Share

Bab 18

Sesil mengusap punggung Aylin beberapa kali lantaran gadis itu tak juga kunjung berhenti menangis. Sejak kedatangan Aylin ke kelas gadis itu langsung terisak dan menenggelamkan wajah di meja.

"Kamu kenapa Ay? Cerita dong."

Aylin tetap tidak bergeming renggekannya justru terdengar lebih kencang. Sesil semakin bingung dengan tingkah sahabatnya itu. Aylin yang jarang sekali menampakkan raut sedih membuat Sesil terheran.

"Huhuhu, hidup memang kejam banget."

Lebay sekali! Batin Sesil merinding dengan kalimat puitis Aylin. Ia baru tahu Aylin bisa bersikap alay. Bahkan bulu kuduknya meremang mendengar Aylin.

"Kamu kenapa? Siapa tahu aku bisa bantu."

Sesil masih setia mengusap punggung Aylin. Berharap itu sedikit mengurangi kesedihan Aylin yang terlihat memilukan mata siapa pun yang melihat.

Benar saja Aylin bangkit dari kubur. Bukan, Aylin bangkit dari posisinya memamerkan wajah penuh ingus dan mata merah sembab.

"Ya Tuhan!" teriak Sesil menutup wajah dengan kedua tangan.

"Sesil!!" teriak Ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status