Bab 26, Pernikahan Deeva dan Xaiver
Happy Reading!!
No Bully !!
No Edit!!
Hari ini Xaiver dan Deeva telah resmi menjadi pasangan suami istri, dan kini mereka tengah berdiri di sebuah panggung mini, menyalami para tamu yang datang. Deeva tidak mengundang satu pun temannya, hanya teman teman Xaiver dan juga kerabat kerjanya.
Acara resepsi yang di gelar di sebuah ballroom hotel yang Deeva pikir akan sederhana. Namun nyatanya malah terlihat amat mewah di matanya. Atau memang ia saja yang kampungan melihat dekorasi Ballroom itu.
"Selamat ya sayang... Mama bahagia melihat kau bahagia." ucap Ibunya. Viviane tersenyum haru.
"Terimakasih Ma..." balas Deeva yang masih memeluk Ibunya.
Viviane melepaskan pelukannya dari Deeva dan beralih menatap Xaiver dengan tatapan tajam.
"Bahagia kan dia, jangan buat dia menangis." ucap Viviane penuh
Bab 27, Malam Pertama.Happy Reading!!No Bully !!No Edit!!Saat ini Xaiver tengah duduk ditepian ranjang dan Deeva yang duduk didepan meja rias mengeringkan rambutnya setelah tadi membersihkan diri."Xaiver kau jangan terlalu kasar dong dengan Papa Albert... Bagaimana pun dia itu adalah Ayahmu." ucap Deeva yang melihat Xaiver dari pantulan cermin.Xaiver yang mendengar ucapan Deeva pun mendengkus sebal. "Kenapa? Kau mulai suka dengannya?" tanyanya.Deeva memutar bola matanya kesal mendengar jawaban ketus Xaiver. "Bukan seperti itu, tapi walau bagaimana pun dia itu tetap Ayahmu. Ya walau cuma Ayah tiri, seharusnya kau menghargai itu... Tidak seperti aku yang sejak lahir bahkan tidak punya seorang Ayah."Xaiver menghela napas panjang, lalu ia bangkit dari duduknya dan menghampiri Deeva yang masih menatapnya melalui cermin itu.
[Bab 28 : Ternyata Salah Paham]"Sayang kau mau kita bulan madu ke mana?"Deeva menatap Xaiver yang juga tengah menatapnya, "Bulan madu?" ulang Deeva.Saat ini Xaiver dan Deeva tengah berbaring di atas kasur dengan posisi saling berhadapan, tidak lupa tangan Xaiver yang memeluk pinggang Deeva dengan posesif."Hmm aku mau--""Kemana? Paris, Jepang, Korea, New---""Aku mau di rumah saja." Deeva sengaja memotong ucapan Xaiver yang tadi juga memotong ucapannya."Di rumah?" ulang Xaiver, ia langsung jadi teringat akan rumah barunya. Apakah sudah jadi apa belum, rumah sederhana yang sengaja Xaiver bangun untuk Deeva. Untuk tempat tinggal mereka kelak bersama anak anaknya.Tanpa sadar Xaiver pun sudah tersenyum senyum sendiri membayangkan anak anaknya kelak berlarian ke sana kemari di rumah mereka nanti. Xaiver membangun rum
Part 29 : Bercinta di rumah baru.Deeva mengerutkan keningnya bingung saat tangannya di gandeng Xaiver memasuki sebuah rumah sederhana yang sepertinya baru saja selesai di buat atau pun renovasi karena masih ada beberapa peralatan yang tertinggal."Ini rumah siapa?" tanya Deeva penasaran.Xaiver menatap Deeva lalu tersenyum lebar. "Rumah kita." balasnya."Rumah kita?" ulang Deeva bingung."Ya rumah kita... Aku sengaja membuat rumah untuk kita tempati setelah kita menikah karena aku tidak mau tinggal bersama Mommy ataupun Mama Viviane, apalagi di Apartemen..." jelas Xaiver masih dengan senyuman lebarnya."Membuat?" tanya Deeva bingung.Xaiver mengangguk. "Ya aku membuat rumah ini setelah kau menerima lamaranku."Itu artinya rumah ini di buat dengan kurun waktu yang sangat singkat. Tapi jangan sebut dia dengan nama Xaiv
Part 30. Emang Dasar Suamiku MesumDeeva menatap Xaiver kesal, namun yang di tatap malah cengengesan tanpa dosa. Bagaimana tidak kesal, tadi Xaiver menyuruhnya mandi untuk pergi ke kantor kan? Tapi nyatanya mereka malah tidak jadi pergi ke kantor karena Xaiver yang terus saja meminta lebih pada Deeva. Ya walau pun Deeva juga ikut menikmatinya, tapi ia tetap kesal.Bagi Xaiver, ena-ena dengan Deeva itu tidak cukup hanya sekali. Walaupun niatnya hanya sekali, tapi kadang Xaiver mah suka khilaf. Niatnya hanya sekali tapi malah berkali kali."Maaf sayang.""Tau ahh.""Ya sudah sih jangan marah begitu.""Kasian kan Rosa harus mengcancel pertemuan kau dengan klien. Dia pasti sudah mengumpatmu tidak jelas sekarang.""Mereka pasti tau lah kalau kita ini pengantin baru, jadi seharusnya kan memang begini.""Ya sudah ini makan d
Part 31. Orang Tua Sesungguhnya"Hallo Ma.""___""Masih di rumah Ma, itu si Xaiver lagi muntah muntah.""____""Aku hamil Ma.""___""Iya Ma, terima kasih.""____""Ada apa?""___""Iya nanti Deeva ke rumah Mama."Tut tut....Deeva meletakkan ponselnya di nakas dan menghapiri Xaiver yang masih muntah muntah di kamar mandi. Kasian sekali dia, dari tadi pagi muntah muntah terus.Apapun yang Xaiver makan pasti akan di muntahkan lagi, bau wangi sedikit saja langsung mual. Dan Deeva merasa sangat bersalah karena itu, harusnya kan Eeeva yang mengalami itu semua. Bukan malah Xaiver."Sudah lebih baik?" tanya Deeva seraya membantu Xaiver rebahan di kasur.
Bab 32. Kulit Mangis ada ekstraknya."Hallo Ma.""__""Lagi nyari pesanan Deeva Ma.""___""Kenapa Ma.""___""Ok."Xaiver pun memutar arah mobilnya untuk pergi kerumah sakit yang Ibu mertuanya bilang. Jantungnya langsung berdebar kencang saat mendengar kabar bahwa Deeva pingsan, dalam hati terus berdoa agar istri dan calon bayinya akan baik baik saja. Ibu mertuanya tidak memberitahu kenapa Deeva bisa pingsan, ia hanya mengatakan Deeva pingsan dan saat ini tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit."Sial" serunya kesal karena jalanan yang masih saja macet, padahal ini belum waktunya makan siang. Xaiver lupa jika jalanan Ibukota Jakarta memang selalu macet, entah itu di hari libur atau hari kerja sekalipun."Semoga kalian baik baik saja sayang." ucapnya lirih.
Part 33: Ayahku, Ayah tiri suamiku.Tidak terasa kini kandungan Deeva sudah berusia tiga bulan dan Xaiver pun sudah kembali rutin bekerja lagi. Dan Deeva sudah tidak lagi bekerja karena Xaiver melarangnya, Xaiver tidak mau Deeva kelelahan dan jatuh pingsan atau pun sebagainya.Setiap hari yang Deeva lakukan ya hanya makan tidur, makan tidur. Membuat tubuhnya membengkak seketika, tapi bukanya terlihat jelek di mata Xaiver malah terlihat semakin seksi karena hanya di bagian tertentu yang membengkak. Membuat Xaiver tidak tega meninggalkan istrinya yang seksi itu tinggal sendirian di rumah, jadi kadang kadang Xaiver mengajak Deeva untuk pergi ke kantor. Tidak untuk bekerja, tapi untuk di pandanginya seraya bekerja.Namun hari ini Deeva tidak bisa ikut ke kantor karena ada janji akan bertemu dengan Viviane dan juga kakak dan Ayahnya Deeva. Sejak saat itu memang baru kali ini Viviane mengajaknya bertemu, karena setiap Deeva me
[ Bab 34. Alfian sialan ]"Kau yakin baik baik saja?" tanya Alfian.Adeeva mengangguk pelan. "Ya, aku baik baik saja.""Pulanglah aku mau istirahat.""Oke, kalau ada apa-apa kau bisa menghubungiku oke... Jangan sungkan, aku itu kakakmu."Adeeva hanya mengangguk memperhatikan Alfian yang meningalkannya di depan rumahnya. Adeeva sengaja tidak pergi ke kantor lagi seperti janjinya pada Xaiver, karena ia tidak tau harus bersikap bagaimana dengan Xaiver nanti.Bohong jika ia mengatakan bahwa dirinya baik baik saja setelah mengetahui semua hal yang selama ini ia ingin tahu. Seharusnya dia tidak terus mendesak Viviane untuk jujur, lebih baik dia tidak tau semuanya.Jadi sepulang dari makam ibu kandungnya. Lillyana Zevana. Adeeva pun langsung minta di antarkan pulang ke rumahnya.Adeeva merebahkan dirinya di atas kasur... Dia