[ Bab 36 Salah Paham]
Happy Reading !!
No Edit !!
Sorry for Typo !!
***
[ Normal ]
Adeeva membuka matanya dengan malas, rasanya masih sangat mengantuk akibat semalaman ia perang dengan Xaiver. Selain itu badannya juga pegal semua, sepanjang dia menikah dengan Xaiver, baru kali ini dia benar benar merasakan lelah luar biasa. Badannya rasanya remuk, mungkin karena Xaiver melakukannya dengan kasar semalam.
Adeeva meraba raba sampingnya, kosong. Tidak ada Xaiver, sontak Adeeva pun langsung membuka matanya dengan sempurna untuk memastikan ada Xaiver atau tidak di kasur itu. Ternyata memang tidak ada orang di kamar itu selain dirinya.
'Di mana Xaiver?' batinnya bertanya tanya.
Adeeva bangkit dari ranjang untuk membersihkan diri, menatap sekeliling kamar yang benar benar berantakan karena ulah Xaiver yang semalam.
[ Bab 37, Aries Setiawan Maximilian ]Happy Reading !!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Dokter bagimana keadaan Adeeva?"Pria itu bertanya dengan nada panik dan khawatir yang terlihat jelas saat seorang dokter baru saja keluar ruangan Unit Gawat Darurat."Alhamdulilah Pak, ke duanya selamat... Anak bapak termasuk janin yang kuat karena mampu bertahan walaupun tadi sempat kritis."Pria itu melongo tidak mengerti dengan penjelasan sang dokter. Anak? Janin? Jadi Adeeva hamil!"Maksud dokter Adeeva hamil?" tanyanya penasaran.Dokter itu mengangguk seraya menatap pria itu bingung. "Loh Bapak tidak tau jika istri anda hamil?"'Istri? saya bukan suaminya dok' namun ia hanya mengucapkan itu dalam hati."Apa dia sekarang baik baik saja?"
[ Bab 38, Xaiver Narendra Maximilian ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for typo!!***[Xaiver Narendra Maximilian ]Menikah? Dulu satu kata itu bagiku adalah lelucon, karena menikah hanya akan membuatmu terikat dengan satu wanita. Kalau kita bisa bersama banyak wanita tanpa menikah kenapa harus menikah dan malah akan membuatmu terikat pada satu wanita dan tak bisa bersama wanita lain selain Istrimu? Tapi itu dulu.Dulu aku menganggap semua wanita itu sama. Mereka itu hanya untuk di tiduri lalu di tinggalkan, seperti yang selama ini aku lakukan. Tapi semua berubah saat aku bertemu dengan wanita bernama Adeeva Adelia. Dia beda tidak seperti wanita yang selalu aku temui, dia sungguh beda dari wanita lain.Dia satu-satunya wanita yang bisa membuat hatiku bergetar. Dia satu-satunya wanita yang membuat kupu-kupu berterbangan di perutku,
[ Bab, 39. Aries Masih Mencintai Adeeva ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Kau tidak ada niatan untuk kembali pada Xaiver, Adeeva?""Kau mengusirku?""Tidak! Bukan begitu. Aku suka kau ada di sini bersamaku... Tapi Xaiver itu saudaraku, aku tidak tega melihatnya yang semakin hari semakin kurus. Dia sudah seperti orang gila, asal kau tau, tidak terurus dan sangat menyedihkan..."Adeeva menunduk menatap lantai.Aries menghela nafas panjang, selama ini ia sudah berusaha membujuk Adeeva untuk kembali pada Xaiver. Tapi sampai sekarang pun Adeeva belum mau kembali pada Xaiver."Apa kau tidak merindukan Xaiver? Sudah enam bulan kalian berpisah?" tanya Aries.Saat ini Aries dan Adeeva tengah berada di Apartemen Aries, tempat yang selama ini Ade
[ Bab 40, Revano Narendra Maximilian ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]Aries terbelalak kaget saat baru saja membuka pintu dari dalam, tiba tiba saja ada seseorang yang nyungsep di bawah kakinya. Aries memang sedang ada di rumah Xaiver, dia mengantarkan Adeeva pulang. Namun sampai malam, Xaiver tidak kunjung pulang. Aries ingin menemani Adeeva sampai Xaiver pulang, tapi Adeeva tidak mau di temani sampai Xaiver pulang.Dan saat ia membuka pintu, ia di kagetkan dengan seseorang yang ngungsep. Siapa lagi kalau bukan tuan rumah, Xaiver."Dia mabuk?" tanya Aries yang membantu Kevin memapah Xaiver.Kevin mendengkus kesal. "Kau pikir saja sendiri!""Terima kasih Kevin sudah mau mengantar Xaiver pulang." kata Adeeva tersenyum tulus.Kevin mengangguk. "Kalau saja dia bukan calon a
[ Bab 41, Bebeb Aries ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Adeeva Adelia ]Seburuk itukah aku sampai Xaiver ketakutan saat melihatku?Malam itu aku tidak tau jika aku akan melahirkan, itu kan yang pertama untukku dan aku pun tidak pernah bertanya dengan Ibuku ataupun Ibu mertuaku. Ya aku masih berhubungan dengan mereka walaupun aku bersembunyi dari Xaiver.Ku pikir itu hanya sakit pinggang biasa, jadi aku pun membiarkannya. Namun semakin lama rasa sakit itu semakin menjadi. Aku mulai merasakan sakit itu dari siang saat Aries mengantarku kembali ke rumah.Ya sudah ku bilangkan kalau aku hanya berpikir jika itu adalah sakit pinggang biasa karena sakitnya hanya sebentar-sebentar. Maksudnya, sakit nanti semenit hilang. Lima belas menit kemudian sakit lagi. Begitu saja terus sampai rasa sakit itu semakin menjadi, d
[ Bab 42, Aries menyesal ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]Sudah dua hari Adeeva melahirkan putra pertamanya. Dan rasanya dia sudah tidak betah tinggal lebih lama lagi di rumah sakit, dia ingin pulang. Tapi dokter bilang untuk beberapa hari lagi baru boleh pulang dan Xaiver menyetujui itu."Sayang, jangan cemberut begitu dong." kata Xaiver saat ini ia tengah menggendong putranya."Aku mau pulang.""Tunggu dua hari lagi saja ya sayang.""Aku--""Sayang ini demi kebaikan kau dan bayi kita." kata Xaiver memotong perkataan Adeeva.Adeeva berdecak malas, namun langsung tersenyum saat Xaiver meletakan bayi mereka di pangkuannya."Kau tidak ingin dia kenapa-napa kan?" tanya Xaiver seraya mengusap rambut Adeeva. 
[ Bab 43, Pulang Dari Rumah Sakit ] Happy Reading!! No Bully!! *** [ Normal ] Setelah seminggu berada di rumah sakit, kini akhirnya Adeeva di izinkan juga untuk pulang ke rumah. Hanya seminggu, tapi Adeeva merasa sudah sangat lama karena ia merasa bosan di rumah sakit. Walaupun ada baby Revano yang menemaninya, tapi Adeeva tetap tidak betah. "Sudah siap sayang?" tanya Xaiver setelah membereskan barang barang Adeeva dan juga Baby Revano. Adeeva yang tengah duduk di sofa sembari menggendong Baby Revano pun menatap Xaiver sembari mengangguk semangat. Xaiver tersenyum, "kau yakin tidak apa-apa jalan kaki tanpa kursi roda?" tanya Xaiver. Adeeva bangkit dari sofa dengan senyuman lebarnya. "Aku tidak apa-apa, kan Dokter sudah bilang bahwa aku tidak apa-apa asalkan hati-hati." "Baiklah, ayo kit
[ Bab 44, Maaf ]Happy Reading !!No Edit !!Sorry for Typo !!***[ Normal ]Tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat. Kini Revano Narendra Maximilian bukan lagi seorang bayi, melainkam balita lucu yang menggemaskan. Balita berumur tujuh bulan itu membuat siapa saja betah berlama lama dengannya. Dengan tingkah lakunya yang lucu, membuat banyak orang menyukai balita itu. Bahkan Xaiver saja tidak betah di kantor dan selalu ingin pulang cepat jika ingat dengan putranya.Xaiver merasa amat sangat bahagia bisa memiliki Adeeva sekaligus Vano. Mereka berdua adalah penyemangat Xaiver untuk segera pulang ke rumah. Saat makan siang bahkan Xaiver sering menyempatkan waktu untuk pulang dan makan siang di rumah, bersama Adeeva dan putranya.Malam ini Xaiver dan Adeeva terpaksa meninggalkan Vano di rumah karena harus menghadiri acara resepsi per