubuhnya berhadapan dengan sosok di depannya. Wanita itu segera menghambur ke pelukan Arthur.

"Aku tak apa."

"Syukurlah," ucap Arthur menghela napas lega.

"Sekarang kau masuklah dulu ke kamar aku harus bicara pada Brian."

"Oke."

Tabitha menaiki lift menuju kamarnya lalu memasuki kamar itu dengan tenang.

Sementara Arthur, pria itu mengepalkan tangannya. Ia sudah di ambang kemarahan.

"Brian!" sentak Arthur.

"Iya."

"Kumpulkan semua anak buah kita ke Markas."

"Ta_"

"Lakukan saja perintahku Brian."

"Baik."

Brian hanya bisa diam saat Arthur dalam mode kejamnya. Arthur segera memasuki mobilnya menjalankannya dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan New York lalu berakhir di Markas Regnarok.

Arthur tidak memasuki tem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status