Bab 32. Kulit Mangis ada ekstraknya.
"Hallo Ma."
"__"
"Lagi nyari pesanan Deeva Ma."
"___"
"Kenapa Ma."
"___"
"Ok."
Xaiver pun memutar arah mobilnya untuk pergi kerumah sakit yang Ibu mertuanya bilang. Jantungnya langsung berdebar kencang saat mendengar kabar bahwa Deeva pingsan, dalam hati terus berdoa agar istri dan calon bayinya akan baik baik saja. Ibu mertuanya tidak memberitahu kenapa Deeva bisa pingsan, ia hanya mengatakan Deeva pingsan dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit.
"Sial" serunya kesal karena jalanan yang masih saja macet, padahal ini belum waktunya makan siang. Xaiver lupa jika jalanan Ibukota Jakarta memang selalu macet, entah itu di hari libur atau hari kerja sekalipun.
"Semoga kalian baik baik saja sayang." ucapnya lirih.
Part 33: Ayahku, Ayah tiri suamiku.Tidak terasa kini kandungan Deeva sudah berusia tiga bulan dan Xaiver pun sudah kembali rutin bekerja lagi. Dan Deeva sudah tidak lagi bekerja karena Xaiver melarangnya, Xaiver tidak mau Deeva kelelahan dan jatuh pingsan atau pun sebagainya.Setiap hari yang Deeva lakukan ya hanya makan tidur, makan tidur. Membuat tubuhnya membengkak seketika, tapi bukanya terlihat jelek di mata Xaiver malah terlihat semakin seksi karena hanya di bagian tertentu yang membengkak. Membuat Xaiver tidak tega meninggalkan istrinya yang seksi itu tinggal sendirian di rumah, jadi kadang kadang Xaiver mengajak Deeva untuk pergi ke kantor. Tidak untuk bekerja, tapi untuk di pandanginya seraya bekerja.Namun hari ini Deeva tidak bisa ikut ke kantor karena ada janji akan bertemu dengan Viviane dan juga kakak dan Ayahnya Deeva. Sejak saat itu memang baru kali ini Viviane mengajaknya bertemu, karena setiap Deeva me
[ Bab 34. Alfian sialan ]"Kau yakin baik baik saja?" tanya Alfian.Adeeva mengangguk pelan. "Ya, aku baik baik saja.""Pulanglah aku mau istirahat.""Oke, kalau ada apa-apa kau bisa menghubungiku oke... Jangan sungkan, aku itu kakakmu."Adeeva hanya mengangguk memperhatikan Alfian yang meningalkannya di depan rumahnya. Adeeva sengaja tidak pergi ke kantor lagi seperti janjinya pada Xaiver, karena ia tidak tau harus bersikap bagaimana dengan Xaiver nanti.Bohong jika ia mengatakan bahwa dirinya baik baik saja setelah mengetahui semua hal yang selama ini ia ingin tahu. Seharusnya dia tidak terus mendesak Viviane untuk jujur, lebih baik dia tidak tau semuanya.Jadi sepulang dari makam ibu kandungnya. Lillyana Zevana. Adeeva pun langsung minta di antarkan pulang ke rumahnya.Adeeva merebahkan dirinya di atas kasur... Dia
[ Bab 35, Selingkuh dengan Alfian ][ Normal ]Saat Xaiver pulang ke rumah jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, rekor pulang malam saat Adeeva tidak bersamanya. Xaiver melihat Adeeva pun sudah tertidur memeluk guling.Xaiver duduk di sisi kasur, memperhatikan wajah damai Adeeva saat tengah tertidur lelap. Cantik, bahkan sangat cantik. Bidadari saja kalah.Xaiver membuang nafas frustasi, dia ingin sekali membangunkan Adeeva dan bertanya ke mana istrinya itu tadi siang, kenapa tidak datang ke kantor lagi.Tapi dia tidak mau, Xaiver ingin Adeeva sendiri yang jujur dengan sendirinya. Xaiver tidak mau berprasangka buruk pada istrinya itu, namun apa yang dia lihat tadi siang membuatnya terus berfikir keras.Xaiver mencintai Adeeva, sangat mencintai Adeeva. Bahkan dia tidak pernah merasakan cinta yang sebesar ini terhadap seorang wanita. Ya Adeeva kan m
[ Bab 36 Salah Paham] Happy Reading !! No Edit !! Sorry for Typo !! *** [ Normal ] Adeeva membuka matanya dengan malas, rasanya masih sangat mengantuk akibat semalaman ia perang dengan Xaiver. Selain itu badannya juga pegal semua, sepanjang dia menikah dengan Xaiver, baru kali ini dia benar benar merasakan lelah luar biasa. Badannya rasanya remuk, mungkin karena Xaiver melakukannya dengan kasar semalam. Adeeva meraba raba sampingnya, kosong. Tidak ada Xaiver, sontak Adeeva pun langsung membuka matanya dengan sempurna untuk memastikan ada Xaiver atau tidak di kasur itu. Ternyata memang tidak ada orang di kamar itu selain dirinya. 'Di mana Xaiver?' batinnya bertanya tanya. Adeeva bangkit dari ranjang untuk membersihkan diri, menatap sekeliling kamar yang benar benar berantakan karena ulah Xaiver yang semalam.
[ Bab 37, Aries Setiawan Maximilian ]Happy Reading !!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Dokter bagimana keadaan Adeeva?"Pria itu bertanya dengan nada panik dan khawatir yang terlihat jelas saat seorang dokter baru saja keluar ruangan Unit Gawat Darurat."Alhamdulilah Pak, ke duanya selamat... Anak bapak termasuk janin yang kuat karena mampu bertahan walaupun tadi sempat kritis."Pria itu melongo tidak mengerti dengan penjelasan sang dokter. Anak? Janin? Jadi Adeeva hamil!"Maksud dokter Adeeva hamil?" tanyanya penasaran.Dokter itu mengangguk seraya menatap pria itu bingung. "Loh Bapak tidak tau jika istri anda hamil?"'Istri? saya bukan suaminya dok' namun ia hanya mengucapkan itu dalam hati."Apa dia sekarang baik baik saja?"
[ Bab 38, Xaiver Narendra Maximilian ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for typo!!***[Xaiver Narendra Maximilian ]Menikah? Dulu satu kata itu bagiku adalah lelucon, karena menikah hanya akan membuatmu terikat dengan satu wanita. Kalau kita bisa bersama banyak wanita tanpa menikah kenapa harus menikah dan malah akan membuatmu terikat pada satu wanita dan tak bisa bersama wanita lain selain Istrimu? Tapi itu dulu.Dulu aku menganggap semua wanita itu sama. Mereka itu hanya untuk di tiduri lalu di tinggalkan, seperti yang selama ini aku lakukan. Tapi semua berubah saat aku bertemu dengan wanita bernama Adeeva Adelia. Dia beda tidak seperti wanita yang selalu aku temui, dia sungguh beda dari wanita lain.Dia satu-satunya wanita yang bisa membuat hatiku bergetar. Dia satu-satunya wanita yang membuat kupu-kupu berterbangan di perutku,
[ Bab, 39. Aries Masih Mencintai Adeeva ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Kau tidak ada niatan untuk kembali pada Xaiver, Adeeva?""Kau mengusirku?""Tidak! Bukan begitu. Aku suka kau ada di sini bersamaku... Tapi Xaiver itu saudaraku, aku tidak tega melihatnya yang semakin hari semakin kurus. Dia sudah seperti orang gila, asal kau tau, tidak terurus dan sangat menyedihkan..."Adeeva menunduk menatap lantai.Aries menghela nafas panjang, selama ini ia sudah berusaha membujuk Adeeva untuk kembali pada Xaiver. Tapi sampai sekarang pun Adeeva belum mau kembali pada Xaiver."Apa kau tidak merindukan Xaiver? Sudah enam bulan kalian berpisah?" tanya Aries.Saat ini Aries dan Adeeva tengah berada di Apartemen Aries, tempat yang selama ini Ade
[ Bab 40, Revano Narendra Maximilian ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]Aries terbelalak kaget saat baru saja membuka pintu dari dalam, tiba tiba saja ada seseorang yang nyungsep di bawah kakinya. Aries memang sedang ada di rumah Xaiver, dia mengantarkan Adeeva pulang. Namun sampai malam, Xaiver tidak kunjung pulang. Aries ingin menemani Adeeva sampai Xaiver pulang, tapi Adeeva tidak mau di temani sampai Xaiver pulang.Dan saat ia membuka pintu, ia di kagetkan dengan seseorang yang ngungsep. Siapa lagi kalau bukan tuan rumah, Xaiver."Dia mabuk?" tanya Aries yang membantu Kevin memapah Xaiver.Kevin mendengkus kesal. "Kau pikir saja sendiri!""Terima kasih Kevin sudah mau mengantar Xaiver pulang." kata Adeeva tersenyum tulus.Kevin mengangguk. "Kalau saja dia bukan calon a
[ Bab 47, End ]Happy Reading!!No Bully!!***[ Xaiver Narendra Maximilian ]"Sayang kenapa kau tidur di sini?""Uh aku ketiduran lagi ya.""Sudah kubilang, jangan menungguku.""Tapi--""Sstt maaf kalau beberapa bulan ini aku terlalu di sibuk. Tapi ini yang terakhir kok."Aku mengecup bibir Adeeva sekilas dan membawanya ke kamar. Adeeva tertidur di sofa ruang tamu karena menungguku pulang kerja, padahal aku sudah mengatakan akan pulang larut malam. Tapi Adeeva masih tetap menungguku pulang, hingga ia ketiduran di sofa.Beberapa bulan terakhir ini aku memang agak sibuk, selalu berangkat pagi pulang malam. Aku bahkan jarang bertegur sapa dengan Vano dan Sherlin saking sibuknya."Kau sibuk sekali ya?" tanya Adeeva saat aku membaringkan tubuhnya di kasur.&nb
[ Bab 46, Sherlin Adelia Maximilian ] Happy Reading !! No Bully!! Sorry for Typo!! *** [ Adeeva Adelia ] Aku tersenyum melihat Baby Vano yang berlari kearahku dan langsung memeluk kakiku dengan erat... "Maaa..." rengeknya minta ku gendong. Aku berjongkok dan mengangakat tubuh mungilnya itu ke dalam gendonganku. "Sayang, katanya tadi minta susu." ujar Xaiver yang berjalan ke arah kami dengan memegang botol susu. Baby Vano malah menyembunyikan wajahnya di pundakku sambil menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak mau susu yang di bawa Xaiver. "Maaf sudah merepotkanmu ..." Xaiver menggeleng dan tersenyum lembut padaku, "aku tidak merasa di repotkan." katanya setelah mencium bibirku sekilas. "Sepertinya Vano mengantuk sayang..." Xaiver pun mengusap
[ Bab 45, Adeeva Jangan Marah ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Selamat pagi sayang," sapa Xaiver mengecup kening Adeeva yang baru bangun tidur."Pagi..." gumamnya setengah sadar.Adeeva menyipitkan matanya menatap Xaiver yang sudah rapi dengan kemeja kotak-kotak hitam putih dan celana bahan hitam dan dasi yang sudah terpasang rapi di leher nya seraya tersenyum lebar menatap Xaiver."Kau pasti lelah ya," Xaiver mengusap wajah Adeeva."Aku sudah buat sarapan tadi buat kita, cepat mandi gih. Terus kita sarapan bareng." lanjutnya."Memangnya sekarang jam berapa?" tanya Adeeva."Jam setengah sembilan." balas Xaiver.Adeeva membulatkan matanya mendengar jawaban Xaiver. Yang benar saja, ia bangun se-siang itu. Pantas Xai
[ Bab 44, Maaf ]Happy Reading !!No Edit !!Sorry for Typo !!***[ Normal ]Tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat. Kini Revano Narendra Maximilian bukan lagi seorang bayi, melainkam balita lucu yang menggemaskan. Balita berumur tujuh bulan itu membuat siapa saja betah berlama lama dengannya. Dengan tingkah lakunya yang lucu, membuat banyak orang menyukai balita itu. Bahkan Xaiver saja tidak betah di kantor dan selalu ingin pulang cepat jika ingat dengan putranya.Xaiver merasa amat sangat bahagia bisa memiliki Adeeva sekaligus Vano. Mereka berdua adalah penyemangat Xaiver untuk segera pulang ke rumah. Saat makan siang bahkan Xaiver sering menyempatkan waktu untuk pulang dan makan siang di rumah, bersama Adeeva dan putranya.Malam ini Xaiver dan Adeeva terpaksa meninggalkan Vano di rumah karena harus menghadiri acara resepsi per
[ Bab 43, Pulang Dari Rumah Sakit ] Happy Reading!! No Bully!! *** [ Normal ] Setelah seminggu berada di rumah sakit, kini akhirnya Adeeva di izinkan juga untuk pulang ke rumah. Hanya seminggu, tapi Adeeva merasa sudah sangat lama karena ia merasa bosan di rumah sakit. Walaupun ada baby Revano yang menemaninya, tapi Adeeva tetap tidak betah. "Sudah siap sayang?" tanya Xaiver setelah membereskan barang barang Adeeva dan juga Baby Revano. Adeeva yang tengah duduk di sofa sembari menggendong Baby Revano pun menatap Xaiver sembari mengangguk semangat. Xaiver tersenyum, "kau yakin tidak apa-apa jalan kaki tanpa kursi roda?" tanya Xaiver. Adeeva bangkit dari sofa dengan senyuman lebarnya. "Aku tidak apa-apa, kan Dokter sudah bilang bahwa aku tidak apa-apa asalkan hati-hati." "Baiklah, ayo kit
[ Bab 42, Aries menyesal ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]Sudah dua hari Adeeva melahirkan putra pertamanya. Dan rasanya dia sudah tidak betah tinggal lebih lama lagi di rumah sakit, dia ingin pulang. Tapi dokter bilang untuk beberapa hari lagi baru boleh pulang dan Xaiver menyetujui itu."Sayang, jangan cemberut begitu dong." kata Xaiver saat ini ia tengah menggendong putranya."Aku mau pulang.""Tunggu dua hari lagi saja ya sayang.""Aku--""Sayang ini demi kebaikan kau dan bayi kita." kata Xaiver memotong perkataan Adeeva.Adeeva berdecak malas, namun langsung tersenyum saat Xaiver meletakan bayi mereka di pangkuannya."Kau tidak ingin dia kenapa-napa kan?" tanya Xaiver seraya mengusap rambut Adeeva. 
[ Bab 41, Bebeb Aries ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Adeeva Adelia ]Seburuk itukah aku sampai Xaiver ketakutan saat melihatku?Malam itu aku tidak tau jika aku akan melahirkan, itu kan yang pertama untukku dan aku pun tidak pernah bertanya dengan Ibuku ataupun Ibu mertuaku. Ya aku masih berhubungan dengan mereka walaupun aku bersembunyi dari Xaiver.Ku pikir itu hanya sakit pinggang biasa, jadi aku pun membiarkannya. Namun semakin lama rasa sakit itu semakin menjadi. Aku mulai merasakan sakit itu dari siang saat Aries mengantarku kembali ke rumah.Ya sudah ku bilangkan kalau aku hanya berpikir jika itu adalah sakit pinggang biasa karena sakitnya hanya sebentar-sebentar. Maksudnya, sakit nanti semenit hilang. Lima belas menit kemudian sakit lagi. Begitu saja terus sampai rasa sakit itu semakin menjadi, d
[ Bab 40, Revano Narendra Maximilian ]Happy Reading!!No Edit!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]Aries terbelalak kaget saat baru saja membuka pintu dari dalam, tiba tiba saja ada seseorang yang nyungsep di bawah kakinya. Aries memang sedang ada di rumah Xaiver, dia mengantarkan Adeeva pulang. Namun sampai malam, Xaiver tidak kunjung pulang. Aries ingin menemani Adeeva sampai Xaiver pulang, tapi Adeeva tidak mau di temani sampai Xaiver pulang.Dan saat ia membuka pintu, ia di kagetkan dengan seseorang yang ngungsep. Siapa lagi kalau bukan tuan rumah, Xaiver."Dia mabuk?" tanya Aries yang membantu Kevin memapah Xaiver.Kevin mendengkus kesal. "Kau pikir saja sendiri!""Terima kasih Kevin sudah mau mengantar Xaiver pulang." kata Adeeva tersenyum tulus.Kevin mengangguk. "Kalau saja dia bukan calon a
[ Bab, 39. Aries Masih Mencintai Adeeva ]Happy Reading!!No Bully!!Sorry for Typo!!***[ Normal ]"Kau tidak ada niatan untuk kembali pada Xaiver, Adeeva?""Kau mengusirku?""Tidak! Bukan begitu. Aku suka kau ada di sini bersamaku... Tapi Xaiver itu saudaraku, aku tidak tega melihatnya yang semakin hari semakin kurus. Dia sudah seperti orang gila, asal kau tau, tidak terurus dan sangat menyedihkan..."Adeeva menunduk menatap lantai.Aries menghela nafas panjang, selama ini ia sudah berusaha membujuk Adeeva untuk kembali pada Xaiver. Tapi sampai sekarang pun Adeeva belum mau kembali pada Xaiver."Apa kau tidak merindukan Xaiver? Sudah enam bulan kalian berpisah?" tanya Aries.Saat ini Aries dan Adeeva tengah berada di Apartemen Aries, tempat yang selama ini Ade