Share

Anna

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-15 22:21:28

“Aku butuh psikolog, sepertinya semua hidupku menjadi kacau sejak malam itu,” ucap wanita berambut lurus hitam itu kepada Fanny.

“Nona Anna, aku sudah mempelajari kasus Anda, sayangnya … kita tidak memiliki barang bukti lain yang menguatkan alibi untuk memenjarakan lelaki itu,” ucap Fanny cukup putus asa.

“Dia menodaiku! Dia melakukannya tanpa kehendakku!” ucap Anna dengan suara yang meninggi.

Fanny diam. Dia berusaha menenangkan keadaan.

“Aku mendapatkan identitasnya, dia juga ternyata bukan seseorang yang biasa, ini yang membuatku cemas,” ucap Anna dengan mata yang nanar.

Fanny merasa iba. Wanita ini sejak pagi tadi mempelajari kasus dari kliennya ini yang meminta Fanny membantunya menemukan lelaki dalam one night stand yang dilewatkannya malam kemarin.

Permintaan eksklusif dari kliennya ini, membuat hari Fanny sangat padat sedari tadi. Hingga kini malam mulai beringsut datang.

“Nona Anna, ini sudah diluar ketentuan jam kerja saya, Anda membutuhkan konseling dan saya sudah menghubun
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Hot Boss   Rencana Jahat Anna

    Fanny terus melangkah pergi meninggalkan Hussein Group. Hujan yang mendadak turun, seolah tengah ikut berduka atas kepedihan hati Fanny saat ini. Diantara derasnya hujan, dan di antara padatnya lalu lalang kota New Villa yang tak pernah berhenti, Fanny terus melangkahkan kakinya di trotoar jalan dengan tangisan yang tak kunjung usai.“Bodohnya aku, kenapa aku harus mempercayainya, dia tidak akan berubah Fanny!” ucap Fanny mengajak bicara dirinya sendiri.Wanita itu melangkah dengan arah yang tak menentu, tidak ada tujuan dan hanya sekedar melangkah saja. Dari satu trotoar beralih ke trotoar lainnya, Fanny masih terus melangkah demi menenangkan badai yang mengamuk di jiwanya.Dia kemudian berhenti saat melihat bangku panjang di taman kota. Di tengah guyuran hujan yang menghabisi tubuhnya dengan basah, Fanny kemudian duduk di sana masih dengan tangisannya.Lampu di sebelah bangku sudah menyala meski hari masih siang, ini karena memang hujan lebat membuat langit menjadi sangat gelap seh

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • My Hot Boss   Bukan Salahmu

    Hujan yang diiringi angin kencang ini pun semakin membuat rimbun pucuk dedaunan di dalam taman kota ini menjadi sangat mengerikan. Derit batang-batang kayu yang mulai letih diterpa angin kencang semakin membuat ngilu gendang telinga.Ardian memutuskan untuk mengakhiri acara pesta hujan pribadinya ini, namun tatapannya terhenti pada sebuah sosok tubuh yang berbaring di bangku taman. “Apa dia manusia? Hujan sangat deras tapi malah tiduran di sana?” Racau Ardian sambil berjalan pela mendekati bangku panjang tersebut.Juntaian jubah berwarna coklat muda menggantung di bawah bangku yang membelakanginya membuat Ardian menerka-nerka siapa yang sedang tidur di depannya itu. Dia kemudian memutar langkah sedikit jauh dari arah bangku, dia tidak mau kecolongan jika saja itu adalah jebakan batman yang mungkin dipasang para kriminal kota untuk memangsa korbannya.Ardian kini sudah berdiri sekitar tiga dua meter di depan sosok yang terbaring itu. Wajah si pemilik tubuh yang terbaring

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • My Hot Boss   Ketika Fanny Diam

    Jika Fanny sudah memberikan penolakan, maka tak ada yang bisa dilakukan oleh Ardian. Akhirnya pria itu berpamitan karena ingin meminta maid di rumah ini untuk membuatkan bubur. Sementara Fanny yang ditinggal, hanya bisa terdiam dengan berbagai pikiran berkecamuk di kepalanya. Fanny memikirkan tentang segala hal yang dilakukan suaminya hingga berakhir dia harus ke taman seorang diri.Tak perlu waktu lama, terdengar suara decitan ketika pintu kamar bergerak. Terlihat seorang wanita yang sepertinya maid di rumah ini, datang membawa semangkuk bubur dan segelas teh hangat.“Selamat malam, Nyonya,” ucap maid tersebut.Fanny yang keadaannya masih cukup lemah, hanya bisa mengulas senyuman tipis. Namun kedua mata Fanny mengawasi gerak-gerik maid tersebut yang sibuk dengan mangkuk berisikan bubur.“Tadi Tuan Ardian meminta saya untuk menyuapi Nyonya. Saya mohon izin, Nyonya,” ucap maid itu sebelum akhirnya mulai menyuapi Fanny.Dalam keadaan terlentang, Fanny menikmati sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • My Hot Boss   Diantara Klien dan Suami

    Jarak yang terbentang antara Fanny dan Adam semakin lebar semenjak surat panggilan dari kepolisian datang. Keduanya masih belum sempat berbicara apa-apa. Kado yang sudah dibeli oleh Adam pun urung diberikan lantaran mengamati wajah Fanny keruh sepanjang waktu. Hari ini merupakan jadwal penyelidikan bagi pelapor dan terlapor di kepolisian. Sedari bangun tidur, Adam sudah gelisah bukan main. Anna sempat beberapa kali menghubunginya, tapi Adam tidak ada niatan untuk merespon jadi semuanya dibiarkan terlewat begitu saja. Pagi hari sebelum berangkat, Fanny mengelus dada dalam kegelisahan memandang punggung Adam yang berdiri beberapa meter di depannya tanpa ada niat menghampiri. Sang suami tengah berbicara melalui sambungan telepon. Menurut tebakan Fanny, sepertinya itu dari John. Fanny tetap pada kesibukannya menyiapkan sarapan. Suaminya pasti akan membutuhkan banyak tenaga untuk menghadapi perkara di kepolisian nanti. Andai saja Fanny dapat membantu. Setelah sarapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • My Hot Boss   Semakin Erat

    Saat ini di dalam mobil, hanya ada keheningan saja. Baik Fanny atau pun Anna, tidak ada yang bersuara. Fanny berusaha baik-baik saja dan bersikap profesional meskipun wanita di sebelahnya itu adalah seseorang yang sudah terpergok dirinya saat bersamaan dengan Adam.Fanny kecewa? Tentu saja. Namun nyatanya, Fanny tetap berusaha bersikap profesional karena memang ini adalah profesinya. Terlebih Anna adalah klien yang harus dilayani sebaik mungkin.Sementara Anna, wanita itu sesekali melirik Fanny yang hening tanpa suara. Jujur saja Anna merasakan canggung berlebih pada posisi ini. Ingin mengajak bicara, namun Anna teringat tentang apa yang sudah terjadi.Perjalanan menuju kantor polisi pagi ini nyatanya cukup terhambat karena ada kecelakaan di jalan utama. Fanny sendiri hanya bisa menatap dari dalam mobil dengan wajah datar seolah tak ada minat untuk melihat.“Fan—”Anna berbisik ketika memanggil Fanny saat melihat pengacara itu tiba-tiba bergerak. Jika boleh jujur

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • My Hot Boss   Haruskah Aku Menyerah

    Entah berapa banyak pasal yang akan menjerat Adam nanti saat di Persidangan tuntutan dari Anna. Namun besar harapan dalam diri Adam bahwa Pengacara yang mendampinginya nanti, bisa memenangkan kasus ini. Setidaknya dengan begitu, Adam bisa memiliki waktu untuk berbicara bersama Fanny.“Sepertinya Tuan Adam perlu belajar tentang kesetiaan. Jika di kemudian hari Nyonya Fanny memberikan kesempatan, saya memiliki harapan besar kepada Tuan tentang perubahan itu. Saya ingin hubungan Tuan dan Nyonya bisa kembali membaik,” celetuk Komisaris Edward lagi. Entah sejak kapan pimpinan itu menjadi pria yang julid seperti ini karena memang biasanya Edward adalah pimpinan yang jarang sekali bersuara.Tak ada sahutan sedikit pun dari Adam karena pria itu malas menyahuti. Percuma juga memberikan tanggapan karena pasti ujung-ujungnya dia yang kalah.Kurang lebih sekitar sepuluh menit kemudian, segala pengumpulan bukti selesai dilakukan. Adam beserta Jhon segera berpamitan dengan Komisaris E

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • My Hot Boss   Aku Butuh Kamu

    Adam duduk di kursi belakang dengan tatapan yang tak lepas mengawasi Kota New Filla. Pagi ini, hujan turun sedikit deras sehingga membuat hawa semakin dingin. Namun semua itu tak mempengaruhi Adam yang saat ini perasaannya sedang tidak baik-baik saja.Hubungan keduanya memang sudah mengalami sedikit perubahan setelah mendapatkan maaf dari Fanny. Tapi tetap saja, Adam merasa seperti ada yang hilang dan berbeda dari Fanny walaupun sudah memaafkannya.“Aku akan pergi sendiri, John. Kau bisa tinggal di kantor saja nanti,” ucap Adam kala traffic light memberikan kode agar semua kendaraan berhenti.John yang ada di bangku depan pun menoleh dengan ekspresi terkejutnya. “Kenapa, Tuan? Bukankah nanti saya akan mendampingi anda pada rapat ini?”Bukan John tidak percaya dengan kemampuan sang atasan yang sepak terjangnya tidak dapat dinilai nalar itu. Hanya saja John takut apa yang menjadi harapan Adam ikut pupus bertepatan dengan kondisinya yang tak stabil.“Kau benar, John

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • My Hot Boss   Mencari Apartemen Baru

    Di dalam kamar, Fanny sibuk mengemasi barang-barangnya tanpa sepengetahuan Adam. Memang sebelumnya baik Fanny atau pun Adam sudah membahas rencana kepindahan mereka berdua ke salah satu apartemen. Hanya saja Adam tidak serta merta mengizinkan Fanny untuk mengemasi sendiri barangnya.Tiga buah koper untuknya, dan tiga buah koper untuk Adam sudah berjajar rapi di samping lemari. Nantinya, koper-koper tersebut akan diisi oleh seluruh pakaian dan juga perlengkapan lain yang biasa mereka berdua pergunakan. Mungkin Fanny harus bergerak cepat agar tidak ketahuan Adam yang entah sedang apa dan di mana.Baik barang berharga, atau pun tidak, semuanya dibawa oleh Fanny. Dalam benak Fanny, wanita itu ingin jika kepindahan mereka ke apartemen benar-benar murni tanpa ada campur tangan orang lain apalagi asisten rumah tangga.Sekitar satu jam kemudian, Fanny benar-benar selesai dengan urusannya menata segala barang bawaan untuk pindah. Bertepatan dengan itu juga, terdengar suara decita

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19

Bab terbaru

  • My Hot Boss   Quantum Grid

    Fanny dan timnya berjalan melalui lorong-lorong gelap menuju tempat yang telah ditentukan untuk pertemuan dengan Zero. Lokasi itu terletak di sebuah gedung tua yang ditinggalkan, tempat yang dirancang untuk menanamkan rasa tidak nyaman sejak awal. Mason membawa tablet dengan sistem pertahanan canggih yang siap memonitor setiap detik pertemuan. Gavin menggenggam tas berisi alat pelacak kecil, berjaga-jaga jika situasi berubah menjadi ancaman fisik.“Apakah kita yakin ini langkah yang benar?” bisik Gavin, matanya penuh kekhawatiran. “Mereka yang memilih lokasi, mereka yang menetapkan aturan. Kita memasuki permainan mereka.”Fanny tetap berjalan tegap, meskipun rasa was-was membebani pikirannya. "Ini satu-satunya cara. Kita harus tahu apa yang mereka inginkan sebenarnya."Setelah melalui beberapa pintu berat yang diawasi kamera tersembunyi, mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan besar yang hanya diterangi lampu gantung di tengah. Di sana, tiga kursi sudah disiapkan untuk mereka, menghada

  • My Hot Boss   Menantang Zero

    Malam semakin larut saat Fanny dan timnya berkumpul di ruang konferensi di Quantum Grid. Lampu ruangan yang terang bersinar ke wajah mereka yang lelah, namun tekad mereka semakin bulat. Gavin duduk di sebelah Fanny, menatap layar komputer yang menunjukkan riwayat data yang telah dimanipulasi. Mason, yang selalu menjadi pengamat cermat, berdiri di belakang mereka, menganalisis layar dengan mata penuh perhatian."Ada peningkatan yang signifikan dalam laporan tentang Quantum Shield yang sudah tersebar ke publik," kata Gavin, matanya terfokus pada grafik yang menunjukkan lonjakan besar dalam interaksi media sosial. "Mereka tidak hanya merusak sistem kita, Fanny. Mereka merusak kepercayaan publik pada Quantum Grid itu sendiri."Fanny menghela napas dalam-dalam, merasa berat di dadanya. "Zero tahu cara menyerang dengan cara yang lebih halus. Mereka menyusup ke dalam informasi, membentuk keraguan dengan sangat cepat. Ini bukan serangan yang bisa kita tangani dengan hanya memperbaiki kode ata

  • My Hot Boss   Ancaman Tersembunyi

    Beberapa bulan setelah penangkapan Langdon, Quantum Grid berhasil pulih dari serangan dan kembali menjadi fondasi kuat bagi kemajuan teknologi kota. Fanny, yang kini dikenal sebagai simbol keberhasilan, tidak dapat duduk tenang. Dalam dirinya, ada kegelisahan yang tak terungkapkan. Meskipun Langdon telah ditangkap, Fanny tahu bahwa ada kekuatan yang lebih besar di balik segala intrik ini. Dia merasa seperti baru saja membuka lapisan pertama dari teka-teki yang jauh lebih rumit.Namun, meskipun sistem berfungsi dengan baik, sebuah perubahan kecil dalam algoritma Quantum Shield mulai menarik perhatian para ahli. Data menunjukkan adanya pola yang tidak biasa, tidak tercatat dalam laporan atau log keamanan yang ada. Di dalamnya, ada tanda-tanda manipulasi sistem yang sangat terorganisir dan terselubung."Ini tidak seperti serangan sebelumnya," kata Gavin saat mereka meneliti data yang tercatat di layar besar. "Ada seseorang yang bergerak lebih diam-diam, seperti bayangan di balik layar."

  • My Hot Boss   Aliansi Tak Terduga : Quantum Grid

    Fanny menghabiskan beberapa minggu ke depan untuk memulihkan citra Quantum Grid. Selain menjelaskan pemadaman secara transparan kepada masyarakat, dia juga menginisiasi program yang melibatkan pengguna dalam pengawasan keamanan sistem. Program itu diberi nama Quantum Shield, sebuah platform terbuka di mana para ahli teknologi dan pengguna biasa dapat bekerja sama mendeteksi potensi ancaman.Namun, Gavin membawa kabar yang mengejutkan suatu pagi. “Fanny, kau harus melihat ini,” katanya sambil menyerahkan tablet kepadanya.Di layar, ada sebuah pesan dari seseorang yang tidak terduga: Mason, mantan ahli teknologi Langdon. Dalam pesan itu, Mason menawarkan informasi tentang operasi Langdon yang lebih besar, dengan syarat dia mendapat perlindungan dari pihak berwenang.Fanny mengernyit. “Kenapa dia tiba-tiba ingin membantu kita?”Gavin menggeleng. “Mungkin dia sudah muak bekerja di bawah Langdon. Atau mungkin dia punya agenda lain.”Setelah berdiskusi panjang, Fanny memutuskan untuk bertem

  • My Hot Boss   Langdon Merencanakan Balas Dendam

    Fanny menghela napas panjang di tengah gemuruh tepuk tangan audiens. Kemenangan ini hanyalah permulaan dari perjuangan yang lebih besar. Setelah acara, dia segera bertemu Gavin di ruang kontrol. Meskipun berhasil mematahkan upaya Langdon, mereka tahu bahwa ancaman lain bisa muncul kapan saja.“Fanny, kita mungkin menang di sini, tapi sabotase seperti ini akan terus terjadi,” kata Gavin sambil menunjuk layar yang menampilkan data terbaru dari jaringan Quantum Grid. “Langdon bukan satu-satunya musuh kita. Dia hanya bagian dari sistem besar yang tidak ingin kita berhasil.”Fanny mengangguk. Dia sudah mempersiapkan dirinya untuk perang yang lebih panjang. “Aku tahu. Tapi setiap kemenangan kecil adalah langkah maju. Kita tidak bisa menyerah sekarang.”Di sisi lain kota, Langdon duduk di ruangannya yang mewah namun gelap. Ia dikelilingi oleh beberapa rekan bisnisnya yang terlihat gusar. Kekalahan di pertemuan internasional tadi siang membuatnya semakin terpojok. Namun, dia bukan orang yang

  • My Hot Boss   Menyerang Langdon

    Fanny memutuskan untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga melancarkan serangan balik terhadap kelompok elit yang dipimpin oleh Victor Langdon. Langdon, yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis dan politik, tak akan membiarkan New Vallend melenggang begitu saja. Namun, Fanny tahu bahwa dia tidak bisa melawan mereka dengan cara yang konvensional. Untuk mengalahkan mereka, dia harus memanfaatkan teknologi yang selama ini dia bangun di bawah tanah, jauh dari sorotan.Sebagai langkah pertama, Fanny meluncurkan proyek Quantum Grid, sebuah sistem energi terbarukan berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengendalikan distribusi energi secara global dengan efisiensi luar biasa. Dengan Quantum Grid, Fanny berharap dapat memberikan solusi kepada dunia yang sedang terguncang oleh krisis energi, dan sekaligus menggulingkan dominasi Langdon yang bergantung pada sumber energi fosil.Namun, proyek ini bukan tanpa risiko. Untuk mengimplementasikannya, Fanny harus melibatkan para pemimpin negara dan

  • My Hot Boss   Persaingan Baru

    Setelah kemenangan atas Alexander dan Victoria, Fanny mulai memusatkan perhatiannya pada pengembangan lebih lanjut dari New Vallend. Namun, meski kemenangan di pasar internasional memberikan mereka momentum yang sangat dibutuhkan, kedamaian yang mereka rasakan tidak berlangsung lama.Meskipun Fanny berhasil menata ulang timnya, ada ketegangan yang mulai muncul di dalam organisasi. Gavin, yang telah menjadi tangan kanannya selama ini, mulai merasakan adanya pergeseran dalam arah yang diambil New Vallend. Seiring Fanny semakin fokus pada perluasan global dan pengembangan infrastruktur besar-besaran, Gavin merasa bahwa mereka mulai kehilangan hubungan dengan visi asli perusahaan: menciptakan kota pintar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.“Fanny, kita mulai kehilangan esensi kita. Kita dulu berfokus pada keberlanjutan dan masyarakat. Sekarang, semua hanya tentang keuntungan dan ekspansi tanpa batas,” ujar Gavin suatu malam, saat keduanya duduk di kantor yang hampir kosong, dengan la

  • My Hot Boss   Bantuan Tak Terduga

    Victoria tertawa kecil. “Kamu terlalu idealis, Fanny. Dunia nyata tidak bekerja seperti itu.”Percakapan ini menandai awal dari keretakan besar antara mereka.Di tengah ketegangan dengan Victoria, Gavin datang dengan kabar yang mengejutkan. Melalui investigasi yang terus berjalan, dia menemukan bahwa Alexander Voss tidak hanya berusaha menggagalkan New Vallend, tetapi juga diam-diam berinvestasi dalam proyek pesaing di Timur Tengah.“Alexander menggunakan jaringan globalnya untuk mendiskreditkan kita di pasar internasional,” kata Gavin.Fanny memutuskan untuk mengambil langkah preventif. Dia menghubungi Rafael untuk merancang sebuah konferensi internasional yang akan mempertemukan para pemimpin dunia untuk mendiskusikan masa depan kota pintar.“Kita akan menunjukkan pada dunia bahwa New Vallend bukan hanya sebuah proyek, tapi sebuah gerakan,” kata Fanny dengan semangat.Saat konferensi mendekat, Alexander melancarkan serangan langsung. Dia memanfaatkan media untuk menyebarkan rumor ba

  • My Hot Boss   Ekspansi Tambahan

    Setelah berhasil menghadapi ancaman dari Alexander Voss dan Victoria Lang, Fanny memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Dia ingin menjadikan New Vallend sebagai proyek percontohan untuk kota pintar global. Namun, ekspansi ini memerlukan sumber daya dan dukungan yang jauh lebih besar.Di tengah upayanya untuk memperluas proyek ini, Fanny diundang untuk berbicara di Konferensi Teknologi Dunia di Singapura. Di acara tersebut, dia bertemu dengan para pemimpin industri teknologi dari seluruh dunia, termasuk seorang inovator muda bernama Dr. Rafael Calderon, yang memiliki visi serupa tentang kota pintar.Rafael mengajukan proposal kerja sama yang ambisius: membangun jaringan kota pintar yang terhubung di tiga benua. Namun, dia juga memberikan peringatan. “Fanny, dunia ini tidak hanya tentang ide besar. Banyak pihak akan mencoba menghentikanmu, terutama jika mereka merasa kehilangan kekuasaan.”Sementara itu, Gavin, yang kini menjadi penasihat senior Fanny, menemukan tanda-tanda pengkhianata

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status