Share

Maaf

Byakta segera berbalik. Meraih dan menarik kasar lengan Mai, yang baru saja melewatinya. Tubuh keduanya lantas bertemu tanpa jarak.

“Aku bukan pengecut,” desis Byakta seraya memberi tatapan tajam pada Mai.

Mai menjaga dagunya agar tetap terangkat tegak. Tidak merasa gentar atau pun risau, dengan tatapan yang dilayangkan oleh Byakta. Tatapan sang ayah jika sudah kesal, akan lebih menyeramkan dari ini. Jadi, sikap Byakta saat ini, benar-benar tidak berpengaruh apapun baginya. 

“Putuskan Raya, dan temui ayahku kalau kamu memang bukan pengecut.”

Cengkraman itu langsung terlepas detik berikutnya. Byakta mundur satu langkah, untuk menjaga jarak dari Mai. Menatap hampa, dengan ketidakmungkinan yang ada diantara mereka.

Jakun Byakta naik turun dengan perlahan. Pandangannya menyapu tubuh Mai dari ujung rambut, hingga kaki. Satu kata yang dapat Byakta simpulkan … Mewah. Penampilan berkelas nan mahal yang selalu melekat pada Mai, sungguh membuat Bya

Kanietha

Maaf cuma sedikit, MAL libur dulu dua hari yakk. Karena jadwal saia di luar sana lagi padeeet banget. Thankiiz muuch atas perhatiannya.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Nellaevi
oooo byakta anak Mario
goodnovel comment avatar
Kharem Nisya
saatnya Pras bertindak... demi kebahagiaan Mai..
goodnovel comment avatar
Himatul Aliyah Hezryvansinghu
baik Pak, eh kak, semoga lancar urusannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status