Share

Bukan Pilihan

Hari-hari selanjutnya, dijalani Mai seperti biasa. Berangkat pagi, menjalani sidang dan segudang pekerjaan lainnya. Kembali ke rumah, lalu beristirahat dan tidak ada yang benar-benar istimewa. Mai sudah benar-benar menjauhkan nama Byakta dari hatinya. Pria itu, ternyata tidak juga melakukan apa yang Mai minta. Jadi, cukuplah sudah ia berharap dengan sesuatu yang tidak pasti.

Namun, hal yang berbeda dialami oleh Qai. Pria itu terlihat lebih banyak menatap ponsel dari pada bermain game, atau berlama-lama di garasi untuk merawat mobil-mobil milik Pras, yang nantinya tentu saja akan jadi milik Qai.

“Kamu punya pacar, Mas?”

Mai tahu-tahu sudah bersedekap, dan berdiri tepat di depan Qai yang sedang tersenyum sendiri menatap ponsel.

“Belum,” jawab Qai santai. “Baru pe-de-ka-te!” serunya lalu terkekek tanpa melihat Mai sama sekali. Qai malah merebahkan diri pada sofa sembari terus mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Endah Hadipandojo
pasti mas By deh...
goodnovel comment avatar
Nisya Diajeng Kharem
tenang Mai..dibikin galau dulu perasaan nya..he he lihat siapa yang akan memperjuangkan mu
goodnovel comment avatar
Aisha Arkana
cinta ngga bisa dipaksa kemana akan berlabuh, cuma minta sama outhor agar cintanya Mai ngga terlalu rumit.. tidak menguras emosi yg baca...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status