pukul lima pagi Intan sudah bangun untuk melakukan kewajibannya baru setelah itu ia akan bersiap-siap untuk ke apartemen sebelah untuk menyiapkan sarapan untuk Wili dan menyiapkan segala keperluan Wili.Intan memencet beberapa digit angka agar ia bisa masuk kedalam kamar Wili,tit...pintu secara perlahan Intan buka agar sang pemilik kamar tidak terbangun akibat suara yang ia timbulkan. melihat ruangan masih terlihat gelap,Intan meraba mencari saklar lalu menyalakan lampunya."dimana dapurnya?mas Wili kan belum menunjukkan dimana letak barang-barang mas Wili." gumam Intan.dan akhirnya Intan memutuskan untuk mencari dimana letak dapur sendiri. setelah ketemu ia membuka kulkas melihat ada bahan makanan apa yang dapat ia olah untuk sarapan."ini ada telur,udang dan daun bawang. ada nasi gak ya?" Intan mulai mencari keberadaan beras,beruntung ia menemukan beras dan memasaknya terlebih dahulu agar matang,baru setelah itu ia akan membuat nasi goreng untuk menu sarapan pagi ini.Intan denga
tubuh mungil Intan di lempar dengan kasar oleh kedua karyawan yang telah membawanya ke gudang yang jarang di lewati orang."kamu itu ja Lang jadi jangan sok suci.""sebenarnya apa mau kalian kenapa kalian mau menyakitiku?" ucap intan uang sudah bersimbah air mata."kami hanya mau kamu,bukankah di video ini adalah kamu?jadi kamu jangan sok suci layani kami berapapun tarifmu pasti kami akan bayar." Intan melihat video yang di perlihatkan oleh lelaki yang mau berbuat Jahan kepadanya, sesaat matanya melotot saat melihat diri ya yang tengah tidur bersama dengan orang asing. intan sangat ingat siapa lelaki itu,lelaki yang telah tidur dengannya saat ia tak sadarkan diri."itu memang saya tetapi itu bukan seperti yang kalian pikirkan." tegas intan lalu segera beranjak ingin meninggalkan mereka berdua."cih...dasar munafik,cepat katakan berapa yang kau mau pasti kami bayar." ucap salah satu lelaki itu.plak....Intan menampar pria yang sudah merendahkannya."jaga ucapanmu,jika kamu tidak tah
Intan membuka matanya saat sinar matahari menyorot ke arahnya. meski berat ia tetap memaksa matanya agar terbuka.saat ingin menggerakkan tangannya dia merasa ada sebuah tangan yang tengah menggenggam nya. dia melihat siapa pemilik tangan yang sudah menggenggam tanganya."mas Wili..." panggil Intan lirihWili yang merasa ada yang memanggil namanya segera ia membuka matanya dan melihat Intan yang sudah membuka matanya dan memanggil namanya."hei...kamu sudah sadar?apa kamu membutuhkan sesuatu?""aku mau minum mas..." ucap Intan,karena ia merasa kerongkongannya sangat kering.dengan sigap Wili mengambilkan air yang sudah tersedia di samping ranjang dan segera membantunya untuk minum."mas...aku mau mengucapkan banyak terimakasih sama mas,jika mas gak datang aku tak tahu lagi bagaimana nasibku." ucap Intan menusuk air matanya sudah mengalir deras di pipi putihnya yang penuh lebam akibat tamparan dari dua orang lelaki tak di kenalnya."tidak perlu berterima kasih,ini juga salahku seharusn
Arya mengakui semua perbuatannya,ia juga mengaku kalau Reno yang sudah menyuruhnya untuk memfitnah Intan agar intan di usir dari rumah dan pergi dari desa ini agar rahasia Reno tidak terbongkar.Wili dan Dewa menuju rumah Reno dan akan memaksanya untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Wili ingin membersihkan nama Intan,kalau soal video Wili sudah mengahapusnya dan memblokir akun yang sudah menyebarkan video itu.setelah Wili menyelidiki pemilik akun yang sudah menyebarkan video itu,ternyata tidak lain adalah Reno mantan tunangan intan. sungguh Wili ingin sekali menghabisi pria pecundang seperti Reno ,menggunakan wanita lemah untuk menutupi kebusukannya.tak butuh waktu lama mereka sampai di rumah Reno,saat sampai di rumah Reno rumahnya sedang mengadakan acara pernikahan Reno dengan Rina.Wili mengepalkan kedua tanganya hingga buku jarinya memutih,ia tak habis pikir ada manusia sepicik Reno,dia sudah membuat Intan menderita sementara dirinya bahagia bersanding dengan wanita mu ra
Intan memeluk mamanya dengan sangat erat,ia mencurahkan semua rasa rindunya terhadap kedua orang tuanya.Wili yang melihat kebahagiaan terpancar dari wajah Intan, ia tersenyum dengan sangat lebar.akhirnya setelah sekian lama ia tak melihat senyum itu akhirnya hari ini Intan bisa tersenyum bahagia."mama,dan papa bagaimana bisa tahu kalau aku ada disini?" tanya Intan saat sudah mengurai pelukanya."mama dan papa kesini karena nak Wili dan nak Dewa membawa kami,dan kami sudah tahu semuanya sayang kamu tidak bersalah. maaf karena mama dan papa tidak percaya kepadamu dan malah lebih percaya kepada pria brengsek itu." ucap mama menjelaskan.saat Dewa dan Wili membongkar kebenarannya,saat itulah kedua orang tua Intan langsung meminta kepada mereka berdua untuk membawanya kepada Intan. mereka juga sangat kawatir karena Wili menceritakan tentang kejadian yang Intan alami.Intan menatap Wili dan Dewa secara bergantian dan mengucapkan terima kasih. Intan juga menatap ke arah Tiara yang juga me
"mas...bagaimana menurutmu tentang kak Wili dan Intan,apa mas setuju jika mereka kembali bersama." tanya Tiara yang membantu sang suami memakaikan dasi.Dewa terdiam,dia tidak tahu harus menjawab apa?karena dia tahu kalau Wili masih mengingat tentang masa lalunya. tapi dia juga berharap kalau Wili bisa menjalani kehidupan barunya dan bisa melupakan bayang-bayang masa lalu. Dewa ingin sekali menceritakan tentang masa lalu Wili,tetapi ia tak ada hak untuk menceritakan masa lalu Wili,baginya Tiara tak perlu ikut campur terlalu jauh tentang urusan Wili dan Intan cukup memberikan dukungan yang terbaik bagi mereka."mas... ih...di tanyain juga." kesal Tiara sambil mengerucutkan bibirnya,hal itu membuat Dewa gemas dan segera meraup bibir mungil sang istri.Tiara mendorong pelan dada Dewa,wajahnya sudah memerah karena malu. memang Dewa suaminya dan sering melakukan seperti itu,tetapi entah kenapa setiap Dewa menciumnya dia masih merasa malu dan jantungnya masih berdebar dengan sangat kencang.
Tiara yang melihat Tio mengiba merasa tidak tega,bukan ke Tio tetapi lebih ke Trisna anak Tio dan Calista. Tiara menatap ke arah Dewa seakan meminta keputusan yang tepat untuk Tio.Dewa yang melihat tatapan memohon dari Tiara menggeleng kuat,ia tahu persis bagaimana hati sang istri yang mudah sekali memaafkan sekalipun kesalahan itu sudah sangat merugikanya."tidak sayang,apa kau lupa dengan apa yang tengah di perbuat Calista?akibat ulahnya kita kehilangan calon anak kita yang bahkan belum kita tahu keberadaannya.""mas..." Tiara menghentikan ucapanya lalu menoleh ke arah Tio."pak Tio bisa pulang lebih dulu,sepertinya kami harus membicarakan hal ini." ucap Tiara kepada Tio.Tio yang mengerti kalau permintaanya sangat sulit,ia memutuskan untuk menuruti perintah Tiara,Tio langsung berdiri dan berpamitan kepada Dewa dan Tiara."terima kasih aku harap kalian mau memenuhi permintaanku,bukan demi aku tapi demi putri kecil kami." setelah mengatakan itu Tio berjalan ke arah ruangan kusus ber
setelah dari tempat Calista Tiara memutuskan untuk segera pulang,dia berencana akan membuat makan malam untuk Dewa.tak butuh waktu lama Tiara sampai di rumahnya,sebelum ia menyiapkan makan malam ia mencari keberadaan sang anak,ia sangat merindukan putra kecilnya itu."halo sayang,maaf mama lama mama harus melakukan sesuatu untuk meyakinkan hati mama." ucap Tiara sambil menciumi pipi gembul Arkan.sementara Arkan terkekeh karena kegelian akibat ulah sang mama. puas bermain dengan Arkan Tiara menuju ke dapur untuk memasakkan makanan kesukaan sang suami. dia ingin mengambil hati sang suami agar mau menuruti permintaannya.setelah satu jam berkutat di dapur akhirnya masakan yang di buat oleh Tiara sudah siap."akhirnya sudah siap,sekarang aku harus mandi dan menyambut mas Dewa." ucap Tiara semangat.Tiara berjalan ke arah kamarnya untuk membersihkan diri, tak butuh waktu lama Tiara untuk memberitahukan dirinya,kini dia ingin merias sedikit wajahnya agar terlihat lebih menarik di mata De