Share

Rencana Jahat Anna

Fanny terus melangkah pergi meninggalkan Hussein Group. Hujan yang mendadak turun, seolah tengah ikut berduka atas kepedihan hati Fanny saat ini. Diantara derasnya hujan, dan di antara padatnya lalu lalang kota New Villa yang tak pernah berhenti, Fanny terus melangkahkan kakinya di trotoar jalan dengan tangisan yang tak kunjung usai.

“Bodohnya aku, kenapa aku harus mempercayainya, dia tidak akan berubah Fanny!” ucap Fanny mengajak bicara dirinya sendiri.

Wanita itu melangkah dengan arah yang tak menentu, tidak ada tujuan dan hanya sekedar melangkah saja. Dari satu trotoar beralih ke trotoar lainnya, Fanny masih terus melangkah demi menenangkan badai yang mengamuk di jiwanya.

Dia kemudian berhenti saat melihat bangku panjang di taman kota. Di tengah guyuran hujan yang menghabisi tubuhnya dengan basah, Fanny kemudian duduk di sana masih dengan tangisannya.

Lampu di sebelah bangku sudah menyala meski hari masih siang, ini karena memang hujan lebat membuat langit menjadi sangat gelap seh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status