Beranda / Urban / My Hot Boss / BAB 1 Pak Tua

Share

My Hot Boss
My Hot Boss
Penulis: Mrs Dream Writer

BAB 1 Pak Tua

last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-07 08:09:11

“Kau tidak punya mata!” teriak seseorang yang baru saja menabraknya itu kepada Fanny.

Sontak mata kecoklatan Fanny langsung melebar. Langkahnya pun langsung menyusul lelaki dengan jubah panjang berwarna hitam tersebut.

“Hey! Pak tua! Bisakah kau berhenti dan bertanggung jawab atas kekacauan yang kau buat?” teriak Fanny super lantang dan sukses membuat lelaki tinggi tegap yang kini berdiri di depannya membalikkan tubuhnya menghadap Fanny.

“Kau bicara apa?” ucapnya dengan suara bariton yang sangat khas dan sukses membuat Fanny terpaku dalam diam.

PLAK

“Kau tidak sebaik tampangmu ini! Lelaki aneh!” ucap Fanny sambil membalikkan tubuhnya setelah selesai menampar lelaki berjambang itu.

Panas dan perih yang menyapu wajah lelaki bernama Adam itu jelas tidak sepadan dengan hancurnya harga diri Adam saat ini setelah sejumlah paparazzi terlihat sukses mengambil gambar adegan tersebut.

“Tuan, mereka mengunggahnya di laman gosip,” ucap Jhon yang merupakan ajudan Adam sambil menyodorkan ponselnya kepada Adam.

“Wanita aneh! Aku tidak akan membuatmu lolos!” ucap Adam sambil melangkah ke arah Fanny yang kini masih menggerutu sambil membereskan barang bawaannya yang berserakan.

GEPP

Tangan Adam mencengkeram Fanny dengan sangat cepat. Wanita itu bahkan belum sempat melihatnya ketika kedua tangan kekar Adam sudah membopongnya dengan mudah di atas pundak kirinya.

BUKK

BUKK

Fanny terus memukuli Adam, tapi lelaki itu tak bergeming sedikitpun. Adam terus melangkah dengan tenang menuruni garbarata menuju exit penumpang VVIP yang langsung mengarah ke parkiran khusus di Terminal Kedatangan Intrenasional Bandara Utama tersebut.

BRAKK

Adam menutupkan pintu mobilnya setelah mendudukkan Fanny di dalam sana.

“Duduk dengan manis, karena kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu tadi!” ucap Adam sambil menepukkan tangannya dan membuat sopir segera melajukan Roll Royce hitamnya ini meninggalkan bandara.

Fanny yang ketakutan menjadi semakin beringas ketika arah mobil tersebut kian menjauh dari kota.

“Hey! Pak tua, turunkan aku di sini atau aku akan mengigitmu!” ucap Fanny sambil terus bersiaga dengan kedua tangannya bersiap untuk melawan jika saja ada yang menyerangnya.

“Tikus kecil sepertimu akan mengigitku? Jhon! Apa kau akan mentertawakanku?” ucap Adam kepada ajudannya yang duduk di kursi depan.

“Tentu saja Tuan, jangankan tikus ... bahkan harimau atau singa jantan pun tidak akan sanggup melukai Anda,” ucap Jhon yang sukses membuat Adam semakin senang.

KRUUKKK

Suara gigitan begitu renyah terdengar.

“Arghhh!” teriak Adam sangat lantang.

Sopir yang tengah melajukan mobil dengan kencang ini pun segera mengerem mendadak karenanya.

“Tuan, tangan Anda berdarah,” ucap Jhon yang langsung menyingkirkan Fanny dari bangku di sebelah Adam.

BUGG

Fanny yang terjatuh ke aspal setelah terdorong oleh Jhon pun langsung melarikan diri dengan berguling-guling ke lereng di sebelah jalan yang cukup curam.

“Bajingan! Tikus dara itu benar-benar membuatku marah! Jhon, mana dia?” tanya Adam setelah satu balutan perban membalut luka robek di tangan kirinya.

Jhon yang terkejut karena pertanyaan Adam itu pun segera mencari Fanny.

“Sialan! Dia menyusahkan saja!” umpat Jhon sambil melompat ke arah lereng.

Hampir satu jam Jhon berkeliling, namun dia tak berhasil menemukannya.

Adam pun marah besar karenanya. Dia terus mengumpat di sepanjang jalan, hingga akhirnya mereka kembali meneruskan perjalanan pulang.

Sementara itu Fanny terus berjalan menyusuri deretan pohon pinus yang semakin rapat juga padat.

“Mimpi apa aku semalam sampai harus berurusan sama orang sengklek seperti dia!” ucap Fanny sambil melenguhkan napasnya yang semakin tersengal.

Pulang dari luar negeri bukannya mendapatkan kejutan menarik, dia justru mendapatkan kesialan.

“Kering sekali tenggorokanku,” ucap Fanny sambil terus menaiki lereng yang semakin mendaki ini.

Matanya berkunang-kunang dan Fanny pun ambruk seketika.

BRUGG

“Suara apa di sana?” ucap Adam yang mendengar jelas suara gedebug tersebut.

Jhon segera memeriksanya.

Lelaki itu cengar-cengir setelahnya.

“Apa yang kau temukan John?’ ucap Adam kepada ajudan yang juga sahabatnya itu sambil melihat ke arah suara.

“Tikus dara! Kau memang merepotkan!” ucap Adam sambil menunjuk kepada dua anak buahnya untuk membawa Fanny masuk ke dalam rumah.

Mata lelaki ini terus mengamati Fanny dari ujung rambut hingga kakinya, wanita itu sangat cantik meski dengan pakaian sederhana, bukan itu saja ... dia juga terlihat cerdas dan juga keras kepala. Begitulah kesan yang di dapatkan Adam saat ini.

“Tidurkan dia di kamar atas!” ucap Adam kepada dua anak buahnya itu sambil melangkah menuju ruangan kerjanya.

Jhon yang sedari tadi mengikuti Adam sangat terkejut karenanya. Bertahun-tahun menjadi tangan kanan Adam, Jhon tentu sangat mengenal karakter lelaki yang kini berdiri didepannya dengan raut dingin itu.

“Apa yang kau pikirkan Jhon?” tanya Adam.

“Tidak ... hanya sedikit ... aneh saja ....” ucap Jhon tak berani menjawab dengan gamblang.

“Kau sudah merapihkan semua barang bawaan tikus tadi? Periksa identitas dan semuanya dengan teliti, jangan sampai ada yang melaporkan kehilangan atas namanya karena dia tak pulang malam ini,” ucap Adam sangat serius.

“Tentu, aku sudah mmeinta dua orang memeriksa semua detailnya Tuan,” jawab Jhon dengan tenang.

“Bagus, siapkan pestanya, aku sangat suntuk, pastikkan kau menyiapkan wanitanya dengan benar! Jangan sampai aku menemukan mereka yang baru saja dipakai orang atau aku akan menggorokmu Jhon!” ucap Adam sangat kesal.

Jhon mengangguk mengiyakannya. Jangan tanya seberapa takutnya lelaki ini ketika menghadapi Adam pada situasi saat ini. Sepekan yang lalu, pesta yang sama berlangsung di tempat ini, Jhon yang melupakan pemeriksaan semua wanita yang akan menemani Adam itu pun kecolongan karena salah satu wanita tersebut rupanya baru saja melayani hidung belang lainnya.

Adam yang mendapatkan jejak kepemilikan pada salah satu wanitanya itu pun murka dan langsung membubarkan semua orang dengan amukannya yang luar biasa mengerikan.

Sang mucikari pun harus merelakan jari manisnya dipotong oleh Adam seperti kesepakatan mereka.

Adam adalah seorang pebisnis legal, namun dia juga pimpinan tertinggi sebuah mafia garis keras yang tidak segan untuk melenyapkan siapa pun yang dibencinya.

“Bagus, aku suka barang baru yang masih bersih seperti ini,” ucap Adam memuji.

Lelaki itu tengah asyik dengan para wanitanya ketika Fanny terbangun.

“Aku dimana?” ucap Fanny sambil bangun dari tidurnya.

“Bukankah tadi aku lagi naik lereng gunung yaa? Ini rumah siapa?” tanya Fanny di dalam hatinya.

“Kenapa aku bisa ada di sini?” ucapnya membatin.

Rasa penasaran membuat Fanny melangkah menuju pintu kamar di mana diluar sana terdengar kegaduhan yang luar biasa kencang.

“Haahh!” pekiknya sangat kencang.

Wanita ini melongo tak percaya dengan apa yang dilihatnya di bawah sana. Namun melihat lelaki yang tadi bertabrakan dengannya di Bandara tengah berada di sana, buru-buru Fanny menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

DEG

DEG

Jantungnya mendadak berdegup sangat kencang, wanita ini tak menyangka jika dia harus melihat pemandangan mengerikan di depan matanya.

Lama tinggal di luar negeri, tidak lantas membuat etika Timur nya hilang, inilah yang membuat Fanny tetap tidak terpengaruh dengan gaya hidup luar meski dia menghabiskan empat tahun di sana.

“Celaka dua belas! Kenapa aku bisa ada di rumah ini bersamanya? Aku harus kabur sekarang juga!” ucap Fanny.

Bab terkait

  • My Hot Boss   BAB 2 Tikus Dara

    “Kau mau lari kemana?” ucap Adam yang kini berdiri di belakangnya. Seketika itu juga Fanny menghentikan langkahnya.Jantung Fanny berfegup tak menentu mendengar suara barithon Adam yang mulai diingatnya itu. “Kau sangat pemberani untuk seekor tikus, dan kau juga cukup menggoda rupanya,” ucap Adam sambil menghembuskan napasnya di ceruk leher Fanny.Hembusan hangat napas Adam pun sontak membuat tubuh Fanny meremang dalam desiran yang aneh. Wanita ini mendadak kedinginan dan sangat gugup. Bukan itu saja, rasa takutnya menjadi kian menumpuk ketika langkah kaki Adam mengurungnya semakin dekat."Jangan mendekat lagi! Atau aku akan melaporkannya pada Polisi!" bela Fanny mencoba menghentikan langkah pria itu. "Melaporkan ke Polisi? Atas kejahatan apa? Tidak ada yang dilaporkan ke Polisi dan ditangkap hanya karena mencoba membangun kedekatan seperti ini bukan?" kekeh Adam seraya mendekatkan wajahnya ke arah Fanny dan menyandarka dagunya tepat pada pundak kanan wanita itu. Sadar jika Fanny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • My Hot Boss   BAB 3 Ternyata Dia?

    Setelah mengetahui jika Fanny itu adalah benar-benar calon kuasa hukum perusahaannya. Adam pun memutuskan melepaskan Fanny.“Antarkan dia dengan barang-barangnya, ke tempat yang dia mau dan jangan lupa untuk menuliskan alamatnya!” ucap Adam kepada Jhon.Lelaki itu memilih langsung berangkat ke perusahaan dan membiarkan Jhon mengurusi Fanny.“Kau benar-benar akan mengantarkanku ke alamat yang aku tuju bukan? Jika tidak, tidak masalah aku bisa memesan taksi,” ucap Fanny dengan ketakutan yang besar.“Nona, tidak ada taksi di tempat ini meski kau akan menunggu berjam-jam, silahkan naik,” ucap Jhon dengan raut ramahnya.Fanny pun mengangguk dan segera melangkah masuk menuju mobil.Setelah menyerahkan secarik alamat kepada Jhon, wanita itu pun duduk manis di kursinya tanpa pembicaraan sepatah kata pun.“Menarik,” gumam Jhon yang melihat ada hal khusus yang dimiliki Fanny.Wanita itu bahkan tidak menggunakan make up, tapi pancaran kecantikannya begitu mempesona. Begitulah Jhon mulai mengert

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • My Hot Boss   BAB 4 Hari Pertama Bekerja

    “Maafkan aku,” ucap Fanny mencoba mengakhiri sikap buruknya.Adam tersenyum penuh kemenangan. Namun dia tidak puas dengan pengakuan Fanny tersebut, dia tertarik untuk semakin membuat wanita itu kesal dan sangat ingin menggodanya.“Kau akan langsung bekerja hari ini juga! Tanda tangani ini dan bagian personalia akan menyelesaikannya nanti!” ucap Adam sambil menyodorkan sebuah surat kontrak kepada Fanny.“Dua puluh ribu dollar?” ucap Fanny terbelalak.“Tanda tangani sekarang sebelum aku berubah pikiran!” bentak Adam kemudian.Tanpa menunda, dan bahkan tanpa membacanya lagi Fanny langsung menandatanganinya. Sebuah kecerobohan yanga kan disesalinya nanti.“Jhon, tunjukan tikus ini meja kerjanya!” ucap Adam yang tidak ingin kehilangan dominasinya menunjuk Jhon untuk mengantarkan Fany ke meja kerjanya.“Baik Tuan,” jawab sang ajudan dengan sigapnya.“Nona Fanny, di sini meja kerja Anda,” ucap Jhon sambil membuka pintu di belakang meja kerja Adam.“Di sini? ruangan ini satu ruangan dengannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • My Hot Boss   BAB 5 Perjodohan Adam

    “Beginilah karena kamu terlalu sibuk menangani perusahaan dan bersenang-senang, maafkan kami Tuan Carltzon, dia memang masih seperti itu,” ucap Abraham kepada pasangan di depannya.“Kami mengerti, Sharena juga masih sangat manja,” ucap Carltzon menimpali.Adam jelas tidak mengetahui jika kedua orang tuanya itu baru saja menyepakati tanggal pertunangan dan tanggal pernikahannya dengan Sharena.Dia tak bisa berkutik, terlebih semua itu dilandaskan oleh kepentingan bisnis dimana Hussein Group dengan Carltzon Group dipastikan akan membangun afiliasi dagang dalam satu brand fashion baru yang kini tengah dirintisnya itu.“Ibu, kenapa kau tidak membicarakannya lebih dulu kepadaku?” ucap Adam kepada sang mama.Lucy hanya tersenyum menatapnya.“Usiamu sudah 35 tahun dan belum ada satu wanita pun yang kau kenalkan kepada kami, apa menurutmu kami tidak mencemaskanmu?” ucap Lucy saat mereka kembali menuju mobil.“Dengar Nak, Ayah sudah membuat keputusan dan tanggal itu tidak bisa lagi kau tolak!

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • My Hot Boss   Bab 6 Berapa Hargamu Per Menitnya?

    Malam ini, semangkuk mie instan mengenyangkan perut kecilnya Fanny yang juga sudah sangat letih itu.Dia langsung terlelap tak lama sesudahnya.Sementara itu di rumah mewah keluarga Hussein, Adam masih tak bisa memejamkan matanya sedikitpun.“Kenapa dia terus mengisi otakku?” ucap Adam sambil berguling bolak balik di ranjangnya.Adam kemudian bangun dari tidurnya, dia segera duduk dan melangkah turun setelahnya. Dia kini berjalan menuju balkon kamarnya, lalu membuka pintu dan melangkah ke luar kamar.Pandangan Adam tertuju ke arah pusat kota di bawah sana. Ya,kediaman Hussein berada di sebuah bukit pribadi yang memang hanya bisa diakses oleh keluarga tersebut. Pusat Kota San Marine sendiri memang memiliki sejumlah kenampakan alam yang eksotis di mana wilayahnya terdiri dari dataran berbukit-bukit yang sangat indah.Jari tangannya kemudian menekan dial khusus yang akan langsung menghubungkannya dengan John.Cukup lama, John pun akhirnya mengangkat teleponnya itu. “Ke rumahku sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • My Hot Boss   Bab 7 Limited Not For Sale

    “Kau tidak bisa mendengarku? Heyy! Tikus!” teriak Adam semakin lantang.Suaranya yang menggelegar membuat banyak orang di dekatnya langsung menoleh ke arah Adam.Namun saat mereka menyadari jika si pemilik suara tersebut adalah CEO mereka, maka mereka pun langsung kembali meneruskan langkahnya meski segudang tanya menumpuk di benaknya.Berbeda dengan Fanny, wanita itu justru menjadi tak berkutik karena kini semua mata menyorot ke arahnya.“Maaf, aku lupa jika tikus hanya pandai mengendus bukan mendengar,” ucap Adam sambil berlalu melewati Fanny begitu saja.Di belakangnya, John nampak menempelkan kedua telapak tangannya di dada sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap Fanny.Fanny sudah hampir meledak pagi ini, dia hanya bisa menahan diri karena tidak ingin kehilangan pekerjaannya ini bahkan sebelum dia bisa mencicipi gaji fantastisnya itu.Wanita itu kemudian meneruskan langkahnya menuju ruangannya. Adam kemudian semakin memperlambat langkahnya, untuk menunggu Fanny. Namun wanit

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • My Hot Boss   Bab 8 Menguji Fanny

    “Baiklah, hanya demi Mama,” ucap Adam sambil bangun dari duduknya.“Tentu sayang,” ucap Lucy sangat senang.“Sharena, kalian bisa berangkat, karena Tante ada janji dengan teman-teman Tante, tidak apa-apa kan kalian berangkat tanpa Tante?” tanya Lucy kepada Sharena.“Tentu saja tidak apa-apa Tan,” jawab Sharena sambil mengembangkan senyuman bangganya.Wanita ini tengah memikirkan betapa bangganya saat nanti dia akan dikukuhkan menjadi calon menantu dari keluarga Hussein.Sementara Lucy sibuk dengan ponselnya, Adam justru menghampiri Fanny yang tengah mempelajari pengajuan kerja sama dari sebuah perusahaan asing kepada Hussein Group.“Ikut denganku sekarang juga! Kau harus menemaniku,” ucap Adam sambil menarik lengan kanan Fannya.“Itu bukan pekerjaanku Pak,” ucap Fanny terdengar cukup nyaring sambil menarik lengannya yang kini tengah di genggam Adam.“Aku atasanmu, kau dipekerjakan di sini karena aku, jadi apapun perintahku kau harus menurutinya! Temani aku sekarang juga tikus dara!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • My Hot Boss   Bab 9 Insiden di Diamond Apartment

    “Tapi Pak, seharusnya kita ke kantor?” ucap Fanny sambil berusaha mengimbangi langkah Adam yang kini semakin menariknya masuk ke dalam apartemen tersebut.“Kamu ikut saya saja apa susahnya sih?” ucap Adam yang mulai kerepotan karena tangan kiri Fanny terus memberontaknya.Sesampainya di dekat lift, ulah Fanny benar-benar membuat Adam menghentikan langkahnya.“Saya bukan jalang yang bisa diperlakukan dengan seenaknya!” ucap Fanny dengan sangat lantang.Suara lantang wanita itu membuat Adam melepaskan tangannya yang tengah menggenggam lengan Fanny.“Jangan membuat kegaduhan! Aku tidak akan pernah memaafkan orang yang menghancurkan reputasiku!” ucap Adam sambil melangkah pergi.“Jika saja saya tidak butuh pekerjaan ini, saya juga tidak sudi bekerja dengan atasan seperti Anda,” ucap Fanny sambil membalikkan tubuhnya dan segera pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.Adam mendengar dengan jelas semua kalimat yang meluncur dari mulutnya Fanny barusan, dia kemudian memutar tubuhnya dan tanpa d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24

Bab terbaru

  • My Hot Boss   Quantum Grid

    Fanny dan timnya berjalan melalui lorong-lorong gelap menuju tempat yang telah ditentukan untuk pertemuan dengan Zero. Lokasi itu terletak di sebuah gedung tua yang ditinggalkan, tempat yang dirancang untuk menanamkan rasa tidak nyaman sejak awal. Mason membawa tablet dengan sistem pertahanan canggih yang siap memonitor setiap detik pertemuan. Gavin menggenggam tas berisi alat pelacak kecil, berjaga-jaga jika situasi berubah menjadi ancaman fisik.“Apakah kita yakin ini langkah yang benar?” bisik Gavin, matanya penuh kekhawatiran. “Mereka yang memilih lokasi, mereka yang menetapkan aturan. Kita memasuki permainan mereka.”Fanny tetap berjalan tegap, meskipun rasa was-was membebani pikirannya. "Ini satu-satunya cara. Kita harus tahu apa yang mereka inginkan sebenarnya."Setelah melalui beberapa pintu berat yang diawasi kamera tersembunyi, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang hanya diterangi lampu gantung di tengah. Di sana, tiga kursi sudah disiapkan untuk mereka, menghada

  • My Hot Boss   Menantang Zero

    Malam semakin larut saat Fanny dan timnya berkumpul di ruang konferensi di Quantum Grid. Lampu ruangan yang terang bersinar ke wajah mereka yang lelah, namun tekad mereka semakin bulat. Gavin duduk di sebelah Fanny, menatap layar komputer yang menunjukkan riwayat data yang telah dimanipulasi. Mason, yang selalu menjadi pengamat cermat, berdiri di belakang mereka, menganalisis layar dengan mata penuh perhatian."Ada peningkatan yang signifikan dalam laporan tentang Quantum Shield yang sudah tersebar ke publik," kata Gavin, matanya terfokus pada grafik yang menunjukkan lonjakan besar dalam interaksi media sosial. "Mereka tidak hanya merusak sistem kita, Fanny. Mereka merusak kepercayaan publik pada Quantum Grid itu sendiri."Fanny menghela napas dalam-dalam, merasa berat di dadanya. "Zero tahu cara menyerang dengan cara yang lebih halus. Mereka menyusup ke dalam informasi, membentuk keraguan dengan sangat cepat. Ini bukan serangan yang bisa kita tangani dengan hanya memperbaiki kode ata

  • My Hot Boss   Ancaman Tersembunyi

    Beberapa bulan setelah penangkapan Langdon, Quantum Grid berhasil pulih dari serangan dan kembali menjadi fondasi kuat bagi kemajuan teknologi kota. Fanny, yang kini dikenal sebagai simbol keberhasilan, tidak dapat duduk tenang. Dalam dirinya, ada kegelisahan yang tak terungkapkan. Meskipun Langdon telah ditangkap, Fanny tahu bahwa ada kekuatan yang lebih besar di balik segala intrik ini. Dia merasa seperti baru saja membuka lapisan pertama dari teka-teki yang jauh lebih rumit.Namun, meskipun sistem berfungsi dengan baik, sebuah perubahan kecil dalam algoritma Quantum Shield mulai menarik perhatian para ahli. Data menunjukkan adanya pola yang tidak biasa, tidak tercatat dalam laporan atau log keamanan yang ada. Di dalamnya, ada tanda-tanda manipulasi sistem yang sangat terorganisir dan terselubung."Ini tidak seperti serangan sebelumnya," kata Gavin saat mereka meneliti data yang tercatat di layar besar. "Ada seseorang yang bergerak lebih diam-diam, seperti bayangan di balik layar."

  • My Hot Boss   Aliansi Tak Terduga : Quantum Grid

    Fanny menghabiskan beberapa minggu ke depan untuk memulihkan citra Quantum Grid. Selain menjelaskan pemadaman secara transparan kepada masyarakat, dia juga menginisiasi program yang melibatkan pengguna dalam pengawasan keamanan sistem. Program itu diberi nama Quantum Shield, sebuah platform terbuka di mana para ahli teknologi dan pengguna biasa dapat bekerja sama mendeteksi potensi ancaman.Namun, Gavin membawa kabar yang mengejutkan suatu pagi. “Fanny, kau harus melihat ini,” katanya sambil menyerahkan tablet kepadanya.Di layar, ada sebuah pesan dari seseorang yang tidak terduga: Mason, mantan ahli teknologi Langdon. Dalam pesan itu, Mason menawarkan informasi tentang operasi Langdon yang lebih besar, dengan syarat dia mendapat perlindungan dari pihak berwenang.Fanny mengernyit. “Kenapa dia tiba-tiba ingin membantu kita?”Gavin menggeleng. “Mungkin dia sudah muak bekerja di bawah Langdon. Atau mungkin dia punya agenda lain.”Setelah berdiskusi panjang, Fanny memutuskan untuk bertem

  • My Hot Boss   Langdon Merencanakan Balas Dendam

    Fanny menghela napas panjang di tengah gemuruh tepuk tangan audiens. Kemenangan ini hanyalah permulaan dari perjuangan yang lebih besar. Setelah acara, dia segera bertemu Gavin di ruang kontrol. Meskipun berhasil mematahkan upaya Langdon, mereka tahu bahwa ancaman lain bisa muncul kapan saja.“Fanny, kita mungkin menang di sini, tapi sabotase seperti ini akan terus terjadi,” kata Gavin sambil menunjuk layar yang menampilkan data terbaru dari jaringan Quantum Grid. “Langdon bukan satu-satunya musuh kita. Dia hanya bagian dari sistem besar yang tidak ingin kita berhasil.”Fanny mengangguk. Dia sudah mempersiapkan dirinya untuk perang yang lebih panjang. “Aku tahu. Tapi setiap kemenangan kecil adalah langkah maju. Kita tidak bisa menyerah sekarang.”Di sisi lain kota, Langdon duduk di ruangannya yang mewah namun gelap. Ia dikelilingi oleh beberapa rekan bisnisnya yang terlihat gusar. Kekalahan di pertemuan internasional tadi siang membuatnya semakin terpojok. Namun, dia bukan orang yang

  • My Hot Boss   Menyerang Langdon

    Fanny memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga melancarkan serangan balik terhadap kelompok elit yang dipimpin oleh Victor Langdon. Langdon, yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis dan politik, tak akan membiarkan New Vallend melenggang begitu saja. Namun, Fanny tahu bahwa dia tidak bisa melawan mereka dengan cara yang konvensional. Untuk mengalahkan mereka, dia harus memanfaatkan teknologi yang selama ini dia bangun di bawah tanah, jauh dari sorotan.Sebagai langkah pertama, Fanny meluncurkan proyek Quantum Grid, sebuah sistem energi terbarukan berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengendalikan distribusi energi secara global dengan efisiensi luar biasa. Dengan Quantum Grid, Fanny berharap dapat memberikan solusi kepada dunia yang sedang terguncang oleh krisis energi, dan sekaligus menggulingkan dominasi Langdon yang bergantung pada sumber energi fosil.Namun, proyek ini bukan tanpa risiko. Untuk mengimplementasikannya, Fanny harus melibatkan para pemimpin negara dan

  • My Hot Boss   Persaingan Baru

    Setelah kemenangan atas Alexander dan Victoria, Fanny mulai memusatkan perhatiannya pada pengembangan lebih lanjut dari New Vallend. Namun, meski kemenangan di pasar internasional memberikan mereka momentum yang sangat dibutuhkan, kedamaian yang mereka rasakan tidak berlangsung lama.Meskipun Fanny berhasil menata ulang timnya, ada ketegangan yang mulai muncul di dalam organisasi. Gavin, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini, mulai merasakan adanya pergeseran dalam arah yang diambil New Vallend. Seiring Fanny semakin fokus pada perluasan global dan pengembangan infrastruktur besar-besaran, Gavin merasa bahwa mereka mulai kehilangan hubungan dengan visi asli perusahaan: menciptakan kota pintar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.“Fanny, kita mulai kehilangan esensi kita. Kita dulu berfokus pada keberlanjutan dan masyarakat. Sekarang, semua hanya tentang keuntungan dan ekspansi tanpa batas,” ujar Gavin suatu malam, saat keduanya duduk di kantor yang hampir kosong, dengan la

  • My Hot Boss   Bantuan Tak Terduga

    Victoria tertawa kecil. “Kamu terlalu idealis, Fanny. Dunia nyata tidak bekerja seperti itu.”Percakapan ini menandai awal dari keretakan besar antara mereka.Di tengah ketegangan dengan Victoria, Gavin datang dengan kabar yang mengejutkan. Melalui investigasi yang terus berjalan, dia menemukan bahwa Alexander Voss tidak hanya berusaha menggagalkan New Vallend, tetapi juga diam-diam berinvestasi dalam proyek pesaing di Timur Tengah.“Alexander menggunakan jaringan globalnya untuk mendiskreditkan kita di pasar internasional,” kata Gavin.Fanny memutuskan untuk mengambil langkah preventif. Dia menghubungi Rafael untuk merancang sebuah konferensi internasional yang akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk mendiskusikan masa depan kota pintar.“Kita akan menunjukkan pada dunia bahwa New Vallend bukan hanya sebuah proyek, tapi sebuah gerakan,” kata Fanny dengan semangat.Saat konferensi mendekat, Alexander melancarkan serangan langsung. Dia memanfaatkan media untuk menyebarkan rumor ba

  • My Hot Boss   Ekspansi Tambahan

    Setelah berhasil menghadapi ancaman dari Alexander Voss dan Victoria Lang, Fanny memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Dia ingin menjadikan New Vallend sebagai proyek percontohan untuk kota pintar global. Namun, ekspansi ini memerlukan sumber daya dan dukungan yang jauh lebih besar.Di tengah upayanya untuk memperluas proyek ini, Fanny diundang untuk berbicara di Konferensi Teknologi Dunia di Singapura. Di acara tersebut, dia bertemu dengan para pemimpin industri teknologi dari seluruh dunia, termasuk seorang inovator muda bernama Dr. Rafael Calderon, yang memiliki visi serupa tentang kota pintar.Rafael mengajukan proposal kerja sama yang ambisius: membangun jaringan kota pintar yang terhubung di tiga benua. Namun, dia juga memberikan peringatan. “Fanny, dunia ini tidak hanya tentang ide besar. Banyak pihak akan mencoba menghentikanmu, terutama jika mereka merasa kehilangan kekuasaan.”Sementara itu, Gavin, yang kini menjadi penasihat senior Fanny, menemukan tanda-tanda pengkhianata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status