[Bab 28 : Ternyata Salah Paham]
"Sayang kau mau kita bulan madu ke mana?"
Deeva menatap Xaiver yang juga tengah menatapnya, "Bulan madu?" ulang Deeva.
Saat ini Xaiver dan Deeva tengah berbaring di atas kasur dengan posisi saling berhadapan, tidak lupa tangan Xaiver yang memeluk pinggang Deeva dengan posesif.
"Hmm aku mau--"
"Kemana? Paris, Jepang, Korea, New---"
"Aku mau di rumah saja." Deeva sengaja memotong ucapan Xaiver yang tadi juga memotong ucapannya.
"Di rumah?" ulang Xaiver, ia langsung jadi teringat akan rumah barunya. Apakah sudah jadi apa belum, rumah sederhana yang sengaja Xaiver bangun untuk Deeva. Untuk tempat tinggal mereka kelak bersama anak anaknya.
Tanpa sadar Xaiver pun sudah tersenyum senyum sendiri membayangkan anak anaknya kelak berlarian ke sana kemari di rumah mereka nanti. Xaiver membangun rum
Part 29 : Bercinta di rumah baru.Deeva mengerutkan keningnya bingung saat tangannya di gandeng Xaiver memasuki sebuah rumah sederhana yang sepertinya baru saja selesai di buat atau pun renovasi karena masih ada beberapa peralatan yang tertinggal."Ini rumah siapa?" tanya Deeva penasaran.Xaiver menatap Deeva lalu tersenyum lebar. "Rumah kita." balasnya."Rumah kita?" ulang Deeva bingung."Ya rumah kita... Aku sengaja membuat rumah untuk kita tempati setelah kita menikah karena aku tidak mau tinggal bersama Mommy ataupun Mama Viviane, apalagi di Apartemen..." jelas Xaiver masih dengan senyuman lebarnya."Membuat?" tanya Deeva bingung.Xaiver mengangguk. "Ya aku membuat rumah ini setelah kau menerima lamaranku."Itu artinya rumah ini di buat dengan kurun waktu yang sangat singkat. Tapi jangan sebut dia dengan nama Xaiv
Part 30. Emang Dasar Suamiku MesumDeeva menatap Xaiver kesal, namun yang di tatap malah cengengesan tanpa dosa. Bagaimana tidak kesal, tadi Xaiver menyuruhnya mandi untuk pergi ke kantor kan? Tapi nyatanya mereka malah tidak jadi pergi ke kantor karena Xaiver yang terus saja meminta lebih pada Deeva. Ya walau pun Deeva juga ikut menikmatinya, tapi ia tetap kesal.Bagi Xaiver, ena-ena dengan Deeva itu tidak cukup hanya sekali. Walaupun niatnya hanya sekali, tapi kadang Xaiver mah suka khilaf. Niatnya hanya sekali tapi malah berkali kali."Maaf sayang.""Tau ahh.""Ya sudah sih jangan marah begitu.""Kasian kan Rosa harus mengcancel pertemuan kau dengan klien. Dia pasti sudah mengumpatmu tidak jelas sekarang.""Mereka pasti tau lah kalau kita ini pengantin baru, jadi seharusnya kan memang begini.""Ya sudah ini makan d
Part 31. Orang Tua Sesungguhnya"Hallo Ma.""___""Masih di rumah Ma, itu si Xaiver lagi muntah muntah.""____""Aku hamil Ma.""___""Iya Ma, terima kasih.""____""Ada apa?""___""Iya nanti Deeva ke rumah Mama."Tut tut....Deeva meletakkan ponselnya di nakas dan menghapiri Xaiver yang masih muntah muntah di kamar mandi. Kasian sekali dia, dari tadi pagi muntah muntah terus.Apapun yang Xaiver makan pasti akan di muntahkan lagi, bau wangi sedikit saja langsung mual. Dan Deeva merasa sangat bersalah karena itu, harusnya kan Eeeva yang mengalami itu semua. Bukan malah Xaiver."Sudah lebih baik?" tanya Deeva seraya membantu Xaiver rebahan di kasur.
Bab 32. Kulit Mangis ada ekstraknya."Hallo Ma.""__""Lagi nyari pesanan Deeva Ma.""___""Kenapa Ma.""___""Ok."Xaiver pun memutar arah mobilnya untuk pergi kerumah sakit yang Ibu mertuanya bilang. Jantungnya langsung berdebar kencang saat mendengar kabar bahwa Deeva pingsan, dalam hati terus berdoa agar istri dan calon bayinya akan baik baik saja. Ibu mertuanya tidak memberitahu kenapa Deeva bisa pingsan, ia hanya mengatakan Deeva pingsan dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit."Sial" serunya kesal karena jalanan yang masih saja macet, padahal ini belum waktunya makan siang. Xaiver lupa jika jalanan Ibukota Jakarta memang selalu macet, entah itu di hari libur atau hari kerja sekalipun."Semoga kalian baik baik saja sayang." ucapnya lirih.
Part 33: Ayahku, Ayah tiri suamiku.Tidak terasa kini kandungan Deeva sudah berusia tiga bulan dan Xaiver pun sudah kembali rutin bekerja lagi. Dan Deeva sudah tidak lagi bekerja karena Xaiver melarangnya, Xaiver tidak mau Deeva kelelahan dan jatuh pingsan atau pun sebagainya.Setiap hari yang Deeva lakukan ya hanya makan tidur, makan tidur. Membuat tubuhnya membengkak seketika, tapi bukanya terlihat jelek di mata Xaiver malah terlihat semakin seksi karena hanya di bagian tertentu yang membengkak. Membuat Xaiver tidak tega meninggalkan istrinya yang seksi itu tinggal sendirian di rumah, jadi kadang kadang Xaiver mengajak Deeva untuk pergi ke kantor. Tidak untuk bekerja, tapi untuk di pandanginya seraya bekerja.Namun hari ini Deeva tidak bisa ikut ke kantor karena ada janji akan bertemu dengan Viviane dan juga kakak dan Ayahnya Deeva. Sejak saat itu memang baru kali ini Viviane mengajaknya bertemu, karena setiap Deeva me
[ Bab 34. Alfian sialan ]"Kau yakin baik baik saja?" tanya Alfian.Adeeva mengangguk pelan. "Ya, aku baik baik saja.""Pulanglah aku mau istirahat.""Oke, kalau ada apa-apa kau bisa menghubungiku oke... Jangan sungkan, aku itu kakakmu."Adeeva hanya mengangguk memperhatikan Alfian yang meningalkannya di depan rumahnya. Adeeva sengaja tidak pergi ke kantor lagi seperti janjinya pada Xaiver, karena ia tidak tau harus bersikap bagaimana dengan Xaiver nanti.Bohong jika ia mengatakan bahwa dirinya baik baik saja setelah mengetahui semua hal yang selama ini ia ingin tahu. Seharusnya dia tidak terus mendesak Viviane untuk jujur, lebih baik dia tidak tau semuanya.Jadi sepulang dari makam ibu kandungnya. Lillyana Zevana. Adeeva pun langsung minta di antarkan pulang ke rumahnya.Adeeva merebahkan dirinya di atas kasur... Dia
[ Bab 35, Selingkuh dengan Alfian ][ Normal ]Saat Xaiver pulang ke rumah jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, rekor pulang malam saat Adeeva tidak bersamanya. Xaiver melihat Adeeva pun sudah tertidur memeluk guling.Xaiver duduk di sisi kasur, memperhatikan wajah damai Adeeva saat tengah tertidur lelap. Cantik, bahkan sangat cantik. Bidadari saja kalah.Xaiver membuang nafas frustasi, dia ingin sekali membangunkan Adeeva dan bertanya ke mana istrinya itu tadi siang, kenapa tidak datang ke kantor lagi.Tapi dia tidak mau, Xaiver ingin Adeeva sendiri yang jujur dengan sendirinya. Xaiver tidak mau berprasangka buruk pada istrinya itu, namun apa yang dia lihat tadi siang membuatnya terus berfikir keras.Xaiver mencintai Adeeva, sangat mencintai Adeeva. Bahkan dia tidak pernah merasakan cinta yang sebesar ini terhadap seorang wanita. Ya Adeeva kan m
[ Bab 36 Salah Paham] Happy Reading !! No Edit !! Sorry for Typo !! *** [ Normal ] Adeeva membuka matanya dengan malas, rasanya masih sangat mengantuk akibat semalaman ia perang dengan Xaiver. Selain itu badannya juga pegal semua, sepanjang dia menikah dengan Xaiver, baru kali ini dia benar benar merasakan lelah luar biasa. Badannya rasanya remuk, mungkin karena Xaiver melakukannya dengan kasar semalam. Adeeva meraba raba sampingnya, kosong. Tidak ada Xaiver, sontak Adeeva pun langsung membuka matanya dengan sempurna untuk memastikan ada Xaiver atau tidak di kasur itu. Ternyata memang tidak ada orang di kamar itu selain dirinya. 'Di mana Xaiver?' batinnya bertanya tanya. Adeeva bangkit dari ranjang untuk membersihkan diri, menatap sekeliling kamar yang benar benar berantakan karena ulah Xaiver yang semalam.