Bab 23, Bercinta Denganmu
Happy Reading !!
No Bully !!
No Edit !!
Xaiver Pov On.
Untuk pertama kalinya aku berlutut di hadapan seorang perempuan dalam artian yang sesungguhnya. Kau pasti taulah apa maksudku, hehe biasanya kan aku begini jika hanya sedang bermain dengan para perempuan yang akan Aku tiduri saja.
Aku merasa sedikit gugup saat Melakukan ini... Oh ayolah seorang Lelaki brengsek sepertiku menyatakan cinta dan melamar seorang gadis di tempat umum, atau lebih tepatnya di pantai. Banyak orang yang memerhatikan kami dan berteriak agar Deeva mau menerimaku.
Ada rasa khawatir dalam hatiku, bagaimana bila Deeva tidak menerimaku. Karena ya kalian pasti sudah taulah jika hubungan kami akhir-akhir ini tidak baik.
Sudah cukup lama aku berlutut di hadapannya, namun Deeva hanya diam menatapku dengan wajah datar. Biasa saja!
&nbs
Bab 24, Mom Aku Ingin Menikah.Happy Reading !!No Bully !!No Edit !!Author Pov On.Deeva menghembuskan napasnya kesal melihat Xaiver yang masih tidak beranjak dari ruang tamu di rumahnya. Dari lantai atas Deeva bisa melihat Xaiver yang berbincang dengan Ibunya dengan serius, ia memang tidak dapat mendengar percakapan mereka. Namun Deeva bisa melihat dari raut wajah Xaiver dan Ibunya.Deeva masih merasa takut untuk menerima Xaiver yang ingin menjadikannya Istrinya. Deeva takut jika Xaiver tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya.Xaiver itu tampan, mapan dan kaya, dia punya segalanya. Jadi pasti dengan mudah pula ia akan mendapatkan segalanya yang ia mau.Deeva takut jika nanti Xaiver ingkar janji dan meninggalkan Deeva.'Aku tidak mau menjadi janda jika di tinggal Xaiver nantinya. Tapi-eh itu berarti aku berharap aku menjad
Bab 25, Fitthing Baju PengantinHappy Reading !!No Bully !!No Edit !!Author Pov On."Xaiver.""Hmm.""Xaiver.""Apa sayang?" tanya Xaiver greget karena Deeva hanya memanggil manggilnya saja."Jangan tinggalkan aku." ucap Deeva menatap tepat ke dalam mata Xaiver.Xaiver tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu.""Aku pegang janjimu, Xaiver."Author Pov end.Deeva Pov On.Aku mengerjapkan mataku saat merasakan ada sesuatu yang basah menempel pada bibirku. Aku langsung melotot karena melihat Xaiver yang sedang mencium bibirku."Selamat pagi." ucapnya tersenyum setelah melepas ciumannya dengan wajah tanpa dosa."Kau di bangunin susah banget sih." ucapnya la
Bab 26, Pernikahan Deeva dan XaiverHappy Reading!!No Bully !!No Edit!!Hari ini Xaiver dan Deeva telah resmi menjadi pasangan suami istri, dan kini mereka tengah berdiri di sebuah panggung mini, menyalami para tamu yang datang. Deeva tidak mengundang satu pun temannya, hanya teman teman Xaiver dan juga kerabat kerjanya.Acara resepsi yang di gelar di sebuah ballroom hotel yang Deeva pikir akan sederhana. Namun nyatanya malah terlihat amat mewah di matanya. Atau memang ia saja yang kampungan melihat dekorasi Ballroom itu."Selamat ya sayang... Mama bahagia melihat kau bahagia." ucap Ibunya. Viviane tersenyum haru."Terimakasih Ma..." balas Deeva yang masih memeluk Ibunya.Viviane melepaskan pelukannya dari Deeva dan beralih menatap Xaiver dengan tatapan tajam."Bahagia kan dia, jangan buat dia menangis." ucap Viviane penuh
Bab 27, Malam Pertama.Happy Reading!!No Bully !!No Edit!!Saat ini Xaiver tengah duduk ditepian ranjang dan Deeva yang duduk didepan meja rias mengeringkan rambutnya setelah tadi membersihkan diri."Xaiver kau jangan terlalu kasar dong dengan Papa Albert... Bagaimana pun dia itu adalah Ayahmu." ucap Deeva yang melihat Xaiver dari pantulan cermin.Xaiver yang mendengar ucapan Deeva pun mendengkus sebal. "Kenapa? Kau mulai suka dengannya?" tanyanya.Deeva memutar bola matanya kesal mendengar jawaban ketus Xaiver. "Bukan seperti itu, tapi walau bagaimana pun dia itu tetap Ayahmu. Ya walau cuma Ayah tiri, seharusnya kau menghargai itu... Tidak seperti aku yang sejak lahir bahkan tidak punya seorang Ayah."Xaiver menghela napas panjang, lalu ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Deeva yang masih menatapnya melalui cermin itu.
[Bab 28 : Ternyata Salah Paham]"Sayang kau mau kita bulan madu ke mana?"Deeva menatap Xaiver yang juga tengah menatapnya, "Bulan madu?" ulang Deeva.Saat ini Xaiver dan Deeva tengah berbaring di atas kasur dengan posisi saling berhadapan, tidak lupa tangan Xaiver yang memeluk pinggang Deeva dengan posesif."Hmm aku mau--""Kemana? Paris, Jepang, Korea, New---""Aku mau di rumah saja." Deeva sengaja memotong ucapan Xaiver yang tadi juga memotong ucapannya."Di rumah?" ulang Xaiver, ia langsung jadi teringat akan rumah barunya. Apakah sudah jadi apa belum, rumah sederhana yang sengaja Xaiver bangun untuk Deeva. Untuk tempat tinggal mereka kelak bersama anak anaknya.Tanpa sadar Xaiver pun sudah tersenyum senyum sendiri membayangkan anak anaknya kelak berlarian ke sana kemari di rumah mereka nanti. Xaiver membangun rum
Part 29 : Bercinta di rumah baru.Deeva mengerutkan keningnya bingung saat tangannya di gandeng Xaiver memasuki sebuah rumah sederhana yang sepertinya baru saja selesai di buat atau pun renovasi karena masih ada beberapa peralatan yang tertinggal."Ini rumah siapa?" tanya Deeva penasaran.Xaiver menatap Deeva lalu tersenyum lebar. "Rumah kita." balasnya."Rumah kita?" ulang Deeva bingung."Ya rumah kita... Aku sengaja membuat rumah untuk kita tempati setelah kita menikah karena aku tidak mau tinggal bersama Mommy ataupun Mama Viviane, apalagi di Apartemen..." jelas Xaiver masih dengan senyuman lebarnya."Membuat?" tanya Deeva bingung.Xaiver mengangguk. "Ya aku membuat rumah ini setelah kau menerima lamaranku."Itu artinya rumah ini di buat dengan kurun waktu yang sangat singkat. Tapi jangan sebut dia dengan nama Xaiv
Part 30. Emang Dasar Suamiku MesumDeeva menatap Xaiver kesal, namun yang di tatap malah cengengesan tanpa dosa. Bagaimana tidak kesal, tadi Xaiver menyuruhnya mandi untuk pergi ke kantor kan? Tapi nyatanya mereka malah tidak jadi pergi ke kantor karena Xaiver yang terus saja meminta lebih pada Deeva. Ya walau pun Deeva juga ikut menikmatinya, tapi ia tetap kesal.Bagi Xaiver, ena-ena dengan Deeva itu tidak cukup hanya sekali. Walaupun niatnya hanya sekali, tapi kadang Xaiver mah suka khilaf. Niatnya hanya sekali tapi malah berkali kali."Maaf sayang.""Tau ahh.""Ya sudah sih jangan marah begitu.""Kasian kan Rosa harus mengcancel pertemuan kau dengan klien. Dia pasti sudah mengumpatmu tidak jelas sekarang.""Mereka pasti tau lah kalau kita ini pengantin baru, jadi seharusnya kan memang begini.""Ya sudah ini makan d
Part 31. Orang Tua Sesungguhnya"Hallo Ma.""___""Masih di rumah Ma, itu si Xaiver lagi muntah muntah.""____""Aku hamil Ma.""___""Iya Ma, terima kasih.""____""Ada apa?""___""Iya nanti Deeva ke rumah Mama."Tut tut....Deeva meletakkan ponselnya di nakas dan menghapiri Xaiver yang masih muntah muntah di kamar mandi. Kasian sekali dia, dari tadi pagi muntah muntah terus.Apapun yang Xaiver makan pasti akan di muntahkan lagi, bau wangi sedikit saja langsung mual. Dan Deeva merasa sangat bersalah karena itu, harusnya kan Eeeva yang mengalami itu semua. Bukan malah Xaiver."Sudah lebih baik?" tanya Deeva seraya membantu Xaiver rebahan di kasur.