Share

My Friendship Story
My Friendship Story
Penulis: Ryshahira

Bab 1

Penulis: Ryshahira
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-20 03:58:06

Sahabat bukan hanya yang bisa mengusir sepi dalam hidupmu

Namun sahabat pun adalah sosok yang dapat menutupi kekuranganmu di hadapan orang lain.

♡♡♡

Disebuah ruangan yang luas terdengar suara yang begitu bergemuruh. Mereka bersorak memberi semangat untuk salah satu peserta yaitu sahabatnya yang sedang bertanding.

Pertandingan dimulai hampir satu jam yang lalu dan peserta itu mendapatkan poin seri di pertandingan itu.

Pertandingan taekwondo itu menjadi harapan untuk peserta itu menjadi atlit taekwondo yang profesional dan sukses.

"Jessy! Ayo tembak! Hajar terus!"teriak Calista.

"Hidup Jessy, kita selalu dukung loe!"lanjut Zella sambil menepuk-nepuk tangannya.

Penonton lain yang ada di sekeliling mereka tersenyum melihat tingkah mereka yang begitu bersemangat tidak seperti pendukung lainnya.

Mereka tersenyum melihat spirit Zella, Aleysia, Calista, dan Nayfira yang sedang mendukung Jessy.

Jessy mendongkakan wajahnya ke arah sahabat-sahabatnya itu sambil tersenyum.

"Okey-okey thanks."tutur Jessy sambil melambaikan tangannya.

Sabem atau pelatih taekwondo Jessy langsung menoleh ke arah Jessy. "Jess, fokus!"bentak sabem tersebut.

"Yyuhuuu, semangat Jessy!"teriak Aleysia dan Nayfira dengan serentak.

Bukannya melanjutkan pertandingan dan mendengarkan intruksi sabemnya, Jessy malah melayani para pendukungnya itu.

"Ssuutt ya!"ucap Jessy sambil melettakan telunjuknya di depan bibirnya.

"Jessy!"teriak keempat wanita itu dengan nada terkejut.

Satu tendangan dari lawannya telah melayang ke arah kaki Jessy hingga membuat dirinya terbanting ke dasar lapangan dan akhirnya pertandingan berakhir karena kecorobohan Jessy.

Dengan cepat sabemnya menghampiri Jessy. "Kamu gak apa-apa?"

"Sakit!"ucap Jessy dengan lemas karena pukulan itu cukup keras apalagi ditambah Jessy masih menjadi siswa formula.

Ia baru saja mengikuti taekwondo dan untuk pertama kalinya ia sparing serta mengikuti lomba taekwondo.

Jessy dibawa ke sebuah ruangan tempat peristirahatan.

Dengan cepat sahabat-sahabatnya itu pun datang ke tempat itu.

"Kamu itu ya, harusnya fokus jangan hiraukan pendukung-pendukung kamu disana!"bentak sabem itu sambil mengusap-usap kaki Jessy.

"Maaf, sabem."tutur Jessy sambil masih merasakan kesakitan di kakinya dan dengan perlahan air matanya menetes.

Tangisan yang berawal bukan dari sakit kakinya saja namun dari kegagalan yang telah ia perbuat.

"Saya kecewa sama kamu!"ujar sabem.

Jessy tetap menangis dan menunduk. Sahabat-sahabatnya menunggu di ambang pintu. Mereka tak ingin menganggu nasihat yang telah diberikan sabem untuk Jessy.

"Lebih baik kamu berhenti dari pondok saya karena masih banyak murid saya yang lebih teliti dan menghargai kerja keras dirinya sendiri."kata sabem itu lalu pergi meninggalkan Jessy.

"Sabem, beri saya kesempatan sekali lagi. Hiks, hiks."ujar Jessy sambil berusaha bangkit namun gagal.

Sahabat-sahabatnya dengan segera menghampiri Jessy.

"Jess, maafin kita ya. Kayaknya gara-gara kita ganggu konsentrasi loe."tutur Aleysia sambil mengusap pundak Jessy.

"Ehh, kalian udah dateng?"tanya Jessy sambil tersenyum dan mengusap air matanya.

Jessy tak ingin bila air matanya terlihat oleh sahabat-sahabatnya itu.

"Kekalahan bukan akhir dari segalanya ko, Jess."kata Zella yang mulai mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

"Mulai dah itu kata-kata mutiaranya loe keluar, Zell."kata Nayfira.

"Kalian gak usah khawatir, ini bukan gara-gara kalian. Masa iya pendukung disalahin."ujar Jessy.

Sahabat-sahabat Jessy memandangi Jessy dengan wajah tak tega.

"Oh iya, besok loe mau latihan sama temen-temen girl band loe, kan Ley?"tanya Jessy pada Aleysia.

"Yap betul. Do'ain lho."sahut Aleysia senang karena itu memang kesempatan dirinya untuk bisa melanjutkan menjadi member girl band di luar negeri.

"Btw, seminggu ini kita full sama kegiatan menjemput impian kita."tutur Zella.

"Baru inget gue ternyata kalo gue juga besok ada pemotretan."kata Calista sambil meringis malu.

"Tapi kan impian Jessy udah musnah, bener gak Jess?"celetuk Nayfira yang langsung mendapat jitakan dari Aleysia.

Jessy tertawa kecil. "Udah ahh bodo amat sekarang gue bisa gagal, tapi liat aja nanti masa depan gue bakalan cerah!"seru Jessy dengan semangat dan langsung bangkit tanpa merasakan sakit kakinya.

Esoknya, Aleysia dan Calista pergi untuk testing di tempatnya masing-masing.

Di tempat Aleysia...

Seorang pelatih wanita bersama anak didiknya telah rapi dengan berbagai kesiapannya mulai dari kostum, make up dan lainnya.

Hari ini memang sekedar latihan, namun latihan ini bukan sekedar latihan biasa. Latihan ini adalah menjadi penentu apakah Aleysia bisa pergi ke Korea atau tidak.

Pelatih itu berharap semuanya akan berjalan lancar karena dari tiga bulan lalu mereka sudah berlatih.

"Okey, anak-anakku semangatlah bila kalian ingin menggapai mimpi kalian."ucap pelatih itu sambil menepuk-nepuk tangannya.

Latihan berjalan lancar namun ada kendala setelah beberapa saat.

"Aleysia!"seru pelatih wanita itu dengan pelan namun terdengar kasar.

Ternyata Aleysia telah melakukan kesalahan. Namun masih dalam pemakluman.

Namun setelah beberapa saat kesalahan itu terus terulang dan membuat pelatih itu serta teman sekelompok Aleysia kesal.

"Aleysia! Kamu bisa gak salah, kan? Udah hampir delapan kali kamu salah. Pikirkan teman-teman kamu karena gara-gara kamu, mereka harus mengulang koreografinya dari awal!"bentak pelatih itu sambil menepuk meja yang ada di hadapannya dan sontak membuat semuanya terkejut.

Pelatih itu yang sebelumnya begitu baik dan lembut kini berubah menjadi sosok yang ditakutkan bagaikan singa yang keluar dari kandangnya.

Anak-anak didiknya pun merasa heran dengan kemarahan pelatihnya.

Pelatih itu menghela nafas. "Aleysia, ikut ke ruangan saya."

Dengan rasa takut, Aleysia menuruti perintah wanita itu.

"Maaf, Nak. Saya tidak bisa mempertahankan kamu. Lebih baik kamu pergi ke Korea di lain kesempatan."

"Apa? Apa tii..tidak bisa di pertimbangkan lagi?"kaget Aleysia.

"Ini sudah peraturan agensi."jawab pelatih itu dengan singkat.

"Tapi kan bila saya keluar, membernya tidak lengkap. Berarti hanya ada enam orang."

Pelatih itu membenarkan tempat duduknya hingga berhadapan dengan Aleysia.

"Aleysia, lebih baik kurang lengkap daripada ada kesalahan. Saya tekankan lagi, ini sudah peraturan agensi kami. Saya harap kamu bisa mengerti."

"Tolong saya, ini mimpi saya."ucap Aleysia. Suaranya bergemetar menandakan ia mulai menangis.

Aleysia berusaha membujuk pelatih itu namun pelatih itu tetap saja dalam pendiriannya.

Sementara di tempat Calista...

"Ayo, Cal ekspresinya keluarkan ya. Ini mudah lho, hanya mengekspresikan wajah kalo kamu sedang kagum melihat alam."jelas seorang photographer laki-laki.

Calista mulai duduk dan mengeluarkan ekspresinya. Namun terlihat ada keganjalan dari Calista.

"Calista? Ini benar kamu, kan?"tanya photographer itu dengan heran.

Calista menghentikan kegiatannya. "Memangnya kenapa?"

"Kacau! Tau gak?!"seru photographer itu dengan suara tinggi.

"Maksudnya?"

"Kamu itu gak biasanya seperti ini. Biasanya sekali potret saja kamu bisa berhasil. Tapi kenapa ini gak?"

Model-model lain yang sedang dipotret pun langsung menoleh ke arah pertengkaian Calista.

Di tengah-tengah pertengkaian itu berlangsung, photographer itu menerima panggilan telepon yang berasal daru handphonenya.

"Okey, ditunggu ya sekarang. Saya lagi ada di studio."jawab photographer itu.

Calista menatap photographer itu dengan sinis karena merasa tak terima telah dipermalukan di hadapan model-model lain.

"Udah ada yang gantiin kamu."ujar lelaki itu tanpa merasa berdosa.

Ternyata panggilan telepon tadi berasal dari model yang akan menggantikan Calista.

"Apa maksudnya, nih? Main ganti-ganti gue aja. Gak terima gue!"bentak Calista.

Tak ingin merasa kalah photographer itu berbicara dengan lantang. "Loe yang sopan bisa kan? Dengan loe gak sopan kayak gini artinya nambah kesempatan loe buat gagal jadi model, paham loe?"

"Ookk..okey. Gue keluar dari sini. Gue gak sudi jadi model lu lagi!!"

"Silahkan. Bodo amat!"

Calista pun harus gagal menjadi model. Namun ia bertekad akan menjadi model di masa depan nanti.

"Awas aja, tau-tau lu liat gue jalan di Catwalk di Amerika sana."gerutu Calista sambil berjalan dan meninggalkan ruangan itu.

Bab terkait

  • My Friendship Story   Bab 2

    Bersyukurlah selama Nafasmu masih berjalanWaktu masih bergulirDan raga masih tegak berdiriItu tandanya Tuhan masih peduli dan menyayangimu walau dirimu sempat lalai pada-Nya-"-Setelah kegagalan yang Aleysia, Jessy dan Calista raih itu, berarti impiannya tertunda.Mereka harus menunggu lebih banyak waktu agar mimpi itu bukan sekedar angan-angan lagi apalagi gagal karena hal kecil."Kesel gue sama Bang Johan, bisa-bisanya dia keluarin gue dengan cara sadis gitu!"geram Calista sambil mengacak-ngacak spageti yang akan ia santap."Sadis gimana? Ngebunuh loe maksudnya?"tanya Zella heran."Ya kali dibunuh, kalo dibunuh berarti ini adalah hantu Calista."ujar Nayfira dengan penuh percaya diri.Semua sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 3

    Terkadang,, sahabat lebih tahu tentang kehidupan kita dibanding orang tua kita sendiri.♥♥♥Waktu masuk SMA telah tiba. Zella dan sahabat-sahabatnya telah terdaftar menjadi siswa di SMA favorit di Jakarta itu.Teriknya matahari dan biru langit menjadi pertanda bahwa mereka pun turut bahagia yang sama halnya dirasakan oleh lima insan itu.Semua mata tertuju pada sebuah gedung-gedung yang menjulang serta lapangan yang membentang luas.Tanaman-tanaman yang tumbuh di sekitar menjadi pelengkap keindahan bangunan itu.Siswi-siswi baru sungguh terkagum-kagum melihat bangunan yang bertingkat tiga itu. Ya, tak ada murid laki-laki disana karena sekolah itu khusus untuk murid wanita saja."Gila, gede banget ini sekolah!"kagum Calista sambil memperhatikan bangunan sekolah itu."Beruntung gue

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 4

    Jadilah dirimu bagaikan pelangi yang bisa membuat orang tersenyum dan bahagia ketika dirimu hadir..Begitu pula dengan dirimu, Sahabat. Jadilah sosok yang bisa membuatku mengukir senyuman karena kasih sayangmu.° ° °Zella's"Gue bahagia punya sahabat kayak kalian."Nayfira dan yang lainnya mengerutkan dahinya. Ketika mereka sedang asyik bermain ludo di handphone milik Calista seketika harus berhenti karena perkataanku. Saat itu kami sedang berada di markas "Ladies Brave", nama persahabatan kita hehe."Jangan suka lebay gitu ahh!"ujar Calista lalu melanjutkan bermain game yang sedang digandrungi itu."Kita emang temenan dari bocah kan? Kalo gak salah dari umur 9 tahun."kata Aleysia yang masih lekat dengan ingatan masa kecil kita.Aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 5

    Buatlah aku bahagiaWalau itu dengan cara yang sederhana• • •Nayfira'sDua pekan berlalu. Aku bersama sahabat-sahabatku merasa betah bersekolah disini yaaa walaupun ada beberapa kendala yang tak lain dan tak bukan berasal dari Belva and Arzetta.Mereka selalu mengusili aku dan sahabat-sahabatku walau akhirnya Belva dan Arzetta terkalahkan karena strategiku dan sahabat-sahabatku. Namun tetap saja merekea bertahan, sepertinya tak ada kata "Jera" dalam diri mereka.Hari ini kami pulang lebih awal karena memang setiap hari Jum'at adalah bonus untuk para siswi. Biasanya kami pulang jam 14.00 namun setiap hari Jum'at, pukul 10.30 kami sudah bisa pulang. "Biar kalian refreshing sejenak dari suntuknya hari-hari yang telah kalian lewati". Kata Bapak sekolah kami sih gitu."Kalian, tumben ya si Belva sama

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 6

    Daun gugur tak membuat pohonya gugur. Begitupun denganku, orang lain berkata tentangmu tak membuat rasa cintaku menghilang kepadamu.• • •Bel istirahat berbunyi...Zella dan sahabat-sahabatnya lebih memilih menghabiskan waktu istarahat dengan makan siang di kelas. Selain dengan sahabat-sahabatnya, teman-teman Zella yang lainnya pun ikut melengkapi kebersamaan makan siang.Beberapa saat, seorang lelaki paruh baya mengetuk pintu kelas Zella. Seketika semuanya menghentikan aktivitas makan siangnya."Permisi, maaf adek-adek mengganggu kalian. Saya mau nanya, ada yang namanya Zella?"tanya lelaki itu.Semuanya melirik ke arah Zella."Gue? Ko gue?"bisik Zella pada teman-temanya."Samperin dulu aja, Zell. Siapa tau penting."tutur Calista yang berada di sampingnya. Tanpa basa-ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 7

    Kebahagiaan di dunia ini bagaikan pelangi yang melingkar dengan indahnya di langit biru sana namun seketika ia menghilang. Ya, tidak kekal. Sungguh dunia ini begitu fana dan tempat persinggahan sementara.• • •"Beruntung banget lo, Zell bisa ketemu si Vano."tutur Jessy sambil mengerjakan tugas.Hari ini Bu Vasya sebagai guru pelajaran B.Indonesia sedang ada rapat jadi beliau meninggalkan tugas untuk murid-muridnya."Ketemu dimana? Kapan?"tanya Zella sambil menoleh ke arah Jessy yang satu bangku dengannya. Ternyata Zella lupa dengan pertemuannya bersama Vano saat itu."Waktu lo ngajar Ava."jawab Jessy. Zella pun mengingat dan langsung meringis malu."Iya, beruntung banget lo, Zella."timpal Nayfira yang ada di depan Jessy dan Zella."Nimbrung aja lo!"ketus Jessy. Nayfira langsung mengerucutkan bibirnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 8

    Orang yang mencintaimu karena sesuatu yang dimilikimupercayalah, ia akan pergi setelah sesuatu itu hilang darimu• • •Sepulang sekolah Nayfira dan sahabat-sahabatnya seperti biasa berjalan kaki menuju halte. Namun tetap saja ada rintangan padahal mereka tak sedang berbuat apa-apa. Hanya dengan berjalan saja gangguan demi gangguan datang."Ladies Brave!"teriak seorang lelaki yang membuat kelima wanita itu menghentikan langkahnya.Mereka berbalik dan terdapat Gibran bersama sahabat-sahabatnya yang sedang mengendarai motor ninjanya dan segera turun menghampiri mereka. Tapi tak seperti biasanya Belva, Arzetta, dan Ava yang selalu ikut namun kali ini mereka tak ada. Ya, hanya lima laki-laki itu saja."Ada Gibran, ada Gibran."bisik Nayfira sedikit salah tingkah sambil menepuk-nepuk bahu Zella."Sakit, Nay!" Z

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • My Friendship Story   Bab 9

    Berubahlah sebelum dunia merubahmuBerubahlah jika memang kau cinta pada dirimudan berubahlah sebelum Sang Maha Kuasa murka padamu• • •"Jangan di main-mainin mienya , Jess."tutur Nayfira. Jessy tak merespon. Ia tetap saja dengan perbuatannya.Saat itu tepat jam istirahat tiba. Jessy dan sahabat-sahabatnya sedang berada di kantin untuk menyantap makan siang. Suasana di kantin yang hikuk nan pikuk membuat para penjual kewalahan namun untung saja kelima wanita itu datang terlebih dahulu dan otomatis tidak ikut antri untum membeli makan."Lahh, itu bibir manyun gitu kenapa?"tanya Zella sambil menyentil bibir Jessy."Ihh, sakit tau!"seru Jessy sambil menghempaskan tangan Zella yang langsung terasa kesakitan."Atlit taekwondo ko di sentil aja sakit."ketus Zella kesal."Lo kenap

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20

Bab terbaru

  • My Friendship Story   Bab 43

    Tuhan, terimakasih karena Engkau telah mengirimkan sosok yang begitu berarti di hidupku. Tanpa izin-Mu karena menakdirkan mereka untukku maka aku bukanlah siapa-siapa di dunia ini-Ladies Brave-_______"Wahh, hebat ya lo jadi juara!" sahut Zella sambil menepuk bahu Jessy.Jessy langsung berdecak dan merasa bangga. "Biasa itu mah." katanya sambil menggibaskan tangannya."Dih, sombongnya." timpal Nayfira."Kalian berlima pergi aja. Main atau apa gitu sekalian memorian." kata Julian pada kelima wanita itu.

  • My Friendship Story   Bab 42

    Semua butuh pengorbanan. Sama halnya seperti ulat yang harus rela berkorban menjadi hewan yang menjijikan sebelum menjadi hewan indah yaitu kupu-kupu.♥♥..Happy readingSetelah berbincang cukup lama di restoran Nayfira, akhirnya Zella dan Julian kembali pulang. Namun entah mengapa Nayfira ingin ikut bersama Zella."Lo beneran mau ke rumah gue? Takutnya lo cape." kata Zella mematiskan karena dari pagi tadi restoran ini penuh dengan pengunjung."Gak apa-apa, Zell. Lagian aku juga pengen ketemu sama Ayah lo."jawab Nayfira. "Gak apa-apa kan, Laden?" tanya Nayfira pada Laden yang berada di sampi

  • My Friendship Story   Bab 41

    Kita bukan hanya sekedar sahabat. Namun sebuah keluarga kecil yang melebihi dari sahabat🌼🌼..."Kabar kamu gimana? Baik kan?"tanya wanita di seberang telepon sana.Calista masih terdiam dan memandang Vernan tak percaya. Suara gemetar dari wanita yang sedang bertanya padanya sungguh membuatnya menguraikan air mata."Aleysia." ucap Calista akhirnya.Seketika Calista menangis. Begitu pun dengan Aleysia. Suara isak mulai tangis terdengar."Aku dapet nomor kamu dari Pak Fey. Katanya kamu nyariin aku." kata Aleysia.&nb

  • My Friendship Story   Bab 40

    Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu

  • My Friendship Story   Bab 39

    Biarkan aku tetap disini. Walau ditemani dengan kesunyian. 🍃🍃Suara musik menggema di sebuah ruangan dan terlihat melalui pantulan kaca seorang wanita tengah menari.Hobinya menari dari dulu hingga sekarang mengantarkannya menjadi penari profesional dan terkadang ia menjadi pelatih tari untuk beberapa girl band di Korea.Brukk!!Wanita itu berhenti menari saat suara gebrakan pintu kamar mandi terdengar. Ia hanya mengangkat bahunya tak peduli dengan suara itu.Bruukk!! Brrukk!! Brrukk!!Suara gebrakan itu terdengar lagi hingga ketiga kalinya. Awalnya ia mengira itu adalah tikus namun ia merasa heran mengapa gebrakan itu terdengar seakan-akan orang yang meminta tolong.Tubuh wanita itu

  • My Friendship Story   Bab 38

    Mencintai sahabat seperti kalian adalah keberuntuganDan memilikinya adalah takdir yang tidak dapat diganggu gugat👑👑Hari Sabtu tepat pukul delapan malam. Di satu hari yang sama dan dengan perasaan yang sama antara kelima sahabat itu. Itulah sahabat sejati.⏬Seorang wanita tengah menatap keadaan kota New York yang indah di malam hari sebari menghirup udara yang segar itu melalui jendela apartemennya.Sesekali ia tersenyum dan merasakan rindu dengan negara kelahirannya yaitu Indonesia. Ia tak menyangka bisa menapakan kakinya di negera orang lain ini.

  • My Friendship Story   Bab 37

    Terkadang seseorang ingin dihargai.Bukan dipuji.🌱🌱...Suasana kelas begitu hening karena ujian harian sedang dilaksanakan. Tak ada seorang pun yang berani menengok ke kanan, kiri, atau pun ke belakang untuk menyontek.Setelah satu jam mereka mengerjakan ulangan kimia itu, akhirnya mereka bisa bernapas lega karena bisa terbebas dari pelajaran yang bisa disangkut pautkan dengan apapun itu.Pelajaran kimia menurut mereka s

  • My Friendship Story   Bab 36

    Pertemuan denganmu adalah sejarah. Ya, sejarah. Sesuatu yang tidak bisa terulang kembali. 🌿🌿"Zella!" teriak Jessy hingga membuat Zella terkejut bahkan hampir membuat Zella jatuh dari tangga."Ngagetin gue aja lu!" ketus Zella sambil menuruni tangga.Hari ini dirinya sedang sibuk mempersiapkan acara festival yang diadakan oleh dua sekolah yaitu sekolah Zella dan sekolah Gibran.Pihak sekolah memang sengaja mengadakan acara ini agar bertujuan mempererat hubungan persaudaraan dari kedua sekolah itu."Ohh, festival ini yang dimaksud Kak Eric?" tanya Calista sambil memperhatikan hiasan-hiasan yang Zella gantung tadi."Baru tau, lo? Kemana aja?" timpal Nayfira. Calista hanya terdiam."Lo jadi paniti

  • My Friendship Story   Bab 35

    2017...Dapatkah kau kembali menghampiriku tuk sejenak saja? Agar aku bisa merasakan kebahagiaan seperti dulu lagi☝~Curahan Author~Vano kembali lagi ke markas setelah mematiskan kelima wanita itu pergi. Setelah tiba di markas Vano melihat suasana yang sudah tak beraturan."Pikiran lo dimana? Lo gak mikir kalau Nayfira punya trauma sama kucing? Seharusnya lo gak ngelakuin ini Gibran!" teriak Gavin tepat di wajah Gibran. Tangan Gavin sudah mencengkram kerah baju Gibran.Mereka saling bertatatp tajam. Gibran langsung mendorong Gavin hingga Gavin hampir saja terjatuh. Eric dan Elios yang berada di sekeliling mereka langsung melerai.&nbs

DMCA.com Protection Status