Adam menunggu dengan harap-harap cemas, lelaki itu masih membiarkan dokter Viona memeriksa Fanny.“Dia hanya syok, tidak ada masalah serius, tunggu beberapa saat nanti akan segera siuman,” ucap dokter Viona menjelaskan.“Syukurlah, terima kasih dokter,” ucap Adam kepada dokter yang juga adalah teman kuliahnya itu sambil mengantarkan Viona hingga menuju pintu lift.“Dam, dia gadis yang sangat unik, aku yakin itu, jangan lupa mengundangku ya!” ucap Viona sambil menutup pintu liftnya.Adam tersenyum sembari mengangguk mengiyakannya.Dirinya merasa sangat lega karena Fanny tidak kenapa-kenapa. “Aku di mana?” tanya Fanny dengan sangat kaget.“Kamu di sini bersamaku,” ucap Adam sambil membelai lembut wajahnya.Fanny segera beringsut bangun dari tidurnya, wanita itu melihat ke sekeliling dan kini dia sudah berada di rooftop fenomenal yang hanya dilihatnya sesekali di laman berita televisi saja selama ini.Deretan bunga indah berwarna-warni yang membingkai setiap sudut tempat ini membuat mat
Konferensi pers yang seharusnya menjelaskan insiden yang terjadi menimpa Adam dan Fanny di Tower Of Royal malah berlanjut pada pengakuan Adam yang sudah melamar gadis cantik yang akan menjadi pendamping hidupnya.Tentu saja kabar tersebut membuat publik heboh dan ikut mencari tahu siapa gerangan perempuan yang beruntung dan meluluhkan hati seorang Adam Zayyid Hussein yang dikenal bak dewa dingin.Tidak hanya itu seluruh media berbondong-bondong mencari tahu kelanjutan kabar tersebut, seperti kapan acara pernikahan akan berlangsung, di mana pasangan tersebut akan menggelar pernikahan dan segala hal tentang Adam menjadi kabar utama di seluruh negeri.Dan ini juga yang membuat Lucy—Ibu Adam—yang melihat secara langsung anaknya mengumumkan acara lamaran di televisi, masih sangat terkejut, pasalnya Adam tidak pernah memberitahu perihal lamaran tersebut kepada mereka sebagai orang tua. Apalagi memberitahu mereka perempuan yang sedang dekat dengannya“Hubungi Adam, bagaimana bisa anak itu ti
Sejak awal Sharena sadar bahwa bagaimanapun cara yang ia siapkan untuk menghancurkan pesta pernikahan Adam dan Fanny, ia tidak akan pernah berhasil melakukannya. Namun, memang kebencian yang teramat dalam pada Fanny membuat perempuan itu melupakan kesadarannya akan hal tersebut. Tidak ada yang bisa menghancurkan setiap momen yang terjadi pada pasangan pengantin baru yang tengah diberikan kebahagiaan oleh semesta. Termasuk cara yang direncanakan Sharena.Sharena pikir semuanya akan berjalan dengan lancar, ia tinggal menunggu saja kekacauan yang akan terjadi pada acara resepsi yang berlangsung penuh bahagia ini. Ia akan berdiri dengan wajah penuh keangkuhan menatap betapa menyedihkannya sang pengantin perempuan yang telah menonton tayangan di mana suaminya memadu kasih dengan perempuan lain.Tetapi, semua yang berada dalam bayangan Sharena tidak terjadi sama sekali. Bahkan perempuan itu sudah sangat siap untuk menyaksikan semuanya, yang terjadi adalah pemutaran video di mana A
Maldives. Siapa yang tidak ingin berlibur ke pulau yang terkenal dengan keindahannya, setiap orang pasti memimpikan untuk bisa berkunjung dan menikmati keindahan pulau tersebut. Pun dengan Fanny yang menarik Maldives sebagai destinasi wisata impiannya sejak dulu dan sekarang ia masih tidak menyangka bisa datang ke pulau cantik ini bersama dengan lelaki yang ia cintai, bersama dengan Adam yang sekarang menjadi suaminya.Maldives atau Maladewa merupakan destinasi yang didambakan para turis asing karena menawarkan berbagai pemandangan pantai dan laut yang indah.Tidak ada yang paling membahagiakan selain bisa mengunjungi tempat impian setiap turis asing, menikmati keindahan pulau yang tentu saja memiliki julukan pulau paling indah di dunia ini. Fanny benar-benar sangat beruntung bisa datang ke sini, mimpinya benar-benar bisa diwujudkan karena Adam.Perjalanan menuju ke pulau ini memang melelahkan, tetapi semua seolah terbayar dengan pemandangannya yang indah saat tiba
Bulan madu mereka berakhir, tentu saja setelah menjalani bulan madu yang begitu panjang mereka akan mendapatkan kabar bahagia setelah ini, seperti kehamilan anak pertama mereka, misalnya. Doa yang tentu saja selalu dipanjatkan bagi setiap pasangan suami-istri.Fanny sangat senang sekali karena mereka bisa menikmati waktu berdua dengan berbulan madu, bahkan sampai dua minggu lamanya dan tentu saja banyak momen yang Fanny abdikan.Di pesawat dalam perjalanan pulang mereka tadi, Fanny bahkan tidak bosan melihat-lihat hasil foto yang mereka ambil bersama maupun foto candid milik Fanny yang diambil oleh suaminya.Fanny harap mereka bisa memiliki waktu untuk liburan di lain kesempatan, apalagi kalau Tuhan segera berkehendak memberikan mereka momongan, kelak mereka akan pergi berlibur dengan anak mereka. Pasti akan dua kali lebih bahagia dari pergi hanya berdua saja.Kepulangan mereka tentu saja menjadi kabar bahagia untuk keluarga, terutama orang tua Adam. Bahkan Abraham—ayah Adam—nampaknya
Hari ini aku akan sangat sibuk sekali, maafkan aku karena sudah mulai menjalani kesibukan seperti biasa, tetapi aku akan selalu memberikan kabar padamu,” ucap Adam saat mereka sedang menikmati sarapan.Hari ini mereka memang akan kembali dengan kesibukan masing-masing setelah dua minggu menghabiskan bulan madu dengan berkeliling eropa dan benar-benar menikmati waktu berdua mereka menjadi pengantin baru.Sebenarnya Adam masih ingin berduaan dengan Fanny di rumah, kalau saja dia tidak memiliki kesibukan dan begitu urgent dalam pekerjaannya pagi ini.Fanny tentu saja sangat mengerti dengan kesibukan sang suami, ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut karena sebelum mereka menikah bukankah Adam sudah dikenal sebagai orang sibuk.“Tidak apa-apa, aku mengerti kesibukanmu,” ucap Fanny.“Terima kasih, Sayang.” Adam bersyukur memiliki istri yang begitu pengertian seperti Fanny.“Apa saja yang akan kamu lakukan hari ini?” tanya Fanny. Tidak apa-apa kan kalau ia ingin mengetahui kegi
Fanny benar-benar masih kesal setelah mendengar pengakuan Illona perihal hubungannya dengan Adam di masa dulu. Memang sih, semua itu sudah berlalu dan sekarang tidak ada hubungan apapun di antara mereka, apalagi Adam sekarang sudah jelas-jelas menjadi suaminya. Tetapi, Fanny tetap kesal ditambah asisten suaminya malah memberikan pembelaan, mentang-mentang Adam adalah atasannya.Sampai di rumah kekesalan Fanny tidak reda begitu saja, bahkan ia ingin sekali segera mengkonfirmasi kepada Adam perihal apa yang Illona ceritakan, sayangnya Adam hari ini tidak bisa pulang cepat dan mau tak mau Fanny harus menunggu kedatangan suaminya.Perutnya lapar, siang tadi ia tidak makan apapun di jam makan siang karena tidak selera sama sekali. Apalagi Fanny malas kalau harus bertemu dengan Illona meski secara tidak sengaja mereka akan berpapasan, tetap saja Fanny enggan.Sekarang Fanny akan makan lebih dulu agar tenaganya terisi penuh dan siap mendengarkan penjelasan dari Adam nanti, bahkan kalau penje
Ingatan Fanny kembali pada kejadian kemarin lagi. Belum cukup memikirkan cerita Illona perihal ciuman pertama dengan Adam, Fanny malah dibentak oleh Adam sampai perempuan itu tidak bisa berkata-kata selain diam dan menahan sakit.Fanny menolehkan kepalanya ke samping tempat Adam berbaring. Suaminya masih tampak lelap. Berbeda dengan Fanny terus saja memikirkan masalah mereka sampai tidak bisa tidur dengan benar. Sesekali Fanny akan terbangun, teringat lagi, berusaha melupakan namun tetap tidak bisa.Sebagai seorang istri, wajar jika Fanny ingin menuntut penjelasan dari Adam. Apakah benar yang dikatakan Illona. Jika tidak benar, Adam cukup menjawabnya saja. Tetapi reaksi Adam di luar perkiraan Fanny. Adam dengan tega membentak dirinya. Dada Fanny terasa sakit sekali. Untuk pertama kalinya lelaki itu bicara dengan nada tinggi.Pandangan Fanny turun ke bawah menatap tangan Adam yang berada di perutnya. Perlahan Fanny meletakkan tangan Adam ke kasur, menjauhkan diri dari lelaki itu. Dia b